Posted in Place

Di Hari Jadi Kota Baubau 2011

Alhamdulillah. Akhirnya punya waktu juga untuk menulis. Hedeuh, waktunya sangat mepet, mepet, mepet, dan sempit. Malah hampir tidak ada. *Aduh, lebay yah? -___-”
Catatan ini saja (sebagian) ditulis di sela-sela jam mata kuliah yang kosong karena dosennya tidak sempat hadir. *Alhamdulillah ada kesempatan. 😀

Langsung saja yah.
Berdo’a mulai… 😀
Eh, sorry… sorry… Maksudnya, let’s read my unclear story!:)

Seperti yang kita ketahui bersama tanggal 17 Oktober 2011 kemarin adalah Hari Jadi Kota Baubau ke-470 dan Hari Ulang Tahun ke-10 sebagai Daerah Otonom Tahun 2011. Kegiatan pertama yang diadakan sebagai rangkaian event tahunan ini adalah Pembukaan Baubau Expo Tahun 2011 di Kawasan Kotamara tanggal 10 Oktober 2011.  Selanjutnya, kegiatan Perlombaan Gerak Jalan Indah yang diikuti masyarakat Kota Baubau, baik tingkat akademik ataupun umum. Berlangsung selama 2 hari, 11-12 Oktober 2011. Dan di hari terakhir, tepat tanggal 17 Oktober, pagi hari di Lapangan Upacara Kantor Walikota Baubau (Palagimata) diadakan Upacara Bendera peringatan Hari Jadi Kota Baubau ke-470 dan HUT ke-10 sebagai Daerah Otonom. Setelah selesai Upacara HUT Kota Baubau, rupanya ada Sidang Istimewa DPRD Kota Baubau dalam rangka Pidato Walikota Baubau memperingati Hari Jadi Kota Baubau ini di Aula Palagimata, Kantor Walikota Baubau. Nah, malamnya. Acara Ramah Tamah dan Penutupan Baubau Expo Tahun 2011 di Kawasan Kotamara (lagi).

Menurut saya, walaupun tak seramai HUT SULTRA kemarin. Namun, antusiasme masyarakat Baubau cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya lapisan masyarakat yang turut berpartisipasi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan Pemda. Gerak jalan misalnya. Baik yang ikut dalam baris-berbaris ataupun yang menjadi penonton di bawah terik matahari. Mantap cooyyy…!!! Alhamdulillah ya, untuk tingkat SMA, SMAN 1 Baubau jadi juara 1. 🙂  Congrats yaaa…!!! 🙂

Untuk Baubau Expo yang berada di Kotamara, sebetulnya saya tidak terlalu mengikuti perkembangan yang ada. Tidak langsung ke TKP istilahnya lah. Cuma liat dari jarak jauh saja karena selama 1 minggu Baubau Expo diadakan, saya cuma sekali ke sana. -___-” Itupun bukan ke pamerannya, malah ke arena permainan yang ada di sana, itu juga menemani adik saya, Nala. Sekali naik permainannya kita mesti bayar 5ribu. 😀

Baubau Expo 2011

Lanjut ya…
Malam acara penutupan Baubau Expo, saya menyempatkan diri menontonnya secara langsung. Di akhir-akhir Kata Sambutan yang disampaikan Pak Walikota Baubau, menurut yang saya dengar katanya beliau berharap semoga aspek perekonomian Kota Baubau semakin maju, Beliau juga mengajak kita agar senantiasa memelihara dan menjaga Baubau. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tak lupa diucapkan.

Di sela-sela sambutan Walikota Baubau, Bpk. Amirul Tamim, yang paling diingat waktu beliau bilang “Kepada anak Baubau belajar, belajar, belajar karena insya Allah Baubau akan menantimu ketika kalian sudah berilmu, sudah sukses dalam pendidikan dan usaha.” Bagaimana para generasi muda Baubau??? AYO. Sukseskan pendidikan di Kota Baubau… Semangat!!! Semangat!!!

Terakhir, beliau juga menyampaikan bahwa tahun depan insya Allah Kota Baubau akan menjadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara. Masyarakat Kota Baubau, mari kita menyiapkan daerah ini dengan sebaik-baiknya!!!

Di malam penutupan kemarin, ada performance khusus dari Negeri Ginseng a.k.a Korea Selatan. Adalah penampilan seni budaya Korea, terdiri dari:

– Tari Geommu (Tari Pedang),

www.wikipedia.com

– Samulnori (사물놀이),

www.wikipedia.com

– Buchaechum (부채춤) atau Tari Kipas,

www.wikipedia.com

Ini ada video yang sempat saya rekam. #hasilkurangbagus. 🙁

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=VeUCZmhCtJ4&feature=related]

– dan terakhir katanya Tarian sewaktu dilangsungkan FIFA WORLD CUP 2002 beberapa tahun lalu di Korea Selatan.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=rQvPTScAv8o]

Maaf ya kalau videonya kurang bagus dan tak jelas tata letaknya. Itu diakibatkan saya selaku penonton biasa yang tidak dapat duduk di tempat VIP. *Nantilah. Amiiinnn… 🙂 Hehehe…

Selain penampilan dari kesenian Korea tadi, ada juga penampilan dari Eky AFI 3. Oh, iya. Hampir lupa. Kota Baubau juga punya MC yang tidak kalah serunya dengan pelawak-pelawak lain. Aduh, saya lupa namanya siapa. Reader, ada yang tahu nama dua MC ini? Nanti tolong diinfokan ya. Gamsahamnida.

My Friend, Syafar (Baju Hitam) bersama MC yang funny (baju biru dan orange) Sumber: Facebook Syafar 

*Foto di atas diambil lewat Facebook teman saya, Syafar.
Syafar, izin yah. Hehehe… 

Wuihhhhhh, acaranya lumayan seru juga… Saya terkagum-kagum sama Tarian Kipasnya. Liuk-liukan kipasnya itu lho, ya Allah, indah sekali. >.< Apalagi wajah-wajah penarinya yang aduhai cuantiknya. *Seandainya saya turut menari dengan mereka menjadi gadis Korea. Huaaaa, mimpi kali ya? Hahaha… Pokoknya is the best lah… Tidak bosan-bosan kalau melihat mereka perform. 🙂

Overall, acaranya sukses… (menurut saya yah)… 🙂
Selamat ya buat Kota Baubau tersayang. 🙂 Semoga ke depannya bisa menjadi lebih baik. Ayo, para generasi muda Kota Baubau, mari kita belajar, belajar, belajar dan belajar! Membangun kota kita tercinta ke arah kemajuan (dalam hal positif).

Tetap mempertahankan nilai-nilai moral dan budaya yang telah diajarkan oleh orang tua kita dulu!!! SEMANGATlah wahai anak Baubau!!! 🙂

Posted in Education, Friend, Life

Bina Akrab FKIP B.Inggris Unidayan 2011

Hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 8 Oktober 2011. FKIP B.Inggris mengadakan Bina Akrab di Pantai Lakeba. Jumlah mahasiswa baru (MABA) sekitar 250 orang, tapi yang mengikuti Bina Akrab di bawah jumlah yang sesungguhnya. Hanya sekitar seratusan lebih lah yang mengikuti kegiatan ini. Katanya. Sayang, saya tidak menjadi panitia dalam kegiatan ini jadi kurang tahu menahu dalam rincian kegiatannya seperti apa dan bagaimana.

Hari Sabtu pagi mereka berkumpul di Ex. Stadion Betoambari dan langsung menuju ke TKP a.ka. Pantai Lakeba. Sedangkan saya sendiri ke Pantai Lakeba nanti sekitar pukul 05.00 sore. Tentunya bersama Pak Rizal, Iin, Bambang, Aris, Sofyan, dkk. Sampai di TKP, ternyata lokasinya mirip perkemahan. Mereka memasang tenda. Kata teman-teman seangkatan saya, MABA tahun ini beruntung. Bina Akrabnya tidak separah mereka. *Alhamdulillah yah, Bina Akrab 2009 kemarin saya tidak ikut. Soalnya dilarang papa. 😀

Karena pas tiba di Lakeba dan sunsetnya buat gregetan maka langsung saja kami berfoto ria… Uhuhuhuyyyy…

F O B A R

Tidak ketinggalan, Nining juga mau gifo aaahhh… Dengan sunset di Pantai Lakeba… Huaaaa… >.<

Sampai sunset itu terbenam kita masih berfoto juga lho. Ckckck… Bersama Iin dan Mimin. 🙂

Malam harinya, kita semua makan malam dulu. Sebelumnya udah diadakan lomba goreng telur. Enak. Enak. Enak. Tapi, Ning tidak ikut lihat waktu lomba berlangsung. Ning masih asyik dengan teman-teman duduk cerita beralaskan pasir. Cieee… Kan bukan panitia. 😀

Habis makan malam, istirahat. Nah, kita semua berkumpul di area yang sudah disiapkan. Tentunya bukan di pinggir pantai, tapi di atas-atasnya. *Aduh, gimana membahasakannya ya? Bingung. Yang jelas seperti itulah. Di bagian atas pinggir pantai.

Beruntung. Katanya, kalau tidak salah dengar, selama kurang lebih 5 tahun diadakan Bina Akrab, baru kali ini ada dosen yang datang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ini dikarenakan, panitia bina akrab tahun ini mengikuti aturan-aturan yang ada, mengikuti tata cara yang sebenarnya. 🙂 Congrats ya. *Tuhhh kan. Dosen juga senang kalau seperti itu. 🙂

Maba
left2rght: Ibu Diana, P’Rizal, P’Supardi, P’Safulin, P’Bahar, Kk Sabar, Kk Rian

Dalam kesempatan itu, para dosen memperkenalkan diri dan memberikan arahan-arahan serta nasehat-nasehat kepada para mahasiswa sebagai MABA di FKIP B.Inggris. Ya, sepertii itulah. Sebetulnya Ning mau cerita panjang lebar nih tentang apa saja sih yang diberikan oleh para dosen kepada MABA. Tapi, karena Ning lagi dikejar waktu jadi rasa-rasanya belum sempat. Kalau ada waktu semoga Ning bisa melengkapi artikel ini.

Nah, selesai kegiatan itu. Eh, Kk Rian langsung melirik Nining. Tandanya? Diminta jadi juri karena sebentar lagi mau diadakan lomba pidato antar MABA. *Huaaa… Saya tidak tahu menilai, Kakak. Sempat mau mengundurkan diri, tapi hehehe… Begitu deh… Ya udah, Nining, Kk Sabar, dan Kk Rian lah yang jadi juri dalam lomba itu. Mereka komentarnya hebat-hebat euy. Pas saya yang komentar, hedehhhh… Jangan ditanya. Gak berbobot… -____-”
Yang pada ikutan lombanya juga hebat-hebat euy. Saya paling suka peserta yang terakhir. Performancenya very great… Begitu memukau. Without text dan body languagenya juga CICO. 🙂

Berhubung lombanya dan pemberian komentarnya sudah selesai, saya langsung main kabur aja ke bawah. 😀 Alias ke pinggir pantai. Soalnya ada Iin dkk. Lagi nyanyi-nyanyi. Dari dangdut sampai pop, dari lagu baru sampai lawas. Sikaaaaaaattttt…
HUaaaaaa… Enaknyaaa… SUbhanallah… Suasana malam itu TOP BGT. Bintang dan Bulan malah menemani kita semua. 😀

Nyanyi2 di pinggir pantai *Ademmm

Begadang lagiiiii… Saya tidur nanti sekitar setengah tiga pagi. Dehhh… -___-”
Waktu mau tidur, bulannya malah mau menghilang. Ya Allahhhh, indah sekaliiii… Seperti sunset tadi. Langsung gak jadi tidur. Tunggu bulannya lenyap dulu baru tidur.  Sementara Iin, Nila, dkk udah pada tumbang satu-satu. Pak dosen dan bu dosen malah belum tidur. *Mantap sekali pomatanya e… __pomata=begadang__
FYI, kami semua tidur di atas pasir, tanpa tenda. Tendanya itu cuma langit aja. Hehehehe… Enak. Enak. Syukur tidak hujan. 🙂

Bangun pagi. DINGIN.
Brrrrr…

Walau sedingin apapun, foto lagi donk…

Huaaa, muka-muka habis bangun. 😀

Sekitar jam 6an, kami pulang. Ngikut pak dosen. 🙂 Sementara MABA masih mengikuti kegiatan-kegiatan yang udah diagendakan oleh panitia.

Dan. SELESAI. Akhirnya saya bisa juga ikut dalam Kegiatan Bina Akrab ini walaupun tidak menjadi panitia. *Maklum, saya tidak mengikuti Bina Akrab 2009 dan 2010. Ini saja baru sekali di tahun ini. Hehehe…

Bubyeeee…
Maaf ya. Ceritanya kurang lengkap. Nanti dilengkapi lha. Dikejar waktu masalahnya. JAdi, menulis terburu-buru. Hehehe…

*Thx for Sofyan Sukwara, Sri Marlin dan Nining Syafitri who had taken those pictures. 🙂

Posted in Friend, Life, Love, Place, SMAN 1 Baubau

Bakti Sosial Ramadhan 2011 oleh Alumni 2009 SMAN 1 Baubau

Alhamdulillah… Bakti Sosial Ramadhan tahun ini, yang diadakan oleh Alumni SMAN 1 Baubau Tahun 2009, berhasil direalisasikan. Senangnyaaaa…
*Walaupun saya kurang turun tangan dalam hal kepanitiaan karena saya tidak sedang berada di Baubau pada saat diadakan rapat dan pengumpulan sumbangan dari teman-teman alumni semua. -_-” Maafkan ya… 🙂

Okay… Sehari sebelum hari H dimulai. Teman-teman panitia telah mengirimkan SMS dan postingan di wall Facebook baik di akun teman-teman alumni maupun di grup SMANSA 09. *Subhanallah…

Dan hari Kamis, kita udah pada ngumpul di Lapangan Lembah Hijau. Sayang, kita pada lelet. -_-” Tapi ada sebagian yang ON TIME lho. Saking keselnya, mereka yang on time itu ngirim postingan di wall SMANSA 09. Wajar sih sebenarnya.

Mmm… Baru start nanti sekitaran jam setengah 11-an. Alhamdulillah tiba dengan selamat di tempat tujuan. Ya, di Pondok Pesantren Al-Marhamah.

Perlu diketahui, ini adalah kegiatan Baksos yang kedua, yang diadakan oleh alumni SMANSA 09 Baubau. Seperti juga tahun lalu. Bisa dicek di sini. Alhamdulillah. Semua berjalan dengan baik.

Di dalam kegiatan baksos tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Di sini kita mengadakan beberapa kegiatan. Yaitu sosialisasi obat herbal, lomba berpidato bahasa Indonesia, lomba menghafal juz, dan lomba membaca hadis bagi para santri. Dan kegiatan itu diadakan setelah shalat Dzuhur.

Yang jadi MC dalam kegiatan ini, adalah Wd. Indah Febriana a.k.a Iin. Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Panitia, Tasrif. Setelahnya, kata sambutan oleh Bapak Pimpinan Ponpes Al-Marhamah, Pak Syamsi bin La Onda.

Setelah kata-kata sambutan, kita lanjut ke acara berikutnya. Yup. Sosialisasi obat herbal oleh Adi, Amry, dan Munawar G.

Sempat ada tanya jawab juga antara pemateri dan audience (alumni smansa 09: red).

Rencananya lomba-lomba itu akan diadakan setelah shalat Ashar. Tapi, berhubung waktunya masih ada, pihak panitia pun melanjutkan acara berikutnya. Yaitu, lomba pidato bahasa Indonesia. Lomba ini diikuti oleh 12 orang santri *kalau gak salah hitung.

Seru juga lombanya. Hehe… Santri-santrinya lucu. Hebat-hebat lho. Mereka membawakan pidato, antara lain topiknya tentang Hukum Makan dan Minum Berdiri. Trus apalagi ya? Hehhe… Lupa.

Selanjutnya, setelah shalat Ashar, dilanjutin lagi dengan lomba menghafal juz dan hadis.
Hebatnyooooo… Masih umur remaja udah bisa seperti itu. *prok.prok.

Saya paling tertarik sama yang namanya Faturrahman (7 tahun). Gayanya lucu. Membuat kami pangling. Hehehe… Ini ada videonya waktu lagi berpidato dan main silat. Katanya, nih anak jago main silat juga. *Wow… Amazing…!!!

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=dzBtF4hg1Jk]

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=fE7tShtnMkg]

Foto duluuuu…

Tidak terasa, rupanya waktu untuk berbuka udah tiba. Kita pun langsung back to mesjid. Iya. Selesai lomba, kita sempat ke luar soalnya mau liat penampilan Alun untuk berpencak silat ria. Haik. Haik. Haik.

Iin lagi sibuk membagi makanan bagi para santri. ^^

Setelah berbuka, kita masuk ke acara inti. Yaitu penyerahan bantuan dari Alumni SMANSA 09 kepada pihak Pondok Pesantren Al-Marhamah. Oh, iya. Ternyata, pihak Ponpes memberikan cenderamata juga buat kami. Yup. Sebuah Al-Qur’an. Yipppyyyy…!!! Subhanallah…

Penyerahan sumbangan

Penyerahan sumbangan bukan menjadi acara terakhir kami. Sesudah itu ada sesi foto bersama. Sayang, saya tak memiliki fotonya jadi tidak bisa dipublish. Saya mengira setelah sesi foto bersama, kami akan selesai dan pulang. Ternyata kita shalat Maghrib berjamaah dulu dan pihak panitia masih menyediakan hadiah buat para santri di ponpes tersebut. Wah. Wah. Great!!! 🙂 hadiahnya berupa buku dan alat tulis. 🙂

Ohohoho…
Pembagian hadiah rupanya menjadi agenda terakhir dalam kegiatan baksos kali ini. Dan karena hari sudah gelap sangat. Kami pun pamit pulang dan berharap semoga tahun depan kami bisa mengadakan baksos ini lagi di tempat yang sama.

SEMANGAT!!!

Sempat mendengar ucapan dari seorang teman saya, tapi tidak tahu siapa namanya. Katanya, acara yang tujuannya untuk kebaikan, Insya Allah, akan berjalan dengan baik. *Subhanallah. Ini semua tak lepas dari ridho Allah kepada kita semua.
Tak lepas dari solidaritas teman-teman alumni sekalian.
Sukses selalu buat kita semua…
Semoga tahun depan kita bisa melaksanakan kegiatan Bakti Sosial lagi ya…

🙂

Salam…

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. 🙂

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapet  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. 🙂 Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. 🙂

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. 🙂

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. 🙂

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. 🙂

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapet  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. 🙂 Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. 🙂

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. 🙂

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. 🙂

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Culture, Life

Lebaran’s Eve 1431 H & ‘Lapa-Lapa’

Gema takbir berkumandang di mana saja… Waahh, lebaran… lebaran. Asyik. Asyik. Alhamdulillah. Saatnya menuju hari kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh. Mantap deh.

Kayaknya orang rumah udah pada siap semua niyh. Bikin kue, udah. Bersih-bersih rumah juga, sudah. Ahahayy,, makanan untuk besok… pastinya ada ayam ayam ayam buatan mama. ^^ *sruuppp… Laper juga niyh ngebahas makanan. Ngomong-ngomong masalah makanan, inget Om gw, Om Ony yang rekomendasiin untuk nulis tentang ‘Lapa-Lapa’. Walaupun mungkin tentang hal ini gak terlalu mendetail kalau dibahas. Maklum. Yang nulis masih awam. Hehehe… *belagak innocent… :p

Lapa-Lapa

Lapa-lapa itu sejenis makanan yang sodaraan sama ketupat dan buras. Tapi bedanya, dia makenya beras ketan plus santan kelapa. Salah satu makanan khas orang Buton. Kenapa makanan itu disebut lapa-lapa, itu juga gw belum tahu. Nanti deh kalau sudah didapat jawabannya, pasti akan dimuat di postingan ini. Ok. Ok?

Setiap ada hari perayaan kayak Lebaran gini pasti selalu ada tuh lapa-lapa. Kalau kulit ketupat kan dari janur kelapa. Naahh, kalau lapa-lapa, sama juga. Kulitnya dari janur kelapa tapi dilapisi dengan daun pisang. Mau lihat bentuknya seperti apa? Daripada penasaran. Cekidot.

Lega rasanyaaa, persiapan lebaran udah pada beres semuanya. Sekitar 98% lah. Jadinya, ortu ngajakin anak-anaknya nonton takbiran (9 sept.’10). Uhuyyy. Akhirnya bisa juga nonton takbiran sama keluarga di rumah kakek. Ternyata malam lebaran serasa malam tahun baru euy. Fireworks ada di mana-mana. Hehhehe… Rammmeeee….  Aduuuhh, indahnyaa…

Hmmm… Takbirannya lumayan ramelah. Banyak yang ikut berpartisipasi. Ada dari Dinas Perhubungan, Kementrian Agama Kota Bau-Bau, Mesjid Nurul Jihad, dll. Yah, hampir sebagian masyarakat Kota Bau-Bau turut berperan, utamanya anak-anak mudanya yang tepatnya berada pada barisan paling bontot. Biasaaa… Mereka naek motor, trus ngebut-ngebutan gitu. Ckckck… *Mudah-mudahan lo semua gak kenapa-kenapa. Udh mau lebaran ces. Jangan ngebut-ngebutan. Nyawa cuman satu euy.

Sesudah nonton takbiran, gak lama kemudian ortu ngajak go home. Ya udah. Pulang. Maunya pengen jalan-jalan lagi. Ke manaaa gituuu… Tapi, berhubung kita sebagai anak yang patuh dan penurut ma ortu *sok banget. Hahahayyy… so, pulang deh… Alhamdulillah, selamat tanpa lecet. Hehehe.

Kayaknyaa Lebaran’s Eve kali ini cukup mengesankan *sedikit. Waduhh… bapres lagi niyh yang nulis.

Anyway, teman-teman, met lebaran 1431 H/2010 M yah. Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.