Posted in Education, Friend, Life, Love

Cerita Malam Ini

Mengisi kekosongan di malam ini. Eh, iya. Ini malam Jum’at ya? Katanya malam keramat. Katanya. Tapi, tak apalah. Saya bercerita dulu. Sudah lama tidak bercerita di sini. Mumpung ada waktu untuk menulis. Biar sedikit. Maaf ya, tanpa gambar. Cuma sederet kalimat-kalimat spontanitas yang bersumber dari mind.

Tentang kuliah, alhamdulillah masih berjalan dengan baik. Cuma lagi sibuk menjalani masa-masa PPL II. Dan insya Allah besok sudah hari pelepasan. SMAN 1 Baubau, I will leave you. Wuaaah, pasti saya akan kangen sama anak-anak SMA itu. Utamanya for kelas X RSBI 1, X.10, XI IS 1 dan XI IS 2. Iya. Dari keempat kelas itu, cuma di dua kelas itu (X RSBI 1 dan XI IS 2) saya fokus mengajar, bersama teman saya, Tafry.

Mengajar mereka di kelas. Tidak menyangka. Tiga tahun lalu status saya masih sama seperti mereka, masih menjadi SISWA yang duduk di kursi dan memperhatikan guru yang lagi ngajar. Sekarang kebalikan. Dunia ini terlalu cepat berputar. Saya jadi ibuguru. Hahaha. Ibuguru kecil. >.<
Tiap mengajar selalu bersama tas ransel. Saya gak pernah tuh kalau ngajar nenteng-nenteng tas cewek yang tas samping itu tuh. Gak pernah. Padahal pengen juga seperti itu soalnya selalu liat teman-teman PPL kalau ke sekolah, ya Allah, ringannya. Sementara saya, harus, tidak boleh tidak, nentengin tas ransel. Isinya? Tentu saja, laptop (materi ajar semua di situ boo), kabel, charger, dll. 😀 Iya, soalnya kami ngajarnya pakai slide. Jadi, otomatis harus siap setiap saat dengan laptop. Saya jarang pakai spidol, terkecuali kalau mati lampu. Tapi jujur ya, waktu pertama kali ngajar, saat itu di kelas XI IS 2, waaahhh, saya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa infokus. Padahal materi udah dibuat di Power Point. Saya gak mau sia-sia donk hasil kerjaan saya semalaman tidak dipergunakan. Dan pastinya anak-anak pada gak semangat kalau saya harus ngajar HITAM PUTIH toh. Saya sudah yakin itu. Syukurlah, guru pamong saya, Ibu Anisa, menyediakan infocus dan taraaaaaa… Senangnya hati iniiii… Ada infocus, ada kabel. Yeah, let’s teach. Dan mulailah Ning bereksplorasi. Hahaha… Alhamdulillah. Trima kasih, ya Allah.

Menjadi seorang guru bukanlah suatu profesi yang mudah. Dalam profesi tersebut, kita ternyata dituntut untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang baik. Bukan cuma tahu mentransfer ilmu pengetahuan yang kita miliki ke mereka. Iya. Di dalam mengajar selalu ada yang namanya psikologi antara murid dan guru. Saya sudah anggap mereka sebagai teman. Iya, umur kita kan tidak terpaut terlalu jauh. Saya udah mau 21 tahun, mereka sekitaran 17 tahunan lah. Lagian juga, tubuh kecil begini pasti dikira masih SMA. Hahaha… *Ngeyel aja lo, Ning. Saya anggap kedudukan kita sama, tapi saya salut sama mereka. Secara pribadi, saya anggap mereka masih memiliki etika yang bagus bagaimana harusnya bersikap terhadap saya dan teman saya ketika di dalam kelas. Attitude-nya bagus. “Pertahankan prestasi dan sikap sopan santunya ya, sayang-sayangku. Dan ingat, tetaplah seperti padi. Percuma kita cerdas, kalau tingkah laku kita tidak baik.”

Rasanya pengen sekali bercerita banyak lagi tentang pengalaman selama PPL II, tapi lain kali saja ya. Nanti disambung lagi. Hmmm, terakhir,
“Terima kasih, GURU-GURUku. Jasa-jasamu tidak akan pernah terlupakan. Saya seperti ini karena didikan kalian yang begitu tulus dan penuh kasih sayang kepada anak-anakmu ini. Trima kasih banyak. :)”

Tambahan sedikit, untuk DIA.
Thanks for you. 🙂
I always love you everyday.

Trima kasih akan rasa ini, Allah.
My love for him, tidak akan lebih dari Engkau. Karena I love him because of You. 🙂
Posted in Education

Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Tahun Akademik 2011/2012

Barusan dapat kesempatan lagi untuk OL en blogging. Tapi cuma ntar aja sih. Soalnya lagi mau istirahat. Seharian di luar. -___-” Capek skali. Postingan ini demi memenuhi janji dari salah seorang senior Nining. Ya, apa salahnya menshare sih. Tentang jadwal ujian khusus Prodi Bahasa Inggris. Kemarin juga Ning liat udah pada dicabut jadwalnya. *Waah, gak bener tuh yang buat kerusakan…

Oke. Mumpung Ning punya jadwal, jadi teman-teman pada nyesuaiin aja ya. Soalnya jadwalnya juga kan nanti tergantung sama dosennya juga kan. Ada yang ngikutin jadwal, ada juga yang gak. Oke. Oke???

Untuk jadwal UASnya teman-teman silahkan download di sini (IMG.)

Trima kasih…

Posted in Education, Friend, Life

Bina Akrab FKIP B.Inggris Unidayan 2011

Hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 8 Oktober 2011. FKIP B.Inggris mengadakan Bina Akrab di Pantai Lakeba. Jumlah mahasiswa baru (MABA) sekitar 250 orang, tapi yang mengikuti Bina Akrab di bawah jumlah yang sesungguhnya. Hanya sekitar seratusan lebih lah yang mengikuti kegiatan ini. Katanya. Sayang, saya tidak menjadi panitia dalam kegiatan ini jadi kurang tahu menahu dalam rincian kegiatannya seperti apa dan bagaimana.

Hari Sabtu pagi mereka berkumpul di Ex. Stadion Betoambari dan langsung menuju ke TKP a.ka. Pantai Lakeba. Sedangkan saya sendiri ke Pantai Lakeba nanti sekitar pukul 05.00 sore. Tentunya bersama Pak Rizal, Iin, Bambang, Aris, Sofyan, dkk. Sampai di TKP, ternyata lokasinya mirip perkemahan. Mereka memasang tenda. Kata teman-teman seangkatan saya, MABA tahun ini beruntung. Bina Akrabnya tidak separah mereka. *Alhamdulillah yah, Bina Akrab 2009 kemarin saya tidak ikut. Soalnya dilarang papa. 😀

Karena pas tiba di Lakeba dan sunsetnya buat gregetan maka langsung saja kami berfoto ria… Uhuhuhuyyyy…

F O B A R

Tidak ketinggalan, Nining juga mau gifo aaahhh… Dengan sunset di Pantai Lakeba… Huaaaa… >.<

Sampai sunset itu terbenam kita masih berfoto juga lho. Ckckck… Bersama Iin dan Mimin. 🙂

Malam harinya, kita semua makan malam dulu. Sebelumnya udah diadakan lomba goreng telur. Enak. Enak. Enak. Tapi, Ning tidak ikut lihat waktu lomba berlangsung. Ning masih asyik dengan teman-teman duduk cerita beralaskan pasir. Cieee… Kan bukan panitia. 😀

Habis makan malam, istirahat. Nah, kita semua berkumpul di area yang sudah disiapkan. Tentunya bukan di pinggir pantai, tapi di atas-atasnya. *Aduh, gimana membahasakannya ya? Bingung. Yang jelas seperti itulah. Di bagian atas pinggir pantai.

Beruntung. Katanya, kalau tidak salah dengar, selama kurang lebih 5 tahun diadakan Bina Akrab, baru kali ini ada dosen yang datang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ini dikarenakan, panitia bina akrab tahun ini mengikuti aturan-aturan yang ada, mengikuti tata cara yang sebenarnya. 🙂 Congrats ya. *Tuhhh kan. Dosen juga senang kalau seperti itu. 🙂

Maba
left2rght: Ibu Diana, P’Rizal, P’Supardi, P’Safulin, P’Bahar, Kk Sabar, Kk Rian

Dalam kesempatan itu, para dosen memperkenalkan diri dan memberikan arahan-arahan serta nasehat-nasehat kepada para mahasiswa sebagai MABA di FKIP B.Inggris. Ya, sepertii itulah. Sebetulnya Ning mau cerita panjang lebar nih tentang apa saja sih yang diberikan oleh para dosen kepada MABA. Tapi, karena Ning lagi dikejar waktu jadi rasa-rasanya belum sempat. Kalau ada waktu semoga Ning bisa melengkapi artikel ini.

Nah, selesai kegiatan itu. Eh, Kk Rian langsung melirik Nining. Tandanya? Diminta jadi juri karena sebentar lagi mau diadakan lomba pidato antar MABA. *Huaaa… Saya tidak tahu menilai, Kakak. Sempat mau mengundurkan diri, tapi hehehe… Begitu deh… Ya udah, Nining, Kk Sabar, dan Kk Rian lah yang jadi juri dalam lomba itu. Mereka komentarnya hebat-hebat euy. Pas saya yang komentar, hedehhhh… Jangan ditanya. Gak berbobot… -____-”
Yang pada ikutan lombanya juga hebat-hebat euy. Saya paling suka peserta yang terakhir. Performancenya very great… Begitu memukau. Without text dan body languagenya juga CICO. 🙂

Berhubung lombanya dan pemberian komentarnya sudah selesai, saya langsung main kabur aja ke bawah. 😀 Alias ke pinggir pantai. Soalnya ada Iin dkk. Lagi nyanyi-nyanyi. Dari dangdut sampai pop, dari lagu baru sampai lawas. Sikaaaaaaattttt…
HUaaaaaa… Enaknyaaa… SUbhanallah… Suasana malam itu TOP BGT. Bintang dan Bulan malah menemani kita semua. 😀

Nyanyi2 di pinggir pantai *Ademmm

Begadang lagiiiii… Saya tidur nanti sekitar setengah tiga pagi. Dehhh… -___-”
Waktu mau tidur, bulannya malah mau menghilang. Ya Allahhhh, indah sekaliiii… Seperti sunset tadi. Langsung gak jadi tidur. Tunggu bulannya lenyap dulu baru tidur.  Sementara Iin, Nila, dkk udah pada tumbang satu-satu. Pak dosen dan bu dosen malah belum tidur. *Mantap sekali pomatanya e… __pomata=begadang__
FYI, kami semua tidur di atas pasir, tanpa tenda. Tendanya itu cuma langit aja. Hehehehe… Enak. Enak. Syukur tidak hujan. 🙂

Bangun pagi. DINGIN.
Brrrrr…

Walau sedingin apapun, foto lagi donk…

Huaaa, muka-muka habis bangun. 😀

Sekitar jam 6an, kami pulang. Ngikut pak dosen. 🙂 Sementara MABA masih mengikuti kegiatan-kegiatan yang udah diagendakan oleh panitia.

Dan. SELESAI. Akhirnya saya bisa juga ikut dalam Kegiatan Bina Akrab ini walaupun tidak menjadi panitia. *Maklum, saya tidak mengikuti Bina Akrab 2009 dan 2010. Ini saja baru sekali di tahun ini. Hehehe…

Bubyeeee…
Maaf ya. Ceritanya kurang lengkap. Nanti dilengkapi lha. Dikejar waktu masalahnya. JAdi, menulis terburu-buru. Hehehe…

*Thx for Sofyan Sukwara, Sri Marlin dan Nining Syafitri who had taken those pictures. 🙂

Posted in Education, English, Place

Dayanu Ikhsanuddin University’s Profile

Dayanu Ikhsanuddin University (Unidayan) is the first private university in Baubau, South East Sulawesi Province, Buton Island. It was built in 1982.

The founders this university are Drs. H. La Ode Manarfa, Drs. La Ode Malim and some figures of Buton society. When they were in Jakarta, they had initiative to find a university in Baubau for increasing the education quality and human resources in Buton and surrounding.

According to the founders, there are some reasons to find Unidayan in Buton at the time. They are:

  1. The graduated youths in senior high school have to continue their study outside region in Kendari, Makassar, and Java.
  2. To continue the study outside it needs high cost and it will give heavy burden to parents. In general, the economic life of Buton society was still low.

So, in 1982 the Dayanu Ikhsanuddin University Foundation was formed on January 23rd, 1982. Here are the foundation founders:

  1. Drs. H. La Ode Manarfa
  2. Drs. La Ode Malim
  3. Ny. Hj. Wa Ode Daawiah Manarfa
  4. Ir. H. Abdul Madjid Sarah
  5. Ny. Hj. Wa Ode Almama Manarfa Madjid
  6. Ir. Madjid Ige

Unidayan is one of universities in Indonesia that has vision and mission for itself, people, and country.

Unidayan visions are it will be superior and leading university in implementation Tri Dharma University at 2025; it will produce the best graduates that have good morals, cultured graduates, insightful, science technology-enabled, and ability to be independent in developing science technology in National and Humanity Development.

Unidayan missions are helping the government in increasing human quality and quantity through the implementation of education, research, and dedication of society with resource utilization that it has optimally; educating students so they are being good morals and cultured people and enable to be leader according to their professions that they choose; and encouraging the creation of togetherness between the academic community and all Unidayan people, so it forms a high interdependence with lifting, keeping, and respecting each other.

Also, Unidayan has special characteristics, “Moral and Culture” and based on “Pancasila and the 1945 Constitution”.

The first rector was Drs. La Ode Malim, from 1983 until 1985. The second rector was Drs. H. La Ode Manarfa, from 1986 until 2002. The third rector was Ir. H. Abdul Madjid Sarah, 2003. And now the rector is La Ode Muhammad Arsal, S.Sos., M.Si.

 Registered license for Dayanu Ikhsanuddin University was obtained in 1986, according to Decree of Education and Culture Minister No. 0533/O/1986 on August 5th, 1986. Then, it was reshuffled again according to notarial deed from Kasim Siruhu, S.H. No. 25 May 22, 1995, as follows:

–          Advisor                                : Drs. H. La Ode Manarfa.

–          Chairwoman                       : Wa Ode Maasra Manarfa Sjamsul Qamar, S.Sos.

–          First Head                           : dr. H. L.M. Izzat Manarfa, M.Sc.

–          Second Head                       : Wa Ode Muzida Asis, S.Sos.

–          First Secretary                    : Hj. Wa Ode Zalmat Manarfa, S.H.

–          Second Secretary                : Drs. Rasiu

–          First Treasurer                    : Hj. Wa Ode Almama Abdul Madjid Sarah

–          Second Treasurer               : L.A Banioe

–          President Commissioner    : Ir. Abdul Madjid Sarah (resigned in October 2002)

–          Member                             : Hj. Wa Ode Daawia Manarfa

Unidayan has one rector and three vice rectors. They are La Ode Muhammad Arsal, S.Sos, M.Si (Rector), Dr. Ir. H. Sulhan Manaf, M.Si (Vice Rector I), Rahmatia, S.Pd, M.Pd. (Vice Rector II), and Drs. H. Yusri Bau, M.Si (Vice Rector III).

On the other hand, Unidayan has 7 faculties, 15 courses for undergraduate (S1) that we can choose if we want to continue our study here. They are:

1. Economics Faculty, with the dean is Rafiuddin, S.E, M.Si.

It has two courses: Business Management and Accountancy.

2. Social Science and Politics Faculty, with the dean is Prof. Dr. Asmiddin, M.Si.

It has two courses: Public Administration and Sociology.

3. Teacher Training and Education Faculty, with the dean is Drs. Anwar, M.Pd.

It has four courses: English Department, Mathematics Department, Economics Department, and History Department.

4. Fisheries Faculty, with the dean is Ir. Musrif, MP.

It has two courses: Aquaculture and Agro technology.

5. Law Faculty, with the dean is Wa Ode Zamrud, S.H., M.Hum.

It has one course: Jurisprudence.

6. Engineering Faculty, with the dean is Ir. H. L.M. Syamsul Qamar, M.T.

It has three courses: Civil Engineering, Machine Engineering, and Information and Communication Engineering.

7. Public Health Faculty, with the dean is dr. H. L.M. Izat Manarfa, M.Sc.

It has one course: Public Health.

 Among 17 courses above, 11 courses have gotten accreditation from University National Accreditation Body (BAN-PT) DIKTI since 2006 and 2007, the rest of them have gotten operating license from DIKTI. Since 2007, Unidayan also has had education programs, they are Local Government Administration and Financial Administration for postgraduate (S2). Moreover, Unidayan has 148 lecturers from all faculties: 79 lecturers for undergraduate (S1), 66 lecturers for S2, and 3 lecturers for S3.

 For the education costs today, students who take exact department must pay as much as Rp. 1.200.000 per semester and students who take non-exact department must pay as much as Rp. 1. 150.000 per semester. Every student is obligated to pay the contribution of development as much as Rp. 1.500.000. Meanwhile, Unidayan provides the scholarship for students not only who have good achievements, but also who have low economic background. It is purposed to stimulate the increasing of achievement from the students. There are Academic Achievement Increasing Scholarship (PPA), Student Studying Help Scholarship (BBM), Student Education Help Scholarship (BPM), Supersemar Scholarship from Supersemar Foundation, Extracurricular Achievement Increasing Scholarship, and Scholarship for Unidayan best graduate.

For the facilities, they should be improved, especially for the library and laboratory. The library building must be bigger and it should add more books. So, it can support the interest and ability from the student itself. Also, the quality of lecturers must be increased, so we can get the professional lecturers then we can know how to teach professionally later, especially in Teacher Training and Education Faculty. In addition, the bidding system must be better because it does not have the standardization for the subject what we want to take in higher semester.

Last, Unidayan as a good university in Baubau, it is expected to always improve the facilities, infrastructures, and the students and lecturers qualities. Then, it will be better and get good responses from all people in this university to make Unidayan more familiar worldwide.

Reference: unidayan.ac.id

Posted in Education, English

My Little Sister in Learning English

Mengetahui keinginan anak kecil yang ingin belajar bahasa asing alias bahasa Inggris tentunya sangat menyenangkan. Sepertinya. 😀 Apalagi keinginan itu berasal dari adik saya, Nala.

Tiap melihat saya, pasti Nalanya minta mau diajar bahasa Inggris.
‘Iya. Iya. Nanti Ning ajar,’ begitu terus kalau mencoba menghindari ajakannya. Bagaimana tidak, kesibukan saya yang selalu menjadi penghalang. -____-” Maaf ya, Nala. Sengaja… 😀 *becanda denk…

Kebetulan tanggal 14 September kemarin saya lagi punya waktu kosong, maka belajar sambil bermainlah kita berdua di teras belakang rumah. Pagi.
Saya merasa kalau mau mengajarkan sesuatu pada anak kecil itu harus disertai dengan media alias alat peraganya. Apalagi ini berkaitan dengan penggunaan bahasa asing, biasanya cuma bermodalkan papan tulis putih dan spidol hitam ketika dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Saya merasa metode itu tanpa WARNA. Tidak menarik, bukan? Apalagi ini tipe lingkungannya adalah anak-anak. Kita tahu sendiri kan anak-anak itu maunya seperti apa. FULL COLOR.

Kemarin kami belajar tentang nama-nama warna. Terus, minta tolong sama Nala untuk mengambilkan semua spidol warna yang dimilikinya. Pertama sih saya membuatkan bundaran warna-warni di sisi kertasnya sesuai warnanya. Kalau warna hijau, bundarannya berwarna hijau, dsb. Kemudian saya meminta Nala untuk menulis dan menghafalkan nama-nama warna sesuai warna yang ada. Berapa kali menghafal perbendaharaan kata tersebut, saya langsung meminta Nala untuk mengeluarkan semua spidol warnanya dan menyebutkan nama warnanya in English satu per satu. Hahahaha… Satu kali melirik lembar jawaban. Awas ya…

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=wquvUg5B0kw]

Memang ya kalau mengajar anak-anak harus penuh dengan keSABARan dan selalu senyum semangat. 😀 Harus memberikan pujian dan penghargaan atas hasil kerja kerasnya dalam belajar bahasa Inggris… Ini masih alhamdulillah karena yang diajar cuma satu, coba kalau di dalam ruangan yang jumlah muridnya ada 30 orang dengan berbagai macam karakter. Apakah saya masih bisa SABAR dan senyum semangat??? 😀
*Meragukan.

Posted in Blog, Education, English, Love

Making a Play: A Blogger Girl

A Blogger Girl

There is a girl who likes browsing internet. It can be said that her second world is cyber world. Laptop and modem have been important parts in her daily life. Even she can forget time to be in real life. Of course, since she knows blog, her life changes. Blogging has been her favorite activity. Writing, writing, and writing. Then, she has a dream that one day she could be a writer like her favorite writer, Raditya Dika. Will her life be better or not?  Will her dream come true?

Part I

At 07.00 a.m. in her room.

Kring… kring… kring… (The alarm is ringing).

Tyas is still sleeping.

A few minutes later.

Kring… kring… kring… (The alarm is ringing again)

Mom   : (Opening the door) Tyas, wake up! It is 07.00 a.m. o’clock.
Tyas     : Hummm. Yeah, Mom! (Still on the bed)
Mom   : This is Monday. Don’t you go to school?
Tyas     : Today is Sunday, Mom. It is still holiday.
Mom   : Not, dear. It is Monday.
Tyas     : Don’t lie to me, Mom. I know you said like that in order I get up early and help you, don’t I?
Mom   : Whatever. Maybe you should check the day for today on your mobile phone.

After talking with Tyas, Mom goes. Only Tyas is in her room.

Tyas     : (While checking the day on her mobile phone, she is shocked) What??? Is it Monday? My Mom is right. It is Monday. Oh My Gosh! Oh My Gosh! What must I do? Time, time, time. What time is it? (She is panic while seeing at the clock)

Mom comes again into Tyas’ room, while Tyas is still taking a bath.

Mom   : Tyas, where are you? I am right, aren’t I?
Tyas     : I’m here, Mom. I’m in the bathroom. I’m in hurry. I hate this.
Mom   : Continue your bathing. I will see you off to the school.
Tyas     : Yes, Mom.

After a few minutes later, Tyas is already ready to go to school.

Part II

At her school. Continue reading “Making a Play: A Blogger Girl”

Posted in Blog, Education, English, Love

Making a Play: A Blogger Girl

A Blogger Girl

There is a girl who likes browsing internet. It can be said that her second world is cyber world. Laptop and modem have been important parts in her daily life. Even she can forget time to be in real life. Of course, since she knows blog, her life changes. Blogging has been her favorite activity. Writing, writing, and writing. Then, she has a dream that one day she could be a writer like her favorite writer, Raditya Dika. Will her life be better or not?  Will her dream come true?

Part I

At 07.00 a.m. in her room.

Kring… kring… kring… (The alarm is ringing).

Tyas is still sleeping.

A few minutes later.

Kring… kring… kring… (The alarm is ringing again)

Mom   : (Opening the door) Tyas, wake up! It is 07.00 a.m. o’clock.
Tyas     : Hummm. Yeah, Mom! (Still on the bed)
Mom   : This is Monday. Don’t you go to school?
Tyas     : Today is Sunday, Mom. It is still holiday.
Mom   : Not, dear. It is Monday.
Tyas     : Don’t lie to me, Mom. I know you said like that in order I get up early and help you, don’t I?
Mom   : Whatever. Maybe you should check the day for today on your mobile phone.

After talking with Tyas, Mom goes. Only Tyas is in her room.

Tyas     : (While checking the day on her mobile phone, she is shocked) What??? Is it Monday? My Mom is right. It is Monday. Oh My Gosh! Oh My Gosh! What must I do? Time, time, time. What time is it? (She is panic while seeing at the clock)

Mom comes again into Tyas’ room, while Tyas is still taking a bath.

Mom   : Tyas, where are you? I am right, aren’t I?
Tyas     : I’m here, Mom. I’m in the bathroom. I’m in hurry. I hate this.
Mom   : Continue your bathing. I will see you off to the school.
Tyas     : Yes, Mom.

After a few minutes later, Tyas is already ready to go to school.

Part II

At her school. Continue reading “Making a Play: A Blogger Girl”

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”