Posted in Blog

GiveAway HYshop dan Cisshandmade. Let’s join ASAP.

Wuiiihh, ada Giveaway bulan Desember. Ini tahunya dari Chika. Sebenernya mau ikutan dari kemarin-kemarin, tapi karena berhubung jaringannya kurang meyakinkan dan jika diteruskan maka si Asus ini bakalan jadi korbannya akibat jaringan lelet. Dan finally, this evening I decide to join it. Hope, I’ll win. *Ngarep banget. Hahaha. Aamiin…

DEADLINE 20 DESEMBER 2012
O.O

Info lebih lanjut silahkan ke TKP dah. God Bless You… 🙂 Aamiin…
Ini LINKnya… 🙂

::Silahkan klik di sini::

End of Year Giveaway
Posted in Blog, Life, Love

Antara Kamu dan Aku dalam Hujan Ini

Source of Picture: here

Titik-titik air ini
Mulai membasahi sebagian ragaku
Perlahan tapi pasti
Akan basah seluruhnya
Di tempat ini
Tempat kebebasan berekspresiku

Hmmm…
Tak apalah
Biarkan jiwa ini merasakan ribuan butiran air dari langit
Yang jatuh
Membasahi raga, menyentuh kalbu, membawa kedamaian hati
Ketika aku harus mengingatmu kembali

Jiwa yang rindu akan hadirmu
Seakan terobati dengan ini
Suasananya mengingatkanku akan kamu
Kamu yang dulu selalu ada di sini
Dan kamu tahu?
Hujan ini, kembali membawaku ketika masih ada rasa
Antara kamu dan aku
Ya, kita berdua

Ada senyuman di saat hujan tiba
Ada tawa riang dalam riuh suara tetesan airnya
Karena kita yang menciptakan kebahagiaan itu
Di tengah nikmatnya hujan yang tercipta
Dan selalu berharap akan begini terus selamanya
Karena cuma dengan seperti ini, aku bisa merasakanmu
Yang tidak mungkin akan kembali
Lagi

Izinkan hujan ini terus membawaku
Dalam kenangan kita
Biarkan membasahi ragaku
Hingga akhirnya imajinasi antara kamu dan aku tercipta

Karena hujan, aku harus rindu kepadamu

Karena pelangi, aku harusnya sadar
Hujan telah pergi, begitu pun dengan kamu

“Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi

Posted in Blog

Let’s Join in Giveaway Duet from Blossom Craft by Fenny and Populi Plus

Ada Giveaway nih di September Ceria. 😀
Ayo ikutan… 🙂 Semoga menang!!! 🙂

Caranya :

1. Join fan page Populi Plus dan follow blog Sketch Stitch Sew

2. Join fan page Blossom craft by fenny dan follow blog Blossom craft by fenny

3. Pasang giveaway button di blog kalian

4. Sebarkan giveaway ini di fb, twitter atau blog kamu

5. Dan jangan lupa komen dibawah postingan ini, tinggalkan alamat email dan akun fb kalian

DEADLINE:  24 September 2012

aYO AYO Ikutan. Sapatau menang… 🙂

Saya udah ikutan. Kalian???
1. Udah Join Fanpage Populi Plus dan Blossom Craft by Venny.

 

 

2. Udah follow blog Populi Plus dan Blossom Craft by Venny.

Follow Populi Plus
Follow Blossom Craft by Venny

3. The last. Udah nyebarin GA ini di blog Ning ‘Little’ Syafitri.

D O N E!!!

How About You???

 

Posted in Blog, Life

KKN + Hijab = Dinamika

Judul tulisan saya di atas seperti rumus Matematika saja ya?
Tsehhh… -___-”
Jadi ceritanya begini nih. Maaf, teruntuk blog saya, and the readers. Akhir-akhir ini agak kurang terupdate nulisnya. Diakibatkan the ownernya ini lagi mau KKN-P alias Kuliah Kerja Nyata.

KKN-P Angkatan XXV Unidayan T.A. 2012/2013. Huiiihh, gak terasa, udah mau KKN lagi. Padahal rasanya baru kemarin nulis-nulis seperti ini sewaktu duduk di bangku SMA (2009).

Penempatannya masih enjel. Katanya sih entar sore ditempel pengumumannya. Allah, saya ditempatkan di mana ya? Waahhh… Penasaran.
Aduh, kok saya cerita kurang gimanaaa gitu… -___-“

Waktu hari pertama pembekalan, 11 Sept.2012, saya sakit. Masih sempat ikut pembekalan tingkat universitas sampai selesai. Nah, tiba hari kedua pembekalan, 12 Sept.2012, saya gak datang. Saya drop (lagi). Kecapean. Badan saya gak enak. Demam. Trus, waktu cek ke dokter, saya darahnya rendah, 90/60, trus weight 39kg. Mantap mentong… Anak sakit. Terpaksa, 2 hari gak ke mana-mana. Di hari Jum’at kemarin, 14Sept.2012, saya aktif lagi ke kampus. Walaupun masih agak kurang terlalu sembuh sih. Soalnya minggu-minggu ini saya memang harus ke kampus, getting about info KKN utamanya.

Nah, di 14 Sept.12 itu juga lah. Saya sudah meniatkan diri untuk berhijab. 🙂
Alhamdulillah. Trima kasih, Allah. 🙂
Saya berhijab, bukan karena trend hijab lagi IN sekarang. Bukan itu.
Saya nda tahu harus menyusun kata-kata yang bagaimana untuk menjelaskan alasannya. Hehehe. Yang jelas, itu deh. Semoga ini semua bisa membawa saya ke arah yang lebih baik lagi. Saya ikhlas karena Allah SWT. 🙂

Dinamika seseorang. Bisa saja terjadi. Kapan saja, di mana saja, dan dalam setiap peristiwa mana saja. 🙂
Ada saatnya individu itu akan mengalami perubahan; berdasarkan pengalaman atau masa lalu, dan/ konsep masa depan. Dinamika kehidupan.

Hehehe. Saya rasa susunan kalimat kali ini kurang mantep.
Pengaruh masih sakit mungkin. Masih belum bisa banyak berpikir. *Huaaa, sotoi lu, Ning.

Baiklah.
Terima kasih, readers, yang masih mau nyempetin diri untuk tetap visit di blog ini. Maaf ya. 🙂

Mau ke kampus dulu. Liat pengumuman di mana saya ditempatkan pada saat KKN-P nanti. Semoga tak jauh-jauh dari rumah… Aamiin. 🙂

Posted in Blog, Life, Love

Ini tentang Habibie & Ainun

Cover Buku. Sumber gambar dari sini.

Judul Buku      : Habibie & Ainun
Penulis              : Bacharuddin Jusuf Habibie
Terbitan           : PT. THC Mandiri (Cetakan Kedua, Desember 2010)
Tebal Buku     : xii + 323 halaman
Ukuran Buku : 14 cm x 21 cm
ISBN                  : 978-979-1255-13-4
Harga                 : Rp. 80.000

Pertama kali melihat buku ini pada saat saya berada di Makasar tahun lalu. Dipajang pada etalase Gramedia di Mal Panakukang. Saya tertarik untuk membaca sebagian isi dari buku ini. Jika saya punya banyak waktu, mungkin saya akan berdiri ataupun duduk lama untuk membaca buku ini. Dengan segala keikhlasan hati, saya segera menyimpan buku ini kembali ke tempatnya semula dan membiarkan mata saya liar melihat buku-buku lain yang menarik hati saya.

Beberapa kali saya mondar-mandir melewati Habibie & Ainun karena mata saya tak bisa alpa melihatnya. Saya memang punya maksud untuk membelinya. Apa daya, pada saat itu kecukupan materi saya belum dapat saya penuhi. Dan terpaksa saya hanya bisa melihat-lihatnya. Saat itu, saya berjanji, jika suatu saat nanti saya sudah memiliki cukup materi, saya akan membelinya. Iya. Saya akan memilikinya.

Terbukti, 19 November 2011, saya meminta tolong kepada saudara kandung saya yang kuliah di Makasar, Arini, untuk membelikan saya Habibie & Ainun. Alhamdulillah. Totto Chan dan Habibie & Ainun, buku yang saya nanti-nantikan kehadirannya, bisa menjadi milik seorang yang haus akan materi yang termuat di dalam buku-buku tersebut seperti saya. Alhamdulillah. Trima kasih ya Allah.

Habibie & Ainun. Buku yang memuat kisah hidup perjalanan dua insan yang saling mencintai, memiliki, menyayangi dan menjadi manunggal satu sama lain karena Allah SWT. Perjalanan hidup dalam kisah cinta, politik, sejarah, teknologi, bangsa dan negara Republik Indonesia, tertuang dalam buku ini. Bagaimana Pak Habibie selalu melewati hari-harinya bersama Ibu Ainun yang selalu setia mendampingi. Dengan senyuman yang selalu menenangkan Pak Habibie. Dengan tidak pernah mengeluh kepada Pak Habibie, Ibu Ainun selalu bisa tampil menjadi istri sekaligus ibu yang sebaik-baiknya bagi Pak Habibie dan anak-anaknya. Perjalanan hidup di dalam dan di luar negeri Pak Habibie bersama ibu Ainun, bagaimana ketika mereka hidup di rantau a.k.a di Jerman hingga menemani ibu Ainun pada saat terakhir di dunia. Beliau ceritakan secara detail dalam buku ini. Memang ya, perjuangan menjadi orang sukses harus dimulai dari bawah oleh orang-orang yang memiliki tekad kuat untuk menggapai apa yang menjadi impiannya.

Cita-cita mulia mereka kepada kemajuan bangsa Indonesia untuk sejajar dengan negara-negara maju lainnya menjadi landasan Pak Habibie agar selalu tidak menyerah pada setiap keadaan yang mengganggunya. Pesawat N-250 Gatotkoco menjadi salah satu buktinya. SDM Indonesia harus kita bangun, teman-teman!!! Dan berkat ibu Ainun dengan senyuman ketenangannya yang bisa membuat Pak Habibie selalu tenang dalam melewati hari-harinya. Yang pada akhirnya, Ibu Ainun harus pergi terlebih dahulu meninggalkan Pak Habibie, keluarga, dan seluruh rakyat Indonesia. Mungkin tanggal 22 Mei 2010, hari kepergian Ibu Ainun ke dimensi lain, saya belum merasakan kesedihan yang mendalam. Malah tidak mengeluarkan airmata setitikpun. Hanya ucapan belasungkawa dari dalam hati bagi beliau. Namun, ketika saya membaca buku ini, saya harus membasahi halaman 299 dengan setitik air mata saya yang tidak sengaja jatuh membasahi kertas buku ini. Selamat jalan, Ibu Ainun. Semoga engkau ditempatkan di sisi terindah olehNya. Aamiin.

Terkadang, saya terinspirasi oleh kehadiran ibu Ainun dari cerita yang Pak Habibie tuliskan di buku ini. Yang kata Pak Habibie, Ibu Ainun itu tidak pernah mengeluh kepada beliau. Selalu saja tersenyum dan menandakan bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi. Hanya dengan melihat wajah dan senyumannya saja, Pak Habibie sudah merasakan ketenangan untuk tetap melakukan aktivitas yang super duper padat. Ibu Ainun tidak pernah mengeluh. Saya jadi terpikir, kalau suatu saat nanti saya menjadi istri orang, akankah saya bisa menjadi seperti seorang ibu Ainun? Walaupun tidak menjadi sama persis dengan sifat ibu Ainun. Sedikitnya, ada lah sifat baik yang saya bisa aplikasikan dalam kehidupan rumah tangga saya nanti. Saya ingin sekali menjadi seperti ibu Ainun. Tidak pernah mengeluh dan hanya selalu memberikan ketenangan dan kedamaian bagi sang suami. Akankah saya bisa menjadi istri yang baik bagi suami saya nanti? Mmm. Tak bisa saya prediksikan. Tapi, keinginan seperti itu pasti ada. Menjadi istri bagi suami dan ibu bagi anak-anak yang baik. Aamiin. -___-

Masalah kekurangan dari buku ini, mungkin cuma dari kesalahan penulisan saja. Masih ada beberapa kata di beberapa lembaran dengan kesalahan penulisan. Tapi, tidak mempengaruhi makna kesatuan kalimat-kalimatnya.

Akan lebih panjang lagi ketika saya harus menceritakan kembali apa yang saya telah baca dari buku ini. Yang pada intinya, buku ini berhasil membuat saya nangis (lagi). >.< TERHARU…

Pasangan hidup yang telah manunggal jiwa dan raganya.

Inspirasi bagi pasangan suami-istri yang rumah tangganya dibangun dengan cinta dan kasih sayang yang tulus karena Allah SWT.

Inspirasi bagi anak muda sebagai SUMBER DAYA MANUSIA yang HARUS BERKUALITAS untuk mengangkat jati diri Bangsa Indonesia dari keterpurukan yang sering menjatuhkan martabat Indonesia. Karena kita BISA!!! Indonesia BISA!!! 😉

Terima kasih, Pak Habibie, atas tulisan di Habibie & Ainun ini. Buku Anda menginspirasi saya sebagai anak muda Indonesia.

Posted in Blog, Friend, Life, Love

I’m Not A Loser.nya Mbak Fanny Fredlina

Assalamu’alaikum, readers… Apa khabarnya??? Alhamdulillah kalau baik-baik. Hehehe… 🙂
Senyum dulu eee…

::I’m Not A Loser with the Writer::

Ok. Kali ini saya akan bercerita alias menulis tentang apa yang saya dapatkan setelah memenangkan GiveAway dari Mbak Fanny Fredlina beberapa minggu lalu (25 Juli 2012). And you know what I got? Yup. Kumcernya Mbak Fannyyyyyyy, I’M NOT A LOSER… Ye ye ye… Tapi sayang, saya terlambat ngasih tahunya, kalau bisa Mbak Fanny disertai tanda tangannya. Eh, jadinya tanggal 4 Agustus 2012 kemarin paketnya tiba di rumah, NO SIGNATURE. Hemmm… I’m Late. Kata Mbak Fanny kalau main ke Jakarta, bawa bukunya trus nanti ditandatangani deh. Aamiin. Aamiin… 🙂

Source picturenya dari sini

  • Ukuran: 13 x 19 cm
  • Tebal: viii + 170 halaman
  • Terbit: Juni 2012 (Cetakan Pertama)
  • ISBN: 978-602-225-437-9

Kalau ngebaca nih kumcer ingat masa SMA dulu euy. Paling hobi ngebaca teenlit. Tidak heran kalau udah ada teman yang bawa teenlit baru di sekolah, udah pada rebutan ngantri tuk baca tuh teenlit. Hahaha. Lucu skali kalau kembali mengingat masa-masa SMA kemarin.

Well, seperti yang udah diceritain sama Mbak Fanny sebelumnya, buku ini terdiri dari 15 cerpen. Memang pada dasarnya kumcer teenlit, yaa ceritanya tentang remaja dan percintaan. Mbak Fanny memang udah jadi cerpenis yang handal deh. Master of Short Story. Setiap cerita yang disajikan begitu padat, kata-katanya pun mudah dicerna. Ngalir begitu saja. Inspirasinya OKE banget deh. Hehehe. *Bukan asal ngomong lho, Mbak. Saya beneran serius. Ngebacanya tidak butuh waktu berhari-hari. Bisa sehari. Cuma butuh beberapa jam aja udah bisa.

Didominasi tentang cerita cinta. Tapi, cerita cintanya ini bukan sama kekasih saja, Mbak Fanny menyeimbangkannya dengan cerita cinta with family and friends. Dan setiap cerita pasti terselip pelajaran dari cerita tersebut. Kalau menurut saya. Nda tahu ya kalau yang lain.

Yang paling saya ingat di cerpen TEORI CINTA MAMA. *Saya kalau masalah cinta-cinta seperti ini nomor satu deh. Hahaha… 😀 Mbak Fanny, saya kutip ya sedikit kata-katanya. 🙂 Boleh?
“Sebesar apa pun cintamu pada seorang pria, jangan pernah mengejarnya. Apalagi nekat menyatakan cinta lebih dulu. Sebab, pria diciptakan bukan untuk dikejar (oleh wanita yang mencintainya) melainkan untuk mengejar wanita yang dicintainya. Sudah menjadi sifat dasar pria untuk menaklukkan hati wanita yang dicintainya. Maka, berbahagialah wanita yang dicintai lebih dulu. Dia akan disirami hujan cinta yang sangat deras oleh sang kekasih. Sebaliknya, apabila wanita menyatakan cinta lebih dulu, belum tentu cinta sang pria – yang akhirnya membalas cintanya – akan langgeng. Bisa saja dia hanya pura-pura mencintai wanita itu. Dalam kamus pria memang tidak ada istilah belajar mencintai. Pria adalah makhluk yang jatuh cinta. Bukan belajar untuk mencintai. Sedangkan wanita, bisa belajar mencintai. (Hal. 75-76; I’m Not A Loser; Fanny Fredlina)

Hmmm. Cinta. Tiada henti dan bosannya untuk diceritakan. Sesuatu yang indah tapi complicated.

Yup. Buku mungil ini bisa jadi salah satu bahan bacaan menarik untuk dibaca. 🙂
Bacaannya tidak terlalu berat, cocok untuk anak muda seperti kita. *Apa? Kita??? Ingat umur, Ning. 😀
So, silahkan hunting buku ini di toko-toko buku. Tapi sayang, hingga hari ini, di Kota Baubau belum ada GRAMEDIA. Huuuu, kesalnyaaaaa… Mau cari bahan referensi kuliah kok susah yaaaaaa di sini (red: Baubau). Coba donk, yang baca nih postingan yang punya kerjaan yang ada hubungannya dengan buku atau personil dari GRAMEDIA sendiri deh, coba ke Baubau donk… Toko buku sih ada, tapi gak selengkap di GRAMEDIA dan sejenisnya. Huhuhu… T.T

Posted in Blog, Friend, Life, Love

I’m Not A Loser.nya Mbak Fanny Fredlina

Assalamu’alaikum, readers… Apa khabarnya??? Alhamdulillah kalau baik-baik. Hehehe… 🙂
Senyum dulu eee…

::I’m Not A Loser with the Writer::

Ok. Kali ini saya akan bercerita alias menulis tentang apa yang saya dapatkan setelah memenangkan GiveAway dari Mbak Fanny Fredlina beberapa minggu lalu (25 Juli 2012). And you know what I got? Yup. Kumcernya Mbak Fannyyyyyyy, I’M NOT A LOSER… Ye ye ye… Tapi sayang, saya terlambat ngasih tahunya, kalau bisa Mbak Fanny disertai tanda tangannya. Eh, jadinya tanggal 4 Agustus 2012 kemarin paketnya tiba di rumah, NO SIGNATURE. Hemmm… I’m Late. Kata Mbak Fanny kalau main ke Jakarta, bawa bukunya trus nanti ditandatangani deh. Aamiin. Aamiin… 🙂

Source picturenya dari sini

  • Ukuran: 13 x 19 cm
  • Tebal: viii + 170 halaman
  • Terbit: Juni 2012 (Cetakan Pertama)
  • ISBN: 978-602-225-437-9

Kalau ngebaca nih kumcer ingat masa SMA dulu euy. Paling hobi ngebaca teenlit. Tidak heran kalau udah ada teman yang bawa teenlit baru di sekolah, udah pada rebutan ngantri tuk baca tuh teenlit. Hahaha. Lucu skali kalau kembali mengingat masa-masa SMA kemarin.

Well, seperti yang udah diceritain sama Mbak Fanny sebelumnya, buku ini terdiri dari 15 cerpen. Memang pada dasarnya kumcer teenlit, yaa ceritanya tentang remaja dan percintaan. Mbak Fanny memang udah jadi cerpenis yang handal deh. Master of Short Story. Setiap cerita yang disajikan begitu padat, kata-katanya pun mudah dicerna. Ngalir begitu saja. Inspirasinya OKE banget deh. Hehehe. *Bukan asal ngomong lho, Mbak. Saya beneran serius. Ngebacanya tidak butuh waktu berhari-hari. Bisa sehari. Cuma butuh beberapa jam aja udah bisa.

Didominasi tentang cerita cinta. Tapi, cerita cintanya ini bukan sama kekasih saja, Mbak Fanny menyeimbangkannya dengan cerita cinta with family and friends. Dan setiap cerita pasti terselip pelajaran dari cerita tersebut. Kalau menurut saya. Nda tahu ya kalau yang lain.

Yang paling saya ingat di cerpen TEORI CINTA MAMA. *Saya kalau masalah cinta-cinta seperti ini nomor satu deh. Hahaha… 😀 Mbak Fanny, saya kutip ya sedikit kata-katanya. 🙂 Boleh?
“Sebesar apa pun cintamu pada seorang pria, jangan pernah mengejarnya. Apalagi nekat menyatakan cinta lebih dulu. Sebab, pria diciptakan bukan untuk dikejar (oleh wanita yang mencintainya) melainkan untuk mengejar wanita yang dicintainya. Sudah menjadi sifat dasar pria untuk menaklukkan hati wanita yang dicintainya. Maka, berbahagialah wanita yang dicintai lebih dulu. Dia akan disirami hujan cinta yang sangat deras oleh sang kekasih. Sebaliknya, apabila wanita menyatakan cinta lebih dulu, belum tentu cinta sang pria – yang akhirnya membalas cintanya – akan langgeng. Bisa saja dia hanya pura-pura mencintai wanita itu. Dalam kamus pria memang tidak ada istilah belajar mencintai. Pria adalah makhluk yang jatuh cinta. Bukan belajar untuk mencintai. Sedangkan wanita, bisa belajar mencintai. (Hal. 75-76; I’m Not A Loser; Fanny Fredlina)

Hmmm. Cinta. Tiada henti dan bosannya untuk diceritakan. Sesuatu yang indah tapi complicated.

Yup. Buku mungil ini bisa jadi salah satu bahan bacaan menarik untuk dibaca. 🙂
Bacaannya tidak terlalu berat, cocok untuk anak muda seperti kita. *Apa? Kita??? Ingat umur, Ning. 😀
So, silahkan hunting buku ini di toko-toko buku. Tapi sayang, hingga hari ini, di Kota Baubau belum ada GRAMEDIA. Huuuu, kesalnyaaaaa… Mau cari bahan referensi kuliah kok susah yaaaaaa di sini (red: Baubau). Coba donk, yang baca nih postingan yang punya kerjaan yang ada hubungannya dengan buku atau personil dari GRAMEDIA sendiri deh, coba ke Baubau donk… Toko buku sih ada, tapi gak selengkap di GRAMEDIA dan sejenisnya. Huhuhu… T.T

Posted in Blog, Life, Love

Indonesian Batik, I Fall in Love with You

::I LOVE INDONESIAN BATIK::
Do you wanna see my picture?
Check this out. 😀

Batik in Ning ‘Little’ Syafitri

Judul: Ning ‘Little’ Syafitri is in Indonesian Batik.
Keterangan: Pencitraan Batik Indonesia dalam Perpaduan Birunya Alam pada Jiwa Muda yang Ceria, Elegan. I’m proud of wearing Indonesian Batik.

Postingan ini diikutsertakan dalam Giveaway Catatan Akhir Pekan dengan Tema Aku Cinta Batik Indonesia.

Posted in Blog, Friend

Cantik dalam Kehalalan Wardah

Sudah baca judul postingan di atas? Cantik dalam Kehalalan Wardah.
Kalau dalam debat bahasa Inggris, saya akan mendefinisikan judul tersebut dalam tiga kata kunci.
Cantik, Halal dan Wardah.
Hehehe. *Ada-ada saja. 🙂

#Cantik. Identik dengan wanita. Rupawan. Elok.

#Halal. Kalau menurut Pocket Dictionary English saya, artinya diizinkan, legal. Sedangkan menurut artikata.com,  salah satu definisinya ini nih, (yg diperoleh atau diperbuat dengan) sah.

#Wardah. Menurut http://halalismylife.blogdetik.com, merupakan produk kosmetik yang mendapatkan serifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Wanita mana yang tidak mau tampil cantik? Ayo, coba angkat tangan. Ada tidak ya? 🙂 Kalau menurut saya, sudah naluri seorang wanita kali ya ingin tampil cantik. Entah itu cantik alami, cantik buatan, cantik berlebihan, atau cantik ‘sesuatu’. Tapi, sebelumnya, saya kasih batasan dulu nih dalam pembicaraan topik ini. Cantik di sini diartikan pada kecantikan fisik, khususnya wajah. Okey? Mantap (y)

Wanita mendambakan sebuah kecantikan diri melalui penggunaan kosmetik. Banyak kosmetik yang beredar di pasaran. Dari harganya yang low price sampai yang high price. Ada yang original dan ada yang abal-abal. Ada yang aman, ada yang nggak aman. Secara tidak langsung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita pasti mengincar kosmetik mana nih yang aman untuk digunakan. Dan yang paling utama, HALAL. Betul? Saya kira jelas. 🙂 Kan enak tuh, cantik dalam kehalalan. *Jiahhh, bahasa lu, Ning. 😀

Sebetulnya, kalau boleh dibilang riwayat kepandaian saya dalam bermake-up baru muncul sekarang. Kemarin-kemarin, gak. Hummm, mana mau berdandan. Dandannya sih paling cuma mau ke pesta saja. Selebihnya, gak. Dari zaman SD – Kuliah semester V, saya masih pakai bedak baby saja kalau ke mana-mana. Kamseupay banget kan sayanya. Hehehe… Jadi tuh, wajahnya masih flat. Tidak berwarna. Masih muka polos. 😀 *Tseh. #:-s

Dalam pencarian jati diri menjadi cantik dalam kehalalan, sebenarnya saya masih bingung dengan kosmetik mana yang harus digunakan. Yang inikah? Yang itukah? Saya GALAU, teman. Tapi, seiring berjalannya waktu, entah mengapa ya, kosmetik yang kehadirannya tak ditunggu-tunggupun tiba. Jreng Jreng Jreng…

My Wardah

Mama sebagai mediatornya. Memperkenalkan saya terhadap Wardah. Walaupun yang dipakai baru lipstik ( Golden Coral 30) dan bedak padat (01) nya saja. Tapi, itu sudah lumayan mendukung penampilan saya dalam beraktivitas.

Mana yang lebih duluan dipakai, lipstik sudah dari awal semester VI, kalau bedak padat nanti pertengahan semester. Nah, kalau yang bedak ini ada ‘sesuatu’nya. Salah satu pendukungnya adalah mahasiswi saya. Memang sih, umurnya jauhan dia daripada saya. Di kantin kampus setelah selesai ngajar, cerita tentang make-up – make-up gitu. Biasa, bahan cerita ibu-ibu muda. Eh, saya ditanyai tentang kosmetik. Mana saya tahu tentang produk-produk kosmetik yang bagus untuk digunakan. Ya udah, dia langsung ngasih saran tentang pentingnya memakai kosmetik di umur saya yang udah kepala dua ini :D. Dan saya pikir, benar juga sih. Lagian juga, kemarin-kemarin saya dituntut harus tampil di depan banyak orang alias para mahasiswa, mengajar :D. Jadi, penampilannya mesti didukung dengan kosmetika yang HALAL. Yang pada akhirnya saya memilih WARDAH.

This is my Wardah

So far, saya nyaman menggunakan Wardah sampai hari ini. Tau sendirilah Wardah itu bagaimana. Halal. 🙂
Mau ingin cantik dengan kosmetika halal? Wardah bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk engkau, wahai wanita. Mari cantik dalam Kehalalan Wardah. 🙂

I’m in Wardah Products

Postingan ini diikutsertakan dalam lomba blog untuk mensosialisasikan Halal Is My Life. Setelah sukses dengan lomba blog #SusuHalal, BLOGdetik kembali mengadakan lomba ini dengan WARDAH sebagai produk kosmetik yang berserifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Other requirements:

Blogdetik (FanPage), Wardah (Twitter dan FanPage)
Posted in Blog, Friend

Cantik dalam Kehalalan Wardah

Sudah baca judul postingan di atas? Cantik dalam Kehalalan Wardah.
Kalau dalam debat bahasa Inggris, saya akan mendefinisikan judul tersebut dalam tiga kata kunci.
Cantik, Halal dan Wardah.
Hehehe. *Ada-ada saja. 🙂

#Cantik. Identik dengan wanita. Rupawan. Elok.

#Halal. Kalau menurut Pocket Dictionary English saya, artinya diizinkan, legal. Sedangkan menurut artikata.com,  salah satu definisinya ini nih, (yg diperoleh atau diperbuat dengan) sah.

#Wardah. Menurut http://halalismylife.blogdetik.com, merupakan produk kosmetik yang mendapatkan serifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Wanita mana yang tidak mau tampil cantik? Ayo, coba angkat tangan. Ada tidak ya? 🙂 Kalau menurut saya, sudah naluri seorang wanita kali ya ingin tampil cantik. Entah itu cantik alami, cantik buatan, cantik berlebihan, atau cantik ‘sesuatu’. Tapi, sebelumnya, saya kasih batasan dulu nih dalam pembicaraan topik ini. Cantik di sini diartikan pada kecantikan fisik, khususnya wajah. Okey? Mantap (y)

Wanita mendambakan sebuah kecantikan diri melalui penggunaan kosmetik. Banyak kosmetik yang beredar di pasaran. Dari harganya yang low price sampai yang high price. Ada yang original dan ada yang abal-abal. Ada yang aman, ada yang nggak aman. Secara tidak langsung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita pasti mengincar kosmetik mana nih yang aman untuk digunakan. Dan yang paling utama, HALAL. Betul? Saya kira jelas. 🙂 Kan enak tuh, cantik dalam kehalalan. *Jiahhh, bahasa lu, Ning. 😀

Sebetulnya, kalau boleh dibilang riwayat kepandaian saya dalam bermake-up baru muncul sekarang. Kemarin-kemarin, gak. Hummm, mana mau berdandan. Dandannya sih paling cuma mau ke pesta saja. Selebihnya, gak. Dari zaman SD – Kuliah semester V, saya masih pakai bedak baby saja kalau ke mana-mana. Kamseupay banget kan sayanya. Hehehe… Jadi tuh, wajahnya masih flat. Tidak berwarna. Masih muka polos. 😀 *Tseh. #:-s

Dalam pencarian jati diri menjadi cantik dalam kehalalan, sebenarnya saya masih bingung dengan kosmetik mana yang harus digunakan. Yang inikah? Yang itukah? Saya GALAU, teman. Tapi, seiring berjalannya waktu, entah mengapa ya, kosmetik yang kehadirannya tak ditunggu-tunggupun tiba. Jreng Jreng Jreng…

My Wardah

Mama sebagai mediatornya. Memperkenalkan saya terhadap Wardah. Walaupun yang dipakai baru lipstik ( Golden Coral 30) dan bedak padat (01) nya saja. Tapi, itu sudah lumayan mendukung penampilan saya dalam beraktivitas.

Mana yang lebih duluan dipakai, lipstik sudah dari awal semester VI, kalau bedak padat nanti pertengahan semester. Nah, kalau yang bedak ini ada ‘sesuatu’nya. Salah satu pendukungnya adalah mahasiswi saya. Memang sih, umurnya jauhan dia daripada saya. Di kantin kampus setelah selesai ngajar, cerita tentang make-up – make-up gitu. Biasa, bahan cerita ibu-ibu muda. Eh, saya ditanyai tentang kosmetik. Mana saya tahu tentang produk-produk kosmetik yang bagus untuk digunakan. Ya udah, dia langsung ngasih saran tentang pentingnya memakai kosmetik di umur saya yang udah kepala dua ini :D. Dan saya pikir, benar juga sih. Lagian juga, kemarin-kemarin saya dituntut harus tampil di depan banyak orang alias para mahasiswa, mengajar :D. Jadi, penampilannya mesti didukung dengan kosmetika yang HALAL. Yang pada akhirnya saya memilih WARDAH.

This is my Wardah

So far, saya nyaman menggunakan Wardah sampai hari ini. Tau sendirilah Wardah itu bagaimana. Halal. 🙂
Mau ingin cantik dengan kosmetika halal? Wardah bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk engkau, wahai wanita. Mari cantik dalam Kehalalan Wardah. 🙂

I’m in Wardah Products

Postingan ini diikutsertakan dalam lomba blog untuk mensosialisasikan Halal Is My Life. Setelah sukses dengan lomba blog #SusuHalal, BLOGdetik kembali mengadakan lomba ini dengan WARDAH sebagai produk kosmetik yang berserifikasi halal pertama kali di Indonesia.

Other requirements:

Blogdetik (FanPage), Wardah (Twitter dan FanPage)