Posted in Education

Hasil Diskusi 24 April Belajar dan Pembelajaran

Dalam kesempatan ini, saya sedikit menshare apa yang diperoleh dari hasil diskusi bersama junior-junior saya di Semester 2 pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran kemarin (24 April 2013) *Kelas A dan B. Penjelasan yang saya paparkan di sini merupakan jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan hebat dari mereka. Trima kasih telah berpartisipasi aktif dalam Mata Kuliah ini, teman-teman.

1. Di dalam proses belajar pembelajaran, warga belajar harus menciptakan iklim kelas yang kondusif agar semuanya dapat bersikap positif dalam belajar dan mengajar. Dimulai dengan lingkungan belajar yang nyaman, ruangan bersih, sedikit kebisingan di dalam kelas. Guru mengawali harinya dengan senyuman, ramah, memberikan materi sepenuhnya. Akan terpancar aura semangat guru yang mengajar dan yang tidak. Kemudian, siswa. Siswa harus memperhatikan materi yang diberikan oleh guru, turut berperan aktif dalam PBM, no chat kecuali tentang materi. Masalah gosip, nanti di luar. Dengan demikian, PBM akan terasa menyenangkan. Bagi kita semua. Insya Allah.

2. Setiap individu memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Teori Humanistik bertujuan untuk memanusiakan manusia. Jadi, kaitannya dengan keduanya adalah bagaimana manusia bisa memahami diri sendiri dan lingkungannya agar dapat melakukan hal-hal yang positif demi mencapai aktualisasi diri yang baik pula. Contohnya, kita mungkin sering kali bertanya dalam diri, ‘Saya ini bagaimana? Kedepannya bagaimana? Sudah bagus gak selama ini yang saya lakukan?’ Kita akan selalu mempertimbangkan tentang hal-hal apa saja yang telah terlewati dari kita. Selalu mereview, merenungi, dan mengintropeksi diri. Kita telah dewasa, sudah dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Hanya ada beberapa faktor yang pada akhirnya kita harus melakukan yang buruk. Terkadang. Semuanya memiliki beberapa pertimbangan.

3. Carl Rogers membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) Belajar yang bermakna dan (2) Belajar tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. Contohnya banyak terjadi di sekitar kita, misalnya:Β Belajar yang bermakna (Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita, dengan cinta dan semangat bahwa ‘Iya, saya bisa. Insya Allah!’), Belajar yang tidak bermakna (Menghalalkan dengan segala cara untuk mendapatkan nilai yang bagus. ‘Apapun itu, yang penting saya dapat A.’ Yang pada akhirnya tidak akan ada apa-apanya di kemudian hari).

4. Manusia unik tidak selamanya identik dengan manusia yang berbeda dari manusia pada umumnya. Kalau menurut saya, bukan manusia unik, tapi manusia yang unik. Karena unik itu berbeda dari yang lain. Tentunya kita sebagai manusia pasti tidak mau dibanding-bandingkan sama orang lain, karena kita memiliki ciri khas tersendiri juga. Punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda pula.

Sekian apa yang saya dapat paparkan dalam postingan kali ini. Jika dalam penjelasannya masih kurang lengkap, mohon ditambahkan saja di dalam kolom komentar.

Trima kasih terkhusus saya ucapkan kepada Bpk. Ld. Supardi, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk berdiskusi bersama-sama para junior. Semoga menjadi lebih baik pada pertemuan berikutnya. πŸ™‚ Aamiin.

Posted in Education, English

Teori Behavioristik, Teori Kognitif, dan Teori Humanistik

TEORI BEHAVIORISTIK

  1. Memerlukan tujuan – tujuan pembelajaran
  2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) siswa.
  3. Menentukan materi pelajaran
  4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil – kecil, meliputi pokok bahasan, topik tersebut.
  5. Menyajikan materi pelajaran
  6. Memberikan stimulus, dapat berupa : pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes / kuis, latihan, atau tugas – tugas.
  7. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa.
  8. Memberikan penguatan / reinforcement (mungkin penguatan positif / negatif), ataupun hukuman.
  9. Memberikan stimulus baru.
  10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
  11. Memberikan pengamatan lanjutan atau hukuman.
  12. Evaluasi hasil belajar.

TEORI KOGNITIF

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa.
  3. Memilih materi pelajaran
  4. Menentukan topic – topic yang dapat dipelajari
  5. Menentukan kegiatan belajar sesuai topic
  6. Mengembangkan bahan – bahan belajar
  7. Mengembangkan metode dan merangsang kreatifitas siswa.
  8. Senantiasa dilakukan penerapan
  9. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

TEORI HUMANISTIK

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Menentukan materi pembelajaran
  3. Entry behavior
  4. Mengidentifikasi topic – topic pelajaran
  5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran
  6. Membimbing siswa belajar secara aktif
  7. Membimbing siswa untuk memahami hakekat makna dari pengalaman belajar.
  8. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep – konsep baru ke situasi nyata.
  9. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
  10. Mengevaluasi proses dan hasil belajarnya.

In English (Maaf ye kalau grammarnya salah-salaho):

BEHAVIORISTIC THEORY
1. Determine learning goals
2. Analyzing the current environment of this class include identifying prior knowledge of student (entry behavior).
3. Determine the subject matter
4. Breaking the subject matterΒ  into small parts, including subject, topic.
5. Presenting the subject matter
6. Giving stimulus, it can be question, both oral and written questions, tests / quizzes, exercises, or tasks.
7. Observe and assess the responses given by students.
8. Giving reinforcement (perhaps positive / negative reinforcement), or punishment.
9. Giving a new stimulus.
10. Observe and assess the responses given by students.
11. Giving continued observation or punishment.
13. Evaluation of learning outcomes.

COGNITIVE THEORY
1. Determining learning goals
2. Identifying Β the characteristics of students.
3. Choosing the subject matter
4. Determining the topics that can be learnt.
5. Determining the learning activities in accordance with topic
6. Developing learning materials.
7. Developing methods and stimulating the student creativity.
8. Always be done applying
9. Doing Assessment of learning process and outcomes.
HUMANISTIC THEORY
1. Determining learning goals
2. Determining the learning material
3. Entry behavior
4. Identifying the lesson topics.
5. Designing learning facilities such as environmental and instructional media
6. Guiding students in active learning
7. Guiding students to understand the essence of the meaning of the learning experience.

8. Guiding students in applying new concepts to real situations.
9. Guiding students to make the conceptualization of learning experiences.
10. Evaluating processes and outcomes of learning.

Posted in Education, English

Teori Behavioristik, Teori Kognitif, dan Teori Humanistik

TEORI BEHAVIORISTIK

  1. Memerlukan tujuan – tujuan pembelajaran
  2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) siswa.
  3. Menentukan materi pelajaran
  4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil – kecil, meliputi pokok bahasan, topik tersebut.
  5. Menyajikan materi pelajaran
  6. Memberikan stimulus, dapat berupa : pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes / kuis, latihan, atau tugas – tugas.
  7. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa.
  8. Memberikan penguatan / reinforcement (mungkin penguatan positif / negatif), ataupun hukuman.
  9. Memberikan stimulus baru.
  10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
  11. Memberikan pengamatan lanjutan atau hukuman.
  12. Evaluasi hasil belajar.

TEORI KOGNITIF

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa.
  3. Memilih materi pelajaran
  4. Menentukan topic – topic yang dapat dipelajari
  5. Menentukan kegiatan belajar sesuai topic
  6. Mengembangkan bahan – bahan belajar
  7. Mengembangkan metode dan merangsang kreatifitas siswa.
  8. Senantiasa dilakukan penerapan
  9. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

TEORI HUMANISTIK

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Menentukan materi pembelajaran
  3. Entry behavior
  4. Mengidentifikasi topic – topic pelajaran
  5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran
  6. Membimbing siswa belajar secara aktif
  7. Membimbing siswa untuk memahami hakekat makna dari pengalaman belajar.
  8. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep – konsep baru ke situasi nyata.
  9. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
  10. Mengevaluasi proses dan hasil belajarnya.

In English (Maaf ye kalau grammarnya salah-salaho):

BEHAVIORISTIC THEORY
1. Determine learning goals
2. Analyzing the current environment of this class include identifying prior knowledge of student (entry behavior).
3. Determine the subject matter
4. Breaking the subject matterΒ  into small parts, including subject, topic.
5. Presenting the subject matter
6. Giving stimulus, it can be question, both oral and written questions, tests / quizzes, exercises, or tasks.
7. Observe and assess the responses given by students.
8. Giving reinforcement (perhaps positive / negative reinforcement), or punishment.
9. Giving a new stimulus.
10. Observe and assess the responses given by students.
11. Giving continued observation or punishment.
13. Evaluation of learning outcomes.

COGNITIVE THEORY
1. Determining learning goals
2. Identifying Β the characteristics of students.
3. Choosing the subject matter
4. Determining the topics that can be learnt.
5. Determining the learning activities in accordance with topic
6. Developing learning materials.
7. Developing methods and stimulating the student creativity.
8. Always be done applying
9. Doing Assessment of learning process and outcomes.
HUMANISTIC THEORY
1. Determining learning goals
2. Determining the learning material
3. Entry behavior
4. Identifying the lesson topics.
5. Designing learning facilities such as environmental and instructional media
6. Guiding students in active learning
7. Guiding students to understand the essence of the meaning of the learning experience.

8. Guiding students in applying new concepts to real situations.
9. Guiding students to make the conceptualization of learning experiences.
10. Evaluating processes and outcomes of learning.

Posted in Education

All About Computer

Yups… I just had an assignment when I programmed the Introduction to Computer by Mr. Aliharu, S.Pd. at semester 7. He asked the students to make a presentation in PowerPoint file about:

  1. The Definition Computer
  2. Elements of Computer
  3. Hardware
  4. Input Device
  5. CPU
  6. Output Device
  7. Keyboard
  8. Mouse
  9. The user of Computer
  10. Drag, File, Folder and Windows Explorer

So, if the students want to know more about the contents of this assignment, please downloadΒ here.Β FYI, this is just an definition from the main titles above. πŸ™‚

Posted in Education, Friend, Place

Posko KKN-P XXV Unidayan 2012/2013 Kel. Awainulu, Pasarwajo

Assalamu’alaikummmmmm… Huaaaaa, baru punya kesempatan maen inet. Ye ye ye…
Alhamdulillah. Alhamdulillah…
OK. Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa FKIP B.Inggris Unidayan Semester 7. SEMESTER 7, mann… *Ning, sadar Ning. Sadar. Sudah tua… -___-”
Ya, alhamdulillah semester 7 ini, Ning memprogram mata kuliah udah gak banyak. Tinggal 3 mata kuliah aja. KKN-P, Introduction to Computer dan Seminar Proposal. Dan sekarang lagi menjalani KKN-P.

KKN-P ini Ning ditempatkan di Kel. Awainulu, Kec. Pasarwajo, Kabupaten Buton.
Di dalam posko ada 20 orang dari berbagai fakultas di Unidayan. Tiga hari pelaksanaan KKN-P minggu pertama, Ning nggak masuk soalnya lagi sakit. Nanti hari Minggu (23/09) baru Ning naek ke Pasarwajo sama keluarga. Makasih ya, Ma, Pa, Om, Tante, Ade-adeku. Udah mau nganterin Ning. :*

Pertama kali otw ke posko. Perasaan udah mulai gak karuan. Gimana teman-teman di sana. Gimana suasananya, gimana poskonya. Beribu kekhawatiran tuh bertumpuk. *Tseh, gaya lo, Ning. πŸ˜€ Dan tiba di posko. SUBHANALLAH… Terobati… Melihat posko KKN-P yang SESUATU banget… Hahahhhahahaha…. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah. Allah makasih banget…

Posko kami di ruko 4 lantai. Huaaaa… >.< Subhanallah. Makasih ya Allah…
Ini baru namanya Posko. Makasih ya Allah. Poskonya Ning di sini… >.<
Narsis dulu aahhh di depan posko. πŸ˜€

Alhamdulillah sudah dapat posko yang lebih dari cukup, teman-teman seposko yang saling mengerti dan memahami…

The List Names of Posko Awainulu

 

Posted in Culture, Education, Place

Festival Keraton Nusantara VIII di Kota Baubau, Pulau Buton. Has Done!

Pulau Buton beruntung di tahun 2012 ini. Mengapa? Ya, karena Buton menjadi tuan rumah dalam Festival Keraton Nusantara VIII. Acara yang pada awalnya dilaksanakan dua tahunan sekali sekarang menjadi SETAHUN SEKALI. Yippyyy… Dan tahun depan yang menjadi tuan rumah adalah PROVINSI SUMATERA UTARA, MEDAN (2013) dan pada tahun 2014 di NUSA TENGGARA BARAT (NTB). Yup yup…

sumber di sini

FKN VIII telah berakhir yang dilaksanakan tanggal 1-4 September 2012 di Kota Baubau, Pulau Buton. πŸ™‚
Saya di sini gak usah banyak komat-kamit, karena udah banyak artikel mengenai FKN VIII. Nanti dikasih linknya deh. πŸ˜€

Walaupun saya bukan apa-apa di Baubau ini, secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta FKN VIII dan seluruh masyarakat Kota Baubau yang telah berhasil ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan agenda budaya ini. Semoga bisa membawa kenangan yang manis di Kota Baubau, Kota SEMERBAK. πŸ˜‰

P.S.
FKN I di Yogyakarta, 1995
FKN II di Cirebon, Jawa Barat, 1997
FKN III di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, 2002
FKN IV di Yogyakarta, 2004
FKN V di Solo, Jawa Tengah, 2006
FKN VI di Gowa, Makassar, 2008
FKN VII di Palembang, Sumatera Selatan, 2010
FKN VIII di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, 2012

Oh iya, ini ada foto-foto saya dan teman saya, WiNNy, waktu Pawai di hari kedua. πŸ˜€

Wuiihhh, ada “Limbad”!!! 0.0

Ini ada beberapa link-link eksternal tentang FKN VIII. Hahaha.
Festival Keraton Nusantara (FKN) VIII 2012 (si Mimin punya)
Welcome Dinner FKN VIII di Kota Baubau (Mas Fendi’s article)
Cantiknya FKN VIII Baubau (Blogger dari Makassar *baru nemuin blognya*)
Ada artikel bagus berkaitan tentang FKN, di sini.

Posted in Education, Friend, Life, Love, Place

Yudisium Sarjana Strata Satu FKIP Unidayan 2011/2012

Semoga saya juga menyusul tahun depan. Aamiin. πŸ™‚

Heia, satu lagi pengalaman yang paling menyenangkan saya. Ya. That’s graduation.
Yudisium Sarjana Strata Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Akademik 2011/2012. Dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2012 kemarin di Baruga Ld. Malim Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Dihadiri oleh beberapa pejabat penting universitas dan fakultas, diantaranya Rektor Unidayan, L.M. Arsal, S.Sos., M.Si.; Wakil Rektor III, Muh. Syarifuddin, SH., MH.; Dekan FKIP, Drs. Anwar, M.Pd.; Para wakil dekan, para kaprodi dan sekprodi, para dosen dan staf TU FKIP. Tidak lupa juga ada para mahasiswa yang akan diyudisium serta kami, ya junior-junior yang akan menyusul mereka (yang diyudisium) tahun depan. Aamiin ya Allah.

Dimulai pada sore hari sehingga kita berbuka puasa bersama di kampus atas. Jam 4 sore acara dimulai dengan MCnya adalah saudari saya tercinta, Memey. πŸ™‚ Saya, Bambang, Dianti, Mimin, Atul, Iyan, Daus, dan Ade datang belakangan. So, kita gak bisa masuk ke dalam, cuma bisa di bagian teras baruga aja. Kita semua pake almamater, hanya Dianti yang tidak. Mungkin gak dengar instruksi dari Pak Rizal. πŸ˜€ Hehe… Tapi, gak apa-apa kok, adikku sayang. πŸ˜€

Anak2 FKIP Angkatan 2009 UNIDAYAN

Acara yudisium berlangsung lancar setelah rehearsal tanggal 13 Agustus 2012 pagi. Yang saya tahu, jumlah lulusan untuk yudisium bulan Agustus ini khususnya FKIP Pend. Bahasa Inggris sebanyak 44 orang dan Pend. Matematika sebanyak 40 orang. Kalau untuk Pend. Ekonomi dan Pend. Sejarah, saya agak kurang tahu. Salah saya sendiri juga soalnya, gak merhatiin. Cuma asyik narsis-narsisan di belakang. *Hummm, ciri-ciri reporter kurang baik nih. πŸ˜€ Soalnya pengaruh teman-teman lebih kuat sih. πŸ˜€ Gak kepikiran soalnya kalau ternyata lebih baik mengetahui jumlah semua peserta yudisium dari semua program studinya daripada cuma jumlah mahasiswa FKIP Pend. Bahasa Inggris saja. *Huuh, dasar. Saya yang masih egois. -___-“

Setelah mahasiswa dari semua program studi FKIP, baik Pend. Bhs. Inggris, Pend. Matematika, Pend. Ekonomi, dan Pend. Sejarah diyudisium, trus masing-masing lulusan terbaik di setiap prodi dipanggil maju ke depan untuk menerima penghargaan dan dipersilahkan kepada lulusan terbaik FKIP Unidayan TA 2011/2012 untuk membawakan kesan dan pesannya. Untuk lulusan terbaik kali ini jatuh pada mahasiswi Prodi Pend. Bahasa Inggris. Yup. She is Kk Yuli Yastiani. Eh, bukan. Sekarang namanya sudah beralih menjadi Yuli Yastiani, S.Pd., dengan IPK 3,92. Subhanallah… πŸ˜€ Semoga saya juga bisa menjadi orang-orang hebat seperti mereka ya. Aamiin…

Ini nih, dengan si Lulusan Terbaik. Semogaa… Aamiin. Hahaha…
With Kk Niar, my partner when teaching. πŸ˜€

Diawal acara, dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sambutan dari Rektor Unidayan dan Dekan FKIP. Setelah itu, inti acara, kemudian di akhir acara ada Bpk. Ld. Safulin, S.Pd., M.Pd., satu lagi nih dosen tercinta saya. :), yang memimpin doa bagi kami semua, skaligus karena waktu buka puasa udah dekat. Hehe… Dan setelah itu, nguing nguing nguing nguing… Waktunya, buka puasa. Serbuuuuuu, nanti gak kebagian loooo. πŸ˜€ Hahaha… Ya, berbuka puasa bersama di kampus. Waaah, indahnya kebersamaan. Kapan lagi coba. Pasti setelah ini, semua udah pisah-pisah. Apalagi sesama para senior. Hummm…Β 

Setelah berbuka puasa, dilanjutkan dengan acara makan malam dan kemudian FOBAR, Foto Bareng. Saya? Duduk diam dengan manis begitu aja? Oh, nggak. Saya langsung lari mencari senior-senior untuk foto bareng. Serasa udah lulus aja saya nih. Hahaha. πŸ˜€
Rasa capek karena keluyuran kiri kanan gak terasa deh. Soalnya lihat para mahasiswa yang udah lulus ini, rasanya bagaimana yaaa. Senanggg sekali. Udah lega lagi. Perjuangan mereka benar-benar deh waktu nyusun skripsi. Banting tulang. Kurus, kurus dah. Gak enak makan, gak enak tidur. Pokoknya nano-nano. *Tjiaaaahhh, kayak saya pernah aja. πŸ˜€
Yang terpenting, untuk para seniorku, CONGRATULATION yaaa. Selamat, sudah jadi seorang sarjana pendidikan. Semoga dengan ilmu dan pengalaman yang senior2 dapatkan bisa menjadi bekal di masa depan untuk kehidupan yang baik bagi kita semua. Aamiin. πŸ˜‰

yudisium
with kk senior :*
Bersama Bpk. Ld. Supardi, S.Pd., M.Pd.

Ini nih, ada bunga di mana-mana

This is video of English Educational Study Program students.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=MFAIwWVhCyE]

Huaaaa, pokoknya acara tadi malam TOP BGT deh…
Semoga saya dan teman-teman bisa nyusul tahun depan yaaaaa… Aamiin… πŸ™‚

Posted in Education, Life, Love, Words

This is About Totto-chan’s Children Book

Wuihhh, akhirnya saya bisa menyelesaikannya.
Membaca buku Totto-chan’s Children, A Goodwill Journey to the Children of the World. Ini buku udah dibeli dari bulan November 2011 kemarin dan saya baru selesai membacanya Agustus 2012 ini. -___-” Nda tahu berapa sesi saya harus berhenti, lalu membaca, berhenti, dan seterusnya. Tapi, gak apalah, yang penting udah finishΒ dan saya bisa tahu apa sebenarnya yang terjadi di luar sana. That’s worse. :'(

Source from here.

Tentang Totto-chan’s Children. A Goodwill Journey to the Children of the World. By Tetsuko Kuroyanagi.

  • Ukuran: 13.5 x 20 cm
  • Tebal: 328 halaman
  • Terbit: Maret 2011 (Cetakan Ketiga)
  • ISBN: 978-979-22-5998-8
  • Harga: Rp. 54.000,-

Buku karangan Tetsuko Kuroyanagi sebelumnya adalah Totto-chan Gadis Cilik di Jendela. Dari awal melihat reviewnya di blog Mbak Fanny, saya sudah mulai jatuh hati dan memiliki hasrat untuk membacanya. Ya, ini tentang anak-anak. Psikologi tentang anak. Bagaimana anak harus diperlakukan semestinya. Dan di buku kedua ini, tentang perjalanan Miss Kuroyanagi sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF (1984 – 1997) yang berkunjung ke berbagai negara untuk melihat keadaan anak-anak di sana. Utamanya negara-negara korban perang ataupun kekeringan. Hmm… :'(

Di buku ini, Totto-chan’s Children, Miss Kuroyanagi memaparkan secara detail apa yang ia ingin sampaikan tentang semua keadaan di negara-negara yang ia kunjungi. Tanzania, Nigeria, India, Mozambik, Kamboja dan Vietnam, Angola, Banglades, Irak, Etiopia, Sudah, Rwanda, Haiti, dan Bosnia-Herzegovina.

Setiap lembaran, jarang untuk menemukan kesenangan yang terjadi pada anak-anak. Senang ya senang, tapi senang dalam penderitaan. Senyum kecil dan tawa mereka sarat akan kekuatan dan keinginan besar mereka untuk tetap hidup. Anak-anak korban perang. Anak-anak korban kemiskinan. Anak-anak korban kekeringan. Semua karena perang.

Hei, tahu tidak, perang itu tidak baik! Anak-anak yang jadi korban. Hingga harus menanggung gangguan psikologis, gizi buruk, kematian dengan jumlah besar tiap tahunnya. Ada yang harus kehilangan orang tuanya dan hidup sendiri. *Oh Noooo!!! I CAN’T!!! >.<
Buku ini menyadarkan saya, kalau ternyata masih ada keadaan yang lebih buruk di luar sana. Mereka kekurangan kasih sayang dari orang tua mereka, mereka kekurangan makanan dan minuman, tapi mereka masih bisa hidup. Sementara di sini, saya masih punya orang tua (alhamdulillah), masih bisa makan, minum. Air juga melimpah. Apa yang saya butuhkan selalu tersedia. Mereka di sana, bagaimana??? Mereka, anak-anak kecil itu, bahkan rela menjadi pelacur hanya untuk menghidupi keluarganya. Mereka bahkan harus siap mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan orang dewasa. Menjadi tentara, menjadi pengasuh seorang bayi yang rupanya mereka juga butuh kasih sayang dari seorang ibu. Anak-anak malang itu.

Melihat orang tua meninggal dengan tragis di depan mata mereka, meninggalkan luka yang sangat dalam. Bukan luka karena patah hati, tapi luka psikologis, yang membuat mereka berat untuk mengembangkan senyum manis mereka. Mereka cuma suka warna HITAM. Sampai kapan mereka harus menanggung penderitaan itu? Ini semua karena PERANG. Ranjau darat yang tersebar di mana-mana dan orang dewasa yang ingin menyelamatkan diri harus menjadikan anak-anak yatim piatu menjadi pendeteksinya. Resiko terbesar, jika menginjak ranjau itu, MATI. Mereka mati dalam kesia-siaan. Mereka hidup hanya untuk menanggung betapa sakitnya kehidupan di dunia ini. Tapi, saya suka sama semangat hidup anak-anak itu, Dalam kekacauan yang terjadi di negara mereka, semangat itu tidak pernah pudar. Mereka bersemangat menatap masa depan tanpa putus asa.

Miss Kuroyanagi sangat mencintai dunia anak-anak dan cerita inilah sebagai bukti cintanya yang memperlihatkan kepada dunia bahwa masih ada anak-anak yang bahagia dan berjuang hidup dalam gelapnya dunia. Dan ia sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF berhasil memberikan segenggam harapan dan senyuman untuk setiap anak yang ia kunjungi. πŸ™‚

Miss Kuroyanagi, I hope one day I can meet you. Amin. πŸ™‚

Miss Kuroyanagi

Source: here

*Allah, terima kasih atas segala rahmat dan karuniaMu yang Engkau limpahkan kepada kami. :'( Saya terkadang jahat atas semua ini.

Posted in Education

Cinderella Drama

Helllooooooooooooooo…
Wuihhh… Speechless deh kalau sudah menari-narikan jemari saya di atas keyboard si Toshi. Udah gregetan dari jauh-jauh hari. Semoga saja kata-kata yang saya susun ini terarah dengan baik. Hehehehe. Baiklahhh, saya akan memperjelas foto di atas. Ada saya. Hihihi… Kecilll. No problemo…

Ya, di semester 6 kemarin, saya dan teman-teman memprogram mata kuliah drama yang dibimbing oleh Ibu Nurhayati, S.S.. Dan untuk ujian finalnya itu adalah kita harus mementaskan sebuah drama. PENTAS DRAMA, men. *WUihhh, jadi artis lagi nih.

Alhamdulillah, bu dosennya baik hati. Beliau bilang kalau pentas dramanya itu gak boleh lebih dari 20 menit. Artinya, gak panjang-panjang amat donk ceritanya. Hehehe… Ye ye ye…
Dan untuk anggota kelompok dramanya gak boleh LEBIH dari 10 orang. *jeglek…

Tentang anggota kelompok, sebelum adanya kelompok untuk final drama ini, saya sudah punya member kelompok drama sewaktu di MID. Tapi, kita cuma Β 9 orang dan cowoknya (Inal) tuh paling cantik di antara kita bersembilan. Hehehe. Maksudnya, cuma satu-satunya cowok yang paling ganteng gitu.

Dan skrip yang kami dapat untuk pentas nanti, kami pilih skrip drama CINDERELLA. Kebetulan skripnya nulis 11 karakter (tapi kita persempit jadi 10) dan kami kekurangan satu pemain cowok, reader. πŸ™
Dapat rekomendasi dari Tafry untuk menghubungi Rio. Siapa tahu dia mau masuk ke kelompok kami. Hasilnya tidak mengecewakan. Untung saya dan Tafry gerak cepat. Soalnya, kata Rio, sesaat setelah kami menghubungi Rio, ada teman kami yang mau ngajak Rio untuk gabung di kelompoknya karena mereka juga kekurangan pemain. Wuihhhh, Alhamdulillah banget, kami yang duluan kontrak Rio. *Duh, Rio. Ko jadi rebutanmi. HMB ji saya… πŸ˜€

rehearsal1

Latihan perdana kami ditempatkan di Taman BRI. Di sana kami mengadakan pemilihan karakter. La Inal dan La Rio sudah dapat perannya masing. La Inal sebagai KING, La Rio sebagai PRINCE. *Asyik skali toh. Dipanggil masuk main drama di kelompok ta, jadi PRINCE lagi. Giliran cewek-ceweknya yang mesti ditentukan siapa yang mau jadi siapa.

Untuk mencegah hal yang tidak-tidak, kami memakai sistem lot. Siapa yang dapat kertas yang tertera nama perannya, maka dia harus megang peran itu. Saya sih nyantai-nyantai aja, mau jadi apa aja boleh yang penting jangan jadi CINDERELLA. Eh eh eh, memang bukan keberuntungan saya, saya malah dapat gulungan kertas yang tertera namanya ‘CINDERELLA’. *JEGLEKKK… Berarti saya harus berpasangan sama Rio gitu? Inaiii, tamatemo. Ada dansa-dansanya bela di skrip itu e. Kita dansa pale ini? HMBmo yaku e… Hahahhaa… It’s OKlah. Be professional le…!!! Ok, let’s do it.

Hari pertama itu masih baca skrip dan menjiwai karakter masing-masing. Berhubung ada beberapa teman yang dapat peran mainnya cuma sedikit, kami akhirnya mengedit-edit lagi agar terlihat seimbang antara pemain satu dengan pemain yang lain. Belum ada kelompok lain yang latihan, kami udah start duluan. Hehehe. Alhamdulillah. Dan Rehearsal terakhir kami ditempatkan di rumah Hikma, sekitaran Kaobula. Kebetulan butuh properti dan listrik untuk kelengkapan drama kami. So, semuanya diarahkan ke situ.

Untuk propertinya, kami buat sendiri. Seperti mahkota, tongkat ibu peri, dan kotak sepatu. Trus, kami tidak lupa pake backsound dan background. Sangat membantu sekali tuh komponen-komponen tersebut. Jadi, buat junior-juniorku yang mau main drama, saya sarankan kalau bisa pake background dan backsound deh. Kan bisa pinjam infokusnya UNESA. Dramanya bisa lebih berwarna gitu. Nanti bisa check di videonya.

rehearsal terakhir

Untuk tempat ujian final dramanya, pertama sudah diputuskan di Baruga Keraton (bagian belakang). Setelah tinjau lokasi, kayaknya tidak bisa mendukung apa yang kelompok kami pikirkan dan bayangkan. Kami butuh listrik, properti dan dinding untuk background. Sementara di tempat tersebut, gak punya apa-apa. Cuma ruang kosong yang gak bisa mendukung performance kami. Gak mau donk performance kami sia-sia begitu saja. Persiapan udah lumayan maksimal gini kok. Gak mau di tempat itu, akhirnya kami minta izin sama bu dosen untuk ganti tempat di ruang kuliah saja, tepatnya GJ 239. Mungkin sepintas ruangan itu sempit, tapi sebenarnya gak kalau ruangannya ditata sebaik mungkin.

Ibu dosen sih terserah mahasiswa aja maunya di mana. Beliau tidak menekan-nekan kalau harus di sini tempat main dramanya, di situ tempatnya. Gak. Mahasiswanya aja yang nyari tempat. Dan kami mau di GJ 239. So, kami mendiskusikannya bersama junior dan senior yang memprogram MK ini. Mereka setuju. *Walaupun kemarin ada kesalahpahaman sedikit. Sorry, Kk-Kk.Β Maka, sebelum hari H tanggal 7 Juli 2012, saya dan Tafry juga teman-teman kelompok kami datang ke kampus, menata ruang GJ 239 itu. Sekalian rehearsal. Lengkap, bawa laptop, speaker dan infokus. Persiapan mesti matang betul walaupun cuma 20 menit toh.

Tanggal 7 Juli 2012 hari Sabtu kemarin di GJ 239. Tampillah Beauty Drama Group pada urutan kedua. Performance pertama dari Kk Ruki cs. dengan drama Malin Kundang. Boleh dibilang anak-anak kelas B pada bagus-bagus dramanya. Mulai dari kembali ke ababil alias anak SMA sampai ada yang jadi nenek sihir dan jadi juminten penjual jamu (cowok loohh). Hahhaha… Performance mereka pada keren-keren semua. HEBOH…!!!
Sumpah, capek banget kemarin itu.

FYI, that was my first time to wear the dress from Mbak Amelia. Hehhe. She sent me that dress because I won her giveaway last November in Twitter. Hehe… That’s nice dress…

together
with Juminten *Kyaaaa… >.<

Di balik semua itu, semua punya arti masing-masing. Kapan lagi bisa kumpul bersama seperti itu, utamanya kami yang saat itu berstatus mahasiswa semester 6. Udah mau semester 7, KKN. Pasti udah jarang ketemu. Hihihi. Gak terasa. Ya Allah, rahmati jalan kami untuk mencapai tujuan kami di bangku kuliah ini. Buat senior, semoga cepat lulus jadi sarjana yang baik. Amin ya Rabb… πŸ™‚

Last:
The Script of Cinderella fromΒ www.haarrr.wordpress.com (with little changing), please click Script English Drama Cinderella.

The Cast of Characters:

cast of characters in “Cinderella”

Also, you can watch the drama here:

[youtube=http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=4w0McIecOAE]

Posted in Education, Life

Review Book ala Ningning: Dalam Pelukan Sang Guru

Hei hei. Jumpa lagi dalam postingan kali ini.
Akhirnya saya punya kesempatan lagi untuk menulis, teman-teman. Alhamdulillah. Semoga saya bisa BW dan kembali eksis di dunia perbloggingan. Amin amin amin. #ngareppp…

Oke. Kali ini saya mau bercerita tentang sebuah buku. Lebih tepatnya tentang Kumpulan Cerita Pendek. Ini bukan buku saya, tapi milik Pak Dosen. Beliau meminjamkannya untuk saya baca. Katanya baru saja dikirimi oleh-oleh buku dari sahabatnya di Jawa. Kebetulan ada buku Kumcer, dia langsung meminjamkannya ke saya… Aduhh, Pak… Trima kasih.

Buku ini udah dari bulan Maret kemarin ada di Nining. Udah dibaca, mau direview tapi gak sempat-sempat. Biasalah, sok sibuk sayanya. Iya, ceritanya, habis ngereview ini, saya mau mengembalikannya ke P’Dosen. Udah lama nih buku bertengger di rumah. Nanti P’Dosen nyari lagi. Hehehe…

Dalam Pelukan Sang Guru

Judul Buku: Kumpulan Cerita Pendek, Dalam Pelukan Sang Guru.
Pengarang: H. Shobir Poer dkk
Tebal Buku: xii+142 halaman
Penerbit: Q Publisher

Pertama kali memegang buku ini, saya mengamati covernya terlebih dahulu. Terlihat seperti gambar abstrak tapi sarat makna. Lihat saja ada seperti goresan tinta putih berbentuk mesjid di sebelah kiri buku. Dari luarnya saja saya sudah menduga kalau memang buku ini penuh dengan kandungan pesan moral untuk kita.

Berisi tentang 21 cerita pendek di dalamnya dengan beragam cerita yang ditulis oleh 9 cerpenis. Mereka adalah H. Shobir Poer, Toto Dartoyo, Agam Pamungkas, Zaenal Radar T., Mahan Jamil Hudani, Ivekina, Arfan Kelana, Emi Priyanti, dan Insan Purnama.

Menurut saya, cerita-cerita yang dihadirkan dalam buku ini seakan mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada Sang Pencipta di setiap langkah yang kita tempuh karena memang ya pada dasarnya kita tidak akan pernah lepas dari Dia. Segala bentuk kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, kita hanya bisa bersyukur atas apa yang telah diberikanNya kepada kita dengan tetap menjalankan apa yang diperintahkan.
*Hmm… Masih terlalu banyak dosa yang saya lakukan, Allah. (T.T)

Ada sebuah kutipan dari kumcer ini yang saya rasa isinya menarik. Mau baca? πŸ™‚
“Tapi kenapa banyak orang menderita justru karena cinta?”
“Itu karena mereka mencintai sesuatu bukan karena Allah. Sesungguhnya hakikat cinta adalah keindahan. Jika kau mencintai sesuatu karenaNya, maka dalam keadaan gundah pun kau akan tetap merasakan indah. Sakit dan derita justru akan menjadikan rasa makin sempurna.” (Hal. 80; Dekapan Sayap Cinta Sang Guru; Mahan Jamil Hudani)

Yaah, lagi lagi tentang cinta yang dibahas si Nining. Gak apa-apa ya, teman-teman.
Tapi, ini bukan berarti semua isinya tentang dunia percintaan ya. Isinya beragam kok. Kebetulan aja dapat kutipan tentang lope-lope. Hehehe…

Oke. Oke. I think it’s enough untuk bercerita isi buku ini.
Trima kasih ya, P’Dosen atas pinjaman bukunya… πŸ™‚
Bermanfaat… πŸ™‚