Posted in Life, Love, Words

Dua Belas Bulan Lalu

10 April 2019 – 10 April 2020
Photo by Cokelat House

Dan keseriusan itu terbukti lewat dua belas bulan yang lalu hingga sekarang
Semoga tetap berada dalam lindunganNya. Aameen

Beribadah bersama adalah salah satu rahmat Allah yang tidak bisa terganti dengan apapun.
Terima kasih telah membangun keluarga kecil ini dengan baik.

Perjalanan panjang untuk berada di titik ini tidak terlepas dari Allah serta dukungan orang-orang terkasih yang menyayangi kami berdua.

Hi, Dear.
Kita masih awal.
Kita masih muda.
Mungkin masih akan ada kerikil kecil di depan.
Namun percayalah, insya Allah dapat dilewati bersama.

I trust you.



Posted in Life, Love, Words

Sabar

Tidak ada yang bisa dilakukan selain sabar.
“Sabar saja.”
That’s a simple and clear statement to ask me for being patient.
There is nothing easy to get. Every dream we have must be reached by struggling. Although it needs tears.
How this heart is broken when I know I have to let it go.
Yes, I am not ready to get hurt yet.

We have made it lovingly.
Hope it will be back soon. Aameen.
Sorry for the disappointment again, again, and again, Dear.
I failed.

This is about my mistakes because I didn’t keep it well. I did not recognize my condition that it needs my rest. Or maybe this is not its right time to live now.

We never understand the secret of life that Allah gives us.
How hard we have an effort to reach what we want, if Allah still give others, it means that Allah still has other good plans that we never think before.

Trust Allah, Allah will answer our pray soon, in a right time and a right moment.
Bismillah!

Posted in Life, Love, Words

Sabar

Tidak ada yang bisa dilakukan selain sabar.
“Sabar saja.”
That’s a simple and clear statement to ask me for being patient.
There is nothing easy to get. Every dream we have must be reached by struggling. Although it needs tears.
How this heart is broken when I know I have to let it go.
Yes, I am not ready to get hurt yet.

We have made it lovingly.
Hope it will be back soon. Aameen.
Sorry for the disappointment again, again, and again, Dear.
I failed.

This is about my mistakes because I didn’t keep it well. I did not recognize my condition that it needs my rest. Or maybe this is not its right time to live now.

We never understand the secret of life that Allah gives us.
How hard we have an effort to reach what we want, if Allah still give others, it means that Allah still has other good plans that we never think before.

Trust Allah, Allah will answer our pray soon, in a right time and a right moment.
Bismillah!

Posted in Love, Words

Adiksi

Entah dari mana asalnya

Ketidakacuhanku atas perasaanmu kemarin

Saya seolah-olah mengalami adiksi yang sebaliknya

Mempedulikanmu

Source: cnulwhibley.wordpress.com

Posted in Love, Words

Adiksi

Entah dari mana asalnya

Ketidakacuhanku atas perasaanmu kemarin

Saya seolah-olah mengalami adiksi yang sebaliknya

Mempedulikanmu

Source: cnulwhibley.wordpress.com

Posted in Friend, Life, Love, Words

Dalam Dua Puluh Dua

yellowTahun 2013 ini. Di awal-awal tahunnya terasa nano-nano. Ya, begitulah hidup. Saya rasa terlalu banyak kegalauan yang tercipta. Anak labil. –“

Dan bulan April ini, tepatnya tanggal empat belas 2013. Saya genap berusia 22 tahun. Bukan umur anak kecil lagi. Tidak terasa, semakin bertambah. Tidak muda lagi…

Terima kasih ya, Allah. Atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada hambaMu ini. Dalam dua puluh dua tahun ini.

Hadiah terindah yang saya dapatkan dari Allah di dua puluh dua ini adalah keJOMBLOan saya. πŸ™‚ Senang sekali rasanya. Walaupun sempat galau-galau tidak jelas. Ya, namanya juga manusia. Kita butuh proses untuk menjadi lebih dewasa.

orange2Ya, saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi pelajaran hidup kepada saya. Siapa saja. Tak terkecuali. Yang sudah buat senang, buat nangis, buat sakit, buat gemeteran, buat dagdigdug, buat senyum-senyum sendiri, dan ekspresi lainnya. Trima kasih banyak. Kalian terbaik.

Walaupun mungkin saya pernah merasa disakiti, ya mungkin orang itu kurang suka sama saya, entah salah saya di mana. Saya sudah paham akan hal itu karena kata Pak dosen saya, “Kita hidup itu, siap disuka dan dibenci sama orang.” Peristiwa itu mengajarkan saya untuk lebih ikhlas lagi. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Sabar, sabar, dan sabar.

Terima kasih, bos.

Ya, saya sekarang berterima kasih banyak sama Allah. Dengan kejombloan saya, saya bisa memperbaiki diri lagi dengan lebih baik kepada Allah. Setidaknya saya bisa tetap fokus pada proposal, penelitian dan skripsi saya. πŸ™‚

Allah memang tidak pernah tidur. Di tengah suasana yang saya alami, Allah tidak membiarkan saya harus menjadi nelangsa. Allah mengirimkan motivator-motivator terbaik saya. Iya, orang tua, dosen-dosen, dan sahabat-sahabat terbaik saya. Mereka memberikan motivasi kepada saya secara tidak langsung. Walaupun memang mereka tidak mengetahui apa yang saya rasakan sekarang ini. Perkataan mereka seakan membuka mata dan pikiran saya kalau NING, KAMU ITU HARUS LEBIH BAIK. HARUS MOVE ON. BISA KOK. Insya Allah. Saya rasa hadiah terindah untuk tahun ini dari Allah. :’)

brownisKepada keluarga dan sahabat-sahabat terbaik saya. Atas materi dan dukungannya kepada saya. Tak akan bisa tergantikan dengan apapun. πŸ™‚

Dalam dua puluh dua ini, saya harus bisa menjadi lebih baik. Stay focus sama masa depan. Bukan cinta yang menghidupi kamu, Ning. Tapi, cita-cita. Karena cita-cita akan mendatangkan cinta yang lebih mulia dari yang kemarin. πŸ™‚23022013(007)a

Bersabarlah, nak. Ikhlaskan hatimu. Insya Allah, Allah akan memberimu yang lebih baik dari yang kemarin. :’)

Selamat hari lahir, Nining Syafitri… Semoga mendapat yang terbaik atas izin Allah. πŸ™‚

Terima kasih atas orang-orang yang menyayangi dan membenci saya. πŸ™‚

Semoga kita selalu berada dalam lindunganNya. :’)

Posted in Life, Love, Words

Semuanya Butuh Proses

Readers yang baik hatinya. *karena telah membaca tulisan saya. πŸ™‚
Masih ada waktu sedikit untuk menulis di blog yang sudah lama tak diurus ini. Semenjak perhatian saya lebih fokus ke KKN-P bulan September-Oktober. πŸ™‚ Kangen sekali menulis di sini. Bercerita dari hati, mengetik karena hati ingin berbicara. Saya tak bisa diam dan menyembunyikan apa yang saya rasakan. Saya cerewet di momen-momen tertentu.

Hmm. Rupanya saya diizinkan lagi menangis ketika menulis tentang apa yang saya rasakan. Tiba-tiba saja air mata ini sudah mulai keluar lagi dari tepian mata saya. Huaaa, dasar saya orang cengeng. Sedikit sedikit cengeng. Sedikit sedikit cengeng. Cengeng kok sedikit-sedikit? Atau mungkin terlalu terbawa suasana? Entahlah.

Ketika harus melihat senyuman dari orang-orang tersayang dan mendengar nasehat-nasehat terbaik mereka dan berusaha menjalankan apa yang telah diamanatkan. Saya selalu mengangguk IYA, SAYA AKAN COBA LAKUKAN. Saya selalu merasa menyanggupi permintaan yang mereka tawarkan. Karena memang saya mau baik. Saya mau jadi sukses seperti mereka. Bisa jadi kebanggaan mereka. Ketika menulis ini pun, terlintas terus di benak saya akan senyuman-senyuman keikhlasan itu terhadap saya. Padahal apa? Saya sudah mencoba jalani apa yang mereka bilang, tapi saya belum seutuhnya menyanggupinya. Saya sudah berusaha untuk menjadi apa yang mereka bilang ke saya. Tapi, saya belum bisa. Saya masih butuh proses. Semuanya butuh proses. Menjadi baik seutuhnya pun saya masih butuh proses. Berbagai pengalaman yang saya jalani pun sudah menjadi pijakan dalam sebuah proses secara tidak langsung. Proses itu ada yang membutuhkan waktu lama dan ada yang cepat. Tergantung sih sebenarnya. Dan menjadi sempurna pun alias hampir mendekati sempurna pun butuh itu. Banyak hambatan yang dihadapi. Tapi hal tersebut adalah sebuah tantangan sekaligus menjadi pengalaman dan proses untuk menjadi lebih baik.

Kalau tidak ada proses, mana bisa tahu yang benar dan yang salah.
Kalau tidak ada proses, mana bisa sadar akan hal yang baik dan buruk.
Kalau tidak ada proses, apalah arti kehidupan ini. Kita tidak akan menikmatinya dengan utuh.

Ya Allah, saya harus bagaimana lagi untuk tetap berpijak di jalanMu?
Hmmm… SEMANGAT!!! Hal yang telah terjadi, biarkanlah terjadi. Ambil yang baik-baiknya saja. Yang jeleknya, dibuang dan jangan memikirkan hal yang lebih tidak baik dari kemarin untuk hari ini dan seterusnya. Karena kenapa? Karena hal tersebut akan membuat keadaan semakin tidak baik. Yaa, jadi tetap positive thinking saja. Istilahnya, berfikirlah yang baik-baik saja. Oke, Ning? SEMANGAT!!!

Semoga proses yang kita jalani, dapat membuat kita menjadi orang-orang yang semakin baik dalam hidup. Untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang menyayangi kita. Aamiin.

Ya Allah, trima kasih. Air mata ini jatuh lagi.

Posted in Friend, Life, Words

Singkatan Gaul Anak Baubau

Alhamdulillah. Akhirnya saya bisa muncul kembali bersama tulisan saya yang diragukan kebaruannya. πŸ˜€
Baru sedikit sembuh dari demam, drop karena darah rendah beserta sarampa (bintik-bintik merah di kulit). Jadi tiap hari harus pake baju item, katanya agar bintik-bintik merahnya cepat ilang. Alhamdulillah, dari tanggal 12 September kemarin, sekarang udah mulai baikan. Meski harus banyak istirahat sebetulnya. Mana saya mau berangkat KKN lagi hari Kamis, 20 Sept.2012, ke Pasarwajo. Saya dapat tempat di Kelurahan Awainulu. Penasaran seperti apa teman-teman seposko saya dan tempat KKN saya nanti. Hehehe.
Allah, terima kasih ya, walaupun belum terlalu sembuh betul, setidaknya saya udah bisa menulis. πŸ™‚ :*

Oke. Sesuai topik di atas *intermezzonya terlalu panjang, readers. -__-”
Akhir-akhir ini, berawal dari setahun dua tahun lalu. Di Baubau sudah banyak yang mengalami sindrom keababilan. πŸ˜€ Entah itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa terkena sindrom ababil. Utamanya pada bidang keBAHASAan. Alias bahasa gaul yang disingkat. Saya sendiri berkenalan dengan bahasa gaul singkat itu dari sepupu saya yang dulu masih SMA (sekitar dua/setahun lalu). Pada awalnya kaget sendiri, tapi lama kelamaan, saya kok terjaring dengan bahasa ababil mereka? Saya kan sudah mahasiswa. Bukan ababil lagi. Sayang, pengaruh kebahasaan mereka terlalu kuat. Apalagi tampang saya ini masih baby face, jadi gak papa lah. Masih belum menjadi masalah berarti. πŸ˜€

Saya dari tadi bicara ngoceh kiri kanan tentang singkatan gaul yang lagi tenar di Baubau, tapi dari tadi belum ngasih contohnya yang kayak gimana. πŸ˜€
Semoga kalian tidak terpengaruh, readers. πŸ˜€

Contoh beberapa singkatan gaul anak Baubau.

HMB = Hanya Malas Bicara
HMK = Hanya Malas Komentar
HMQ = Hanya Malas Qyu Bahas *istilah ini saya dengar dari teman, Eldhy. πŸ˜€
Yang pada intinya, artinya tuh singkatan semua hampir sama dengan NO COMMENT!!!

Contoh penggunaan dalam suatu percakapan.

A: Adin, ko pergi di mana tadi sama cewe’mu? ( Lo sama cewe lo tadi ke mana?)
B: Biasa, jalan-jalan. Damau berangkat to, jadi sa bawa dulu dia jalan ksian. Berapa hari ini kita tidak keluar. (Biasa, hang out. Si doi mau berangkat soalnya, jadinya gue bawa dia jalan dulu. Udah berapa hari kita berdua gak keluar.)
A: Cieeee, anak-anak dunia percintaan ini dankz. HMB.

Contoh 2.
N: Sa habis pi di kampus tadi e. (Gue dari kampus euy).
M: Ko bikin apa di sana? Libur ini. (Ngapain? Hari libur nih.)
N: Sa liat pengumumanku e. Jauhnya tempat KKNku eee. Pasarwajo leee… (Habis liat pengumuman. Gila, jauh banget tempat KKN gue. Di Pasarwajo, coy!)
M: Trus gue harus bilang WOW gitu.
N: Hmmm, HMK… -___-“

Trus, kan ada lagi singkatan yang hampir terlupakan. HMM.
Teman-teman saya sering nanya, apa itu HMM?
Kan HMB, HMK, HMQ sudah ada kepanjangannnya. Nah, HMM ini nih yang ditunggu-tunggu kepanjangannya apa. Simak contoh percakapan di bawah ini.

J: Panasnya juga dank Baubau ini kalau sudah siang e. (Panas banget nih Baubau kalau udah siang-siang gini).
H: Iya e. Ta sudah mau tabakarmi e. (Iya. Udah hampir kebakar nih.)
J: Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus hae. HMB juga saya e. (Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus. No comment dah.)
H: HMM…
J: Apa itu HMM?
H: Hmmmmmmm….
J: -______-“

Iyaaa, jadi HMM itu gak punya kepanjangan apa-apa. Just sebuah gumaman belaka. That’s “Hmmmmmm”.

Yaaaa, contoh-contoh percakapan di atas hanyalah sebuah contoh kecil dari sekian percakapan yang ada dan singkatan gaul yang lagi IN di Kota Baubau.
Kalau lagi koja-koja mantale (ngobrol), tidak dilupakan itu HMM, HMB, HMK, HMQnya. πŸ˜€ Mungkin. Hehehe… Biar secara lisan ataupun tulisan, singkatan-singkatan itu udah naik pamor. Naik terus arisannya le. Jadimi bintang papan atas dankz.

Oke. Sekian postingan saya kali ini. Semoga bisa memberi manfaat walaupun sedikit. πŸ˜€
Readers, tolong doakan saya yah. Semoga saya juga cepat sembuhnya dan secepatnya bisa mengikuti kegiatan KKN-P Angkatan XXV Unidayan tahun ini. Aamiin. πŸ™‚

Posted in Friend, Life, Words

Singkatan Gaul Anak Baubau

Alhamdulillah. Akhirnya saya bisa muncul kembali bersama tulisan saya yang diragukan kebaruannya. πŸ˜€
Baru sedikit sembuh dari demam, drop karena darah rendah beserta sarampa (bintik-bintik merah di kulit). Jadi tiap hari harus pake baju item, katanya agar bintik-bintik merahnya cepat ilang. Alhamdulillah, dari tanggal 12 September kemarin, sekarang udah mulai baikan. Meski harus banyak istirahat sebetulnya. Mana saya mau berangkat KKN lagi hari Kamis, 20 Sept.2012, ke Pasarwajo. Saya dapat tempat di Kelurahan Awainulu. Penasaran seperti apa teman-teman seposko saya dan tempat KKN saya nanti. Hehehe.
Allah, terima kasih ya, walaupun belum terlalu sembuh betul, setidaknya saya udah bisa menulis. πŸ™‚ :*

Oke. Sesuai topik di atas *intermezzonya terlalu panjang, readers. -__-”
Akhir-akhir ini, berawal dari setahun dua tahun lalu. Di Baubau sudah banyak yang mengalami sindrom keababilan. πŸ˜€ Entah itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa terkena sindrom ababil. Utamanya pada bidang keBAHASAan. Alias bahasa gaul yang disingkat. Saya sendiri berkenalan dengan bahasa gaul singkat itu dari sepupu saya yang dulu masih SMA (sekitar dua/setahun lalu). Pada awalnya kaget sendiri, tapi lama kelamaan, saya kok terjaring dengan bahasa ababil mereka? Saya kan sudah mahasiswa. Bukan ababil lagi. Sayang, pengaruh kebahasaan mereka terlalu kuat. Apalagi tampang saya ini masih baby face, jadi gak papa lah. Masih belum menjadi masalah berarti. πŸ˜€

Saya dari tadi bicara ngoceh kiri kanan tentang singkatan gaul yang lagi tenar di Baubau, tapi dari tadi belum ngasih contohnya yang kayak gimana. πŸ˜€
Semoga kalian tidak terpengaruh, readers. πŸ˜€

Contoh beberapa singkatan gaul anak Baubau.

HMB = Hanya Malas Bicara
HMK = Hanya Malas Komentar
HMQ = Hanya Malas Qyu Bahas *istilah ini saya dengar dari teman, Eldhy. πŸ˜€
Yang pada intinya, artinya tuh singkatan semua hampir sama dengan NO COMMENT!!!

Contoh penggunaan dalam suatu percakapan.

A: Adin, ko pergi di mana tadi sama cewe’mu? ( Lo sama cewe lo tadi ke mana?)
B: Biasa, jalan-jalan. Damau berangkat to, jadi sa bawa dulu dia jalan ksian. Berapa hari ini kita tidak keluar. (Biasa, hang out. Si doi mau berangkat soalnya, jadinya gue bawa dia jalan dulu. Udah berapa hari kita berdua gak keluar.)
A: Cieeee, anak-anak dunia percintaan ini dankz. HMB.

Contoh 2.
N: Sa habis pi di kampus tadi e. (Gue dari kampus euy).
M: Ko bikin apa di sana? Libur ini. (Ngapain? Hari libur nih.)
N: Sa liat pengumumanku e. Jauhnya tempat KKNku eee. Pasarwajo leee… (Habis liat pengumuman. Gila, jauh banget tempat KKN gue. Di Pasarwajo, coy!)
M: Trus gue harus bilang WOW gitu.
N: Hmmm, HMK… -___-“

Trus, kan ada lagi singkatan yang hampir terlupakan. HMM.
Teman-teman saya sering nanya, apa itu HMM?
Kan HMB, HMK, HMQ sudah ada kepanjangannnya. Nah, HMM ini nih yang ditunggu-tunggu kepanjangannya apa. Simak contoh percakapan di bawah ini.

J: Panasnya juga dank Baubau ini kalau sudah siang e. (Panas banget nih Baubau kalau udah siang-siang gini).
H: Iya e. Ta sudah mau tabakarmi e. (Iya. Udah hampir kebakar nih.)
J: Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus hae. HMB juga saya e. (Seminggu perawatan, satu hari bisa hangus. No comment dah.)
H: HMM…
J: Apa itu HMM?
H: Hmmmmmmm….
J: -______-“

Iyaaa, jadi HMM itu gak punya kepanjangan apa-apa. Just sebuah gumaman belaka. That’s “Hmmmmmm”.

Yaaaa, contoh-contoh percakapan di atas hanyalah sebuah contoh kecil dari sekian percakapan yang ada dan singkatan gaul yang lagi IN di Kota Baubau.
Kalau lagi koja-koja mantale (ngobrol), tidak dilupakan itu HMM, HMB, HMK, HMQnya. πŸ˜€ Mungkin. Hehehe… Biar secara lisan ataupun tulisan, singkatan-singkatan itu udah naik pamor. Naik terus arisannya le. Jadimi bintang papan atas dankz.

Oke. Sekian postingan saya kali ini. Semoga bisa memberi manfaat walaupun sedikit. πŸ˜€
Readers, tolong doakan saya yah. Semoga saya juga cepat sembuhnya dan secepatnya bisa mengikuti kegiatan KKN-P Angkatan XXV Unidayan tahun ini. Aamiin. πŸ™‚

Posted in Education, Life, Love, Words

This is About Totto-chan’s Children Book

Wuihhh, akhirnya saya bisa menyelesaikannya.
Membaca buku Totto-chan’s Children, A Goodwill Journey to the Children of the World. Ini buku udah dibeli dari bulan November 2011 kemarin dan saya baru selesai membacanya Agustus 2012 ini. -___-” Nda tahu berapa sesi saya harus berhenti, lalu membaca, berhenti, dan seterusnya. Tapi, gak apalah, yang penting udah finishΒ dan saya bisa tahu apa sebenarnya yang terjadi di luar sana. That’s worse. :'(

Source from here.

Tentang Totto-chan’s Children. A Goodwill Journey to the Children of the World. By Tetsuko Kuroyanagi.

  • Ukuran: 13.5 x 20 cm
  • Tebal: 328 halaman
  • Terbit: Maret 2011 (Cetakan Ketiga)
  • ISBN: 978-979-22-5998-8
  • Harga: Rp. 54.000,-

Buku karangan Tetsuko Kuroyanagi sebelumnya adalah Totto-chan Gadis Cilik di Jendela. Dari awal melihat reviewnya di blog Mbak Fanny, saya sudah mulai jatuh hati dan memiliki hasrat untuk membacanya. Ya, ini tentang anak-anak. Psikologi tentang anak. Bagaimana anak harus diperlakukan semestinya. Dan di buku kedua ini, tentang perjalanan Miss Kuroyanagi sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF (1984 – 1997) yang berkunjung ke berbagai negara untuk melihat keadaan anak-anak di sana. Utamanya negara-negara korban perang ataupun kekeringan. Hmm… :'(

Di buku ini, Totto-chan’s Children, Miss Kuroyanagi memaparkan secara detail apa yang ia ingin sampaikan tentang semua keadaan di negara-negara yang ia kunjungi. Tanzania, Nigeria, India, Mozambik, Kamboja dan Vietnam, Angola, Banglades, Irak, Etiopia, Sudah, Rwanda, Haiti, dan Bosnia-Herzegovina.

Setiap lembaran, jarang untuk menemukan kesenangan yang terjadi pada anak-anak. Senang ya senang, tapi senang dalam penderitaan. Senyum kecil dan tawa mereka sarat akan kekuatan dan keinginan besar mereka untuk tetap hidup. Anak-anak korban perang. Anak-anak korban kemiskinan. Anak-anak korban kekeringan. Semua karena perang.

Hei, tahu tidak, perang itu tidak baik! Anak-anak yang jadi korban. Hingga harus menanggung gangguan psikologis, gizi buruk, kematian dengan jumlah besar tiap tahunnya. Ada yang harus kehilangan orang tuanya dan hidup sendiri. *Oh Noooo!!! I CAN’T!!! >.<
Buku ini menyadarkan saya, kalau ternyata masih ada keadaan yang lebih buruk di luar sana. Mereka kekurangan kasih sayang dari orang tua mereka, mereka kekurangan makanan dan minuman, tapi mereka masih bisa hidup. Sementara di sini, saya masih punya orang tua (alhamdulillah), masih bisa makan, minum. Air juga melimpah. Apa yang saya butuhkan selalu tersedia. Mereka di sana, bagaimana??? Mereka, anak-anak kecil itu, bahkan rela menjadi pelacur hanya untuk menghidupi keluarganya. Mereka bahkan harus siap mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan orang dewasa. Menjadi tentara, menjadi pengasuh seorang bayi yang rupanya mereka juga butuh kasih sayang dari seorang ibu. Anak-anak malang itu.

Melihat orang tua meninggal dengan tragis di depan mata mereka, meninggalkan luka yang sangat dalam. Bukan luka karena patah hati, tapi luka psikologis, yang membuat mereka berat untuk mengembangkan senyum manis mereka. Mereka cuma suka warna HITAM. Sampai kapan mereka harus menanggung penderitaan itu? Ini semua karena PERANG. Ranjau darat yang tersebar di mana-mana dan orang dewasa yang ingin menyelamatkan diri harus menjadikan anak-anak yatim piatu menjadi pendeteksinya. Resiko terbesar, jika menginjak ranjau itu, MATI. Mereka mati dalam kesia-siaan. Mereka hidup hanya untuk menanggung betapa sakitnya kehidupan di dunia ini. Tapi, saya suka sama semangat hidup anak-anak itu, Dalam kekacauan yang terjadi di negara mereka, semangat itu tidak pernah pudar. Mereka bersemangat menatap masa depan tanpa putus asa.

Miss Kuroyanagi sangat mencintai dunia anak-anak dan cerita inilah sebagai bukti cintanya yang memperlihatkan kepada dunia bahwa masih ada anak-anak yang bahagia dan berjuang hidup dalam gelapnya dunia. Dan ia sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF berhasil memberikan segenggam harapan dan senyuman untuk setiap anak yang ia kunjungi. πŸ™‚

Miss Kuroyanagi, I hope one day I can meet you. Amin. πŸ™‚

Miss Kuroyanagi

Source: here

*Allah, terima kasih atas segala rahmat dan karuniaMu yang Engkau limpahkan kepada kami. :'( Saya terkadang jahat atas semua ini.