Posted in Friend, Place

Berbuka di Food Court

Orang-orang mulai berdatangan di food court menjelang waktu berbuka puasa. Kursi-kursi pun perlahan-lahan ditempati hingga hampir memenuhi seluruh persediaan kursi di sini.

Ada yang sibuk memilih-milih makanan, dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Mencari jenis makanan yang cocok untuk dimakan nanti. Sendiri, berdua, bertiga, ataupun berempat. Atau bisa saja serombongan. šŸ˜€
Selain itu, ada juga yang lagi mengantri rupanya. Iya. Di bagian kasir banyak orang mengantri untuk membayar makanan yang mereka pesan. Syukurnya kita berdua sudah memesan makanan terlebih dahulu sebelum banyak orang yang datang. Dan lebih bersyukurnya lagi, makanannya udah ada di depan mata. Ayam penyet paket berdua menggugah selera. Sayang, belum bisa dimakan. Sahabatku, Kiky, masih pergi shalat. Yaaa, saya ditinggal sendiri. Terpaksa pacaran berdua sama handphone. Dan seperti biasa. Membuat note baru dan mengetik ria lalu mempublishnya di blog.

Es krimnya juga sudah datang euy. Wow… Lezatnyaaa… Sebetulnya biar saya duluan melahapnya tidak apa-apa karena saya kan tak puasa. Biasa, tamu bulanan. Tapinyaaa, sebagai sahabat yang baik, saya wajib menunggunya.

Mmmm… Kiky. Cepat datang. Saya sendiri… šŸ™

MTC. 15082011

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, ā€œFor Sunday, the topic should about tourism. ā€ Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. ā€œThis program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,ā€ said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, ā€œFor Sunday, the topic should about tourism. ā€ Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. ā€œThis program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,ā€ said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. šŸ™‚

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapetĀ  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. šŸ™‚ Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. šŸ™‚

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.Ā  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. šŸ™‚

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. šŸ™‚

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. šŸ™‚

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapetĀ  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. šŸ™‚ Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. šŸ™‚

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.Ā  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. šŸ™‚

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. šŸ™‚

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Life

Have Nothing Special *for me

Tadi ngumpul lagi sama anak-anak IPSA SMANSA ’09. Ngabuburit bareng di Pantai Kamali. *tempat andalan untuk nongkrong yang ada di pusat kota. Hehehe. Maklum. Belum banyak cafe di sini. šŸ˜›

Next. Tadi, udah foto bareng as well as Meet n Greet gitu karena ada teman2 belum ketemu satu sama lain. *ceile. Habis ituuuu, kita cari makan untuk buka puasa. Deh. Sekampung. Hahaha. šŸ˜€ Seru siyh seru. Tapi, hati gw yg gak seru. Nda tau kenapa. *cuma orang2 tertentu aja yang tau. Hehehe. Yang tau, diam aja yah. šŸ™‚ Pengen rasanya pulang ke rummmmahh tercinntahh > masuk kammarr >> menulis…

Suasananya tadi tuh ‘beda’. Kaku. Gak ada yang kayak dulu. Aneh. Aarrgghh… bikin BT. Gak semangat. Hmmm… Dan Ning, Ning selalu terpaku sama situasi yang gak enak. Dibiarkan aja tuh mengalir. Sampai2 dibawa ke pikiran dan akhirnya… Toeng2… tears hampir keluar. *waaahhh cengeng… Lagi lagi, dan lagi… Astaghfirullah. Segitunya Ning. Biasa ajah.

Untuk menenangkan pikiran. Selesai dari kumpul2 ma teman2, lanjut beli pentol ikan *pesanan adik. Lanjut, temani WiNNy beli mie goreng > let’s go Winny’s house *kebiasaan. Hehehe. Terus, temani Lily (sepupu) untk ngambil kiriman nenek di tante yang baru datang dari Makassar. Next, ke rumah Fitri di Loji. Kebetulan jaraknya gak jauh. Datang silaturahmi aja gitu. Cuman berapa menit doank. Kirain mau ke mana lagi, ternyata kita ke rumah pacarna’ Lily di Wajo. *apel lagiii… anak muda ini dankz… Gak lama kok, trus go to Kamali Beach. Lagiiii *buat gw. Hehehe… Trus, pulang deh ke rumah. Sampai di rumah… istirahat *hahahay…

Intinya, ini hari Ā Have Nothing Special For Me. Semua nonsense. *jgn marah yah kawan2. Ini bukan apa2. ^.^

Sorry, tulisan gw kacau. Coz otak lagi blank dipaksain menulis. Hehehe…

Peace…!!!

Posted in Life, Place

Reunian SD

Hehehe…

Kemarin, tepatnya tanggal 3 September 2010 di Pantai Kamali, Bau-Bau. Gw dan tmn2 SD yang lain pada ngabuburit bareng sekaligus reunian. Hehehe… Senangnya… Udah berapa lama gak ketemu, akhirnya ketemu juga kemarin. ^^. Walaupun cuma sekitar 10 orang [sedikit šŸ™ ], gak apa2 lah, yang penting udah bisa ngumpul. Teman-teman yang lain lagi pada sibuk dengan urusannya, jadi gak bisa datang… šŸ™ Mudah2an lain kali bisa yah teman-teman. Kapan lagi kita bisa ngumpul bareng… Iya nda?

Kita buka puasa bareng di Pantai Kamali, trus lanjut. Kita ke rumah Sahrul. Syg, dia gak bisa ikut waktu reunian di Pankam. Lagi sakit. Cepat sembuh yah, sob. Ā Kita beli martabak. Dan tidak lama kemudian…. Toeng-toeng… Habis…!!! Hahaha,,, Kita ngobrol2 ntar, topiknya tentang BACK to Elementary School gitu… Hahaha… Lucu deh kalo diinget-inget… Ckckck… Habis itu, kita pulang deh. Berhubung udah malam… [ketahuan gak shalat tarwih lagi… xixixi]… Allah, maaf.maaf… hehehe…

Teman-temanku sekalian, kapan lagi acaranya? Kita ke Pantai Nirwana nah… šŸ™‚ Mudah2an jadi. Amin… -_-

Posted in Education, English, Life, Place

BEING A GOOD TRANSLATOR

This is my first experience to be a translator. I’m aware that I’m still too young for this job. But, I have to believe, I can do this well because when we believe it, it can happen automatically.

MY KNU TEAM

I was a translator when there was KYUNGPOOK NATIONAL UNIVERSITY (KNU) students from South Korea came in Bau-Bau, 13th – 25th July 2010. The total of members is 80 people. There were 4 teams. Each team has 18 students and 2 lecturers. They taught in schools. They are in SMAN 1 Bau-Bau, SMAN 2 Bau-Bau, SMAN 4 Bau-Bau, and SMAN 6 Bau-Bau. The students taught Korean Language, English, IT, Taekwondo, and Recreation. And I got the KNU Team for SMAN 1 Bau-Bau.

There are some important points that must be had by a translator, they are like these:

  1. Being a translator must have self confidence. That’s main key. English is also important, but I think it is just the support for being a translator. When we have had it, we can do the job well.
  2. We must appear the leadership in our own self because we are the leader in that team. Translator doesn’t not only translate everything, but also have to manage all of our tourists need. Make sure everything is well. The translator must have the sensitivity. This is one of my difficult jobs. But, I enjoyed this because I have a dream to be a guide or translator. ^^
  3. The translator must be an initiator and a decision maker. If we get some problems, we have to be able to get the solution to solve the problem. We shouldn’t find cause of problem first. It will be done after the problem can be solved. So, the translator must have a mature thinking about the problem that will appear later. Don’t wait the problem comes. That’s why the translator should be smart to see the situation that will happen.
  4. Be a translator, we must build communication line among others translators, our team, our coordinators, and other parties concerned. Basically, we are team. We must have a good coordination. By building communication line among them, it can make easy our work.
  5. If we get problem, the translator must be calm. Don’t be panic.
  6. The translator must be strict with the tourist about dress code or attitude that be forbidden to be done in certain places. So, give them explanation about that well.
  7. The translator must have a strong mental. Whatever people say to us, especially it’s a bad comment, don’t care about that. Keep doing our best as long as it’s good for us and our work.
  8. Don’t forget to always keep good our name, our city, our government, our country.
  9. In making conversation, we must avoid the repetition.
  10. The translator must give a lot of attention for the tourist, and then they can feel they are safe with us.

Thus, some important points that we must take notice about being a good translator. The professionalism must be improved and then we will be one of the best translators in this world. ^^ (wow… over…!!! Hohoho…). I hope my writing can be useful for you all and thanks for visiting my website and reading this article. Thank you… ^^

*thanks before for Kk ALiiii yang udah mo ngasih comment and kritikannya selama Ning jadi translator, buat para translator yg lain alias kk2 senior gw, thx byak udah ngasih msukan dan semangat buat tetap doing our best… šŸ™‚

Ning, Kk Sabar, Ibu Siana, Kk Ali, Kk Heni, dan Kk Wiwik
Posted in Life, Love, Place, SMAN 1 Baubau

ANAK IPSA ’09 LIBURAN

Hari libur merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Dengan liburan, kita dapat melepaskan sejenak aktivitas yangĀ sebagian besar menyita tenaga kita baik pikiran ataupun energi. Liburan sebuah kata yang paling menyenangkan untuk didengar dan dinikmati. Dapat menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita cintai yang ada di sekitar kita. Pokoknya, liburan merupakan hal yang sangat menarik untuk dijalankan. Hehehehe…

My Best Moment

Berhubungan dengan kata ā€œLIBURANā€, anak IPSA ’09 sangat menyukai hal ini. Hohoho. Bagaimana tidak, setiap liburan selalu saja ada rencana untuk direalisasikan keberadaannya. Kalau liburan, anak IPSA ’09 ngumpul bareng di rumah yang bisa dijadikan open house, biasanya siyh rumah Mega atau ToMMy, ataupun bisa jadi rumah Kiky. Hehehe…

Sebelum liburan, biasanya udah ada jadwal rencana untuk datang ke tempat-tempat apa saja yang perlu dikunjungi. Di Bau-Bau siyh pastinya tujuan utama itu sekolah (SMANSA), rumah guru-guru, Pantai Kamali, Pantai Nirwana, Palagimata, Benteng Keraton, ataupun Puncak / Bukit Kolese di Lowu-Lowu, Bukit Wantiro dan tempat-tempat menarik lainnya. Banyak rencana yang mau diwujudkan. Dan Alhamdulillah, rencana itu biasanya berjalan sesuai dengan rencana.

KORLAPnya IPSA niyh. Hahaha…

Untuk yang menjadi KORLAP alias Koordinator Lapangan, yah siapa lagi kalau bukan Resky Astarini alias Kiky yang ngebet banget

Nirwana.nirwana

buat rencana. Sampai-sampai di FB, di grup IPSA ’09 udah diproklamirkan. Ckckck…

Heboh juga siyh, tapi menyenangkan. Mereka antusias sekali. Gimana nggak, tempat kuliahnya bukan di Bau-Bau. Jadinya, mereka kangen ā€œjalanā€ kalau pulang ke Bau-Bau. Dan respon mereka tentang liburan yah, Cepat sekaliiii… Hehehe…

Mmmm… Enaknyaaaa

Yah, sebagai anak IPSA angkatan ’09 hanya bisa berharap semoga kebersamaan dan kekompakkan kita tidak akan pernah putus untuk selama-selamanya. Tetap bersatu dalam naungan Alumni SMANSA Bau-Bau yang memiliki tekad kuat untuk menjadi manusia actual yang berkompeten sehingga dapat diandalkan di kemudian hari. Anak IPSA ’09, keep fighting for our future…!!! We are together, together is better. Hehehe…