Oke. Mungkin kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman hari ini ketika mengajar di kelas untuk suatu mata kuliah. Baru saja selesai.
Ini hari sangat menyenangkan. Saya memperoleh pelajaran hidup yang tidak ternilai harganya, boleh dikatakan mungkin akan menjadikan pembelajaran diri untuk lebih dewasa. Dan saya harus menyadari bahwa apa yang dikatakan Pak Supardi kemarin-kemarin BENAR. “Kita hidup ini siap disuka dan siap dibenci.”
Saya pikir semua pekerjaan itu tidak ada yang sulit dan tidak ada yang mudah. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Termasuk menjadi seorang pengajar. Yang mengabdikan diri sebagai seseorang yang memiliki niat untuk memberikan apa yang ditahu kepada peserta didik. Demi kelangsungan hidup pengajarnya juga demi masa depan peserta didik itu sendiri.
Seorang pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan sebuah metode mengajar, lebih-lebih penguasaan kelas yang baik, juga Interaksi antara pengajar dan anak didik pun harus selaras alias harus saling mendukung. Sehingga PBM akan berjalan dengan sangat baik dan mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
Seorang pengajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri, selalu saja memiliki peserta didik yang disenangi dan tidak disenangi, tergantung sikap mereka sebagai peserta didik ke pengajar. Peserta didik pun memiliki sifat yang sama. Ada yang memiliki pengajar yang disenangi dan tidak disenangi. Entah karena sifat atau metode pembelajaran yang kurang menarik, atau apa saja yang mendukung faktor kesenangan dan ketidaksenangan tersebut.
Dan hari ini, saya benar-benar mengerti, “Kita hidup ini siap dibenci dan siap disuka.” Mengubah seseorang yang membenci kita untuk menyenangi kita pun tidak mungkin. Dan nampaknya kita membutuhkan kebijaksanaan diri untuk menghadapi hal yang demikian.
Terkhusus kepada seseorang yang telah memberikan saya pelajaran hidup hari ini, terima kasih banyak untuk perlakuannya. Semua yang terjadi di kelas hari ini menjadikan saya lebih dewasa dalam bersikap. Terima kasih banyak.
Teruntuk kalian di kelas, belajar yang baik dan sepandai apapun kamu, ketika akhlak kalian tidak baik, maka hasilnya pun akan menjadi nol. Saya yakin kalian adalah mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di dalam bidang intelektual maupun spiritual. π
Wisuda Sarjana ke-28 dan Pascasarjana ke-8 Unidayan Baubau
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Terima kasih, Allah, untuk segala kemudahan dan kelancaran aktivitas yang Engkau berikan, hingga akhirnya acara Wisuda Sarjana ke-28 dan Pascasarjana ke-8 Universitas Dayanu Ikhsanuddin, yang bertempat di Baruga La Ode Malim, 28 Oktober 2013, dapat terlaksana juga. Dengan jumlah wisudawan sebanyak 808 orang. π Acara dilaksanakan dari pukul 08.00 WITA hingga 14.20 WITA. Walaupun tadi ada sedikit ketidakstabilan listrik, tapi akhirnya acara bisa berjalan dengan baik. Trima kasih, Allah.
Setelah melaksanakan Yudisium tanggal 21 September 2013 kemarin (Khusus FKIP Prodi Pend. B.Inggris Gelombang I), saya dan teman-teman di semua fakultas dapat merayakan Wisuda hari ini, 28 Oktober 2013. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Subhanallah. Semangat, kawan. Mari kita menjadi generasi muda yang berkualitas bagi bangsa.
Ibu Prof.Dr.Ir.Hj. Andi Niartiningsih,M.P Source: http://www.kopertis9.or.id
Wisuda ini pun dihadiri oleh Koordinator Kopertis Wilayah IX, IbuProf. Dr. Ir. Hj. Andi Niartiningsih, M.P,. Dalam menyampaikan sambutannya, ada beberapa kalimat yang saya tangkap ketika Beliau mengkhususkan kata-kata tersebut untuk para wisudawan. Beliau mengatakan bahwa:
– Semua yang kita capai membutuhkan kerja keras, fokus dan prima.
– Harus dapat membangun softskill, kemampuan berkomunikasi secara interpersonal dan intrapersonal dengan baik.
– Harus ada prioritas dalam hidup.
– Tidak akan ada artinya ketika memiliki IP tinggi namun tidak memiliki nilai tinggi dalam softskill. Karena yang terpenting dalam hidup ini adalah akhlak.
– Harus dapat mengubah mindset bahwa ketika lulus menjadi seorang sarjana, pekerjaan yang ideal itu yang berorientasi PNS. *bukan maksud untuk menyampingkan PNS itu sendiri* Namun, melihat kondisi yang ada, apa salahnya memiliki pekerjaan yang memiliki unsur enterpreneurshipnya.
– Harus bisa bersaing di masa mendatang karena kita akan bersaing dengan bangsa lain. Kata Beliau, negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Laos, telah melaksanakan program kursus Bahasa Indonesia bagi para tenaga kerja. Do you know what the meaning is? Mereka mau datang ke Indonesia karena melihat potensi sumber daya Indonesia yang bagus. Semoga saja kita tidak dijajah di dalam negeri sendiri. Olehnya itu, mari kawan-kawan, tingkatkan kualitas kemampuan diri untuk tetap mempertahankan Indonesia dengan meningkatkan SDM dan mengelola SDA kita dengan penuh rasa tanggung jawab.
Rektor Unidayan Bapak Laode Muhammad Arsal, S.Sos, M.Si.
Juga sambutan yang dibawakan oleh Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Bapak Laode Muhammad Arsal, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa dalam melakukan segala sesuatu yang tujuannya untuk kebaikan diri, jika ikhlas dan sungguh-sungguh maka hasilnya pun akan baik. Kejujuran itu utama. Mengabdi dengan cara yang baik, bukan dengan cara yang salah. Demikian pula sambutan yang dibawakan oleh yang mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara, Sekretaris Daerah Prov. Sultra. Wisuda. Menjadi seorang sarjana. Merupakan awal meniti karir di masa depan. π Semoga kita semua bisa mempertanggungjawabkan dasar keilmuan yang kita miliki di kehidupan masyarakat. Aamiin.
Dalam pelaksanaan acaranya, saya juga menghaturkan rasa bangga terhadap UPS (Unidayan Paduan Suara). Suara kalian hebat-hebat. π Terima kasih telah menjadi pelengkap acara wisuda kami, sehingga berjalan dengan sangat berwarna ketika kalian bernyanyi. π I like it. Sukses terus untuk UPS.
Ning Syafitri
Dalam wisuda sarjana kali ini, saya mendapat nomor urut 282. Menurut saya, nomor ini adalah sejarah. Jika saya mereka-reka, 282. Angka 28 merupakan angka yang merujuk pada Wisuda Sarjana yang ke-28. Dan angka 2, merujuk pada …. Ah, sudahlah. Tidak usah dijelaskan. Hehehe.
Yang intinya, di dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang turut berperan penting dalam perkembangan saya hingga menjadi seorang wisudawan. Terima kasih untuk kepercayaan, pembelajaran, nasehat, teguran, dan senyuman ketulusannya. :’)
Semoga kami, para wisudawan, dapat membawa nama baik, tetap setia dan berbakti kepada almamater, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, selayaknya janji alumni yang kami telah ucapkan tadi siang.
Selamat bagi para wisudawan! Sukses selalu. Semoga Allah selalu memberikan kebaikan jalan untuk masa depan kita. Aamiin.
Wisuda Sarjana ke-28 dan Pascasarjana ke-8 Unidayan Baubau
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Terima kasih, Allah, untuk segala kemudahan dan kelancaran aktivitas yang Engkau berikan, hingga akhirnya acara Wisuda Sarjana ke-28 dan Pascasarjana ke-8 Universitas Dayanu Ikhsanuddin, yang bertempat di Baruga La Ode Malim, 28 Oktober 2013, dapat terlaksana juga. Dengan jumlah wisudawan sebanyak 808 orang. π Acara dilaksanakan dari pukul 08.00 WITA hingga 14.20 WITA. Walaupun tadi ada sedikit ketidakstabilan listrik, tapi akhirnya acara bisa berjalan dengan baik. Trima kasih, Allah.
Setelah melaksanakan Yudisium tanggal 21 September 2013 kemarin (Khusus FKIP Prodi Pend. B.Inggris Gelombang I), saya dan teman-teman di semua fakultas dapat merayakan Wisuda hari ini, 28 Oktober 2013. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Subhanallah. Semangat, kawan. Mari kita menjadi generasi muda yang berkualitas bagi bangsa.
Ibu Prof.Dr.Ir.Hj. Andi Niartiningsih,M.P Source: http://www.kopertis9.or.id
Wisuda ini pun dihadiri oleh Koordinator Kopertis Wilayah IX, IbuProf. Dr. Ir. Hj. Andi Niartiningsih, M.P,. Dalam menyampaikan sambutannya, ada beberapa kalimat yang saya tangkap ketika Beliau mengkhususkan kata-kata tersebut untuk para wisudawan. Beliau mengatakan bahwa:
– Semua yang kita capai membutuhkan kerja keras, fokus dan prima.
– Harus dapat membangun softskill, kemampuan berkomunikasi secara interpersonal dan intrapersonal dengan baik.
– Harus ada prioritas dalam hidup.
– Tidak akan ada artinya ketika memiliki IP tinggi namun tidak memiliki nilai tinggi dalam softskill. Karena yang terpenting dalam hidup ini adalah akhlak.
– Harus dapat mengubah mindset bahwa ketika lulus menjadi seorang sarjana, pekerjaan yang ideal itu yang berorientasi PNS. *bukan maksud untuk menyampingkan PNS itu sendiri* Namun, melihat kondisi yang ada, apa salahnya memiliki pekerjaan yang memiliki unsur enterpreneurshipnya.
– Harus bisa bersaing di masa mendatang karena kita akan bersaing dengan bangsa lain. Kata Beliau, negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Laos, telah melaksanakan program kursus Bahasa Indonesia bagi para tenaga kerja. Do you know what the meaning is? Mereka mau datang ke Indonesia karena melihat potensi sumber daya Indonesia yang bagus. Semoga saja kita tidak dijajah di dalam negeri sendiri. Olehnya itu, mari kawan-kawan, tingkatkan kualitas kemampuan diri untuk tetap mempertahankan Indonesia dengan meningkatkan SDM dan mengelola SDA kita dengan penuh rasa tanggung jawab.
Rektor Unidayan Bapak Laode Muhammad Arsal, S.Sos, M.Si.
Juga sambutan yang dibawakan oleh Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Bapak Laode Muhammad Arsal, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa dalam melakukan segala sesuatu yang tujuannya untuk kebaikan diri, jika ikhlas dan sungguh-sungguh maka hasilnya pun akan baik. Kejujuran itu utama. Mengabdi dengan cara yang baik, bukan dengan cara yang salah. Demikian pula sambutan yang dibawakan oleh yang mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara, Sekretaris Daerah Prov. Sultra. Wisuda. Menjadi seorang sarjana. Merupakan awal meniti karir di masa depan. π Semoga kita semua bisa mempertanggungjawabkan dasar keilmuan yang kita miliki di kehidupan masyarakat. Aamiin.
Dalam pelaksanaan acaranya, saya juga menghaturkan rasa bangga terhadap UPS (Unidayan Paduan Suara). Suara kalian hebat-hebat. π Terima kasih telah menjadi pelengkap acara wisuda kami, sehingga berjalan dengan sangat berwarna ketika kalian bernyanyi. π I like it. Sukses terus untuk UPS.
Ning Syafitri
Dalam wisuda sarjana kali ini, saya mendapat nomor urut 282. Menurut saya, nomor ini adalah sejarah. Jika saya mereka-reka, 282. Angka 28 merupakan angka yang merujuk pada Wisuda Sarjana yang ke-28. Dan angka 2, merujuk pada …. Ah, sudahlah. Tidak usah dijelaskan. Hehehe.
Yang intinya, di dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang turut berperan penting dalam perkembangan saya hingga menjadi seorang wisudawan. Terima kasih untuk kepercayaan, pembelajaran, nasehat, teguran, dan senyuman ketulusannya. :’)
Semoga kami, para wisudawan, dapat membawa nama baik, tetap setia dan berbakti kepada almamater, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, selayaknya janji alumni yang kami telah ucapkan tadi siang.
Selamat bagi para wisudawan! Sukses selalu. Semoga Allah selalu memberikan kebaikan jalan untuk masa depan kita. Aamiin.
Hi, blog. How’s your day? I miss you a lot. I miss writing something here. The business in my real life needs my important attention. Sure, I do miss you. :'( I can’t write regularly in recent days. Thanks so much for your patience to wait my writing. Even though, it’s just like a junk. But, that comes from my heart and thought. I can’t speak well, I can’t express well. So many stories that I want to say to you. But, my time doesn’t support me. But, I promise, I will tell you everything when I have much time. For you. So, for this chance, permit me to tell you something.
Ya ya ya. I have been a graduated student of university. But, my life doesn’t stop yet. This is still running towards the future. Smile, laugh, cry, worried. I get them every time. But, don’t you know?
source: http://nrizzo44.files.wordpress.com
It’s so painful to wait that ‘moment’ which I can’t predict when it will come. And I can’t blame Allah for everything that happens now, because I know, Allah can never be blamed. You are never fault in my eyes. I should give thank to You. You’ve been giving me a life. How terrible I am, if I must blame You for what I feel now.
I just want You to make everything better. For my life, my heart. Because I believe in You. I trust You, Allah. You will give me the best. Thanks for everything, Allah. :’)
Entah ada angin apa yang mendorongku untuk sejenak menyempatkan diri berkunjung ke Bukit Wantiro sepagi ini. Ya, berjalan kaki. Hitung-hitung sebagai olahraga di tengah waktu yang padat ini.
Suasana pagi ini masih ramah. Udara segar yang ditemani berbagai tumbuhan hijau yang menyegarkan mata menemaniku sepanjang perjalanan ke Bukit Wantiro. Menengok pemandangan laut di pagi hari itu pun luar biasa nikmatnya. Baubau, kotaku tercinta, tak henti-hentinya memberikan pesona keindahanmu kepada tanah Buton ini. Senyum ini tak sengaja tersimpul mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karunia Allah ini tak terjangkau, kawan. :’)
Bukit Wantiro source: fotografer.net
Setelah beberapa menit kemudian, tibalah di tempat tujuan. “Yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeiiiiiiiiiiii,” aku berteriak keriangan. Berlari, melompat, menari. Hal-hal gila itu aku lakukan. Tak peduli dengan orang yang melihatnya karena yang aku tahu aku bahagia berada di tempat ini. Tempatnya tenang. Pagi di Bukit Wantiro memberikan warna tersendiri jauh di dalam lubuk hatiku.
Tiba-tiba, seseorang menyapaku “Hei. Kamu bukannya yang datang ke tempat praktik dokter kemarin, kan?”
Dengan muka keheranan, aku pun memperhatikan orang tersebut. Memaksa otakku untuk berpikir kembali ke masa-masa seminggu lalu aku jatuh sakit. Dan, rupanya ingatanku berhasil menangkap memori itu. “Pak Dokter?” ucapku.
“Iya. Bagaimana kesehatannya?”
“As you see, Pak dokter. Alhamdulillah sehat. Ngomong-ngomong, dokter sering ke sini juga? Sepagi ini?” tanyaku penasaran.
“Tidak juga. Cuma kalau ada waktu luang saja. Kebetulan ingin ke Bukit Wantiro saja. Suasananya menyenangkan,” jawab pak dokter singkat.
Belum lama berbincang, Nokianya pun berdering. Sebuah panggilan telepon yang menjadi pertanda berakhirnya percakapan kami berdua di pagi ini.
Dia pun pergi. Namun, tak pergi begitu saja. Sebelum meninggalkanku, dia menyerahkan sepucuk surat. “Ini untukmu. Bacalah.”
Dengan raut wajah keheranan, aku pun menerimanya dengan penuh banyak pertanyaan. “Aku?? Ada apa dengan surat ini?”
Source: victorpoenyacerita.blogspot.com
Mobilnya pun berlalu begitu saja tanpa ada perkenalan tanpa tahu nama dokter itu siapa. Tanpa tahu alasan mengapa dia memberikan surat ini kepadaku. Aneh. Sungguh aneh. Hal aneh. Ini gila. “Hei, berikan aku alasan yang jelas, dokter anneehh!”
Dan berharap isi surat ini adalah beberapa resep obat agar aku tidak sakit lagi.
A Cut and a Scar
Apa yang kau dapatkan setelah tersakiti dan sampai selama ini belum dapat tersembuhkan?
Setelah berbulan-bulan lamanya, melawan arus yang hampir membuat diri terseret ke dalam kegalauan akut.
Karena lukanya belum sembuh? Karena dia masih bertahan dalam hatimu? Karena kamu pun tidak berani melangkah keluar?
Saya kira Allah telah banyak memberikan rezeki, rahmat, dan karuniaNya kepada kamu. Tidak sadarkah kamu akan hal itu? Untuk menenangkan hatimu, jiwamu dan dirimu yang terkoyak karena kesalahanmu sendiri.
Tidak ada yang mesti diperasalahkan, karena satu-satunya terdakwa akan sakitnya perasaanmu ya adalah kamu. Kamu yang mengambil keputusan, yang bertindak dan yang menanggung semua resikonya.
Berharap saja yang terbaik setelah kejadian ini.
Lukanya ada dan berbekas.
Semoga, yang membuat luka itu, bahagia bersama pasangannya untuk selamanya.
π Semangat, kamu.
Speechless membaca surat ini. Dokter itu aneh. Hal ini gila.
“Ah, kubuang saja surat tidak jelas ini. Memangnya aku kenapa? Ada apa dengan perasaanku?”
Surat ini aku kusut dan kulemparkan di tempat sampah.
Dan kisah aneh ini harus berakhir sampai di sini.
Anggap saja pertemuan dengan si dokter aneh itu ABSTRAK. –”
Everyone must agree to have a chance to change their life better. We can have a better personality, become healthier, get a better place to live, a better job, a better appearance. How can we get all? Yup. Education.
Source: http://www.whitehouse.gov
Education holds the important role in our life. Mr. Supardi said to me yesterday when we attended a workshop that held by English Education Study Program, “to change our life, we go to school.” And I realize thatΒ it is true. There is a change if we learn/study. No learning if there is no a change. π
By having education, we can learn anything, about life, self, people, and surroundings. Mr. Mario Teguh has said that “Education doesn’t prepare you for knowledge, but prepare the mental maturity to overcome difficult issues, to think logically and learn to see ‘the big picture’.”Β
So, if we have a chance to get education, why not? Keep learning seriously and being a better person in a better personality. Good education will change us being good one. Right?
*Sorry if my writing is meaningless. I just want to share what I got yesterday. Yup, this is about school, about education. Hope, there is a chance to continue our study again, for a good future. Aamiin. π
Alhamdulillah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau telah melaksanakan Yudisium Sarjana Strata Satu Tahun Akademik 2012/2013 Periode September 2013 (Gelombang I) pada tanggal 21 September 2013 bertempat di Baruga La Ode Malim, Kampus Atas Unidayan Baubau pada pukul 16.00 WITA.
Jumlah peserta yudisium sebanyak 247 orang.
Peserta Yudisium Pend. Bahasa Inggris: 68 orang.
Peserta Yudisium Pend. Matematika: 116 orang.
Peserta Yudisium Pend. Ekonomi: 36 orang.
Peserta Yudisium Pend. Sejarah: 26 orang.
Dan peserta yudisium yang berhasil menjadi yang terbaik se-FKIP adalah Vivy Luviana dengan IPK 4,00 dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. *Selamat ya, Vhy. :’)
Ning dan Vivy Lulusan terbaik lho Vivynyaa… π Selamat ya, Vhy… π
Oke. Yang di atas itu adalah general newsnya. Sekarang saya akan bercerita panjang tapi tidak lebar-lebar amat. Hehehe. π
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah sekali. :’)
Terima kasih, Allah. Terima kasih, Allah. Terima kasih banyak untuk semuanya.
Untuk hasil ini. Untuk perjalanan ini. Untuk gelar akademik ini.
Bersama Dekan FKIP, Bapak Drs. Anwar, M.Pd
Selama 4 tahun bergelut di dunia akademik dengan perjalanan yang WOW. Akhirnya, dengan izin Allah, teman-teman dan saya dapat meraih gelar kesarjanaan itu, Sarjana Pendidikan (S.Pd). Kata Dekan FKIP, Bapak Drs. Anwar, M.Pd, dalam sambutannya menyatakan bahwa *kira-kira seperti ini* bukan kebijaksanaan dari para dosen yang membuat kami (red: peserta yudisium) berhasil meraih gelar akademik ini, akan tetapi hal tersebut merupakan upaya dari kami semua untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan sungguh-sungguh. Dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan, kami memiliki tanggung jawab yang serius, sebagai pengajar dan pendidik.
Bersama Bapak La Ode Supardi, M.Pd. Trima kasih, Pak. :’)
Berjanji untuk tidak mengeluarkan air mata, eh ujung-ujungnya terharu dan menangis. Setelah acara pengukuhan yudisium oleh Pak Dekan FKIP, kami semua berjabat tangan dengan semua dosen FKIP. Namun, di antara deretan dosen yang berdiri di depan, tidak saya temukan my great lecturer, Bapak La Ode Supardi, M.Pd. Beliau adalah sosok yang bijaksana. Beliau telah mendidik saya selama ini ketika masih berstatus sebagai mahasiswa di kampus Unidayan. Saya menjadi seperti sekarang pun salah satunya berkat didikan Beliau yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk berkesempatan memiliki pengalaman-pengalaman yang tidak semua mahasiswa punya. Trima kasih, Pak. Sesungguhnya saya juga masih banyak memiliki kekurangan dari segala apa yang terlihat secara nyata. Maaf untuk segala tindak dan tutur kata yang tidak sengaja dilakukan dan diucapkan oleh saya, Pak.
Kepada para dosen Pendidikan Bahasa Inggris, saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu semua. :’) Terima kasih atas pengarahannya selama ini. Kepada Pak Rizal Arisman, S.Pd., yang telah membimbing saya selama ini. Trima kasih atas ilmunya, Pak. :’)
Kepada Pak Baharudin Adu, M.Pd., terima kasih untuk nasehat, tawa canda, dan didikannya.
Kepada Ibu Dr. Wa Ode Hanafiah, M.Hum., terima kasih untuk kepercayaan Ibu kepada saya. :’)
Bersama Bapak Baharudin Adu, M.PdBersama Ibu Dr. Wa Ode Hanafiah, M.Hum
Teruntuk senior-senior terbaik saya, Ibu Nina Andriani Rasyid, S.Pd, Ibu Yuli Yastiani, S.Pd., dan Ibu Nur Dahniar, S.Pd. Terima kasih. Doakan semoga saya juga bisa menyusul ibu-ibu semua. π Hehehe…
Bersama Siti Rahmalia Natsir, S.Pd.
Kepada teman-teman terbaik saya. Para boys yang mungkin mengharapkan saya adalah seorang laki-laki sehingga bisa nongkrong bareng terus sama kalian. :p Hahaha. Daus, Athul, Iyhan, Ade, Bambang, Mimin. Thanks, Bro. Kepada Ibu Tafriatul Khoiriyah, Hikmawati dan Harnal. :’) Trima kasih sudah mau menerima saya apa adanya selama ini. Dan kepada Saudari tercinta saya, Siti Rahmalia Natsir, S.Pd. Trima kasih telah menemani saya dalam suka dan duka selama perkuliahan ini. *katamu jangan menangis, ujung-ujungnya menangis juga. –” Kepada para dokter muda, dr. Mega, dr. Kiky, dr. Raghil, dr. WiNNy, calon dokter Putri dan Ibu Rian. IPSANERZ… :* Oh iya, Pak Chay. Trima kasih, Pak. :’)
Gelar baru, hari baru, dan tanggung jawab yang sesungguhnya. Welcome to the real life.
Terus memperbaiki kualitas diri. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin ya Rabb.
Serba-Serbi Yudisium FKIP Unidayan September 2013…
Bersama Ibu Hanafiah
Boys
Bersama Pak Dekan FKIP
Ning dan Pak Pardi
Vivy lagi Pidato as the best graduated student π
Bersama Bundaku
Best Partner π :*
Para Boys
Cewe-cewe π
Pak Bahar dan Daus
Hikma dan Ning
Parwadin dkk
Ramee
Hikma dan Bunda Ros
Ning dan Vivy
Lulusan terbaik lho Vivynyaa… π
Selamat ya, Vhy… π
Actually there are many stories that I want to write on this blog. But, I don’t have a lot of time. Poor me! Emm, Ok, seemingly, I will write the story as much as my ability to write. Hehehe. π
Yup. Now, I wanna tell about my experience with my juniors in elementary school 4 days ago. Let me introduce them. They are Arif Zulfahri and Dianti Afrilia. It was started when I met Arif in a popular place to eat Bakso, in Latsitarda, Lorong Taksi Lama. Then, it was continued on Facebook. So, I decided to treat him to eat Bakso, plus we met each other and I invited Dianti to accompany me there. π FYI, they are bloggers, readers.
With Arif. Thanks, Diantii… π
I think, that was my first time to meet and get along with Arif. He is taller than me, of course. π Mmm… He didn’t talk too much, I meant he isn’t chatterbox. π Now, he was still a student of polytechnic in Bandung, West Java. Then, Dianti is also a student of University, the same faculty with me, in English Education Study Program, Semester VII.
With Dianti
He said that he was surprised because of me. He didn’t expect that I was a chatterbox. And I said to him actually I would be a retiring person when I was with older people than me and people who I didn’t know or just met them for the first time. But, when I must meet with people who I have known, don’t be said, I’ll be like a chatterbox. π Hahaha…
There were many questions that I asked with Arif. How was about his life there? How was about the city? How was about his school? His friends and everything. We shared the story each other.
Overall, I enjoyed that evening in Warung Bakso with them, my kind juniors. π That was a wonderful evening. π
Bakso di Latsitarda, Lorong Taksi Lama. >.< Yummmyyy…!!!
After eating there, Dianti and I continued the short trip at Kotamara, Kamali Beach, and then went home. π
Success for your study, guys. π
Keep spirit and keep blogging. π Hehehehe…
Lagi suka dengar lagunya Daniel Beddingfield yang berjudul If You’re Not the One. Biasa, lagunya melow. π Dan sepertinya sama halnya dengan suasana hati yang sekarang. *Syalalala*… Sayangnya, yang nyanyi adalah seorang pria, bukan wanita. Jadinya di liriknya ada kata ‘WIFE’, not ‘HUSBAND’. π
If your not the one then why does my soul feel glad today?
If your not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call?
If you are not mine would I have the strength to stand at all?
I never know what the future brings, but I know your here with me now.
We’ll make it through and I hope you are the one I share my life with.
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?
If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If your not for me then why does this distance maim my life?
If your not for me then why do I dream of you as my wife?
I don’t know why you’re so far away but I know that this much is true.
We’ll make it through and I hope you are the one I share my life with.
And I wish that you could be the one I die with.
And I pray that you’re the one I build my home with.
I hope I love you all my life.
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?
‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away.
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today.
‘Cause I love you, whether its wrong or right and though I can’t be with you tonight, you know my heart is by your side.
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?
Sebetulnya ini adalah hal yang biasa saja, tapi hati ini terlalu mengistimewakan rasa yang abstrak dan akhirnya seperti ini. I’m totally WRONG in this case. Di antara skripsi dan rasa, pikiran ini terbagi dua. Sama-sama sesaknya semenjak pertemuan itu dan bahasa tubuhmu yang terdefinisi olehku. Entah salah ataupun benar.
Ini bukan tentang kisah yang kemarin. Ini kisah yang baru. Yang arahnya masih terhalang oleh kabut-kabut ketidakjelasan. π Ini seperti mengulang kembali masa SMA. Dalam diam, saya bersembunyi bersama berseminya bunga di hati. Namun, tak lama. Kemudian gugur tertiup angin. Tidak membenci angin yang telah membuatnya jatuh. Seperti kata Tere Liye dalam Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.
source: dangerouslee.biz
Tak ada pemberontakan atas rasa yang menggumpal dalam hati. Tak ada pengharapan lebih atas rasa yang ada. Tak ada penyalahan diri atas pertemuan kemarin. Semua berjalan begitu saja. Saya dengan jalan saya sendiri dan kamu dengan jalanmu sendiri.
Semoga saja ini hanya adalah angin lewat. Tak perlu menjadi tornado yang harus memporak-porandakan perasaan yang masih membutuhkan ketenangan. Jangan memaksakan imajinasi melawan realita. Sesak.
Tuhan, entah apa lagi yang hamba harus bilang kepadaMu? Semua telah terjadi. Sekarang harus berusaha keras menyusun kepingan hati yang tersenyum, harus berani meyakinkan diri bahwa masa depan yang baik akan datang ketika kita percaya dan berusaha dengan sungguh-sungguh tentang apa yang dicita-citakan.
Semua akan ada waktunya.
Percayalah, Tuhan itu Maha Adil. π
*Last:
From you that so far from here, thanks for the acceptance of our shaking hand.
Semakin hari rasa ini semakin seperti benda abstrak saja, tidak jelas dan tidak terdefinisi. Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh atas pertemuan singkat yang tak disengaja dan tidak diharapkan kemarin. Tapi, rasanya sampai menusuk. Atau perasaan ini saja yang terlalu mengistimewakan bahwasanya ada yang spesial. Berharap lebih pun tidak berani karena telah jelas terlihat siapa dengan siapa. π
Speechless. Dan hanya bisa menyaksikan apa yang terjadi karena faktanya telah ada di depan mata. Tidak menyerah begitu saja. Percaya kok kalau keindahan Tuhan untuk tiap umatNya bergelimpangan. Yang penting mau move on. Iya kan? π
Udahlah. Menjalani dan menikmati saja hidup yang Tuhan kasih bersama perintahNya. Semua akan ada waktunya. π
Tetap semangattt!!! π
...
►
Necessary cookies enable essential site features like secure log-ins and consent preference adjustments. They do not store personal data.
None
►
Functional cookies support features like content sharing on social media, collecting feedback, and enabling third-party tools.
None
►
Analytical cookies track visitor interactions, providing insights on metrics like visitor count, bounce rate, and traffic sources.
None
►
Advertisement cookies deliver personalized ads based on your previous visits and analyze the effectiveness of ad campaigns.
None
►
Unclassified cookies are cookies that we are in the process of classifying, together with the providers of individual cookies.