There is something wrong between us.
I am aware that I have been fault. FAULT, FAULT and FAULT.
WE ARE FAULT.
And you know? I want to leave you. LEAVE YOU.
google.com
Never ask me to keep besides you. B’cos I wanna try to go alone. Not with you.
Can you feel that you nearly make my heart hurts?
I can’t be better if we must be together. Do you feel that?
I have tried to find the way how to be better for us.
I have done everything that make us fine. But, I think now it’s hopeless.
Can I escape?
Yah, from you…
But, I always can’t go… WHY?
Let me go. I’m sincere everything we have created be a memory. Now.
I WANT TO GO. LEAVE. And then, DISAPPEAR…
FROM YOU.
One of my favourite acitivities when I feel bored is WALKING AROUND IN KERATON FORTRESS with my little sister.
There I can look at the green forest and sunrise in front of me, hear the singing of birds, breath the fresh air, feel the freedom of my self, and find the peace in me.
I think how lucky people who live here.
Everyday, every morning they can still breath the fresh air and have friendly neighbours.
That’s amazing mercy from Allah. Alhamdulillah.
I write like this, it doesn’t mean that I amn’t thankful for His luck to me, but I just want to say something that I must say and write down on my blog around me, what I think, what I see. Because this is great. Will I get the moment like this later? When the era gets its progress for some years later.
I’m here like I don’t want to move. I want to stop the morning. I like morning day. It’s fun. My mind is always cool. Keep staying here and say ‘thankful very much to Allah. He is the Giver of All Favors.’
I see this beautiful scenery with using my glasses clearly. It seems gorgeous. The peace in me.
When I have to think about you because of last night, this mind forces me to let my heart be sincere, whether my heart will hurt or not. I sincerely go.
I am too much hurt you. 🙂
One of my favourite acitivities when I feel bored is WALKING AROUND IN KERATON FORTRESS with my little sister.
There I can look at the green forest and sunrise in front of me, hear the singing of birds, breath the fresh air, feel the freedom of my self, and find the peace in me.
I think how lucky people who live here.
Everyday, every morning they can still breath the fresh air and have friendly neighbours.
That’s amazing mercy from Allah. Alhamdulillah.
I write like this, it doesn’t mean that I amn’t thankful for His luck to me, but I just want to say something that I must say and write down on my blog around me, what I think, what I see. Because this is great. Will I get the moment like this later? When the era gets its progress for some years later.
I’m here like I don’t want to move. I want to stop the morning. I like morning day. It’s fun. My mind is always cool. Keep staying here and say ‘thankful very much to Allah. He is the Giver of All Favors.’
I see this beautiful scenery with using my glasses clearly. It seems gorgeous. The peace in me.
When I have to think about you because of last night, this mind forces me to let my heart be sincere, whether my heart will hurt or not. I sincerely go.
I am too much hurt you. 🙂
Satnite always comes to become a beautiful night for the couple. The day to take a rest and enjoy with the beloved one. When everyday we face the business in our place we work. The moment like satnite always be waited by some people who want to relax. And this thing is one of my mistakes because I couldn’t divide yet the time between working and enjoying the night with you.
You need me, but I sometimes ignore to be with you because of BUSINESS. There is still the important thing that I must do.Yup, because this is time to do my business, not besides you. I have tried to give my time for working and be with you but I may be still an egoist person. Still hold my principle that I must do this, my business. Yup. In this case, I’m fault. When I have to make first my business, not you. You will be angry to me and say to me that ‘Nothing happens. Then, we are silent, and just looking around us, no voice.’
Sometimes, I feel that I have to leave you because I’ll hurt you with my characteristics but you always hold me. And never let me go. Will we be like this forever if our heart hurt each other?
from Google
Tonight, when I met you, I didn’t see the smile in you. Just a flat expression when you waited me in roadside. And I’re still with my friends across. You sent me message to wait me in your place because I’re long time to go with you. Then, I went to you, the happiness I hope, NOTHING. I only could ask why you looked bored. There is something wrong? And as usual, you said, ‘Nothing happen. Go with your friends. They wait you.’ I want to be mad, but I can’t. Because this is my fault. I think I’ve said that for this week, we shouldn’t meet each other because I’s still busy with my business and it could disturb you and me. And what I think HAPPENED.
I can’t be quiet for this problem. I have to write. I don’t know what I have to do for
from Google
your happiness. One thing that I ask you… I don’t like if you are angry to me, you’ll be a silent one with the flat expression. That’s your way? This makes my heart hurt. Do you know that? :'(
Kata orang Bulan November itu bulan yang indah. November ceria. *Eh eh eh eh… Salah. Yang benar itu, September ceria, Ning. Hufttt… -___-”
Ya terserahlah. Yang penting namanya itu. Masih berbau ceria.  Hehehe… Katanya. Saya juga nda punya cukup bukti untuk bilang kalau November ini nih begini, begitu. Okelah. Kita lanjut. Iya. Jadi ceritanya saya lagi galau alias GG. Kata teman saya Gundah Gulana. 😀 Wah wah. Singkatan semakin menggila. 😀
Untuk malam ini. Semoga saja untuk malam ini. Bukan untuk malam-malam berikutnya. Aamiin. Dan semoga saja, setelah menulis keluh kesah saya di blog tercinta cuit-cuit ini, galau saya udah pergi main jauuuuuuuuuuuhhhhh skali. Aamiin. Aamiin…
November ceria sekarang menjadi November Galau, readers. Sayang sekali, saya belum beruntung memiliki November ceria.
Sepertinya saya tidak jauh bedanya dengan ababil. Kerjaannya galau terus. Ada apa sih dengan perasaan ini? Semakin dewasa, semakin kompleks saja permasalahan. Semakin dituntut DEWASA dalam bersikap… Sekarang lagi hobby dengar lagunya Dewi-Dewi – Begitu Salah Begitu Benar. Hahaha. *GALAU Kronis…
Dan malam ini, saya membiarkan kamu pergi. Malam ini dan seterusnya saja kalau perlu. Tidak perlu kembali lagi. Saya sekarang tidak ada apa-apanya. Entah itu atas alasan pembenaran yang harus dibenarkan oleh perasaan ataupun memaksa logika untuk menerima segala pembenaran yang tercipta. Keadaan semakin runyam. Kondisi untuk membaik pun semakin sulit untuk dibina. Intensitas pertemuan kita pun yang semakin sedikit. Semua faktor yang timbul semakin memacu timbulnya perpisahan di antara kita. Dan saya sadar, kamu pun memang harus mencari kehidupan baru yang lebih bisa membahagiakan kamu sendiri. Jangan cuma karena saya, kamu tidak bisa melakukan apa yang kamu mau. Saya selalu membebaskan segalanya. Termasuk mencari yang lain. Hehehe. Di sini bukan kamu yang salah. Mungkin saya yang salah. Saya selalu yang menjadi salah dalam hal seperti ini. Tidak pernah menjadi yang benar. Kenapa? Ya, karena saya yang salah. Simple, kan? Baiklah. Untuk kamu yang tidak ditahu keberadaannya di mana sekarang, karena saya juga udah tidak kontak kamu. Terakhir di kontak tidak ada respon. Good bye… See you next time. Mungkin serasa keputusan sepihak. Tapi ini sudah yang terbaik. Entahlah…Â
Mangatse, Ningnong!!! Hwaiting. Proposal dan Skripsi udah di depan mata. Tidak boleh ada yang halangi…. Ciat ciat ciatttt… #silatgalau. 😀
Kata orang Bulan November itu bulan yang indah. November ceria. *Eh eh eh eh… Salah. Yang benar itu, September ceria, Ning. Hufttt… -___-”
Ya terserahlah. Yang penting namanya itu. Masih berbau ceria.  Hehehe… Katanya. Saya juga nda punya cukup bukti untuk bilang kalau November ini nih begini, begitu. Okelah. Kita lanjut. Iya. Jadi ceritanya saya lagi galau alias GG. Kata teman saya Gundah Gulana. 😀 Wah wah. Singkatan semakin menggila. 😀
Untuk malam ini. Semoga saja untuk malam ini. Bukan untuk malam-malam berikutnya. Aamiin. Dan semoga saja, setelah menulis keluh kesah saya di blog tercinta cuit-cuit ini, galau saya udah pergi main jauuuuuuuuuuuhhhhh skali. Aamiin. Aamiin…
November ceria sekarang menjadi November Galau, readers. Sayang sekali, saya belum beruntung memiliki November ceria.
Sepertinya saya tidak jauh bedanya dengan ababil. Kerjaannya galau terus. Ada apa sih dengan perasaan ini? Semakin dewasa, semakin kompleks saja permasalahan. Semakin dituntut DEWASA dalam bersikap… Sekarang lagi hobby dengar lagunya Dewi-Dewi – Begitu Salah Begitu Benar. Hahaha. *GALAU Kronis…
Dan malam ini, saya membiarkan kamu pergi. Malam ini dan seterusnya saja kalau perlu. Tidak perlu kembali lagi. Saya sekarang tidak ada apa-apanya. Entah itu atas alasan pembenaran yang harus dibenarkan oleh perasaan ataupun memaksa logika untuk menerima segala pembenaran yang tercipta. Keadaan semakin runyam. Kondisi untuk membaik pun semakin sulit untuk dibina. Intensitas pertemuan kita pun yang semakin sedikit. Semua faktor yang timbul semakin memacu timbulnya perpisahan di antara kita. Dan saya sadar, kamu pun memang harus mencari kehidupan baru yang lebih bisa membahagiakan kamu sendiri. Jangan cuma karena saya, kamu tidak bisa melakukan apa yang kamu mau. Saya selalu membebaskan segalanya. Termasuk mencari yang lain. Hehehe. Di sini bukan kamu yang salah. Mungkin saya yang salah. Saya selalu yang menjadi salah dalam hal seperti ini. Tidak pernah menjadi yang benar. Kenapa? Ya, karena saya yang salah. Simple, kan? Baiklah. Untuk kamu yang tidak ditahu keberadaannya di mana sekarang, karena saya juga udah tidak kontak kamu. Terakhir di kontak tidak ada respon. Good bye… See you next time. Mungkin serasa keputusan sepihak. Tapi ini sudah yang terbaik. Entahlah…Â
Mangatse, Ningnong!!! Hwaiting. Proposal dan Skripsi udah di depan mata. Tidak boleh ada yang halangi…. Ciat ciat ciatttt… #silatgalau. 😀
Dan ternyata tulisan terakhir tadi malam, Imajinasi vs. Realita, nyambung dengan kejadian hari ini. Tanggal 2 Agustus 2012. Yah, Kakek saya udah ninggalin saya dan keluarga Maghrib tadi. Akibat kecelakaan, jatuh dari motor. Kakekku sayang, baik-baik di sana ya. Pasti udah ketemu sama nenek di atas.
Imajinasi vs. Realita. Imajinasi yang tercipta saat saya wisuda nanti, akan ada Kakek yang mendampingi. Dan rupanya. The fact, it WILL NOT HAPPEN. COz He’s gone. :'(
Kakek yang selalu beliin saya susu di warung kalau pulang dari kampus. Kakek yang slalu memberikan saya uang ojek kalau mau pulang, kakek yang selalu ngasih angpau pada saat lebaran. Dan ketika saya lulus ujian. Ketika saya ke Makassar, Kendari, Kakek tak pernah alpa ngasih uang jajan ke saya. Dan sekarang. DONE. Gak akan ada lagi sosok besar tinggi yang selalu menyambut senyum saya ketika singgah di rumah kakek dari pulang kampus. Saya yang tak akan pernah bisa lagi bilang, “Kakek, susu dank!“, dan mendengar jawaban beliau, “Iya, ambil saja.“
Jujur, saya merasa sangat kehilangan beliau. Gak ada malu-malunya saya nulis postingan ini di tengah-tengah keluarga saya lagi berkumpul. Saya gak tahu malu. Biar saja, yang penting postingan ini akan hadir malam ini juga. Karena kalau bukan sekarang, mungkin akan tersendat lagi.
Maghrib, 2 Agustus 2012, You have gone for leaving me, leaving us. My lovely grandpa. Kakekku sayang, kalau saya wisuda nanti, kakek tidak ada ya? Hmmm… Gpp, yang penting nanti Kakek bisa liat saya nanti. 🙂
Hidup itu tidak ditahu akhirnya. Seseorang yang tadinya di atas bisa saja turun ke bawah dan sebaliknya. Hidup ini harus disyukuri. Allah telah menciptakan kehidupan yang sangat sangat indah untuk umatNya, tapi masih saja ada yang mendustakanNya. Kenapa?
Saya juga sebagai umatNya tidak  akan menyangkal kalau saya juga pernah dan masih  mendustakanNya, saya jahat sama Allah. Tidak pernah sempurna menjalankan apa yang diperintahkanNya. Betapa berdosanya saya. Saya sudah mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk Allah, tapi masih saja belum sempurna. Setan masih mencoba-coba menguasai hati dan perasaan saya untuk tidak menyayangiNya. Mungkin, keimanan saya kepadaNya masih tipis. Belum menjadi umatNya yang baik, yang taat, dan segalanya yang baik-baik.
Ramadhan kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang mengganjal di dalam perasaan, hati dan pikiran saya. Entah apa sesuatu itu. Yang terpenting bukan Syahrini.
Allah, tulisanku ini mungkin hanyalah sampah seperti kebanyakan orang-orang yang mendustakanMu Aku tahu sangat tidaklah pantas untuk sekarang berharap yang baik-baik kepadaMu Karena sekarang Engkau telah melihatku Betapa jahatnya aku kepadaMu
Sudah beginikah hamba yang Kau sayangi?
Saya pikir TIDAK
Saya bukan hambaMu yang baik
Yang selalu taat menjalankan apa yang Kau minta dari seorang hamba yang bertakwa
Allah, apakah Kau tahu?
Saya lelah menjadi jahat
Saya lelah bersembunyi dari ketidakpatuhanku kepadaMu
Karena pada akhirnya Kau akan menemukanku juga
Doa-doa untukMu, memohon apa yang aku minta
Meminta pertolonganMu
Memohon ampunanMu
Menghindarkan aku dari marabahaya
Tak henti-hentinya aku panjatkan kepadaMu, wahai Sang Pencipta
Masih ada celahkah untukku memohon ampunan dosa kepadaMu?
Masih ada celahkah untukku memperbaiki diri?
Masih ada sedikit cahaya kebaikankah untukku?
Aku di sudut kegelapan ini
Dengan dosa yang berserakan terhadapMu
Hidup itu tidak ditahu akhirnya. Seseorang yang tadinya di atas bisa saja turun ke bawah dan sebaliknya. Hidup ini harus disyukuri. Allah telah menciptakan kehidupan yang sangat sangat indah untuk umatNya, tapi masih saja ada yang mendustakanNya. Kenapa?
Saya juga sebagai umatNya tidak  akan menyangkal kalau saya juga pernah dan masih  mendustakanNya, saya jahat sama Allah. Tidak pernah sempurna menjalankan apa yang diperintahkanNya. Betapa berdosanya saya. Saya sudah mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk Allah, tapi masih saja belum sempurna. Setan masih mencoba-coba menguasai hati dan perasaan saya untuk tidak menyayangiNya. Mungkin, keimanan saya kepadaNya masih tipis. Belum menjadi umatNya yang baik, yang taat, dan segalanya yang baik-baik.
Ramadhan kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang mengganjal di dalam perasaan, hati dan pikiran saya. Entah apa sesuatu itu. Yang terpenting bukan Syahrini.
Allah, tulisanku ini mungkin hanyalah sampah seperti kebanyakan orang-orang yang mendustakanMu Aku tahu sangat tidaklah pantas untuk sekarang berharap yang baik-baik kepadaMu Karena sekarang Engkau telah melihatku Betapa jahatnya aku kepadaMu
Sudah beginikah hamba yang Kau sayangi?
Saya pikir TIDAK
Saya bukan hambaMu yang baik
Yang selalu taat menjalankan apa yang Kau minta dari seorang hamba yang bertakwa
Allah, apakah Kau tahu?
Saya lelah menjadi jahat
Saya lelah bersembunyi dari ketidakpatuhanku kepadaMu
Karena pada akhirnya Kau akan menemukanku juga
Doa-doa untukMu, memohon apa yang aku minta
Meminta pertolonganMu
Memohon ampunanMu
Menghindarkan aku dari marabahaya
Tak henti-hentinya aku panjatkan kepadaMu, wahai Sang Pencipta
Masih ada celahkah untukku memohon ampunan dosa kepadaMu?
Masih ada celahkah untukku memperbaiki diri?
Masih ada sedikit cahaya kebaikankah untukku?
Aku di sudut kegelapan ini
Dengan dosa yang berserakan terhadapMu
I don’t know why this night I am being a sentimental girl.
I feel you. There is something wrong with you and I don’t want to force you to tell it to me.
I will let you not to tell me until you want by your self, without forcefulness.
I don’t want anything but you feel good always. Just it. Because your happy feeling and soul can make me smile from here although you won’t see how my heart is lucky to see you in happiness.
Tonight, with the tears, I feel you.
With some texts of us, do you know how I am now?
My tears fall again.
You don’t hurt me, but my feeling feels your feeling.
I just hope you’re going to be fine.
All problems you get, you said that if there is me, it will be fine. Prove it!
I hope you are not lie. About what you feel now. What you said to me. Coz I trust you.
I just need a smile and positive thinking about what become your problem. From you.
Yeah, You.
I’m here. To accompany you till I can’t do it.
You.
Be fine there.
Don’t let the tears fall anymore. Because you don’t hurt me.
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.