Posted in Friend, Life, Words

Singkatan Gaul Anak Baubau

Alhamdulillah. Akhirnya saya bisa muncul kembali bersama tulisan saya yang diragukan kebaruannya. πŸ˜€
Baru sedikit sembuh dari demam, drop karena darah rendah beserta sarampa (bintik-bintik merah di kulit). Jadi tiap hari harus pake baju item, katanya agar bintik-bintik merahnya cepat ilang. Alhamdulillah, dari tanggal 12 September kemarin, sekarang udah mulai baikan. Meski harus banyak istirahat sebetulnya. Mana saya mau berangkat KKN lagi hari Kamis, 20 Sept.2012, ke Pasarwajo. Saya dapat tempat di Kelurahan Awainulu. Penasaran seperti apa teman-teman seposko saya dan tempat KKN saya nanti. Hehehe.
Allah, terima kasih ya, walaupun belum terlalu sembuh betul, setidaknya saya udah bisa menulis. πŸ™‚ :*

Oke. Sesuai topik di atas *intermezzonya terlalu panjang, readers. -__-”
Akhir-akhir ini, berawal dari setahun dua tahun lalu. Di Baubau sudah banyak yang mengalami sindrom keababilan. πŸ˜€ Entah itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa terkena sindrom ababil. Utamanya pada bidang keBAHASAan. Alias bahasa gaul yang disingkat. Saya sendiri berkenalan dengan bahasa gaul singkat itu dari sepupu saya yang dulu masih SMA (sekitar dua/setahun lalu). Pada awalnya kaget sendiri, tapi lama kelamaan, saya kok terjaring dengan bahasa ababil mereka? Saya kan sudah mahasiswa. Bukan ababil lagi. Sayang, pengaruh kebahasaan mereka terlalu kuat. Apalagi tampang saya ini masih baby face, jadi gak papa lah. Masih belum menjadi masalah berarti. πŸ˜€

Saya dari tadi bicara ngoceh kiri kanan tentang singkatan gaul yang lagi tenar di Baubau, tapi dari tadi belum ngasih contohnya yang kayak gimana. πŸ˜€
Semoga kalian tidak terpengaruh, readers. πŸ˜€

Contoh beberapa singkatan gaul anak Baubau.

HMB = Hanya Malas Bicara
HMK = Hanya Malas Komentar
HMQ = Hanya Malas Qyu Bahas *istilah ini saya dengar dari teman, Eldhy. πŸ˜€
Yang pada intinya, artinya tuh singkatan semua hampir sama dengan NO COMMENT!!!

Contoh penggunaan dalam suatu percakapan.

A: Adin, ko pergi di mana tadi sama cewe’mu? ( Lo sama cewe lo tadi ke mana?)
B: Biasa, jalan-jalan. Damau berangkat to, jadi sa bawa dulu dia jalan ksian. Berapa hari ini kita tidak keluar. (Biasa, hang out. Si doi mau berangkat soalnya, jadinya gue bawa dia jalan dulu. Udah berapa hari kita berdua gak keluar.)
A: Cieeee, anak-anak dunia percintaan ini dankz. HMB.

Contoh 2.
N: Sa habis pi di kampus tadi e. (Gue dari kampus euy).
M: Ko bikin apa di sana? Libur ini. (Ngapain? Hari libur nih.)
N: Sa liat pengumumanku e. Jauhnya tempat KKNku eee. Pasarwajo leee… (Habis liat pengumuman. Gila, jauh banget tempat KKN gue. Di Pasarwajo, coy!)
M: Trus gue harus bilang WOW gitu.
N: Hmmm, HMK… -___-“

Trus, kan ada lagi singkatan yang hampir terlupakan. HMM.
Teman-teman saya sering nanya, apa itu HMM?
Kan HMB, HMK, HMQ sudah ada kepanjangannnya. Nah, HMM ini nih yang ditunggu-tunggu kepanjangannya apa. Simak contoh percakapan di bawah ini.

J: Panasnya juga dank Baubau ini kalau sudah siang e. (Panas banget nih Baubau kalau udah siang-siang gini).
H: Iya e. Ta sudah mau tabakarmi e. (Iya. Udah hampir kebakar nih.)
J: Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus hae. HMB juga saya e. (Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus. No comment dah.)
H: HMM…
J: Apa itu HMM?
H: Hmmmmmmm….
J: -______-“

Iyaaa, jadi HMM itu gak punya kepanjangan apa-apa. Just sebuah gumaman belaka. That’s “Hmmmmmm”.

Yaaaa, contoh-contoh percakapan di atas hanyalah sebuah contoh kecil dari sekian percakapan yang ada dan singkatan gaul yang lagi IN di Kota Baubau.
Kalau lagi koja-koja mantale (ngobrol), tidak dilupakan itu HMM, HMB, HMK, HMQnya. πŸ˜€ Mungkin. Hehehe… Biar secara lisan ataupun tulisan, singkatan-singkatan itu udah naik pamor. Naik terus arisannya le. Jadimi bintang papan atas dankz.

Oke. Sekian postingan saya kali ini. Semoga bisa memberi manfaat walaupun sedikit. πŸ˜€
Readers, tolong doakan saya yah. Semoga saya juga cepat sembuhnya dan secepatnya bisa mengikuti kegiatan KKN-P Angkatan XXV Unidayan tahun ini. Aamiin. πŸ™‚

Posted in Culture, Education, Place

Festival Keraton Nusantara VIII di Kota Baubau, Pulau Buton. Has Done!

Pulau Buton beruntung di tahun 2012 ini. Mengapa? Ya, karena Buton menjadi tuan rumah dalam Festival Keraton Nusantara VIII. Acara yang pada awalnya dilaksanakan dua tahunan sekali sekarang menjadi SETAHUN SEKALI. Yippyyy… Dan tahun depan yang menjadi tuan rumah adalah PROVINSI SUMATERA UTARA, MEDAN (2013) dan pada tahun 2014 di NUSA TENGGARA BARAT (NTB). Yup yup…

sumber di sini

FKN VIII telah berakhir yang dilaksanakan tanggal 1-4 September 2012 di Kota Baubau, Pulau Buton. πŸ™‚
Saya di sini gak usah banyak komat-kamit, karena udah banyak artikel mengenai FKN VIII. Nanti dikasih linknya deh. πŸ˜€

Walaupun saya bukan apa-apa di Baubau ini, secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta FKN VIII dan seluruh masyarakat Kota Baubau yang telah berhasil ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan agenda budaya ini. Semoga bisa membawa kenangan yang manis di Kota Baubau, Kota SEMERBAK. πŸ˜‰

P.S.
FKN I di Yogyakarta, 1995
FKN II di Cirebon, Jawa Barat, 1997
FKN III di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, 2002
FKN IV di Yogyakarta, 2004
FKN V di Solo, Jawa Tengah, 2006
FKN VI di Gowa, Makassar, 2008
FKN VII di Palembang, Sumatera Selatan, 2010
FKN VIII di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, 2012

Oh iya, ini ada foto-foto saya dan teman saya, WiNNy, waktu Pawai di hari kedua. πŸ˜€

Wuiihhh, ada “Limbad”!!! 0.0

Ini ada beberapa link-link eksternal tentang FKN VIII. Hahaha.
Festival Keraton Nusantara (FKN) VIII 2012 (si Mimin punya)
Welcome Dinner FKN VIII di Kota Baubau (Mas Fendi’s article)
Cantiknya FKN VIII Baubau (Blogger dari Makassar *baru nemuin blognya*)
Ada artikel bagus berkaitan tentang FKN, di sini.

Posted in Friend, Life, Love, Place

The Beautiful Night with Ayah

Ayah. We love you, Ayah. Yah. Pak Syahrir atau lebih sering kami panggil Pak Chay adalah salah satu guru favorit kami sewaktu SMA. Beliau mengajar khusus dalam mata pelajaran Kimia kelas XII. Beliau sudah kami anggap seperti ayah sendiri. :’) Entah mengapa, saya selalu mengeluarkan air mata alias nangis jika berada di depan P’Chay. Haduuuhhh, tidak heran kalau saya sering digangguin sama Kiky dan teman-teman dengan sebutan “Cengeng.” -__-”
Iya, kenapa saya menangis? Karena saya selalu mengingat nasehat-nasehat yang diberikan beliau jikalau kami datang mengunjungi beliau. Dan saya pribadi, entah. Sepertinya belum berhasil mengaplikasikan nasehatnya secara maksimal. Tapi, saya akan berusaha sebaik mungkin. Pasti bisa. Insya Allah!!! πŸ™‚

Waktu datang bertamu di rumah Ayah. Saya, WiNNy, Kiky, Mega, Ragil dan Mey. Saya masih ingat beliau bilang, kalau tidak salah seperti ini, “Kalian itu tidak perlu lagi diberi nasehat. Sudah tahu mana yang baik untuk diri kalian, sudah bisa menentukan mana yang salah dan benar.” :'(

Saya diammmm…

“Kalau teman-teman kalian menggalau, kenapa kalian harus ikut-ikutan galau?”

…..

Hening…

Hummm, memang bener sih apa yang dibilang Ayah. Di hari itu, 22 Agustus 2012, saya nangis (lagi). Mendengar apa yang dibilang Ayah. WiNNy cs. pada keheranan karena ngeliat saya nangis. Ini ada apa?Β Ya, saya sih diam-diam saja. Hahaha.

Thanks ya buat Aditya, anak Ayah. Dia tuh so sweet skali. Masih anak SD. Dia ngeliat saya nangis, langsung saya disodorin lagu U SMILEnya Sule dan Andre. Katanya supaya saya nggak nangis lagi. Cieee, terharu saya, Aditya. Makasih banyak ya. πŸ™‚

Sebelum pulang, kita fobar dulu. Sengaja… Hehehe… SURPRISED…

(kiri atas-kanan bawah) Mega, Kiky, WiNNy, Ragil, Ning, Mey.

After that, kita janjian untuk ketemu lagi sama Ayah, 24 Agustus 2012. Tempatnya di Keynai. Kami ngasih kado untuk Ayah. Huaaa, terharu. Dua buah bingkai foto yang ada foto kami bertujuh; Ayah, Mega, Kiky, WiNNy, Mey, Ragil dan saya.

@Keynai with them.

Detik-detik Ayah membuka kado. Taraaaa!!!

Cieee, kadonya. πŸ˜‰

Yang ini bergifo-gifo ria alias narsis di Keynai. πŸ˜€ Sayang Ragilnya gak sempat ikut. πŸ™

Ayah, Ning, Mega, Kiky, WiNNy, dan Mey.
Ehemmmm… πŸ˜€

Terima kasih, Ayah.
Terima kasih, sayang-sayangku… :* :* :*

Posted in Life, Place

Ikan Parende

P A R E N D E

Ini adalah salah satu makanan dan masakan khasnya orang Buton. Terbuat dari ikan segar yang mampu bikin ngiler… Rasanya? MANTAP E. Paling enak kasian. Apalagi kalau saya yang buat. Errrr… πŸ˜€
Kebanyakan para ibu rumah tangga bisa buat sendiri di rumah kok. Yang penting tahu resepnya. *Di akhir postingan, saya kasih deh. πŸ˜€

Kalau jalan ke Kota Baubau, yang saya tahu rumah makan yang menyediakan Parende itu ada tiga tempat,
1. RM. PARENDE (di dekat Umna Plaza Wolio),

RM. PARENDE

2. RM. PASEBA (Samping Akper Betoambari), dan
3. IKAN PARENDE WAMEO MAMA JANA (Sekitaran Pasar Wameo).

Ikan Parende Wameo Mama Jana

Well. Di postingan ini, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman makan ikan parende di rumah makan IKAN PARENDE WAMEO MAMA JANA. Letaknya tak jauh dari pasar ikan, yaa dekat rusunawa lah. Paling ujung, dekat laut. Saya, Arini, dan Mama ke Pasar Wameo. Habis “cakar”. Rencananya cuma ikut-ikutan mereka saja. Daripada saya bengong sendirian di rumah. Ya udah, nemenin Arini nyari celana, baju, dan tas. Trus, slsai belanja, Mama nawarin kita makan ikan parende. Yang setahu saya, di Wameo gak ada lah. Cuma di dua tempat yang saya telah sebutkan tadi. Eh, tiba-tiba Mama nunjukin tempat makan yang bangunannya tuh sederhana. Mungkin karena masih baru, jadi masih dibuat dari jelajah. Tapi, gak masalah. Aje gileeee, PADAT. Orang-orang pada ngantri euy. Katanya sih, denger-denger, yang makan ikan Parende di sini banyakan orang kantoran euy. πŸ˜€ Gak heranlah. Berjejer tuh mobil dan motor di tempat parkir.

Memang sih Baubau terkenal dengan cuaca panasnya. Tapi, kalau udah tiba di tempat makan ini, gak bakalan ngerasain namanya panas deh. Iya. Ada ACnya euy. Hebat… AC alami maksudnya. πŸ˜€ Angin. Maklumlah letaknya di pinggir laut.

Untuk Parendenya itu Rp. 12.000/mangkok. Sudah dengan nasi dan air minum. Kalau mau pesan, kayaknya mesti sabar bin ikhlas. Lantaran terlalu banyak pengunjung, kadang pesanan kita datangnya tuh lumayan lama. Apalagi duduk paling ujung, jauh dengan dapur. Pertama-tama, yang datang mangkok cuci tangannya. Beberapa menit kemudian, nasi putihnya. Setelah itu Ikan PARENDEnya. Huiihhh, butuh kesabaran menunggu semua itu. -__-”
Jadi, saya menyarankan. TIPS datang ke sana. Duduknya kalau bisa duduk dekat dapur. Supaya mudah dipantau dan diliatin kalau pesanannya belum datang. Jangan kayak saya sama Tafry. Udah badannya kecil, duduk di ujung, jauh lagi dari dapur. Alhasil, LAMA yang kita rasain. Huiiihhhhh… Menguras hati. Tapi, gak apa-apalah. Yang penting, saya makan ikan PARENDE. πŸ˜€

Seperangkat alat pengenyang. πŸ˜€
Parende and Us

 

Ko makan dulu kasian, Arini. Jan dulu liat HPmu. HMB…
-___-“

Waktu makan di tempat ini, saya emang nikmati tuh makanan. Tapi, gak seberapa. Soalnya, baru aja selesai makan, saya udah disuruh berdiri sama Mama. Teman Mama kebetulan datang makan di situ, dan tempat duduk itu GAK ADA yang KOSONG. Jadinya, saya ngalah saja. Ededehhh. Pengunjungnya ramai nian euy.

Jadi, bagi yang belum ke sana, direkomendasikan deh untuk cobain Parende di tempat itu.
P.S. Karena dekat dengan pasar ikan, semoga penciumannya aman-aman saja ya. πŸ™‚ It doesn’t matter.

Oh, iya. Saya mau bagi-bagi resep bagaimana caranya membuat ikan Parende. Ini bukan resep dari mana-mana ya. Cuma resep dari Mama saya. πŸ˜€ Dan Mama paling jago buat ikan Parende. Haahaa… I love you, Mamakyu… πŸ˜€ Ababil…

RESEP IKAN PARENDE ALA MANING (Mama Nining) πŸ˜€

Bahan:
Yang paling enak itu ikannya ikan karang atau Ikan Bobara atau Ikan Kakap Merah.
Jeruk Nipis,
Bawang Merah dan Bawang Putih (diiris),
Belimbing, Kunyit bubuk, Tomat, Daun Serei, Daun Kemangi, Garam dan Bumbu Penyedap.

*Semua bahan di atas, tidak mempunyai takaran tertentu. Ya, secukupnya saja. Menurut kemauan Anda bagaimana dan seperti apa.

Cara Membuat:
Airnya dimasak hingga mendidih, bersamaan dengan bawang, belimbing, tomat, daun serei. Setelah mendidih, masukkan ikannya, masak sampai matang. Jangan lupa beri bumbu penyedap. Setelah matang, angkat lalu masukkan daun kemangi.
Hidangkan bersama nasi hangat…
Eh eh, jangan lupa juga. Taburkan bawang goreng dan tiriskan jeruk nipis secukupnya. Kalau mau yang pedas, lombok biji paling mantep. *Aduuuhhhh, ngilerrr langsung… -__-“

Sekian resep dari Ning ‘Little’ Syafitri, anak Baubau. πŸ˜€

Habis googling eh, nemu artikelnya Pak Yusran Darmawan tentang pengalaman beliau bersama ikan Parende di RM. Parende, Baubau. Intip cerita beliau, yuk. Di SINI

Posted in Life, Place

Ikan Parende

P A R E N D E

Ini adalah salah satu makanan dan masakan khasnya orang Buton. Terbuat dari ikan segar yang mampu bikin ngiler… Rasanya? MANTAP E. Paling enak kasian. Apalagi kalau saya yang buat. Errrr… πŸ˜€
Kebanyakan para ibu rumah tangga bisa buat sendiri di rumah kok. Yang penting tahu resepnya. *Di akhir postingan, saya kasih deh. πŸ˜€

Kalau jalan ke Kota Baubau, yang saya tahu rumah makan yang menyediakan Parende itu ada tiga tempat,
1. RM. PARENDE (di dekat Umna Plaza Wolio),

RM. PARENDE

2. RM. PASEBA (Samping Akper Betoambari), dan
3. IKAN PARENDE WAMEO MAMA JANA (Sekitaran Pasar Wameo).

Ikan Parende Wameo Mama Jana

Well. Di postingan ini, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman makan ikan parende di rumah makan IKAN PARENDE WAMEO MAMA JANA. Letaknya tak jauh dari pasar ikan, yaa dekat rusunawa lah. Paling ujung, dekat laut. Saya, Arini, dan Mama ke Pasar Wameo. Habis “cakar”. Rencananya cuma ikut-ikutan mereka saja. Daripada saya bengong sendirian di rumah. Ya udah, nemenin Arini nyari celana, baju, dan tas. Trus, slsai belanja, Mama nawarin kita makan ikan parende. Yang setahu saya, di Wameo gak ada lah. Cuma di dua tempat yang saya telah sebutkan tadi. Eh, tiba-tiba Mama nunjukin tempat makan yang bangunannya tuh sederhana. Mungkin karena masih baru, jadi masih dibuat dari jelajah. Tapi, gak masalah. Aje gileeee, PADAT. Orang-orang pada ngantri euy. Katanya sih, denger-denger, yang makan ikan Parende di sini banyakan orang kantoran euy. πŸ˜€ Gak heranlah. Berjejer tuh mobil dan motor di tempat parkir.

Memang sih Baubau terkenal dengan cuaca panasnya. Tapi, kalau udah tiba di tempat makan ini, gak bakalan ngerasain namanya panas deh. Iya. Ada ACnya euy. Hebat… AC alami maksudnya. πŸ˜€ Angin. Maklumlah letaknya di pinggir laut.

Untuk Parendenya itu Rp. 12.000/mangkok. Sudah dengan nasi dan air minum. Kalau mau pesan, kayaknya mesti sabar bin ikhlas. Lantaran terlalu banyak pengunjung, kadang pesanan kita datangnya tuh lumayan lama. Apalagi duduk paling ujung, jauh dengan dapur. Pertama-tama, yang datang mangkok cuci tangannya. Beberapa menit kemudian, nasi putihnya. Setelah itu Ikan PARENDEnya. Huiihhh, butuh kesabaran menunggu semua itu. -__-”
Jadi, saya menyarankan. TIPS datang ke sana. Duduknya kalau bisa duduk dekat dapur. Supaya mudah dipantau dan diliatin kalau pesanannya belum datang. Jangan kayak saya sama Tafry. Udah badannya kecil, duduk di ujung, jauh lagi dari dapur. Alhasil, LAMA yang kita rasain. Huiiihhhhh… Menguras hati. Tapi, gak apa-apalah. Yang penting, saya makan ikan PARENDE. πŸ˜€

Seperangkat alat pengenyang. πŸ˜€
Parende and Us

 

Ko makan dulu kasian, Arini. Jan dulu liat HPmu. HMB…
-___-“

Waktu makan di tempat ini, saya emang nikmati tuh makanan. Tapi, gak seberapa. Soalnya, baru aja selesai makan, saya udah disuruh berdiri sama Mama. Teman Mama kebetulan datang makan di situ, dan tempat duduk itu GAK ADA yang KOSONG. Jadinya, saya ngalah saja. Ededehhh. Pengunjungnya ramai nian euy.

Jadi, bagi yang belum ke sana, direkomendasikan deh untuk cobain Parende di tempat itu.
P.S. Karena dekat dengan pasar ikan, semoga penciumannya aman-aman saja ya. πŸ™‚ It doesn’t matter.

Oh, iya. Saya mau bagi-bagi resep bagaimana caranya membuat ikan Parende. Ini bukan resep dari mana-mana ya. Cuma resep dari Mama saya. πŸ˜€ Dan Mama paling jago buat ikan Parende. Haahaa… I love you, Mamakyu… πŸ˜€ Ababil…

RESEP IKAN PARENDE ALA MANING (Mama Nining) πŸ˜€

Bahan:
Yang paling enak itu ikannya ikan karang atau Ikan Bobara atau Ikan Kakap Merah.
Jeruk Nipis,
Bawang Merah dan Bawang Putih (diiris),
Belimbing, Kunyit bubuk, Tomat, Daun Serei, Daun Kemangi, Garam dan Bumbu Penyedap.

*Semua bahan di atas, tidak mempunyai takaran tertentu. Ya, secukupnya saja. Menurut kemauan Anda bagaimana dan seperti apa.

Cara Membuat:
Airnya dimasak hingga mendidih, bersamaan dengan bawang, belimbing, tomat, daun serei. Setelah mendidih, masukkan ikannya, masak sampai matang. Jangan lupa beri bumbu penyedap. Setelah matang, angkat lalu masukkan daun kemangi.
Hidangkan bersama nasi hangat…
Eh eh, jangan lupa juga. Taburkan bawang goreng dan tiriskan jeruk nipis secukupnya. Kalau mau yang pedas, lombok biji paling mantep. *Aduuuhhhh, ngilerrr langsung… -__-“

Sekian resep dari Ning ‘Little’ Syafitri, anak Baubau. πŸ˜€

Habis googling eh, nemu artikelnya Pak Yusran Darmawan tentang pengalaman beliau bersama ikan Parende di RM. Parende, Baubau. Intip cerita beliau, yuk. Di SINI

Posted in Education, Friend, Life, Love, Place

Yudisium Sarjana Strata Satu FKIP Unidayan 2011/2012

Semoga saya juga menyusul tahun depan. Aamiin. πŸ™‚

Heia, satu lagi pengalaman yang paling menyenangkan saya. Ya. That’s graduation.
Yudisium Sarjana Strata Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Akademik 2011/2012. Dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2012 kemarin di Baruga Ld. Malim Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Dihadiri oleh beberapa pejabat penting universitas dan fakultas, diantaranya Rektor Unidayan, L.M. Arsal, S.Sos., M.Si.; Wakil Rektor III, Muh. Syarifuddin, SH., MH.; Dekan FKIP, Drs. Anwar, M.Pd.; Para wakil dekan, para kaprodi dan sekprodi, para dosen dan staf TU FKIP. Tidak lupa juga ada para mahasiswa yang akan diyudisium serta kami, ya junior-junior yang akan menyusul mereka (yang diyudisium) tahun depan. Aamiin ya Allah.

Dimulai pada sore hari sehingga kita berbuka puasa bersama di kampus atas. Jam 4 sore acara dimulai dengan MCnya adalah saudari saya tercinta, Memey. πŸ™‚ Saya, Bambang, Dianti, Mimin, Atul, Iyan, Daus, dan Ade datang belakangan. So, kita gak bisa masuk ke dalam, cuma bisa di bagian teras baruga aja. Kita semua pake almamater, hanya Dianti yang tidak. Mungkin gak dengar instruksi dari Pak Rizal. πŸ˜€ Hehe… Tapi, gak apa-apa kok, adikku sayang. πŸ˜€

Anak2 FKIP Angkatan 2009 UNIDAYAN

Acara yudisium berlangsung lancar setelah rehearsal tanggal 13 Agustus 2012 pagi. Yang saya tahu, jumlah lulusan untuk yudisium bulan Agustus ini khususnya FKIP Pend. Bahasa Inggris sebanyak 44 orang dan Pend. Matematika sebanyak 40 orang. Kalau untuk Pend. Ekonomi dan Pend. Sejarah, saya agak kurang tahu. Salah saya sendiri juga soalnya, gak merhatiin. Cuma asyik narsis-narsisan di belakang. *Hummm, ciri-ciri reporter kurang baik nih. πŸ˜€ Soalnya pengaruh teman-teman lebih kuat sih. πŸ˜€ Gak kepikiran soalnya kalau ternyata lebih baik mengetahui jumlah semua peserta yudisium dari semua program studinya daripada cuma jumlah mahasiswa FKIP Pend. Bahasa Inggris saja. *Huuh, dasar. Saya yang masih egois. -___-“

Setelah mahasiswa dari semua program studi FKIP, baik Pend. Bhs. Inggris, Pend. Matematika, Pend. Ekonomi, dan Pend. Sejarah diyudisium, trus masing-masing lulusan terbaik di setiap prodi dipanggil maju ke depan untuk menerima penghargaan dan dipersilahkan kepada lulusan terbaik FKIP Unidayan TA 2011/2012 untuk membawakan kesan dan pesannya. Untuk lulusan terbaik kali ini jatuh pada mahasiswi Prodi Pend. Bahasa Inggris. Yup. She is Kk Yuli Yastiani. Eh, bukan. Sekarang namanya sudah beralih menjadi Yuli Yastiani, S.Pd., dengan IPK 3,92. Subhanallah… πŸ˜€ Semoga saya juga bisa menjadi orang-orang hebat seperti mereka ya. Aamiin…

Ini nih, dengan si Lulusan Terbaik. Semogaa… Aamiin. Hahaha…
With Kk Niar, my partner when teaching. πŸ˜€

Diawal acara, dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sambutan dari Rektor Unidayan dan Dekan FKIP. Setelah itu, inti acara, kemudian di akhir acara ada Bpk. Ld. Safulin, S.Pd., M.Pd., satu lagi nih dosen tercinta saya. :), yang memimpin doa bagi kami semua, skaligus karena waktu buka puasa udah dekat. Hehe… Dan setelah itu, nguing nguing nguing nguing… Waktunya, buka puasa. Serbuuuuuu, nanti gak kebagian loooo. πŸ˜€ Hahaha… Ya, berbuka puasa bersama di kampus. Waaah, indahnya kebersamaan. Kapan lagi coba. Pasti setelah ini, semua udah pisah-pisah. Apalagi sesama para senior. Hummm…Β 

Setelah berbuka puasa, dilanjutkan dengan acara makan malam dan kemudian FOBAR, Foto Bareng. Saya? Duduk diam dengan manis begitu aja? Oh, nggak. Saya langsung lari mencari senior-senior untuk foto bareng. Serasa udah lulus aja saya nih. Hahaha. πŸ˜€
Rasa capek karena keluyuran kiri kanan gak terasa deh. Soalnya lihat para mahasiswa yang udah lulus ini, rasanya bagaimana yaaa. Senanggg sekali. Udah lega lagi. Perjuangan mereka benar-benar deh waktu nyusun skripsi. Banting tulang. Kurus, kurus dah. Gak enak makan, gak enak tidur. Pokoknya nano-nano. *Tjiaaaahhh, kayak saya pernah aja. πŸ˜€
Yang terpenting, untuk para seniorku, CONGRATULATION yaaa. Selamat, sudah jadi seorang sarjana pendidikan. Semoga dengan ilmu dan pengalaman yang senior2 dapatkan bisa menjadi bekal di masa depan untuk kehidupan yang baik bagi kita semua. Aamiin. πŸ˜‰

yudisium
with kk senior :*
Bersama Bpk. Ld. Supardi, S.Pd., M.Pd.

Ini nih, ada bunga di mana-mana

This is video of English Educational Study Program students.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=MFAIwWVhCyE]

Huaaaa, pokoknya acara tadi malam TOP BGT deh…
Semoga saya dan teman-teman bisa nyusul tahun depan yaaaaa… Aamiin… πŸ™‚

Posted in Blog, Life, Love

Indonesian Batik, I Fall in Love with You

::IΒ LOVEΒ INDONESIAN BATIK::
Do you wanna see my picture?
Check this out. πŸ˜€

Batik in Ning ‘Little’ Syafitri

Judul: Ning ‘Little’ Syafitri is in Indonesian Batik.
Keterangan: Pencitraan Batik Indonesia dalam Perpaduan Birunya Alam pada Jiwa Muda yang Ceria, Elegan. I’m proud of wearing Indonesian Batik.

Postingan ini diikutsertakan dalamΒ Giveaway Catatan Akhir PekanΒ dengan Tema Aku Cinta Batik Indonesia.

Posted in Friend, Life, Love, Place

Journey in the Night: Metro and ex.RMB

Hei hei hei… Mau cerita nih. Pengalaman bersama Sam, Mey, dan Ika. Kejadiannya udah lama, tapi gak apa-apa. Sekalian flash back gitu. πŸ˜€
Ini tentang tanggal 20 Mei 2012. Mau tau hari apa?
Ayo tebak, hari apa ayo…
Gak tahu?
Hehehe. Sama, saya juga gak tahu. πŸ˜€ *ditimpuk sama Memey.
Iya, jadi kemarin itu, tepat tanggal 20Mei2012 adalah hari ulang tahun Memey. Sahabat saya yang selalu menemani dikala sedih, gundah, galau, ataupun senang. *Bahasa lo, Neng. Ngeeeek ngooookkk… -___-”
Waktu hari ultah saya juga, dia yang nemenin. Bisa dilihat di sini.

Oke. Let’s start ya…
Jadi, sore harinya kami berempat udah janjian. Ning, Mey, Sam, dan Ika rencana mau ke tempat karaoke yang baru dibuka bulan Mei kemarin alias @Metro, belakang Gedung Maedani Kota Baubau. Tapiiii, sebelumnya kami bertiga ngasih kejutan kecil-kecilan waktu ngejemput Mey di rumahnya. That’s a little cake. Happy Birthday, sayangku Meyyy, my sistha.

Sebelum go to Metro, kami bertiga muter-muter Kota Baubau dulu yang berujung di Pantai Kamali, ngebeli pentol goreng depan KFC dan makan di Taman BRI. Uenaknyaaa… Iya, ngomong-ngomong pentol, saya paling suka pentol di situ, dan di depan Istana Ilmiah. Sudah menjadi cemilan favorit semenjak SMA. Apalagi kalau teman-teman yang pada kuliah di luar udah pada pulang ke Baubau, kalau jalan-jalan pasti udah terkait di tempat-tempat kuliner seperti itu. πŸ˜€ Utamanya nih teman saya yang namanya Jane. Kalau udah ketemu pentol, tak diampuni… *Becanda, Jane. πŸ˜€

Naaaah, ceritanya nih kan udah kenyang sama cemilan. Udah Β diganjal sama si pentolan, langsung aja kami lanjut ke Metro. Metroooo, we’re coming. Kalau gak salah, tanggal 9 Mei 2012 kemarin Metro ini dibuka. Tempatnya 3 in 1, alias ada Restoran, Tempat Karaoke, dan Tempat Main Bilyard. Terletak di Jalan Betoambari, di belakang Gedung Maedhani. Β  Ya, that’s Metro. Kyusuki and Resto, Billiard, dan Rumah Bernyanyi.

FYI, hari itu pertama kalinya kami pergi ke Metro. Dan sedikit malu-maluin. Menurut saya sih. Hahaha… Kamseupay. Nggg, gak juga ding. :p
Jadi ceritanya gini nih, terinspirasi oleh ex.RMB yang sekarang udah jadi salah satu tempat hiburan. Jadi kalau di ex.RMB kan masuk di satu pintu udah ada tujuan, mau makan atau mau nyanyi. Nah, di Metro beda. Pintu masuk mau makan sama nyanyi tuh beda. Bisa ditebak donk, kami masuk pintu yang di restonya. πŸ˜€ Syukur ketemu senior saya, dia kerja di sana. Dengan PD, kami masuk di pintu resto, trus pesan room untuk nyanyi, tiba-tiba si senior nih bilang, ‘Oh, kalau mau karaoke di sebelah sana pintunya’. Ngeeeeekkk. -____-“. Akhirnya keluar, dan menuju jalan yang ditunjukkin. Pas besoknya di kampus, si senior nih nyinggung lagi tentang salah masuk tempat. Hahaha. Ya udah saya jelasin kalo kami berempat kemarin kiranya seperti di ex.RMB, ternyata gak.

Berjalan lewat pintu yang udah ditunjukkin, akhirnya tibalah di tempat yang dituju. Kami pesen room yang Standard. Biasalah, kantung mahasiswa. πŸ˜€ Per jamnya itu 50rb + PPN 10%. Ruangannya lumayan banyak, interior dan suasananya baru banget dah. Di tempat ini juga, kita bisa pesen makanan. Harganya lumayanlah 10rb ke atas. Patut dicoba kalau yang belum pernah ke sana. Tempat nongkrong baru, bro… πŸ˜€

Mungkin, kemarin itu kami belum beruntung kali ya. Baru beberapa menit aja masuk untuk nyanyi-nyanyi, listriknya mati-nyala-mati-nyala. Dan tahu apa yang terjadi. Managernya bilang kalau listriknya tidak mampu, dan kita disarankan untuk berhenti. Sebagai ganti rugi, kami diGRATISkan dari pembayaran. *Seneng sih iya, soalnya gratis. Tapi belum puas begitu e… Baru berapa menit juga. Hummmmmm… Akhirnya kita move ke ex.RMB. Sama. Pesan satu standard room, kaget waktu tanya berapa per jam sama yang jaga di sana, Rp.80.000 booo…!!! Buju busett, Muahalnyaaaa…


Iya, katanya kalau malam harganya gitu. Kalau siang, harganya bisa di bawah dari 80rb karena pake kartu mahasiswa. Jadi cuco begitu e dengan kita-kita. So, sempat mempertimbangkan juga sih, mau ke tempat-tempat baru atau di ex.RMB saja. Dan kami pilih untuk tetap di situ. FYI, di Baubau udah menjamur tempat-tempat karaoke. Satu per satu udah muncul nih tempat hiburan, tempat makan dsb. Tapi, yang paling saya keselin, woooooooiii, GRAMEDIA GRAMEDIA GRAMEDIA. SAYA BUTUH BUKU… SUMBER BACAAN TERBATAS DI BAUBAU eeeeeee… HMB sayaa eee… Kapankah itu GRAMEDIA bisa ada di Baubau??? Enjel belaeeee… *Ups, sorry, saya keceplosan. Maaf. Terbawa emosi, readers. -_____-“

Kita mesen satu jam aja. Dan nyanyi-nyanyi sepuasnyaaaa. Trus, pulang ke rumah masing-masing. That’s enough. Interesting. Hmmm… Tapi, yang terpenting, ‘ko bisa tertawa Mey. Ko bisa bahagia. Selamat ultah nah, Memeyku…’

Oh iya, bagi yang tertarik untuk mencuba menyanyi di Metro *alaalamalaysia. Tolong dengan saya juga diajak naaaaaaahhhh… Hehehe…

Sekilas foto… πŸ˜€

Friends di depan Metro

Posted in Friend, Life, Love, Place

Journey in the Night: Metro and ex.RMB

Hei hei hei… Mau cerita nih. Pengalaman bersama Sam, Mey, dan Ika. Kejadiannya udah lama, tapi gak apa-apa. Sekalian flash back gitu. πŸ˜€
Ini tentang tanggal 20 Mei 2012. Mau tau hari apa?
Ayo tebak, hari apa ayo…
Gak tahu?
Hehehe. Sama, saya juga gak tahu. πŸ˜€ *ditimpuk sama Memey.
Iya, jadi kemarin itu, tepat tanggal 20Mei2012 adalah hari ulang tahun Memey. Sahabat saya yang selalu menemani dikala sedih, gundah, galau, ataupun senang. *Bahasa lo, Neng. Ngeeeek ngooookkk… -___-”
Waktu hari ultah saya juga, dia yang nemenin. Bisa dilihat di sini.

Oke. Let’s start ya…
Jadi, sore harinya kami berempat udah janjian. Ning, Mey, Sam, dan Ika rencana mau ke tempat karaoke yang baru dibuka bulan Mei kemarin alias @Metro, belakang Gedung Maedani Kota Baubau. Tapiiii, sebelumnya kami bertiga ngasih kejutan kecil-kecilan waktu ngejemput Mey di rumahnya. That’s a little cake. Happy Birthday, sayangku Meyyy, my sistha.

Sebelum go to Metro, kami bertiga muter-muter Kota Baubau dulu yang berujung di Pantai Kamali, ngebeli pentol goreng depan KFC dan makan di Taman BRI. Uenaknyaaa… Iya, ngomong-ngomong pentol, saya paling suka pentol di situ, dan di depan Istana Ilmiah. Sudah menjadi cemilan favorit semenjak SMA. Apalagi kalau teman-teman yang pada kuliah di luar udah pada pulang ke Baubau, kalau jalan-jalan pasti udah terkait di tempat-tempat kuliner seperti itu. πŸ˜€ Utamanya nih teman saya yang namanya Jane. Kalau udah ketemu pentol, tak diampuni… *Becanda, Jane. πŸ˜€

Naaaah, ceritanya nih kan udah kenyang sama cemilan. Udah Β diganjal sama si pentolan, langsung aja kami lanjut ke Metro. Metroooo, we’re coming. Kalau gak salah, tanggal 9 Mei 2012 kemarin Metro ini dibuka. Tempatnya 3 in 1, alias ada Restoran, Tempat Karaoke, dan Tempat Main Bilyard. Terletak di Jalan Betoambari, di belakang Gedung Maedhani. Β  Ya, that’s Metro. Kyusuki and Resto, Billiard, dan Rumah Bernyanyi.

FYI, hari itu pertama kalinya kami pergi ke Metro. Dan sedikit malu-maluin. Menurut saya sih. Hahaha… Kamseupay. Nggg, gak juga ding. :p
Jadi ceritanya gini nih, terinspirasi oleh ex.RMB yang sekarang udah jadi salah satu tempat hiburan. Jadi kalau di ex.RMB kan masuk di satu pintu udah ada tujuan, mau makan atau mau nyanyi. Nah, di Metro beda. Pintu masuk mau makan sama nyanyi tuh beda. Bisa ditebak donk, kami masuk pintu yang di restonya. πŸ˜€ Syukur ketemu senior saya, dia kerja di sana. Dengan PD, kami masuk di pintu resto, trus pesan room untuk nyanyi, tiba-tiba si senior nih bilang, ‘Oh, kalau mau karaoke di sebelah sana pintunya’. Ngeeeeekkk. -____-“. Akhirnya keluar, dan menuju jalan yang ditunjukkin. Pas besoknya di kampus, si senior nih nyinggung lagi tentang salah masuk tempat. Hahaha. Ya udah saya jelasin kalo kami berempat kemarin kiranya seperti di ex.RMB, ternyata gak.

Berjalan lewat pintu yang udah ditunjukkin, akhirnya tibalah di tempat yang dituju. Kami pesen room yang Standard. Biasalah, kantung mahasiswa. πŸ˜€ Per jamnya itu 50rb + PPN 10%. Ruangannya lumayan banyak, interior dan suasananya baru banget dah. Di tempat ini juga, kita bisa pesen makanan. Harganya lumayanlah 10rb ke atas. Patut dicoba kalau yang belum pernah ke sana. Tempat nongkrong baru, bro… πŸ˜€

Mungkin, kemarin itu kami belum beruntung kali ya. Baru beberapa menit aja masuk untuk nyanyi-nyanyi, listriknya mati-nyala-mati-nyala. Dan tahu apa yang terjadi. Managernya bilang kalau listriknya tidak mampu, dan kita disarankan untuk berhenti. Sebagai ganti rugi, kami diGRATISkan dari pembayaran. *Seneng sih iya, soalnya gratis. Tapi belum puas begitu e… Baru berapa menit juga. Hummmmmm… Akhirnya kita move ke ex.RMB. Sama. Pesan satu standard room, kaget waktu tanya berapa per jam sama yang jaga di sana, Rp.80.000 booo…!!! Buju busett, Muahalnyaaaa…


Iya, katanya kalau malam harganya gitu. Kalau siang, harganya bisa di bawah dari 80rb karena pake kartu mahasiswa. Jadi cuco begitu e dengan kita-kita. So, sempat mempertimbangkan juga sih, mau ke tempat-tempat baru atau di ex.RMB saja. Dan kami pilih untuk tetap di situ. FYI, di Baubau udah menjamur tempat-tempat karaoke. Satu per satu udah muncul nih tempat hiburan, tempat makan dsb. Tapi, yang paling saya keselin, woooooooiii, GRAMEDIA GRAMEDIA GRAMEDIA. SAYA BUTUH BUKU… SUMBER BACAAN TERBATAS DI BAUBAU eeeeeee… HMB sayaa eee… Kapankah itu GRAMEDIA bisa ada di Baubau??? Enjel belaeeee… *Ups, sorry, saya keceplosan. Maaf. Terbawa emosi, readers. -_____-“

Kita mesen satu jam aja. Dan nyanyi-nyanyi sepuasnyaaaa. Trus, pulang ke rumah masing-masing. That’s enough. Interesting. Hmmm… Tapi, yang terpenting, ‘ko bisa tertawa Mey. Ko bisa bahagia. Selamat ultah nah, Memeyku…’

Oh iya, bagi yang tertarik untuk mencuba menyanyi di Metro *alaalamalaysia. Tolong dengan saya juga diajak naaaaaaahhhh… Hehehe…

Sekilas foto… πŸ˜€

Friends di depan Metro

Posted in Place

Taman Segitiga Baubau

Baubau.
Kota Baubau ituuuuuuuuuu katanya P-A-N-A-S. Maksudnya, cuacanya yang panas. Apalagi kalau sudah menjelang siang hari. Tabakar e… -__-”
Ha Em Be…

Udah berapa orang nih yang bilang ke saya, yang notabenenya bukan orang sini, katanya “Ning, Baubau panas ya?” Saya cuma ketawa-ketiwi saja. Β Hehehe. Iya. Memang lumayan panas kalau udah siang hari. Warna kulit saya aja sampai belang-belang (di bagian kaki) karena make sepatu tanpa kaos kaki. Busyet dah…

Oke, kita tinggalkan topik si cuaca panas. Kalau siang hari kan, mungkin orang pada rame-rame cari tempat sejuk. Solusinya, kalau bukan lari di ruangan ber-AC, nyari tempat adem yang banyak pohon, alias kita make AC alami. Nah, satu tempat yang saya rekomendasikan nih bagi yang mau bersantai siang di tengah kota dengan menginginkan teduhnya pohon-pohon. Mungkin malah langsung sadar, kalau ternyata POHON itu PENTING bangeeeettt buat kita. Bagi yang sering tebang pohon sembarangan, nyadar lo.Β ADEM deh pokoknya…

Ini nih, TAMAN SEGITIGA. Dari awal dengernya sih nama tamannya itu, TAMAN SEGITIGA. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Di sekitaran Gedung Pancasila dan KODIM 1413.

Udah berapa kali lewat. Mondar-mandir dari tempat satu ke tempat yang lain, lewatin lagi tuh taman, rasa-rasanya pengen banget singgah sebentar di situ, tapi gak pernah kesampaian. Nanti pas tanggal 22 Maret 2012 kemarin, baru bener-bener rasain berlama-lama di Taman Segitiga itu. SIANG HARI. ADEM boooo…

Iya, jadi ceritanya begini. Tafry dan saya kan dapat tempat untuk PPL di SMAN 1 Baubau. Kebetulan kita pulang cepat dari skolah. Tafry gak bawa motor, saya pun demikian. Sebetulnya kalau mau cepet, saya pulang naik ojek saja. Tapi, karena Tafry pulangnya jalan kaki, kebetulan rumahnya dekat dengan SMANSA, ya jadinya saya ikutin dia. Berjalan kaki di bawah sinar matahari nan panas itu. Syukur ada payung pink di dalam tas saya. *Haha, ingat payung, saya ingat WiNNy. Dia yang mempengaruhi saya untuk selalu membawa payung. Hehehe…

Dalam perjalanan, kita lewatin tuh Taman Segitiga. Berhubung rumah si Tafry ternyata gak ada orangnya juga dan dia gak bawa kunci, langsung dah, kita stuck di taman itu. Lamaaa kita di situ. Sampai tiba-tiba muncul tuh mereka Jelly sama Vivy. Mereka dari Taman BRI. Siang-siang pada jalan… -___-
Huaa di Taman Segitiga enak euy. Banyak anginnya. Kalau ada bantal kayaknya langsung teparrr… Hahaha…

Sampai di rumah, saya ngasih liat sama Mama tuh foto-foto di taman segitiga. Seperti bukan di Baubau katanya. Hahaha… Iya, saya juga sempat liat foto profil teman di Facebook. Di manaaa yaa tempatnya. Saya kira di daerah luar gitu, eh ternyata di Baubau… Tidak jauh-jauh ji pale, di Taman Segitiga padahal… -___-“

Mau liat bagaimana wujudnya dari dekat? Silahkan dih…

yang bikin ademmmm… -___-“
Tetap, Nenas eksis.