Posted in Blog, Friend, Life, Love

I’m Not A Loser.nya Mbak Fanny Fredlina

Assalamu’alaikum, readers… Apa khabarnya??? Alhamdulillah kalau baik-baik. Hehehe… πŸ™‚
Senyum dulu eee…

::I’m Not A Loser with the Writer::

Ok. Kali ini saya akan bercerita alias menulis tentang apa yang saya dapatkan setelah memenangkan GiveAway dari Mbak Fanny Fredlina beberapa minggu lalu (25 Juli 2012). And you know what I got? Yup. Kumcernya Mbak Fannyyyyyyy, I’M NOT A LOSER… Ye ye ye… Tapi sayang, saya terlambat ngasih tahunya, kalau bisa Mbak Fanny disertai tanda tangannya. Eh, jadinya tanggal 4 Agustus 2012 kemarin paketnya tiba di rumah, NO SIGNATURE. Hemmm… I’m Late. Kata Mbak Fanny kalau main ke Jakarta, bawa bukunya trus nanti ditandatangani deh. Aamiin. Aamiin… πŸ™‚

Source picturenya dari sini

  • Ukuran: 13 x 19 cm
  • Tebal: viii + 170 halaman
  • Terbit: Juni 2012 (Cetakan Pertama)
  • ISBN: 978-602-225-437-9

Kalau ngebaca nih kumcer ingat masa SMA dulu euy. Paling hobi ngebaca teenlit. Tidak heran kalau udah ada teman yang bawa teenlit baru di sekolah, udah pada rebutan ngantri tuk baca tuh teenlit. Hahaha. Lucu skali kalau kembali mengingat masa-masa SMA kemarin.

Well, seperti yang udah diceritain sama Mbak Fanny sebelumnya, buku ini terdiri dari 15 cerpen. Memang pada dasarnya kumcer teenlit, yaa ceritanya tentang remaja dan percintaan. Mbak Fanny memang udah jadi cerpenis yang handal deh. Master of Short Story. Setiap cerita yang disajikan begitu padat, kata-katanya pun mudah dicerna. Ngalir begitu saja. Inspirasinya OKE banget deh. Hehehe. *Bukan asal ngomong lho, Mbak. Saya beneran serius. Ngebacanya tidak butuh waktu berhari-hari. Bisa sehari. Cuma butuh beberapa jam aja udah bisa.

Didominasi tentang cerita cinta. Tapi, cerita cintanya ini bukan sama kekasih saja, Mbak Fanny menyeimbangkannya dengan cerita cinta with family and friends. Dan setiap cerita pasti terselip pelajaran dari cerita tersebut. Kalau menurut saya. Nda tahu ya kalau yang lain.

Yang paling saya ingat di cerpen TEORI CINTA MAMA. *Saya kalau masalah cinta-cinta seperti ini nomor satu deh. Hahaha… πŸ˜€ Mbak Fanny, saya kutip ya sedikit kata-katanya. πŸ™‚ Boleh?
“Sebesar apa pun cintamu pada seorang pria, jangan pernah mengejarnya. Apalagi nekat menyatakan cinta lebih dulu. Sebab, pria diciptakan bukan untuk dikejar (oleh wanita yang mencintainya) melainkan untuk mengejar wanita yang dicintainya. Sudah menjadi sifat dasar pria untuk menaklukkan hati wanita yang dicintainya. Maka, berbahagialah wanita yang dicintai lebih dulu. Dia akan disirami hujan cinta yang sangat deras oleh sang kekasih. Sebaliknya, apabila wanita menyatakan cinta lebih dulu, belum tentu cinta sang pria – yang akhirnya membalas cintanya – akan langgeng. Bisa saja dia hanya pura-pura mencintai wanita itu. Dalam kamus pria memang tidak ada istilah belajar mencintai. Pria adalah makhluk yang jatuh cinta. Bukan belajar untuk mencintai. Sedangkan wanita, bisa belajar mencintai. (Hal. 75-76; I’m Not A Loser; Fanny Fredlina)

Hmmm. Cinta. Tiada henti dan bosannya untuk diceritakan. Sesuatu yang indah tapi complicated.

Yup. Buku mungil ini bisa jadi salah satu bahan bacaan menarik untuk dibaca. πŸ™‚
Bacaannya tidak terlalu berat, cocok untuk anak muda seperti kita. *Apa? Kita??? Ingat umur, Ning. πŸ˜€
So, silahkan hunting buku ini di toko-toko buku. Tapi sayang, hingga hari ini, di Kota Baubau belum ada GRAMEDIA. Huuuu, kesalnyaaaaa… Mau cari bahan referensi kuliah kok susah yaaaaaa di sini (red: Baubau). Coba donk, yang baca nih postingan yang punya kerjaan yang ada hubungannya dengan buku atau personil dari GRAMEDIA sendiri deh, coba ke Baubau donk… Toko buku sih ada, tapi gak selengkap di GRAMEDIA dan sejenisnya. Huhuhu… T.T

Posted in Blog, Friend

Cantik dalam Kehalalan Wardah

Sudah baca judul postingan di atas? Cantik dalam Kehalalan Wardah.
Kalau dalam debat bahasa Inggris, saya akan mendefinisikan judul tersebut dalam tiga kata kunci.
Cantik,Β HalalΒ dan Wardah.
Hehehe. *Ada-ada saja. πŸ™‚

#Cantik. Identik dengan wanita. Rupawan. Elok.

#Halal. Kalau menurut Pocket Dictionary English saya, artinya diizinkan, legal. Sedangkan menurut artikata.com,Β Β salah satu definisinya ini nih, (yg diperoleh atau diperbuat dengan) sah.

#Wardah. Menurut http://halalismylife.blogdetik.com, merupakan produk kosmetik yang mendapatkan serifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Wanita mana yang tidak mau tampil cantik? Ayo, coba angkat tangan. Ada tidak ya? πŸ™‚ Kalau menurut saya, sudah naluri seorang wanita kali ya ingin tampil cantik. Entah itu cantik alami, cantik buatan, cantik berlebihan, atau cantik ‘sesuatu’. Tapi, sebelumnya, saya kasih batasan dulu nih dalam pembicaraan topik ini. Cantik di sini diartikan pada kecantikan fisik, khususnya wajah. Okey? Mantap (y)

Wanita mendambakan sebuah kecantikan diri melalui penggunaan kosmetik. Banyak kosmetik yang beredar di pasaran. Dari harganya yang low price sampai yang high price. Ada yang original dan ada yang abal-abal. Ada yang aman, ada yang nggak aman. Secara tidak langsung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita pasti mengincar kosmetik mana nih yang aman untuk digunakan. Dan yang paling utama, HALAL. Betul? Saya kira jelas. πŸ™‚ Kan enak tuh, cantik dalam kehalalan. *Jiahhh, bahasa lu, Ning. πŸ˜€

Sebetulnya, kalau boleh dibilang riwayat kepandaian saya dalam bermake-up baru muncul sekarang. Kemarin-kemarin, gak. Hummm, mana mau berdandan. Dandannya sih paling cuma mau ke pesta saja. Selebihnya, gak. Dari zaman SD – Kuliah semester V, saya masih pakai bedak baby saja kalau ke mana-mana. Kamseupay banget kan sayanya. Hehehe… Jadi tuh, wajahnya masih flat. Tidak berwarna. Masih muka polos. πŸ˜€ *Tseh. #:-s

Dalam pencarian jati diri menjadi cantik dalam kehalalan, sebenarnya saya masih bingung dengan kosmetik mana yang harus digunakan. Yang inikah? Yang itukah? Saya GALAU, teman. Tapi, seiring berjalannya waktu, entah mengapa ya, kosmetik yang kehadirannya tak ditunggu-tunggupun tiba. Jreng Jreng Jreng…

My Wardah

Mama sebagai mediatornya. Memperkenalkan saya terhadap Wardah. Walaupun yang dipakai baru lipstik ( Golden Coral 30) dan bedak padat (01) nya saja. Tapi, itu sudah lumayan mendukung penampilan saya dalam beraktivitas.

Mana yang lebih duluan dipakai, lipstik sudah dari awal semester VI, kalau bedak padat nanti pertengahan semester. Nah, kalau yang bedak ini ada ‘sesuatu’nya. Salah satu pendukungnya adalah mahasiswi saya. Memang sih, umurnya jauhan dia daripada saya. Di kantin kampus setelah selesai ngajar, cerita tentang make-up – make-up gitu. Biasa, bahan cerita ibu-ibu muda. Eh, saya ditanyai tentang kosmetik. Mana saya tahu tentang produk-produk kosmetik yang bagus untuk digunakan. Ya udah, dia langsung ngasih saran tentang pentingnya memakai kosmetik di umur saya yang udah kepala dua ini :D. Dan saya pikir, benar juga sih. Lagian juga, kemarin-kemarin saya dituntut harus tampil di depan banyak orang alias para mahasiswa, mengajar :D. Jadi, penampilannya mesti didukung dengan kosmetika yang HALAL. Yang pada akhirnya saya memilih WARDAH.

This is my Wardah

So far, saya nyaman menggunakan Wardah sampai hari ini. Tau sendirilah Wardah itu bagaimana. Halal. πŸ™‚
Mau ingin cantik dengan kosmetika halal? Wardah bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk engkau, wahai wanita. Mari cantik dalam Kehalalan Wardah. πŸ™‚

I’m in Wardah Products

Postingan ini diikutsertakan dalamΒ lomba blog untuk mensosialisasikan Halal Is My Life. Setelah sukses dengan lomba blog #SusuHalal, BLOGdetik kembali mengadakan lomba ini dengan WARDAH sebagai produk kosmetik yang berserifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Other requirements:

Blogdetik (FanPage), Wardah (Twitter dan FanPage)
Posted in Blog, Friend

Cantik dalam Kehalalan Wardah

Sudah baca judul postingan di atas? Cantik dalam Kehalalan Wardah.
Kalau dalam debat bahasa Inggris, saya akan mendefinisikan judul tersebut dalam tiga kata kunci.
Cantik,Β HalalΒ dan Wardah.
Hehehe. *Ada-ada saja. πŸ™‚

#Cantik. Identik dengan wanita. Rupawan. Elok.

#Halal. Kalau menurut Pocket Dictionary English saya, artinya diizinkan, legal. Sedangkan menurut artikata.com,Β Β salah satu definisinya ini nih, (yg diperoleh atau diperbuat dengan) sah.

#Wardah. Menurut http://halalismylife.blogdetik.com, merupakan produk kosmetik yang mendapatkan serifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Wanita mana yang tidak mau tampil cantik? Ayo, coba angkat tangan. Ada tidak ya? πŸ™‚ Kalau menurut saya, sudah naluri seorang wanita kali ya ingin tampil cantik. Entah itu cantik alami, cantik buatan, cantik berlebihan, atau cantik ‘sesuatu’. Tapi, sebelumnya, saya kasih batasan dulu nih dalam pembicaraan topik ini. Cantik di sini diartikan pada kecantikan fisik, khususnya wajah. Okey? Mantap (y)

Wanita mendambakan sebuah kecantikan diri melalui penggunaan kosmetik. Banyak kosmetik yang beredar di pasaran. Dari harganya yang low price sampai yang high price. Ada yang original dan ada yang abal-abal. Ada yang aman, ada yang nggak aman. Secara tidak langsung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita pasti mengincar kosmetik mana nih yang aman untuk digunakan. Dan yang paling utama, HALAL. Betul? Saya kira jelas. πŸ™‚ Kan enak tuh, cantik dalam kehalalan. *Jiahhh, bahasa lu, Ning. πŸ˜€

Sebetulnya, kalau boleh dibilang riwayat kepandaian saya dalam bermake-up baru muncul sekarang. Kemarin-kemarin, gak. Hummm, mana mau berdandan. Dandannya sih paling cuma mau ke pesta saja. Selebihnya, gak. Dari zaman SD – Kuliah semester V, saya masih pakai bedak baby saja kalau ke mana-mana. Kamseupay banget kan sayanya. Hehehe… Jadi tuh, wajahnya masih flat. Tidak berwarna. Masih muka polos. πŸ˜€ *Tseh. #:-s

Dalam pencarian jati diri menjadi cantik dalam kehalalan, sebenarnya saya masih bingung dengan kosmetik mana yang harus digunakan. Yang inikah? Yang itukah? Saya GALAU, teman. Tapi, seiring berjalannya waktu, entah mengapa ya, kosmetik yang kehadirannya tak ditunggu-tunggupun tiba. Jreng Jreng Jreng…

My Wardah

Mama sebagai mediatornya. Memperkenalkan saya terhadap Wardah. Walaupun yang dipakai baru lipstik ( Golden Coral 30) dan bedak padat (01) nya saja. Tapi, itu sudah lumayan mendukung penampilan saya dalam beraktivitas.

Mana yang lebih duluan dipakai, lipstik sudah dari awal semester VI, kalau bedak padat nanti pertengahan semester. Nah, kalau yang bedak ini ada ‘sesuatu’nya. Salah satu pendukungnya adalah mahasiswi saya. Memang sih, umurnya jauhan dia daripada saya. Di kantin kampus setelah selesai ngajar, cerita tentang make-up – make-up gitu. Biasa, bahan cerita ibu-ibu muda. Eh, saya ditanyai tentang kosmetik. Mana saya tahu tentang produk-produk kosmetik yang bagus untuk digunakan. Ya udah, dia langsung ngasih saran tentang pentingnya memakai kosmetik di umur saya yang udah kepala dua ini :D. Dan saya pikir, benar juga sih. Lagian juga, kemarin-kemarin saya dituntut harus tampil di depan banyak orang alias para mahasiswa, mengajar :D. Jadi, penampilannya mesti didukung dengan kosmetika yang HALAL. Yang pada akhirnya saya memilih WARDAH.

This is my Wardah

So far, saya nyaman menggunakan Wardah sampai hari ini. Tau sendirilah Wardah itu bagaimana. Halal. πŸ™‚
Mau ingin cantik dengan kosmetika halal? Wardah bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk engkau, wahai wanita. Mari cantik dalam Kehalalan Wardah. πŸ™‚

I’m in Wardah Products

Postingan ini diikutsertakan dalamΒ lomba blog untuk mensosialisasikan Halal Is My Life. Setelah sukses dengan lomba blog #SusuHalal, BLOGdetik kembali mengadakan lomba ini dengan WARDAH sebagai produk kosmetik yang berserifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Other requirements:

Blogdetik (FanPage), Wardah (Twitter dan FanPage)
Posted in Friend, Life, Love, Place

Journey in the Night: Metro and ex.RMB

Hei hei hei… Mau cerita nih. Pengalaman bersama Sam, Mey, dan Ika. Kejadiannya udah lama, tapi gak apa-apa. Sekalian flash back gitu. πŸ˜€
Ini tentang tanggal 20 Mei 2012. Mau tau hari apa?
Ayo tebak, hari apa ayo…
Gak tahu?
Hehehe. Sama, saya juga gak tahu. πŸ˜€ *ditimpuk sama Memey.
Iya, jadi kemarin itu, tepat tanggal 20Mei2012 adalah hari ulang tahun Memey. Sahabat saya yang selalu menemani dikala sedih, gundah, galau, ataupun senang. *Bahasa lo, Neng. Ngeeeek ngooookkk… -___-”
Waktu hari ultah saya juga, dia yang nemenin. Bisa dilihat di sini.

Oke. Let’s start ya…
Jadi, sore harinya kami berempat udah janjian. Ning, Mey, Sam, dan Ika rencana mau ke tempat karaoke yang baru dibuka bulan Mei kemarin alias @Metro, belakang Gedung Maedani Kota Baubau. Tapiiii, sebelumnya kami bertiga ngasih kejutan kecil-kecilan waktu ngejemput Mey di rumahnya. That’s a little cake. Happy Birthday, sayangku Meyyy, my sistha.

Sebelum go to Metro, kami bertiga muter-muter Kota Baubau dulu yang berujung di Pantai Kamali, ngebeli pentol goreng depan KFC dan makan di Taman BRI. Uenaknyaaa… Iya, ngomong-ngomong pentol, saya paling suka pentol di situ, dan di depan Istana Ilmiah. Sudah menjadi cemilan favorit semenjak SMA. Apalagi kalau teman-teman yang pada kuliah di luar udah pada pulang ke Baubau, kalau jalan-jalan pasti udah terkait di tempat-tempat kuliner seperti itu. πŸ˜€ Utamanya nih teman saya yang namanya Jane. Kalau udah ketemu pentol, tak diampuni… *Becanda, Jane. πŸ˜€

Naaaah, ceritanya nih kan udah kenyang sama cemilan. Udah Β diganjal sama si pentolan, langsung aja kami lanjut ke Metro. Metroooo, we’re coming. Kalau gak salah, tanggal 9 Mei 2012 kemarin Metro ini dibuka. Tempatnya 3 in 1, alias ada Restoran, Tempat Karaoke, dan Tempat Main Bilyard. Terletak di Jalan Betoambari, di belakang Gedung Maedhani. Β  Ya, that’s Metro. Kyusuki and Resto, Billiard, dan Rumah Bernyanyi.

FYI, hari itu pertama kalinya kami pergi ke Metro. Dan sedikit malu-maluin. Menurut saya sih. Hahaha… Kamseupay. Nggg, gak juga ding. :p
Jadi ceritanya gini nih, terinspirasi oleh ex.RMB yang sekarang udah jadi salah satu tempat hiburan. Jadi kalau di ex.RMB kan masuk di satu pintu udah ada tujuan, mau makan atau mau nyanyi. Nah, di Metro beda. Pintu masuk mau makan sama nyanyi tuh beda. Bisa ditebak donk, kami masuk pintu yang di restonya. πŸ˜€ Syukur ketemu senior saya, dia kerja di sana. Dengan PD, kami masuk di pintu resto, trus pesan room untuk nyanyi, tiba-tiba si senior nih bilang, ‘Oh, kalau mau karaoke di sebelah sana pintunya’. Ngeeeeekkk. -____-“. Akhirnya keluar, dan menuju jalan yang ditunjukkin. Pas besoknya di kampus, si senior nih nyinggung lagi tentang salah masuk tempat. Hahaha. Ya udah saya jelasin kalo kami berempat kemarin kiranya seperti di ex.RMB, ternyata gak.

Berjalan lewat pintu yang udah ditunjukkin, akhirnya tibalah di tempat yang dituju. Kami pesen room yang Standard. Biasalah, kantung mahasiswa. πŸ˜€ Per jamnya itu 50rb + PPN 10%. Ruangannya lumayan banyak, interior dan suasananya baru banget dah. Di tempat ini juga, kita bisa pesen makanan. Harganya lumayanlah 10rb ke atas. Patut dicoba kalau yang belum pernah ke sana. Tempat nongkrong baru, bro… πŸ˜€

Mungkin, kemarin itu kami belum beruntung kali ya. Baru beberapa menit aja masuk untuk nyanyi-nyanyi, listriknya mati-nyala-mati-nyala. Dan tahu apa yang terjadi. Managernya bilang kalau listriknya tidak mampu, dan kita disarankan untuk berhenti. Sebagai ganti rugi, kami diGRATISkan dari pembayaran. *Seneng sih iya, soalnya gratis. Tapi belum puas begitu e… Baru berapa menit juga. Hummmmmm… Akhirnya kita move ke ex.RMB. Sama. Pesan satu standard room, kaget waktu tanya berapa per jam sama yang jaga di sana, Rp.80.000 booo…!!! Buju busett, Muahalnyaaaa…


Iya, katanya kalau malam harganya gitu. Kalau siang, harganya bisa di bawah dari 80rb karena pake kartu mahasiswa. Jadi cuco begitu e dengan kita-kita. So, sempat mempertimbangkan juga sih, mau ke tempat-tempat baru atau di ex.RMB saja. Dan kami pilih untuk tetap di situ. FYI, di Baubau udah menjamur tempat-tempat karaoke. Satu per satu udah muncul nih tempat hiburan, tempat makan dsb. Tapi, yang paling saya keselin, woooooooiii, GRAMEDIA GRAMEDIA GRAMEDIA. SAYA BUTUH BUKU… SUMBER BACAAN TERBATAS DI BAUBAU eeeeeee… HMB sayaa eee… Kapankah itu GRAMEDIA bisa ada di Baubau??? Enjel belaeeee… *Ups, sorry, saya keceplosan. Maaf. Terbawa emosi, readers. -_____-“

Kita mesen satu jam aja. Dan nyanyi-nyanyi sepuasnyaaaa. Trus, pulang ke rumah masing-masing. That’s enough. Interesting. Hmmm… Tapi, yang terpenting, ‘ko bisa tertawa Mey. Ko bisa bahagia. Selamat ultah nah, Memeyku…’

Oh iya, bagi yang tertarik untuk mencuba menyanyi di Metro *alaalamalaysia. Tolong dengan saya juga diajak naaaaaaahhhh… Hehehe…

Sekilas foto… πŸ˜€

Friends di depan Metro

Posted in Friend, Life, Love, Place

Journey in the Night: Metro and ex.RMB

Hei hei hei… Mau cerita nih. Pengalaman bersama Sam, Mey, dan Ika. Kejadiannya udah lama, tapi gak apa-apa. Sekalian flash back gitu. πŸ˜€
Ini tentang tanggal 20 Mei 2012. Mau tau hari apa?
Ayo tebak, hari apa ayo…
Gak tahu?
Hehehe. Sama, saya juga gak tahu. πŸ˜€ *ditimpuk sama Memey.
Iya, jadi kemarin itu, tepat tanggal 20Mei2012 adalah hari ulang tahun Memey. Sahabat saya yang selalu menemani dikala sedih, gundah, galau, ataupun senang. *Bahasa lo, Neng. Ngeeeek ngooookkk… -___-”
Waktu hari ultah saya juga, dia yang nemenin. Bisa dilihat di sini.

Oke. Let’s start ya…
Jadi, sore harinya kami berempat udah janjian. Ning, Mey, Sam, dan Ika rencana mau ke tempat karaoke yang baru dibuka bulan Mei kemarin alias @Metro, belakang Gedung Maedani Kota Baubau. Tapiiii, sebelumnya kami bertiga ngasih kejutan kecil-kecilan waktu ngejemput Mey di rumahnya. That’s a little cake. Happy Birthday, sayangku Meyyy, my sistha.

Sebelum go to Metro, kami bertiga muter-muter Kota Baubau dulu yang berujung di Pantai Kamali, ngebeli pentol goreng depan KFC dan makan di Taman BRI. Uenaknyaaa… Iya, ngomong-ngomong pentol, saya paling suka pentol di situ, dan di depan Istana Ilmiah. Sudah menjadi cemilan favorit semenjak SMA. Apalagi kalau teman-teman yang pada kuliah di luar udah pada pulang ke Baubau, kalau jalan-jalan pasti udah terkait di tempat-tempat kuliner seperti itu. πŸ˜€ Utamanya nih teman saya yang namanya Jane. Kalau udah ketemu pentol, tak diampuni… *Becanda, Jane. πŸ˜€

Naaaah, ceritanya nih kan udah kenyang sama cemilan. Udah Β diganjal sama si pentolan, langsung aja kami lanjut ke Metro. Metroooo, we’re coming. Kalau gak salah, tanggal 9 Mei 2012 kemarin Metro ini dibuka. Tempatnya 3 in 1, alias ada Restoran, Tempat Karaoke, dan Tempat Main Bilyard. Terletak di Jalan Betoambari, di belakang Gedung Maedhani. Β  Ya, that’s Metro. Kyusuki and Resto, Billiard, dan Rumah Bernyanyi.

FYI, hari itu pertama kalinya kami pergi ke Metro. Dan sedikit malu-maluin. Menurut saya sih. Hahaha… Kamseupay. Nggg, gak juga ding. :p
Jadi ceritanya gini nih, terinspirasi oleh ex.RMB yang sekarang udah jadi salah satu tempat hiburan. Jadi kalau di ex.RMB kan masuk di satu pintu udah ada tujuan, mau makan atau mau nyanyi. Nah, di Metro beda. Pintu masuk mau makan sama nyanyi tuh beda. Bisa ditebak donk, kami masuk pintu yang di restonya. πŸ˜€ Syukur ketemu senior saya, dia kerja di sana. Dengan PD, kami masuk di pintu resto, trus pesan room untuk nyanyi, tiba-tiba si senior nih bilang, ‘Oh, kalau mau karaoke di sebelah sana pintunya’. Ngeeeeekkk. -____-“. Akhirnya keluar, dan menuju jalan yang ditunjukkin. Pas besoknya di kampus, si senior nih nyinggung lagi tentang salah masuk tempat. Hahaha. Ya udah saya jelasin kalo kami berempat kemarin kiranya seperti di ex.RMB, ternyata gak.

Berjalan lewat pintu yang udah ditunjukkin, akhirnya tibalah di tempat yang dituju. Kami pesen room yang Standard. Biasalah, kantung mahasiswa. πŸ˜€ Per jamnya itu 50rb + PPN 10%. Ruangannya lumayan banyak, interior dan suasananya baru banget dah. Di tempat ini juga, kita bisa pesen makanan. Harganya lumayanlah 10rb ke atas. Patut dicoba kalau yang belum pernah ke sana. Tempat nongkrong baru, bro… πŸ˜€

Mungkin, kemarin itu kami belum beruntung kali ya. Baru beberapa menit aja masuk untuk nyanyi-nyanyi, listriknya mati-nyala-mati-nyala. Dan tahu apa yang terjadi. Managernya bilang kalau listriknya tidak mampu, dan kita disarankan untuk berhenti. Sebagai ganti rugi, kami diGRATISkan dari pembayaran. *Seneng sih iya, soalnya gratis. Tapi belum puas begitu e… Baru berapa menit juga. Hummmmmm… Akhirnya kita move ke ex.RMB. Sama. Pesan satu standard room, kaget waktu tanya berapa per jam sama yang jaga di sana, Rp.80.000 booo…!!! Buju busett, Muahalnyaaaa…


Iya, katanya kalau malam harganya gitu. Kalau siang, harganya bisa di bawah dari 80rb karena pake kartu mahasiswa. Jadi cuco begitu e dengan kita-kita. So, sempat mempertimbangkan juga sih, mau ke tempat-tempat baru atau di ex.RMB saja. Dan kami pilih untuk tetap di situ. FYI, di Baubau udah menjamur tempat-tempat karaoke. Satu per satu udah muncul nih tempat hiburan, tempat makan dsb. Tapi, yang paling saya keselin, woooooooiii, GRAMEDIA GRAMEDIA GRAMEDIA. SAYA BUTUH BUKU… SUMBER BACAAN TERBATAS DI BAUBAU eeeeeee… HMB sayaa eee… Kapankah itu GRAMEDIA bisa ada di Baubau??? Enjel belaeeee… *Ups, sorry, saya keceplosan. Maaf. Terbawa emosi, readers. -_____-“

Kita mesen satu jam aja. Dan nyanyi-nyanyi sepuasnyaaaa. Trus, pulang ke rumah masing-masing. That’s enough. Interesting. Hmmm… Tapi, yang terpenting, ‘ko bisa tertawa Mey. Ko bisa bahagia. Selamat ultah nah, Memeyku…’

Oh iya, bagi yang tertarik untuk mencuba menyanyi di Metro *alaalamalaysia. Tolong dengan saya juga diajak naaaaaaahhhh… Hehehe…

Sekilas foto… πŸ˜€

Friends di depan Metro

Posted in Friend, Life, Love

Kejutan di Malam Hari

Mau cerita lagiii, tapi nanti check it out di sini saja yaaa… CLICK HERE

Buat si Kk, Ety Amalia Emba, Tafriatul Khoiriah, Ayu, Febby Swandari, Harmila, Sam Milanisti, Tasrif, dan junior-juniorku, yang sudah datang ke rumah. TERIMA KASIH BANYAK yaaaaa…. πŸ™‚

Love you much for last night…

Unforgettable Moment…

Posted in Friend, Life, Love

Kejutan di Malam Hari

Mau cerita lagiii, tapi nanti check it out di sini saja yaaa… CLICK HERE

Buat si Kk, Ety Amalia Emba, Tafriatul Khoiriah, Ayu, Febby Swandari, Harmila, Sam Milanisti, Tasrif, dan junior-juniorku, yang sudah datang ke rumah. TERIMA KASIH BANYAK yaaaaa…. πŸ™‚

Love you much for last night…

Unforgettable Moment…

Posted in Education, Friend, Life, Love

Cerita Malam Ini

Mengisi kekosongan di malam ini. Eh, iya. Ini malam Jum’at ya? Katanya malam keramat. Katanya. Tapi, tak apalah. Saya bercerita dulu. Sudah lama tidak bercerita di sini. Mumpung ada waktu untuk menulis. Biar sedikit. Maaf ya, tanpa gambar. Cuma sederet kalimat-kalimat spontanitas yang bersumber dari mind.

Tentang kuliah, alhamdulillah masih berjalan dengan baik. Cuma lagi sibuk menjalani masa-masa PPL II. Dan insya Allah besok sudah hari pelepasan. SMAN 1 Baubau, I will leave you. Wuaaah, pasti saya akan kangen sama anak-anak SMA itu. Utamanya for kelas X RSBI 1, X.10, XI IS 1 dan XI IS 2. Iya. Dari keempat kelas itu, cuma di dua kelas itu (X RSBI 1 dan XI IS 2) saya fokus mengajar, bersama teman saya, Tafry.

Mengajar mereka di kelas. Tidak menyangka. Tiga tahun lalu status saya masih sama seperti mereka, masih menjadi SISWA yang duduk di kursi dan memperhatikan guru yang lagi ngajar. Sekarang kebalikan. Dunia ini terlalu cepat berputar. Saya jadi ibuguru. Hahaha. Ibuguru kecil. >.<
Tiap mengajar selalu bersama tas ransel. Saya gak pernah tuh kalau ngajar nenteng-nenteng tas cewek yang tas samping itu tuh. Gak pernah. Padahal pengen juga seperti itu soalnya selalu liat teman-teman PPL kalau ke sekolah, ya Allah, ringannya. Sementara saya, harus, tidak boleh tidak, nentengin tas ransel. Isinya? Tentu saja, laptop (materi ajar semua di situ boo), kabel, charger, dll. πŸ˜€ Iya, soalnya kami ngajarnya pakai slide. Jadi, otomatis harus siap setiap saat dengan laptop. Saya jarang pakai spidol, terkecuali kalau mati lampu. Tapi jujur ya, waktu pertama kali ngajar, saat itu di kelas XI IS 2, waaahhh, saya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa infokus. Padahal materi udah dibuat di Power Point. Saya gak mau sia-sia donk hasil kerjaan saya semalaman tidak dipergunakan. Dan pastinya anak-anak pada gak semangat kalau saya harus ngajar HITAM PUTIH toh. Saya sudah yakin itu. Syukurlah, guru pamong saya, Ibu Anisa, menyediakan infocusΒ dan taraaaaaa… Senangnya hati iniiii… Ada infocus, ada kabel. Yeah, let’s teach. Dan mulailah Ning bereksplorasi. Hahaha… Alhamdulillah. Trima kasih, ya Allah.

Menjadi seorang guru bukanlah suatu profesi yang mudah. Dalam profesi tersebut, kita ternyata dituntut untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang baik. Bukan cuma tahu mentransfer ilmu pengetahuan yang kita miliki ke mereka. Iya. Di dalam mengajar selalu ada yang namanya psikologi antara murid dan guru. Saya sudah anggap mereka sebagai teman. Iya, umur kita kan tidak terpaut terlalu jauh. Saya udah mau 21 tahun, mereka sekitaran 17 tahunan lah. Lagian juga, tubuh kecil begini pasti dikira masih SMA. Hahaha… *Ngeyel aja lo, Ning. Saya anggap kedudukan kita sama, tapi saya salut sama mereka. Secara pribadi, saya anggap mereka masih memiliki etika yang bagus bagaimana harusnya bersikap terhadap saya dan teman saya ketika di dalam kelas. Attitude-nya bagus. “Pertahankan prestasi dan sikap sopan santunya ya, sayang-sayangku. Dan ingat, tetaplah seperti padi. Percuma kita cerdas, kalau tingkah laku kita tidak baik.”

Rasanya pengen sekali bercerita banyak lagi tentang pengalaman selama PPL II, tapi lain kali saja ya. Nanti disambung lagi. Hmmm, terakhir,
“Terima kasih, GURU-GURUku. Jasa-jasamu tidak akan pernah terlupakan. Saya seperti ini karena didikan kalian yang begitu tulus dan penuh kasih sayang kepada anak-anakmu ini. Trima kasih banyak. :)”

Tambahan sedikit, untuk DIA.
Thanks for you. πŸ™‚
I always love you everyday.

Trima kasih akan rasa ini, Allah.
My love for him, tidak akan lebih dari Engkau. Karena I love him because of You. πŸ™‚
Posted in Blog, Friend, Love, Place

Kopdar II with Amel

Akhirnya malam ini saya bisa menulis lagi. Alhamdulillah, Allah mengizinkannya. Saya kangen Toshi, modem, inet, dan blogging. Kangen sekali. Trima kasih Allah.

Walaupun agak telat postingannya, tapi tidak apa-apalah. Kali ini saya ingin bercerita. Tentang kopdar kedua kalinya bersama Amel. πŸ˜€ Dalam rangka serah terima hadiah dari GiveAway Amel beberapa minggu lalu. Kebetulan saya (tetangga Amel) yang menang. Hahaha… Ajaib yaa… >.< Alhamdulillah.

Sebetulnya dari kemarin-kemarin udah mau diambil tuh hadiah (Novel KENING karya Rakhmawati Fitri), tapiiii karena kesibukan satu sama lain dan cuaca Kota Baubau lagi labil, akhirnya diundur, diundur dan mentok di tanggal 4 Desember kemarin saya bersama sang penyelenggara GiveAway Suka-Suka a.k.a Amel bertemu di Pantai Kamali (Pankam).

source: facebook.com

Tidak begitu lama berada di Pankam, cuma cerita sepatah dua kata. Hihihi… Trus, Amel mengajak saya makan, padahal sudah makan dari rumah. Ya udah, diterimalah tawaran Amel. Karena tempat makan di pinggir laut masih belum buka semua, kita mengarah ke KFC. Tepat berhadapan dengan Pantai Kamali. Posisi yang sangat strategis. Mantap, gan…

Walaupun KFC di Kota Baubau sudah dibuka dari kemarin-kemarin, tapi kok saya rada kampungan ya? Pasalnya, saya belum pernah masuk sekali pun. πŸ˜€ Sudah berapa kali diajak, tapi tidak pernah punya waktu untuk jalan. Kasian banget sayanya. Emberrr… Nanti Amel yang ngajak baru nginjakin kaki di KFC. *makasih ya, Mel. πŸ˜€

Di KFC, kita banyak cerita tentang pengalaman masing-masing, tentang Kota Baubau, tentang hobi, harapan agar GRAMEDIA dan sejenisnya SEGERA ADA di Kota Baubau tercinta ini… >.<, cerita tentang permainan tradisional, perbedaan anak-anak zaman sekarang dengan anak-anak di masa kita berdua. Iya, sepertinya sudah jarang anak-anak punya hobi membaca, udah pada keranjingan media social network dan HP. Memang ya, kemarin dan hari ini berbeda.

Karena asyiknya kami berdua ngobrol, gak terasa udah waktunya Maghrib. Huaaa, sayang. Saya gak bawa alat shalat, kalau nggak, kan bisa shalat di Mesjid Raya, terus membolang ria bersama Amel. Kan malam Minggu… Ya udah, akhirnya Amel sendiri main bolang-bolangan di Pantai Kamali. Hehehe…

Mel, thanks ya untuk CDnya. Hahahhaa… Pengganti ongkir yaa??? Hehehe… Thanks thanks… X) Oh, iya. Hampir lupa… Trima kasih juga untuk Pak Dhe, udah ngasih bukunya ke Amel sama Nining. πŸ™‚

with Amelll… πŸ˜€
Posted in Blog, Friend, Love, Place

Kopdar II with Amel

Akhirnya malam ini saya bisa menulis lagi. Alhamdulillah, Allah mengizinkannya. Saya kangen Toshi, modem, inet, dan blogging. Kangen sekali. Trima kasih Allah.

Walaupun agak telat postingannya, tapi tidak apa-apalah. Kali ini saya ingin bercerita. Tentang kopdar kedua kalinya bersama Amel. πŸ˜€ Dalam rangka serah terima hadiah dari GiveAway Amel beberapa minggu lalu. Kebetulan saya (tetangga Amel) yang menang. Hahaha… Ajaib yaa… >.< Alhamdulillah.

Sebetulnya dari kemarin-kemarin udah mau diambil tuh hadiah (Novel KENING karya Rakhmawati Fitri), tapiiii karena kesibukan satu sama lain dan cuaca Kota Baubau lagi labil, akhirnya diundur, diundur dan mentok di tanggal 4 Desember kemarin saya bersama sang penyelenggara GiveAway Suka-Suka a.k.a Amel bertemu di Pantai Kamali (Pankam).

source: facebook.com

Tidak begitu lama berada di Pankam, cuma cerita sepatah dua kata. Hihihi… Trus, Amel mengajak saya makan, padahal sudah makan dari rumah. Ya udah, diterimalah tawaran Amel. Karena tempat makan di pinggir laut masih belum buka semua, kita mengarah ke KFC. Tepat berhadapan dengan Pantai Kamali. Posisi yang sangat strategis. Mantap, gan…

Walaupun KFC di Kota Baubau sudah dibuka dari kemarin-kemarin, tapi kok saya rada kampungan ya? Pasalnya, saya belum pernah masuk sekali pun. πŸ˜€ Sudah berapa kali diajak, tapi tidak pernah punya waktu untuk jalan. Kasian banget sayanya. Emberrr… Nanti Amel yang ngajak baru nginjakin kaki di KFC. *makasih ya, Mel. πŸ˜€

Di KFC, kita banyak cerita tentang pengalaman masing-masing, tentang Kota Baubau, tentang hobi, harapan agar GRAMEDIA dan sejenisnya SEGERA ADA di Kota Baubau tercinta ini… >.<, cerita tentang permainan tradisional, perbedaan anak-anak zaman sekarang dengan anak-anak di masa kita berdua. Iya, sepertinya sudah jarang anak-anak punya hobi membaca, udah pada keranjingan media social network dan HP. Memang ya, kemarin dan hari ini berbeda.

Karena asyiknya kami berdua ngobrol, gak terasa udah waktunya Maghrib. Huaaa, sayang. Saya gak bawa alat shalat, kalau nggak, kan bisa shalat di Mesjid Raya, terus membolang ria bersama Amel. Kan malam Minggu… Ya udah, akhirnya Amel sendiri main bolang-bolangan di Pantai Kamali. Hehehe…

Mel, thanks ya untuk CDnya. Hahahhaa… Pengganti ongkir yaa??? Hehehe… Thanks thanks… X) Oh, iya. Hampir lupa… Trima kasih juga untuk Pak Dhe, udah ngasih bukunya ke Amel sama Nining. πŸ™‚

with Amelll… πŸ˜€