Posted in Friend, Life, Love, Place

Last Night Here, Makassar

Malam terakhir di kota ini. πŸ™‚
Iya. Kemarin malam. Bersama Kiky. Kami jalan berdua dan sebenarnya saya merasa kurang lengkap. Karena WiNNy tidak ikut dalam perjalanan ini. Sayangnya. Coba WiNNy bisa ikut, perjalanan kemarin malam mungkin akan menyenangkan. Tapi, tak apalah. Kiky dan saya sudah cukup senang berbolang ria di mall. πŸ™‚ Memanjakan mata dengan melihat barang-barang yang biasanya disukai wanita pada umumnya. Semua itu adalah cobaan. Kami berdua cuma bisa mengomentari dan mengaguminya. Kalau diingat-ingat perbincangan antara Kiky dan saya lumayan serius dan cukup lucu dalam masalah ini.

Di sebuah toko yang cukup unik, kami berhenti. Mata kami tertuju pada barang yang sama. Ukurannya tak terlalu besar dan tak terlalu kecil. Warnanya unik. Hiasan dengan bundaran orange cokelat ungunya memikat hati. Apalagi ketika kami harus mencobanya di depan cermin. Ckckckck… Saya no comment dah.

Di akhir waktu sebelum meninggalkan mall itu, syukurlah Kiky bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Saya turut senang melihatnya. ‘Kiky, seandainya trik itu kamu lakukan, dan ada orang yang mendahuluinya?’ Hahahaha… Saya tidak bisa bayangkan. Kamu juga demikian. ‘Na bisaaakuuu.’ Wew. Tapi baguslah. Hal yang tak diinginkan itu tak terjadi. Alhamdulillah.

Kembali ke tujuan utama. Membeli beberapa perlengkapan jilbab pesanan ibunda Kiky. Alhamdulillah kami menemukannya, tapi cuma sebagian. Kami sudah keliling dari satu toko ke toko lainnya mencari-cari yang dimaksud dan hasilnya cukup mengecewakan.
‘Tidak ada’. ‘Habis.’ Kata para penjual itu.

Oke. Waktu telah menunjukkan untuk shalat Ashar. Mushala berada di ground floor. Ada bangku kosong di pojok kanan samping mushala. Kami berdua pun mengistirahatkan sejenak tubuh yang sedari tadi beraktivitas. Kebetulan masih banyak yang mengantri untuk berwudhu. Kami pun bercerita dan mengirim SMS untuk Mey. Ya, tujuannya hanya untuk memberitahukan keberadaan kami berdua. Dan kami yakin, ini akan menjengkelkannya. Untuk Mey, minta maaf dan terima kasih ya, sayang. Sudah mau membalas SMS kemarin. πŸ™‚
Itu cuma sebagai hiburan penghilang kelelahan ketika harus bercanda bersama sahabat tercinta. Bersama Mey, walau hanya lewat SMS.

Masih di tempat yang sama, saya lalu membuka akun Facebook. Ternyata ada beberapa notifikasi yang sangat menarik untuk dibaca. Komentar dari Mega di grup IPSA ’09 SMANSAΒ  BAUZ tentang postingan Kiky di wall grup itu. Kiky pun membalas komentar Mega menggunakan akun saya. Kami tertawa kecil membaca komentar itu.

Hal-hal kecil yang sengaja dilakukan untuk membunuh kejenuhan atas waktu yang terbuang ternyata bisa menjadi kebahagiaan tersendiri buat kami. Ya, kami bisa tersenyum dan tertawa. Lewat canda tawa sahabat kami.

Menunggu Kiky shalat, saya masih tetap di posisi yang sama. Melihat aktivitas yang ada. Beginikah kesibukan orang-orang yang berada di mall? Sangat ramai, sibuk.

Tiba-tiba ada seorang wanita duduk di bangku yang saya tempati. Hendak menanti temannya selesai sholat. Tak lama, ada lagi wanita yang meminta izin kepada saya untuk duduk di bagian ujung. Wow. Saya di tengah-tengah. Terjepit di bangku yang cuma berukuran hampir semeter itu.

Tak lama, Kiky datang. Dia sudah selesai shalat rupanya. Kami pun melanjutkan perjalanan ke food court, tapi sebelumnya kami ke Carrefour dulu. Hanya membeli snack yang menjadi kebutuhan kami.

Dan food court, seperti tulisan saya sebelumnya. Ya. Alhamdulillah.

Malam terakhir itu bersama Kiky, saya mendapat pelajaran penting. Perbincangan di dalam angkot ketika on the way to home. Kira-kira seperti ini, “Lihatlah selalu ke bawah ketika kita berada dalam kesenangan duniawi. Mengapa? Agar kita selalu bersyukur. Masih ada orang yang kurang beruntung dibanding kita. Lihatlah selalu ke atas ketika kau ingin mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Mengapa? Karena orang-orang selalu berlomba-lomba dalam mendapatkan pahalaNya. Sehingga kita bisa terpacu untuk bisa seperti itu”.

Mmm… Malam terakhir dan hari terakhir di kota ini. Semoga saya bisa menginjakkan kaki lagi di sini. Amin.

Allah, thanks for everything. Mama, Papa, adik, tante, spupu-spupuku, sahabat-sahabatku, dan teman-temanku yang telah memberikan warna selama di Makassar. *Hueeekkkk… Terlalu mendramatisir ya? Lebay lo, Ning…! :p

Posted in Blog, Friend, Life, Love

Menulis di ‘Mata’ Saya

Menulis di Mata Saya

sumber gambar di sini

Berbicara tentang menulis, bagi saya adalah hal yang sangat menarik. Entah mengapa saya suka menulis. Saya juga tidak tahu alasannya. Hobi menulis saya sudah terukir semenjak masih di sekolah dasar. Entah menulis cerita yang berasal dari buku cetak dan harus disalin ulang ke dalam buku catatan ataupun menulis tentang keseharian saya (karena tugas).

Menulis, kegiatan yang bisa membuat tangan kita menjadi sakit ataupun capek. Dan memang, itu yang saya rasakan. Apalagi menulis materi pelajaran yang berlembar-lembar. Rasanya seperti dianugerahi tugas yang paling indah sakitnya. TT Hingga teman-teman pun terheran-heran melihat saya rajin menulis.Β Tapi saya tidak menjadikan hal itu adalah sebuah beban. Keluhan sebetulnya ada, tapi saya berusaha untuk meminimalisirnya agar saya mengerjakannya dengan ikhlas dan senang.
Beradu dengan pulpen, kertas, dan tenaga.
Eh, eh, sabar. Kayaknya saya salah mendeskripsikan. Maaf reader. πŸ˜€
Keluar alur…

Menulis adalah salah satu hal yang paling menyenangkan bagi saya. Itu mungkin sebabnya dalam berbicara saya kurang ahli. Kalau harus berbicara tentang sesuatu, saya selalu merasa kurang maksimal untuk menyampaikannya ke orang lain. Kadang-kadang seperti kurang jelas akan informasi itu. Pada akhirnya, hal tersebut bisa membuat saya malu dan merasa seperti orang bodoh. -_-‘
Sampai punya pikiran, sebaiknya saya diam saja.

Menulis, menyampaikan aspirasi saya. Utamanya sejak saya memiliki blog.Β Walaupun bahasanya agak tidak formal. Pengaruh bacaan yang kurang formal. Kepingin baca buku yg ‘berbobot’ tapi tidak pernah kesampaian. Perasaannya cenderung ke bacaan yang ringan-ringan saja.

Pengen buat buku.
Pengen jadi penulis seperti Raditya Dika. Yang selama ini menginspirasi saya.
Saya sangat suka dengan dia. Di balik kekonyolannya, sebetulnya dia itu sosok yang sangat …. Di samping itu, terdorong oleh teman-teman blogger saya yang sudah membuat buku. Senangnyaaa punya buku sendiri, alias buku yang ditulis sendiri yang bisa dinikmati oleh orang banyak. Tapi, mungkin ini adalah impian yang kayaknya mesti dipending. Kenapa? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, semoga saja saya bisa mewujudkannya. Aminnn… *Teman-teman, mohon do’anya ya… πŸ™‚

Menulis, sebuah inspirasi yang tertuang di dalam suatu media dalam bentuk karya tulis. Dan saya ingin menulis, menulis dan menulis. Selagi ada kesempatan dan inspirsi, mengapa harus berhenti? Ini pekerjaan saya.
Dan saya sangat mencintai hal ini.

Dengan menulis, saya bisa ‘merekam’ kejadian-kejadian penting dalam hidup saya. Entah ketika jatuh cinta, patah hati, mendapat penghargaan, ulangtahun, ataupun menulis bisa menjadi kado untuk sahabat terkasih. Tentunya tulisan versi saya, Nining Syafitri.

Posted in Life, Words

Tulisan Tadi Malam

Ceritanya mau posting tadi malam, tapi eh, tau-taunya ketiduran. #GUBRAK.
Here goes.

Tidak bisa tidur. Tidak tahu mengapa sampai akhirnya saya tidak bisa tidur. Malam ini.
Hmm… Banyak pikiran. Mungkin.
Entahlah.

Tiba-tiba saja keinginan untuk menulis ini muncul. Dan saya baru menyadari kalau saya itu perlu sekali yang namanya tempat tenang, damai, dan adem. *langsung ingat rumah. πŸ™
Benar adanya, tempat ‘mahal’ seperti rumah saya itu benar-benar bisa memberikan inspirasi untuk orang-orang seperti saya, atau bisa juga seperti Anda, yang sedang membaca curahan hati saya.

Rencana A, rencana B, rencana C. Mau ini, mau itu, mau yang sana. Banyak ekspektasi yang timbul di dalam benak saya hingga terasa overdosis. Mungkin lebih tepatnya hingga rasanya terlalu berlebihan.

Perasaan semua list yang saya punya sudah terpenuhi semuanya. Tapi dasar manusia, selalu saja ada perasaan belum puas. Masih mau mencari-cari lagi, ‘Kira-kira apa lagi ya?’. Keinginan itu terus-menerus timbul kalau memang lagi banyak rezeki. Keinginan-keinginan yang memang tak ada di dalam list. Kalau saya bilang, it’s illegal list.
Sebaliknya, kalau lagi mengalami krisis moneter, anggap saja kanker alias kantong kering or bokek, jangan ditanya. Pasti akan timbul beribu-ribu impian dan keinginan yang seenggaknya beberapa dari impian itu mesti terwujud. Misal, ‘Kalau ada uang, saya bakal beli ini, beli itu, beli sana.’ Wishing list dimulai.

Satu herannya saya. Kenapa ya kalau lagi tak memiliki banyak uang, keinginannya itu buaaaaannnyyaaaakkk sekaliii… Eh, pas setelah dapat uang banyak, bingung mau diapakan tuh uang. Mau dibelikan apa? Mau digunakan untuk apa? Pilihan alternatifnya mungkin uangnya bisa ditabungkan terlebih dahulu, kemudian membuat list dari yang terpenting sampai yang sangat amat tidak penting. *Deehh…

Tidak bisa dibayangkan kalau saya mesti mendapatkan ‘uang kaget’ seperti acara reality show pada salah satu stasiun TV swasta beberapa tahun lalu. Pastilah shocked banget dikasih uang sekian juta, cuma dalam waktu yang singkat kita mesti menghabiskan uang itu. Daripada capek-capek mikir mau beli apa dengan uang sebegitu buanyaknya, mending ke toko emas. Beli tuh semua emas yang ada di toko. Kan emasnya bisa dijual kembali. Itung-itung bisa dijadikan investasi jangka panjang. *bener gak sih bahasanya?* πŸ˜€ Lanjuuuttt…

Oh, iya. Sewaktu saya di Gramedia. Kan banyak buku tuh. Ya Allah, saya cuma bisa mengusap dada. Mata saya menggila melihat buku-buku yang menarik perhatian saya. Antara lain buku tentang design graphic; kisah cinta Pak Habibi dengan Ibu Ainun; buku cerita anak yang menggunakan dua bahasa, Indonesia-Inggris (Pengen baca buku ini bersama anak-anak nanti. *kalau seumpama PPLnya dapat anak SD :p); buku TottoChan dan masih banyak lagi saudaranya. πŸ˜€

Semua buku yang dilihat, menguras perasaan dan pikiran saya. If I could have a lot of money. Wow, amazing!!!
Sayangnya, saat itu uang yang saya bawa pas-pasan. Sial!
Di dalam Gramed itu, sepertinya kesabaran saya diuji. Mata saya diuji (Masa sih? Gak nyambung). Dan keinginan saya pun diuji. Mau tahu tempat pelampiasan kesabaran saya?
Adalah: todeng.todeng.todeng.

—HP E63—

Dengan segera mengeluarkan Nokia E63 saya, menuju folder Office, Note, Option, New Note. Artinya apa? Dan saya pun mulai memainkan jari-jari di atas tuts-tuts berhuruf.

"Ktk tdk ada uang atw uang tdk byk, d gramed mmbrikn sy motvsi trsndiri klo sy itu hrus tahan, sabar. Ttp smgt...
 Pokokx Optimis. Psti suatu saat akan borong buku d sni."

Jiaaahhh…
Semangatnyaaaa nulis kayak gituan. Hahaha… *Ndesooo… πŸ˜€
Biarin ajalah. Tulisan saya juga kok. Gak malu-maluin siapa-siapa, melainkan saya sendiri.

Dengan penuh keikhlasan dan ketabahan dari hati, jari-jari mulai beradu menyusun kata per kata menjadi serangkaian kalimat yang tidak jelas hingga menimbulkan arti betapa saya ingin memiliki buku-buku itu. Dengan berjuta kalimat cinta, senyum dan semangat (lho? Kok SMASH’s song?), saya harus optimis dan positive thinking kalau suatu saat dengan ridho Allah, semua impian dan cita-cita yang kita miliki bakal terwujud. Ya, pokoknya harus SEMANGAT. Insya Allah bisa. Yang penting disertai do’a dan usaha.

πŸ™‚

Posted in Life, Words

Tulisan Tadi Malam

Ceritanya mau posting tadi malam, tapi eh, tau-taunya ketiduran. #GUBRAK.
Here goes.

Tidak bisa tidur. Tidak tahu mengapa sampai akhirnya saya tidak bisa tidur. Malam ini.
Hmm… Banyak pikiran. Mungkin.
Entahlah.

Tiba-tiba saja keinginan untuk menulis ini muncul. Dan saya baru menyadari kalau saya itu perlu sekali yang namanya tempat tenang, damai, dan adem. *langsung ingat rumah. πŸ™
Benar adanya, tempat ‘mahal’ seperti rumah saya itu benar-benar bisa memberikan inspirasi untuk orang-orang seperti saya, atau bisa juga seperti Anda, yang sedang membaca curahan hati saya.

Rencana A, rencana B, rencana C. Mau ini, mau itu, mau yang sana. Banyak ekspektasi yang timbul di dalam benak saya hingga terasa overdosis. Mungkin lebih tepatnya hingga rasanya terlalu berlebihan.

Perasaan semua list yang saya punya sudah terpenuhi semuanya. Tapi dasar manusia, selalu saja ada perasaan belum puas. Masih mau mencari-cari lagi, ‘Kira-kira apa lagi ya?’. Keinginan itu terus-menerus timbul kalau memang lagi banyak rezeki. Keinginan-keinginan yang memang tak ada di dalam list. Kalau saya bilang, it’s illegal list.
Sebaliknya, kalau lagi mengalami krisis moneter, anggap saja kanker alias kantong kering or bokek, jangan ditanya. Pasti akan timbul beribu-ribu impian dan keinginan yang seenggaknya beberapa dari impian itu mesti terwujud. Misal, ‘Kalau ada uang, saya bakal beli ini, beli itu, beli sana.’ Wishing list dimulai.

Satu herannya saya. Kenapa ya kalau lagi tak memiliki banyak uang, keinginannya itu buaaaaannnyyaaaakkk sekaliii… Eh, pas setelah dapat uang banyak, bingung mau diapakan tuh uang. Mau dibelikan apa? Mau digunakan untuk apa? Pilihan alternatifnya mungkin uangnya bisa ditabungkan terlebih dahulu, kemudian membuat list dari yang terpenting sampai yang sangat amat tidak penting. *Deehh…

Tidak bisa dibayangkan kalau saya mesti mendapatkan ‘uang kaget’ seperti acara reality show pada salah satu stasiun TV swasta beberapa tahun lalu. Pastilah shocked banget dikasih uang sekian juta, cuma dalam waktu yang singkat kita mesti menghabiskan uang itu. Daripada capek-capek mikir mau beli apa dengan uang sebegitu buanyaknya, mending ke toko emas. Beli tuh semua emas yang ada di toko. Kan emasnya bisa dijual kembali. Itung-itung bisa dijadikan investasi jangka panjang. *bener gak sih bahasanya?* πŸ˜€ Lanjuuuttt…

Oh, iya. Sewaktu saya di Gramedia. Kan banyak buku tuh. Ya Allah, saya cuma bisa mengusap dada. Mata saya menggila melihat buku-buku yang menarik perhatian saya. Antara lain buku tentang design graphic; kisah cinta Pak Habibi dengan Ibu Ainun; buku cerita anak yang menggunakan dua bahasa, Indonesia-Inggris (Pengen baca buku ini bersama anak-anak nanti. *kalau seumpama PPLnya dapat anak SD :p); buku TottoChan dan masih banyak lagi saudaranya. πŸ˜€

Semua buku yang dilihat, menguras perasaan dan pikiran saya. If I could have a lot of money. Wow, amazing!!!
Sayangnya, saat itu uang yang saya bawa pas-pasan. Sial!
Di dalam Gramed itu, sepertinya kesabaran saya diuji. Mata saya diuji (Masa sih? Gak nyambung). Dan keinginan saya pun diuji. Mau tahu tempat pelampiasan kesabaran saya?
Adalah: todeng.todeng.todeng.

—HP E63—

Dengan segera mengeluarkan Nokia E63 saya, menuju folder Office, Note, Option, New Note. Artinya apa? Dan saya pun mulai memainkan jari-jari di atas tuts-tuts berhuruf.

"Ktk tdk ada uang atw uang tdk byk, d gramed mmbrikn sy motvsi trsndiri klo sy itu hrus tahan, sabar. Ttp smgt...
 Pokokx Optimis. Psti suatu saat akan borong buku d sni."

Jiaaahhh…
Semangatnyaaaa nulis kayak gituan. Hahaha… *Ndesooo… πŸ˜€
Biarin ajalah. Tulisan saya juga kok. Gak malu-maluin siapa-siapa, melainkan saya sendiri.

Dengan penuh keikhlasan dan ketabahan dari hati, jari-jari mulai beradu menyusun kata per kata menjadi serangkaian kalimat yang tidak jelas hingga menimbulkan arti betapa saya ingin memiliki buku-buku itu. Dengan berjuta kalimat cinta, senyum dan semangat (lho? Kok SMASH’s song?), saya harus optimis dan positive thinking kalau suatu saat dengan ridho Allah, semua impian dan cita-cita yang kita miliki bakal terwujud. Ya, pokoknya harus SEMANGAT. Insya Allah bisa. Yang penting disertai do’a dan usaha.

πŸ™‚

Posted in Culture, Life, Love

Ramadhan Tahun Ini

Marhaban Yaa Ramadhan.

Alhamdulillah, akhirnya tahun ini kita bisa dipertemukan lagi sama bulan Ramadhan nan suci ini. πŸ™‚ Subhanallah. Trima kasih ya Allah… πŸ™‚

Teman-teman, selamat menunaikan ibadah puasa ya.
Marhaban Yaa RamadhanΒ 

*maaf, jarang update, terlalu banyak kesibukan #soksoksibuklageeee… :p

Posted in Life

Liburan (Mungkin) Terakhir

Yup.
Liburan di akhir semester 4 ini mungkin adalah liburan terakhir bagi Nining.
Kenapa? Karena di semester 5 nanti (Insya Allah) Nining udah PPL I alias mengajar di kelas, dan kemudian lanjut PPL II. Artinya apa? Ning harus mengajar di sekolah, entah itu di SD, SMP, ataupun SMA. Yaaa, berharap semoga Ning ditempatkan di SMAN 1 Baubau. Semoga… -_-

Tidak terasa, udah mau semester 5 lagi… Ckckckck…
Sepupu-sepupu Ning udah pada lulus semua… Huaaa… Enaknyaaaa…
Nining kapan gilirannya? *semoga cepat selesai kuliah… >.<

Dan untuk liburan kali ini, kayaknya mesti dimanfaatin betul-betul dengan kegiatan yang bermanfaat. Yup. Kegiatan yang bermanfaat. Seperti, baca buku, nonton film (Waaahh, yang ini gak tahu nih), hang out sama sodara, dan tentunya BLOGGING… πŸ™‚

Baiklah.
Happy Holiday!!!
Semoga harimu menyenangkan!!!

Posted in Blog, Friend, Life, Love, Words

Tentang Buku ‘Pagi, Cappuccino, Buku, Hujan. Dan Aku’

Pagi, Cappucino, Buku, Hujan. Dan Aku.

Judul Buku :Pagi, Cappuccino, Buku, Hujan. Dan Aku.
Penulis: Yoeliana Angelina Anastasia (Non Inge)
Penerbit: Nulisbuku.com
Tahun Terbit : 2010

Hmmm… Tentang buku ini.
Ning mencoba bercerita sedikit tentang isi buku ini. Buku yang Ning peroleh dari Mba Hilsya, salah satu sahabat blogger Nining. *Ya, inilah salah satu manfaat dari kegiatan ngeblog. πŸ™‚
Terima kasih ya, Mba… πŸ™‚

Sampul bukunya menarik. Imut. Ngegemesin… πŸ™‚
Buku ini memuat berbagai puisi dan cerita fiksi, juga quotes dari Non Inge.
Yang jelas ini bercerita tentang cinta.

Benar saja yang dikatakan Mba Ollie (founder nulisbuku.com), “ini ditulis sepenuh hati.”
Iya, sepenuh hati. :’)

Puisinya menarik semua. Puisi dari hati… Menyenttuuuhhh… :’)
Salah satunya

“Satu-satunya”
jika ini sebuah kisah hati
maka, ini yang akan menjadi kisah terakhir
dimana aku meletakkan dirimu di hatiku
sebagai tokoh satu-satunya
-Non Inge-Β 

Yang paling Ning suka bagian Cerita Fiksi, yang SECARIK KERTAS. Menyentuh sekali.
Kisah seorang wanita yang bertemu dengan ‘masa lalunya’ yang masih tetap dicintainya, walaupun pernah ditinggalkan dengan alasan yang tidak jelas. Dan ternyata hanya membawa kesedihan bagi dirinya sendiri, juga sepenggal harapan (entah itu akan terjadi atau tidak). *Haduuuh, cinta. cinta.

Sepertinya Ning belum bisa menjelaskan panjang lebar ya tentang buku ini. Mmm… Gak apa-apalah, yang penting udah bercerita sekilas tentang buku ini. πŸ™‚
Mau baca selengkapnya??? Ayo, beli bukunya… πŸ™‚
Penasaran kan??? Hehehe…

*Kayaknya Ning mesti bilang: “Ini buku bercerita tentang hati”
Sukses selalu buat Non Inge dan Mba Hilsya… πŸ™‚
Terima kasih buat bukunya ya, Mba… :)*
*buat dua-duanya, yang nulis dan yang ngasih.
Hehehe…Β 

Posted in Blog, Friend, Life, Love, Words

Tentang Buku ‘Pagi, Cappuccino, Buku, Hujan. Dan Aku’

Pagi, Cappucino, Buku, Hujan. Dan Aku.

Judul Buku :Pagi, Cappuccino, Buku, Hujan. Dan Aku.
Penulis: Yoeliana Angelina Anastasia (Non Inge)
Penerbit: Nulisbuku.com
Tahun Terbit : 2010

Hmmm… Tentang buku ini.
Ning mencoba bercerita sedikit tentang isi buku ini. Buku yang Ning peroleh dari Mba Hilsya, salah satu sahabat blogger Nining. *Ya, inilah salah satu manfaat dari kegiatan ngeblog. πŸ™‚
Terima kasih ya, Mba… πŸ™‚

Sampul bukunya menarik. Imut. Ngegemesin… πŸ™‚
Buku ini memuat berbagai puisi dan cerita fiksi, juga quotes dari Non Inge.
Yang jelas ini bercerita tentang cinta.

Benar saja yang dikatakan Mba Ollie (founder nulisbuku.com), “ini ditulis sepenuh hati.”
Iya, sepenuh hati. :’)

Puisinya menarik semua. Puisi dari hati… Menyenttuuuhhh… :’)
Salah satunya

“Satu-satunya”
jika ini sebuah kisah hati
maka, ini yang akan menjadi kisah terakhir
dimana aku meletakkan dirimu di hatiku
sebagai tokoh satu-satunya
-Non Inge-Β 

Yang paling Ning suka bagian Cerita Fiksi, yang SECARIK KERTAS. Menyentuh sekali.
Kisah seorang wanita yang bertemu dengan ‘masa lalunya’ yang masih tetap dicintainya, walaupun pernah ditinggalkan dengan alasan yang tidak jelas. Dan ternyata hanya membawa kesedihan bagi dirinya sendiri, juga sepenggal harapan (entah itu akan terjadi atau tidak). *Haduuuh, cinta. cinta.

Sepertinya Ning belum bisa menjelaskan panjang lebar ya tentang buku ini. Mmm… Gak apa-apalah, yang penting udah bercerita sekilas tentang buku ini. πŸ™‚
Mau baca selengkapnya??? Ayo, beli bukunya… πŸ™‚
Penasaran kan??? Hehehe…

*Kayaknya Ning mesti bilang: “Ini buku bercerita tentang hati”
Sukses selalu buat Non Inge dan Mba Hilsya… πŸ™‚
Terima kasih buat bukunya ya, Mba… :)*
*buat dua-duanya, yang nulis dan yang ngasih.
Hehehe…Β 

Posted in Life, Love

When the Truth Hurts Me

Kebenaran menjadi hal yang terkadang menyakitkan untuk didengar, dirasa, dan dilihat. Ketika menjadi sebuah kenyataan yang pahit. Semua terlihat gelap. Ketika tidak searah dengan pikiran dan khayalan kita, semuanya hampir membuat putus asa. Ada apa lagi dengan ini? Terutama dalam hal yang namanya CINTA. Lima kata dengan rasanya yang campur aduk, yang bisa mempengaruhi sebagian besar kehidupan umat manusia. Ckckckck…

Ketika kebenaran harus berbalik arah dengan apa yang diinginkan.
Ketika kebenaran harus menyakiti.
Ketika kebenaran harus terjadi dan tidak sempat disembunyikan.
Ketika kebenaran harus benar-benar disampaikan.
Siapa dia, bagaimana dia
Baikkah? Seriuskah? Atau cuma sekedar bermain-main untuk menjerat banyak cinta (SM*SH mode: on)
That’s crazy thing.

Memang benar ku menggilaimu
Tapi bukan berarti kau bisa permainkan hatiku
You really really make me so crazy
Tapi bukan berarti aku rela kau sakiti
(SMASH-Akhiri Saja)Β 

Terima kasih kepada sahabat-sahabat tersayangku yang telah memperingatkan kalau YOU SHOULDN’T DO IT.

Allah, terima kasih banyak. You still save me from this craziness… πŸ™‚

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, β€œFor Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. β€œThis program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”