Posted in English, Life

I Must Be Like Them

One by one, my friends have finished their study (S1) and I must be like them. Firstly, I must say CONGRATULATION to them donk… Cie cieee, yang udah sarjana. Mangatse!!! Alhamdulillah. πŸ™‚ Sukses ya, teman2 tersayang… Insya Allah I will be on October 2013 later. Aamiin.

After having the proposal examination on May 16, 2013.

Waiting the Call for the Proposal Examination
Waiting the Call for the Proposal Examination

In processing to get the title of degree, WOW. There are many things must be involved. Thought, Feeling, Body, Soul. Everything.

I am nothing without you all…

I wait this…

graduation
Graduation

Spirit spirit!!!

Mangatse!!!

After graduation, I wish I could go far away to continue the study, in order to make a new life, so I can’t see ‘you’. πŸ™‚ Aamiin ya Allah.

Posted in English, Life

I Must Be Like Them

One by one, my friends have finished their study (S1) and I must be like them. Firstly, I must say CONGRATULATION to them donk… Cie cieee, yang udah sarjana. Mangatse!!! Alhamdulillah. πŸ™‚ Sukses ya, teman2 tersayang… Insya Allah I will be on October 2013 later. Aamiin.

After having the proposal examination on May 16, 2013.

Waiting the Call for the Proposal Examination
Waiting the Call for the Proposal Examination

In processing to get the title of degree, WOW. There are many things must be involved. Thought, Feeling, Body, Soul. Everything.

I am nothing without you all…

I wait this…

graduation
Graduation

Spirit spirit!!!

Mangatse!!!

After graduation, I wish I could go far away to continue the study, in order to make a new life, so I can’t see ‘you’. πŸ™‚ Aamiin ya Allah.

Posted in Friend, Life, Love, Words

Dalam Dua Puluh Dua

yellowTahun 2013 ini. Di awal-awal tahunnya terasa nano-nano. Ya, begitulah hidup. Saya rasa terlalu banyak kegalauan yang tercipta. Anak labil. –“

Dan bulan April ini, tepatnya tanggal empat belas 2013. Saya genap berusia 22 tahun. Bukan umur anak kecil lagi. Tidak terasa, semakin bertambah. Tidak muda lagi…

Terima kasih ya, Allah. Atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada hambaMu ini. Dalam dua puluh dua tahun ini.

Hadiah terindah yang saya dapatkan dari Allah di dua puluh dua ini adalah keJOMBLOan saya. πŸ™‚ Senang sekali rasanya. Walaupun sempat galau-galau tidak jelas. Ya, namanya juga manusia. Kita butuh proses untuk menjadi lebih dewasa.

orange2Ya, saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi pelajaran hidup kepada saya. Siapa saja. Tak terkecuali. Yang sudah buat senang, buat nangis, buat sakit, buat gemeteran, buat dagdigdug, buat senyum-senyum sendiri, dan ekspresi lainnya. Trima kasih banyak. Kalian terbaik.

Walaupun mungkin saya pernah merasa disakiti, ya mungkin orang itu kurang suka sama saya, entah salah saya di mana. Saya sudah paham akan hal itu karena kata Pak dosen saya, “Kita hidup itu, siap disuka dan dibenci sama orang.” Peristiwa itu mengajarkan saya untuk lebih ikhlas lagi. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Sabar, sabar, dan sabar.

Terima kasih, bos.

Ya, saya sekarang berterima kasih banyak sama Allah. Dengan kejombloan saya, saya bisa memperbaiki diri lagi dengan lebih baik kepada Allah. Setidaknya saya bisa tetap fokus pada proposal, penelitian dan skripsi saya. πŸ™‚

Allah memang tidak pernah tidur. Di tengah suasana yang saya alami, Allah tidak membiarkan saya harus menjadi nelangsa. Allah mengirimkan motivator-motivator terbaik saya. Iya, orang tua, dosen-dosen, dan sahabat-sahabat terbaik saya. Mereka memberikan motivasi kepada saya secara tidak langsung. Walaupun memang mereka tidak mengetahui apa yang saya rasakan sekarang ini. Perkataan mereka seakan membuka mata dan pikiran saya kalau NING, KAMU ITU HARUS LEBIH BAIK. HARUS MOVE ON. BISA KOK. Insya Allah. Saya rasa hadiah terindah untuk tahun ini dari Allah. :’)

brownisKepada keluarga dan sahabat-sahabat terbaik saya. Atas materi dan dukungannya kepada saya. Tak akan bisa tergantikan dengan apapun. πŸ™‚

Dalam dua puluh dua ini, saya harus bisa menjadi lebih baik. Stay focus sama masa depan. Bukan cinta yang menghidupi kamu, Ning. Tapi, cita-cita. Karena cita-cita akan mendatangkan cinta yang lebih mulia dari yang kemarin. πŸ™‚23022013(007)a

Bersabarlah, nak. Ikhlaskan hatimu. Insya Allah, Allah akan memberimu yang lebih baik dari yang kemarin. :’)

Selamat hari lahir, Nining Syafitri… Semoga mendapat yang terbaik atas izin Allah. πŸ™‚

Terima kasih atas orang-orang yang menyayangi dan membenci saya. πŸ™‚

Semoga kita selalu berada dalam lindunganNya. :’)

Posted in Blog, Friend, Life

Last Kopdar on April with Amel in Baubau

Well. Kemarin, 6 April 2013. Saya bertemu lagi dengan Amel. Alias kopdaran lagi. Iya. Soalnya Amel udah mau pindahan ke Jakarta untuk lanjutin studinya. Kopdaran kali ini udah yang ketiga kalinya. Setelah ini dan ini.

Dan statusnya sekarang sudah berbeda. Amel sih, bukan saya. Hahaha… Kopdaran kemarin Amel statusnya masih SINGLE dan saya juga begitu, still SINGLE. Nah, yang terakhir ini Amel udah NON SINGLE alias udah MARRIED. –” Sedangkan saya, masih tetap dengan status SINGLE. Padahal tahun kelahirannya sama. EMang ya, kalau belum ketemu jodohnya. #miris. πŸ˜€

Tapi, secara pribadi mengucapkan selamat menempuh hidup baru bersama Om Genitnya. Hmmm, pasti nyaman rasanya hidup dengan lelaki yang telah halal menjadi milik kita. *Galau nikah. πŸ˜€

Oke. Pertama, kami janjiannya setelah Maghrib. Karena saya sudah pintar bawa motor, dengan PDnya menawarkan diri untuk membonceng AMel. ALhamdulillah Amelnya mau. πŸ˜€

Eh, tau-taunya mentok habis Isya, sekitaran jam 8, soalnya motor masih dipake sama Mama Ning. Jadi ya terpaksa. Nungguin Mama pulang. So, Ning langsung ke tempatnya Amel dan go to Bukit Wantiro.

Ning pesan saraba dan Amel pesan segelas susu hangat, dengan gorengan tentunya. Suasananya gelap, karena kebetulan mati lampu. Kata penjualnya sih gak lama, tapi sampai kita pulang sekitar jam setengah 10an belum nyala-nyala lampunya. πŸ˜€ Ya, sudahlah, anggap kami sedang candle light dinner. πŸ˜€

Walaupun gelap, tapi suasananya romantis bagaimana begitu. πŸ˜€ Banyak bintang. Banyak lampu yang bisa dilihat dari jauh. Sayang, tak ada lilin. Akhirnya sebagai penerangan kami memakai lampu senter HP. πŸ˜€

Kami berbicara banyak hal sih. Dari mulai skolah, kerjaan, dan merit. πŸ˜€ Hmmm. Iri deh kalau harus bicarain hal yang terakhir. Hahaha. Gilanya wa Nining eee…

Oke. Waktunya udah mau malam banget, dan kami pun pulang. Ning belum langsung pulang ke rumah, tapi masih singgah di rumah dinas Amel. Skalian berkunjung. BElum pernah soalnya main ke sana.

Oh iya, karena di Wantiro suasanya gelap, jadi gak minat foto-foto, ya udah taking photonya di rumah Amel… Look at us…

ningamelGifo-gifoan with AMel dengan souvenir pernikahannya. Ning dapat dompet. Dua buah. AHaide. Yang satu katanya untuk Mama sih. Hehehe… Makasih ya, Mel… :* *bighug*

diksh amelsoveniramelBerhubung ke rumah Amel malam-malam, maka waktu terbatas donk pastinya. So, saya tidak bisa lama-lama. Sayang ya. Hehehe…

Oh iya. Makasih ya, Mel. Sukses untuk kuliah dan rumah tangganya. πŸ™‚ Aamiin…

Posted in Life

Ditegur Secara Tidak Langsung

Beberapa hari ini, saya sering nongkrong di ruangan prodi saya, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Tidak sendirian, tetapi bersama junior-junior saya. Tentunya di bawah bimbingan Ibu Andi selaku TU Prodi Pend. Bhs. Inggris. Jadi, kami lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruang prodi, sekaligus membantu Ibu Andi dalam melayani keperluan mahasiswa. Entah itu yang mau menyetor judul skripsi, menawar ataupun mendaftar ujian skripsi dan lain-lain.

Β Dan tadi, kami sempat gifo-gifoan…

Taraaaa… πŸ˜€

Ning,Tia, Dianti

Β€Afrylia_D8904

Dan tadi, sempat dapat ‘peringatan secara tidak langsung’. Berkaitan dengan agama dan pendidikan. Untuk saya secara pribadi. :'( Tapi, tak apalah. Mungkin merupakan sebagai bentuk teguran juga agar menjadi lebih baik lagi.

Sempat ada dua dosen berbincang-bincang dan berbicara mengenai shalat. Dan saya sempat tertuju menjadi objek. Kata beliau, saya itu shalat tapi tunda-tunda. Kelihatan dari raut wajahnya. **Huaaaa. >.< Bisa ditahu.

Melanjutkan perbincangannya, beliau bilang orang yang shalat dan tidak shalat saja bisa ditahu. Kentara sekali. Kok saya gak tahu yang kayak begituan?

Huihh, pas dikasih tahu seperti tadi, langsung kayak dapat sambaran petir. Iya. Benar juga sih. Saya salah. Mengaku salah. Masih belum kaffah menjalankan perintahNya. Tapi, saya akan berusaha menyempurnakannya. Hmm. Semangat!!!

Nah, yang tadi tentang agama. Sekarang, ilmu yang sudah saya peroleh giliran yang diuji. Ada dosen yang memanggil saya, disuruh translate apa artinya, beliau lagi main sinonim-sinonim kata begitu, semacam aplikasi vocab bahasa Inggris. Kalau tidak salah ingat kata, ‘vindicate’ dan ‘scarce’. Tedeng tedenggg… Jujur, saya belum pernah melihat kata-kata tersebut. Ya, salah saya sendiri sih sebenarnya. Tidak pernah lagi memperkaya diri dengan kosakata baru. πŸ™ Langsung dibilang ‘anak bahasa Inggris kok gak tahu artinya.’ *Huhuhu, Pak. Saya tidak pintar kasian. Saya masih kurang belajar.

Huaaaa… Hari ini semacam dapat teguran secara tidak langsung. Tentang agama saya dan ilmu jurusan saya. Akhirnya, saya banyakan diam tadi di ruangan. Saya malu. πŸ™

Gimana gak. Ehehe. Ternyata, saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya. Diakibatkan kesalahan saya juga. Dari dalam diri aja yang belum beres.

Hemmmmmmmm… Pokoknya SEMANGAT… Anggap semua ini cambukan untuk menjadi lebih baik. Yaa, saya juga berterima kasih atas hari ini. Kalau gak, saya juga tidak bakalan sadar-sadar kalau Ning sekarang posisinya kamu seperti ini. Mesti banyak-banyak belajar.

Memang ya, sesempurna-sempurnanya manusia, pasti masih ada saja yang belum sempurna. Percuma cantik kalau shalatnya belum sempurna. Update status di akun FB saya. Nyindir diri sendiri. πŸ™‚ *Hello, Ningnoongg.. Lo cantik? Ahahayy. PDnyaaaaaaa…. πŸ˜€

Semangat.

Trima kasih Allah atas tegurannya. Mohon ampun. -__-

Allah, semoga kami semua menjadi lebih baik.

Posted in Life

Orangtua dan Anak

Saya tahu, tidak ada yang salah dengan memiliki keinginan punya HP baru yang canggih. Punya motor keren seperti teman. Pengin nonton konser, pengin jalan-jalan, pengin tas, baju, sepatu, dan semua keinginan lainnya. My dear anggota page yang masih remaja dan usia sekolah, tentu saja boleh kepengin hal-hal tersebut.

Nah, yang tidak boleh, jangan sampai kita menambah beban pikiran orang tua. Merajuk, marah2, boikot, dsbgnya. Boleh jadi, tanpa kita tambahi dengan permintaan, boleh jadi loh, setiap malam mereka sudah menghela nafas panjang memikirkan kita–meski kita tidak tahu. Toh, terkadang keinginan kita hanya ingin saja, tidak banyak manfaatnya, kecuali untuk keren-kerenan.

Jadilah selalu remaja yang bisa meringankan beban orang tua. Dan cara tercepatnya tidak perlu ikut bekerja, mencari uang sendiri; dengan terus belajar yang giat, sekolah yang sungguh2, kita sudah membantu banyak.

–Tere Lije

Pernyataan di atas tersebut merupakan salah satu status yang dibuat oleh Bang Tere Liye di Facebooknya. Saya selalu antusias membaca setiap status yang diupdatenya. Selalu menginspirasi. Apalagi tentang cinta. Ahaide. πŸ™‚

Iya. Ini bahasannya tentang orang tua dan anak.

Benar sekali apa yang ditulis oleh Bang Tere Liye. Dengan terus belajar yang giat, sekolah yang sungguh-sungguh, kita sudah membantu banyak.

Pernah tidak melihat ataupun menyaksikan dengan mata kepala sendiri ketika orang tua kita bertemu dengan keluarga atau teman sejawatnya dan ketika mereka membahas tentang perkembangan anak-anak mereka. Mulailah pembahasan tentang keunggulan dan kekurangan yang ada pada anak mereka.

google.com

Mata orang tua kita mulai berbinar, senyum mereka mulai mengembang, dan semangat mereka bangkit. Iya. Ketika mulai membeberkan betapa hebatnya anak-anak mereka kepada Β orang-orang. Utamanya ketika pembicaraan menjurus ke arah pendidikan.

Dengan apapun itu, mereka bersedia memutar otak bagaimana caranya agar kita terfasilitasi pada masa studi yang ditempuh. Rela berkorban mengeluarkan uang berapapun jumlahnya. Iya. Demi anak. Demi pendidikannya.

Betapa besar kepercayaan mereka kepada anak-anaknya terhadap dunia pendidikan yang ditempuh. Di sinilah proses pembelajaran anak terhadap diri sendiri dan orang lain. Bagaimana caranya belajar bertanggung jawab untuk masa depan.

Dan ketika kita telah berhasil membawa diri di tingkat pendidikan yang baik. Lihatlah tangis haru dan senyum merekah mereka.

Yang namanya masih status pelajar, tugas kita ya belajar. Yang baik dan benar. Belajar itu pada hakekatnya terjadi perubahan ke arah yang positif. Bukan ke arah yang negatif. Berusaha dulu berbakti kepada orang tua. Walau harus diakui, saya juga pernah merasa jengkel dan marah kepada mereka hanya karena keinginan saya yang tidak dipenuhi akan sesuatu hal. Tapi, yah. Namanya juga masih anak-anak dan emosi masih membuncah. Ya sudah, marah-marah sendiri. Tidak jelas. Besok-besoknya, tidak lagi.

Olehnya itu, kita harus SEMANGAT… Yakin bahwa kita bisa menjadi anak papa dan mama yang baik. Insya Allah. Dengan usaha dan pengorbanan yang setara untuk prestasi yang akan kita ukir nantinya. Iya. Untuk mereka berdua. πŸ™‚ Aamiin…

*Allah, masih terlalu banyak dosa saya terhadap orang tua. :'(
Semoga usaha saya untuk membanggakan mereka bisa meringankan sedikit tentang dosa yang pernah saya buat kepada mereka di mataMu. Karena saya masih belajar menjadi yang baik. Aamiin.

Posted in English, Life, Love

Hopeless

If I can be called as a labile person, I am a really labile person for this time. I know what makes me like this. Hmmm. I’m aware that I’m really really really stupid girl. Hehehe. More and more my post is only about my heart.

Yup, all this time, when my feeling has a problem, I just write, write, and write on my blog. Sometimes it’s a poetry, a story, or anything else which can make me calm in writing what I have to say. I don’t care with people talk about me. This is me.

I know that we have to post useful something for other. I think, it is done in certain time. Of course, with a good mood. πŸ™‚ But, how with my heart which I can’t save this problem in my heart lonely.

I have fallen so deep in valley. I just can smile when I have to look up at the sky. Asking a help. Some people want to give their hands, but I can’t give my hand to help my self. And it’s useless. No change I get, No better life, No Learning I have. πŸ™‚
Maybe for this time, I am only able to be silent, silent, and silent. How about smile? I don’t know. πŸ™‚ I must go on, move on. I can’t give up. But, this hurt is killing me.

How can I rise anymore? I’m in a deep valley now. And now, I can’t expect too much with what I want. About my love in the future especially. Yup. This is about feeling. Feeling that brings self until we’re being old. Forever. I have fallen, fallen and fallen. If necessary, I can be in a death of this feeling. How pain I get. Hehehe. This is my risk. The older men have said to me to be careful with this situation, but I didn’t hear them. And now, I get it.Β *Good job!!! Do it more.Β :p

google.com

Allah, is there still someone for me, with this stupid girl? I feel NOT. πŸ™‚ I’m hopeless for this. Yaaah, how poor me. This is my risk because I amn’t good yet.

Allah, You know what I need now, but You will grant for me if I worship to You.

I’m hopeless for this situation actually. Coz my own mistakes. Sudahlah. I’ll responsible with this.

Posted in English, Life, Love

Hopeless

If I can be called as a labile person, I am a really labile person for this time. I know what makes me like this. Hmmm. I’m aware that I’m really really really stupid girl. Hehehe. More and more my post is only about my heart.

Yup, all this time, when my feeling has a problem, I just write, write, and write on my blog. Sometimes it’s a poetry, a story, or anything else which can make me calm in writing what I have to say. I don’t care with people talk about me. This is me.

I know that we have to post useful something for other. I think, it is done in certain time. Of course, with a good mood. πŸ™‚ But, how with my heart which I can’t save this problem in my heart lonely.

I have fallen so deep in valley. I just can smile when I have to look up at the sky. Asking a help. Some people want to give their hands, but I can’t give my hand to help my self. And it’s useless. No change I get, No better life, No Learning I have. πŸ™‚
Maybe for this time, I am only able to be silent, silent, and silent. How about smile? I don’t know. πŸ™‚ I must go on, move on. I can’t give up. But, this hurt is killing me.

How can I rise anymore? I’m in a deep valley now. And now, I can’t expect too much with what I want. About my love in the future especially. Yup. This is about feeling. Feeling that brings self until we’re being old. Forever. I have fallen, fallen and fallen. If necessary, I can be in a death of this feeling. How pain I get. Hehehe. This is my risk. The older men have said to me to be careful with this situation, but I didn’t hear them. And now, I get it.Β *Good job!!! Do it more.Β :p

google.com

Allah, is there still someone for me, with this stupid girl? I feel NOT. πŸ™‚ I’m hopeless for this. Yaaah, how poor me. This is my risk because I amn’t good yet.

Allah, You know what I need now, but You will grant for me if I worship to You.

I’m hopeless for this situation actually. Coz my own mistakes. Sudahlah. I’ll responsible with this.

Posted in English, Life, Love

At This Lane

A Fiction Story.

google.com

At this lane at the nice afternoon. From your lecturer’s house.

We walk together. You and I walk to the end of lane for waiting my friend to pick me up. We walk simultaneously. Before it, you ask me to let you bring my heavy bag.

You say, “You may not have a heavy bag like this. It is not good for you.” And I just nod. I’m speechless.

google.com

Suddenly, you hold my hand. I feel there is something fun that make me happy with you. Is it sincere from you to do it to me? I nearly shed the tear because of you. I feel it is true. :’)

A love is a story. I think.

google.com

And we walk together, our feet step simultaneously and you and I laugh and smile when looking each other.

google.com

This is nice, darl. πŸ™‚ Do you know? This is my first time to be like this. With you.

Thank you for being my prince.

You bring me to a wonderful place that never I get before.

google.com

While I wait my friend at the end of lane, we chat; tell about the vision, division of your faculty, and about my feeling to you today. “I’m happy. Thank you, darl!” I say before we keep a part. πŸ™‚

A few minutes later, my friend come.

And I must sayΒ ‘Goodbye’Β to you.

But, you just smile and walk in reverse direction, not to look at me when I want to go.

You just leave.

After holding my hand. After accompanying me. After walking together. After steping the feet simultaneously. After you make me smile. After you make me laugh. After you make me happy.

And now, you prefer to choose leaving me.

google.com

I think, this is the end of our love. Just only at this lane. Not in other lanes anymore.

Sometimes, we have to fly, feeling freedom, love, and happiness. But, we don’t forget that we are able to fall in misery. Pain. And we have to rebuild the lost spirit. Alone. With the passage of time.

And this pain tear sheds. We are separated finally.

::The End::

Posted in English, Life, Love

At This Lane

A Fiction Story.

google.com

At this lane at the nice afternoon. From your lecturer’s house.

We walk together. You and I walk to the end of lane for waiting my friend to pick me up. We walk simultaneously. Before it, you ask me to let you bring my heavy bag.

You say, “You may not have a heavy bag like this. It is not good for you.” And I just nod. I’m speechless.

google.com

Suddenly, you hold my hand. I feel there is something fun that make me happy with you. Is it sincere from you to do it to me? I nearly shed the tear because of you. I feel it is true. :’)

A love is a story. I think.

google.com

And we walk together, our feet step simultaneously and you and I laugh and smile when looking each other.

google.com

This is nice, darl. πŸ™‚ Do you know? This is my first time to be like this. With you.

Thank you for being my prince.

You bring me to a wonderful place that never I get before.

google.com

While I wait my friend at the end of lane, we chat; tell about the vision, division of your faculty, and about my feeling to you today. “I’m happy. Thank you, darl!” I say before we keep a part. πŸ™‚

A few minutes later, my friend come.

And I must sayΒ ‘Goodbye’Β to you.

But, you just smile and walk in reverse direction, not to look at me when I want to go.

You just leave.

After holding my hand. After accompanying me. After walking together. After steping the feet simultaneously. After you make me smile. After you make me laugh. After you make me happy.

And now, you prefer to choose leaving me.

google.com

I think, this is the end of our love. Just only at this lane. Not in other lanes anymore.

Sometimes, we have to fly, feeling freedom, love, and happiness. But, we don’t forget that we are able to fall in misery. Pain. And we have to rebuild the lost spirit. Alone. With the passage of time.

And this pain tear sheds. We are separated finally.

::The End::