Posted in Blog, Life

Komik Dari Twit-nya Raditya Dika

Komik Dari Twit-nya Raditya Dika
Komik Dari Twit-nya Raditya Dika

A Brief Info of This Comic:
Author : Raditya Dika
Ilustrator : Milfa Saadah
Publisher : GagasMedia
Page : vi + 130 pages
Edition : First Edition
Year : 2016
ISBN : 979 – 780 – 854 – 8

Jadi ceritanya hasil karya terbaru penulis kesukaan saya, Raditya Dika (RD), telah terbit Februari 2016 ini. Alhamdulillah. Sebenarnya tidak ada niat untuk mau membeli secara inden karena this is a comic, not a book. Tapi, karena junior yang sama nge-fansnya sama RD, Nanang Alfianti, berhasil membujuk saya dengan kalimat persuasifnya. πŸ˜€ Maka jadilah, saya inden di Gramedia Panakukkang, dia inden via online. Hehehe… Gimana bukunya, Nang? Udah tiba? πŸ˜€

Well, saya indennya tanggal 4 Februari 2016 di Gramedia Panakukkang. Dua minggu kemudian, 19 Februari 2016, saya ditelpon dari pihak Gramed bahwa komiknya sudah dapat diambil. Hari itu juga saya go to MP andΒ grab it fast. Thank you buat Nova yang sudah menemani waktu inden dan Hikma waktu ngambil komik ini. Begini nih, pengaruh adik sudah duluan balik ke Baubau dan saya masih stay di sini untuk menyelesaikan tugas besar. Berani bertindak, berani bertanggung jawab. Berani sekolah, berani menyelesaikan nya dengan baik dan tepat waktu. >.< Aamiin.

Kembali ke topik. Jadi, sesuai apa yang dikatakan RD kalau pesannya secara inden dapat kaos dan tanda tangannya dan Milfah, sang ilustrator. Yaa, alhamdulillah sekali, saya dapat seperti apa yang dijanjikan. Ini adalah kedua kalinya hasil karya RD yang saya lakukan for the sake of getting ori signature from him. πŸ˜€ Tinggal ketemuan langsung yang belum terwujud. Smoga dapat terealisasi. Aamiin. >.< Btw, gambar kaosnya agak gimanaaa gitu. Rada-rada gak setuju. Soalnya tidak mewakili perasaan. Hahaha. Tapi lucu saja. Kayak ada manis-manisnya gitu. πŸ˜€ Oh iya, kaosnya warna putih, ukurannya pas sama badan kecil kayak saya. (y) (y) Makasih makasih, Bang RD.

Komik RD ini memiliki enam tema di dalamnya, yaitu: Naksir, Pacaran, Mantan, Baper, Jomblo dan Kegelisahan. Busyeeettt… Waktu pertama liat topiknya, bebetul ini la Radith ee… Cinta semua pwa.Β Iya, semua tentang keadaan di sekitar kita, entah itu pengalaman diri sendiri atau orang lain. Hampir semua cerita dari komik ini membuat saya dari tersenyum kecut sampai tertawa terbahak-bahak. LOL. Bang Radith, kok kamu lucu romantis kreatif begini sih?Β 

Dari sisi kemasan, RD sangat kreatif dalam memproduksikan segala bentuk idenya ke dalam wadah yang bisa dinikmati orang banyak. Seperti ini nih. Cuma gara-gara twit, bisa dibuat komik. Kemasan ide yang bagus kan? Keren deh.

Komik ini adalah salah satu hiburan di sela-sela menyelesaikan big project saya. Cukup terhibur dengan kehadirannya di sini. Walaupun cuma sebuah printed comic, but it gives happiness for me. Alhamdulillah.Β Mmm, dengan ini saya merekomendasikan bagi siapa saja yangΒ butuh candaan ringan untuk membaca Komik Dari Twit-nya Raditya Dika. πŸ˜€

“Karena kegelisahan ada baiknya ditertawakan”. Happy Satnite, guys! πŸ˜€

Posted in Blog, Life

Komik Dari Twit-nya Raditya Dika

Komik Dari Twit-nya Raditya Dika
Komik Dari Twit-nya Raditya Dika

A Brief Info of This Comic:
Author : Raditya Dika
Ilustrator : Milfa Saadah
Publisher : GagasMedia
Page : vi + 130 pages
Edition : First Edition
Year : 2016
ISBN : 979 – 780 – 854 – 8

Jadi ceritanya hasil karya terbaru penulis kesukaan saya, Raditya Dika (RD), telah terbit Februari 2016 ini. Alhamdulillah. Sebenarnya tidak ada niat untuk mau membeli secara inden karena this is a comic, not a book. Tapi, karena junior yang sama nge-fansnya sama RD, Nanang Alfianti, berhasil membujuk saya dengan kalimat persuasifnya. πŸ˜€ Maka jadilah, saya inden di Gramedia Panakukkang, dia inden via online. Hehehe… Gimana bukunya, Nang? Udah tiba? πŸ˜€

Well, saya indennya tanggal 4 Februari 2016 di Gramedia Panakukkang. Dua minggu kemudian, 19 Februari 2016, saya ditelpon dari pihak Gramed bahwa komiknya sudah dapat diambil. Hari itu juga saya go to MP andΒ grab it fast. Thank you buat Nova yang sudah menemani waktu inden dan Hikma waktu ngambil komik ini. Begini nih, pengaruh adik sudah duluan balik ke Baubau dan saya masih stay di sini untuk menyelesaikan tugas besar. Berani bertindak, berani bertanggung jawab. Berani sekolah, berani menyelesaikan nya dengan baik dan tepat waktu. >.< Aamiin.

Kembali ke topik. Jadi, sesuai apa yang dikatakan RD kalau pesannya secara inden dapat kaos dan tanda tangannya dan Milfah, sang ilustrator. Yaa, alhamdulillah sekali, saya dapat seperti apa yang dijanjikan. Ini adalah kedua kalinya hasil karya RD yang saya lakukan for the sake of getting ori signature from him. πŸ˜€ Tinggal ketemuan langsung yang belum terwujud. Smoga dapat terealisasi. Aamiin. >.< Btw, gambar kaosnya agak gimanaaa gitu. Rada-rada gak setuju. Soalnya tidak mewakili perasaan. Hahaha. Tapi lucu saja. Kayak ada manis-manisnya gitu. πŸ˜€ Oh iya, kaosnya warna putih, ukurannya pas sama badan kecil kayak saya. (y) (y) Makasih makasih, Bang RD.

Komik RD ini memiliki enam tema di dalamnya, yaitu: Naksir, Pacaran, Mantan, Baper, Jomblo dan Kegelisahan. Busyeeettt… Waktu pertama liat topiknya, bebetul ini la Radith ee… Cinta semua pwa.Β Iya, semua tentang keadaan di sekitar kita, entah itu pengalaman diri sendiri atau orang lain. Hampir semua cerita dari komik ini membuat saya dari tersenyum kecut sampai tertawa terbahak-bahak. LOL. Bang Radith, kok kamu lucu romantis kreatif begini sih?Β 

Dari sisi kemasan, RD sangat kreatif dalam memproduksikan segala bentuk idenya ke dalam wadah yang bisa dinikmati orang banyak. Seperti ini nih. Cuma gara-gara twit, bisa dibuat komik. Kemasan ide yang bagus kan? Keren deh.

Komik ini adalah salah satu hiburan di sela-sela menyelesaikan big project saya. Cukup terhibur dengan kehadirannya di sini. Walaupun cuma sebuah printed comic, but it gives happiness for me. Alhamdulillah.Β Mmm, dengan ini saya merekomendasikan bagi siapa saja yangΒ butuh candaan ringan untuk membaca Komik Dari Twit-nya Raditya Dika. πŸ˜€

“Karena kegelisahan ada baiknya ditertawakan”. Happy Satnite, guys! πŸ˜€

Posted in Blog, Friend, Life

This Blog Saves Me

Saya boleh dibilang adalah orang yang bertipe introvert, namun kadang menjadi seorang yang ekstrovert. Tergantung situasi di mana saya berada dan posisi saya sebagai apa dalam sebuah komunitas sosial. Kata teman saya, Eldhy, kalau di antara kedua sifat itu ada namanya Ambivert. (Thanks inputnya, Dhy.) Namun, ketika ada keresahan atau kegembiraan, saya tidak bisa memendamnya sendirian. Apalagi ketika hal tersebut condong pada suatu permasalahan.Β Saya harus mengutarakannya entah itu kepada teman yang dipercaya ataupun menuliskannya di sebuah media sosial, alias blog pribadi saya, walaupun kadang tidak secara blak-blakan.

Entah sejak kapan kepercayaan diri saya muncul ketika harus menuliskan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan saya tentang suatu masalah yang dihadapi ke dunia maya ini. Bukan untuk mencari pengakuan terhadap orang-orang bahwa saya bisa menulis atau cerita saya ingin dibaca/ditahu orang-orang. Walaupun kebanyakan isi tulisan ini masih terlalu bersifat ‘personal dan informal’ writing. Β Saya merasa nyaman saja untuk mengutarakannya lewat blog. Mungkin karena sudah kebiasaan menulis pengalaman sehari-hari di sini. Entah itu yang bersifat menarik ataupun yang membosankan. πŸ™‚

source: google.com

Menurut saya, keberadaan blog ini menjadi salah satu penyelamat mental saya. Bagaimana perasaan ini terselamatkan oleh tulisan-tulisan yang mengalir begitu saja dari dalam pikiran. Bagaimana tulisan ini setidaknya menyembuhkan perasaan saya yang sedang bimbang terhadap suatu masalah. Bagaimana saya meluapkan kebahagiaan di tengah-tengah orang yang menyayangi saya. Jari-jari ini tidak berhenti untuk mengetik dan merangkai kata menjadi deretan kalimat dan akhirnya menjadi sebuah artikel tentang apa yang ada di dalam pikiran saya. Saya merasa lega karena dapat menulisnya, saya merasa bersyukur karena dapat mengukirnya lewat tulisan, dan saya bahagia karena ini salah satu alternatif untuk melatih mental bagaimana menyikapi suatu keadaan. Terima kasih, Allah. πŸ™‚

Tulisan ini saja masih belum ditahu arahnya ke mana. Seperti apa yang telah digambarkan oleh Kaplan, tipe komunikasi orang Asia cenderung berputar-putar, dibanding dengan orang barat yang cenderung bersifatΒ straightforward. Yah, that’s variety of communication.

Saya bersyukur dapat memperoleh fasilitas seperti ini. Memiliki sebuah netbook dan jaringan internet, ditambah dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang baik, hingga akhirnya karya informal saya pun lahir. Yaa, seperti tulisan yang teman-teman baca sekarang ini. πŸ™‚Β Secara tidak langsung, karya ini menjadi saksi perjalanan hidup saya. Bagaimana saya menghadapi kehidupan yang terus bergulat dengan sederet emosi yang beragam dengan tetap menjadikan diri sebagai agen Islam yang baik. Ini luar biasa.

Terima kasih sudah membaca postingan ini, teman. Semoga ada manfaatnya walaupun itu sedikit. πŸ™‚

Posted in Blog, Education, English, Friend, Place

MLC TOEFL Prediction Test & Seminar Pendidikan Luar Negeri

MLC TOEFL Prediction Test and Seminar Pendidikan Luar Negeri
MLC TOEFL Prediction Test and Seminar Pendidikan Luar Negeri

There was an event on June 15, 2014 (Sunday) at La Ode Malim Auditorium Dayanu Ikhsanuddin University, namely MLC TOEFL Prediction Test dan Seminar Pendidikan Luar Negeri.The event was educative and very interesting. I think that was the first time for such the event held in Baubau. It was followed by students in university, high school, and some teachers.

It was held by Makida Learning Center. It is one of courses in Baubau, located at Jalan Erlangga Ruko Pos 3 Baubau. You can also contact it via Facebook or Twitter.

Sunday morning, I arrived at campus before the event held and met my friends. Did not forget to take some pictures with them. πŸ˜€

With friends
With friends

Before I entered the room, I had to have re-registration and got Paper List Beasiswa Luar Negeri and a booklet of Makida Learning Center.

What we got
What we got

For the first session, all participants had a TOEFL Test, it was about

Mr. Boy was still giving explanation about TOEFL
Mr. Boy was still giving explanation about TOEFL

140 questions in 110 minutes. The questions were WOW WOW WOW.. And I can’t predict how my score will be. πŸ˜€ Afterwards, we were explained all about TOEFL, how to answer the questions, tips and trick by Mr. Boy, one of tutor in Master TOEFL Makassar. He had nice explanation. πŸ™‚

Then, we had lunch. Eating time!!! πŸ˜€ Ahaideee…
After that, the seminar was started.

The book and I
The book and I

There were three people as resource person. They were LaΒ  Ode Aroamonkdo, S.IP, M.A. (Who got his postgraduate degree in Germany), Muhammad Arham (One of students in English Literature Hasanuddin University who got youth exchange from JENNESYS), and Mr. Calleb Coppenger (the author of The Mysteries of the Islands of Buton According to the Old men and Me).

The conclusions that I could get from their explanation and moderator are:

  1. There is a will, there is a way. (Arham’s words)
  2. To get the scholarship, we must have high value and competitiveness.
  3. Of course, we must struggle to get the scholarship and survive abroad.
  4. Studying abroad can open our mind and insight. What we can see abroad, we can’t see it here (Indonesia). What we can see in Indonesia, we can’t see it abroad.
  5. There is no automatic result, it must be filled by working hard and struggling.
  6. If we want to study abroad, we should prepare our self “before the deadline”. For example, we have a plan to study abroad in 2014. So, we must prepare in 2009 or 2010. Yup, I mean “before deadline”. πŸ˜€

The closing session was giving of souvenirs to the resource persons and the taking of photos together.

giving souvenirs
giving souvenirs
left2right: moderator (a doctor), Mr. Boy, Kk Ar, Mr. Calleb Coppenger, Muh. Irham, and Tonny Feisal (Project Leader)

The last beautiful photo was Kk Cenk and I. πŸ˜€ Ahaideee….

Kk Cenk and I πŸ˜€ Thank you, Kaka… πŸ™‚ Good luck always.

 

Posted in Blog, Education, English, Friend, Place

MLC TOEFL Prediction Test & Seminar Pendidikan Luar Negeri

MLC TOEFL Prediction Test and Seminar Pendidikan Luar Negeri
MLC TOEFL Prediction Test and Seminar Pendidikan Luar Negeri

There was an event on June 15, 2014 (Sunday) at La Ode Malim Auditorium Dayanu Ikhsanuddin University, namely MLC TOEFL Prediction Test dan Seminar Pendidikan Luar Negeri.The event was educative and very interesting. I think that was the first time for such the event held in Baubau. It was followed by students in university, high school, and some teachers.

It was held by Makida Learning Center. It is one of courses in Baubau, located at Jalan Erlangga Ruko Pos 3 Baubau. You can also contact it via Facebook or Twitter.

Sunday morning, I arrived at campus before the event held and met my friends. Did not forget to take some pictures with them. πŸ˜€

With friends
With friends

Before I entered the room, I had to have re-registration and got Paper List Beasiswa Luar Negeri and a booklet of Makida Learning Center.

What we got
What we got

For the first session, all participants had a TOEFL Test, it was about

Mr. Boy was still giving explanation about TOEFL
Mr. Boy was still giving explanation about TOEFL

140 questions in 110 minutes. The questions were WOW WOW WOW.. And I can’t predict how my score will be. πŸ˜€ Afterwards, we were explained all about TOEFL, how to answer the questions, tips and trick by Mr. Boy, one of tutor in Master TOEFL Makassar. He had nice explanation. πŸ™‚

Then, we had lunch. Eating time!!! πŸ˜€ Ahaideee…
After that, the seminar was started.

The book and I
The book and I

There were three people as resource person. They were LaΒ  Ode Aroamonkdo, S.IP, M.A. (Who got his postgraduate degree in Germany), Muhammad Arham (One of students in English Literature Hasanuddin University who got youth exchange from JENNESYS), and Mr. Calleb Coppenger (the author of The Mysteries of the Islands of Buton According to the Old men and Me).

The conclusions that I could get from their explanation and moderator are:

  1. There is a will, there is a way. (Arham’s words)
  2. To get the scholarship, we must have high value and competitiveness.
  3. Of course, we must struggle to get the scholarship and survive abroad.
  4. Studying abroad can open our mind and insight. What we can see abroad, we can’t see it here (Indonesia). What we can see in Indonesia, we can’t see it abroad.
  5. There is no automatic result, it must be filled by working hard and struggling.
  6. If we want to study abroad, we should prepare our self “before the deadline”. For example, we have a plan to study abroad in 2014. So, we must prepare in 2009 or 2010. Yup, I mean “before deadline”. πŸ˜€

The closing session was giving of souvenirs to the resource persons and the taking of photos together.

giving souvenirs
giving souvenirs
left2right: moderator (a doctor), Mr. Boy, Kk Ar, Mr. Calleb Coppenger, Muh. Irham, and Tonny Feisal (Project Leader)

The last beautiful photo was Kk Cenk and I. πŸ˜€ Ahaideee….

Kk Cenk and I πŸ˜€ Thank you, Kaka… πŸ™‚ Good luck always.

 

Posted in Blog, English, Friend, Life, Love, SMAN 1 Baubau

Happy Birthday, Eyink – 22

Happy Birthday, Eyink!
Happy Birthday, Eyink!

Happy Birthday for 22, Eyink! That’s 1st August 2013. πŸ˜€

Nuthva Agnestya Zerlinda (Eyink)

Rian, Dewi, Vesty and I went to Eyink’s house last night, at 1st August 2013. We brought a blue tart cake. Actually, we did it for making the surprised gift to Eyink. But, in fact, Eyink has known what have happened with us when she was in her house. πŸ˜€ Yup, it was caused by our voice too loud outside. πŸ˜€ At least, we could make a little surprised moment for her. πŸ˜€ Then, Yoko came. We made some crazy things like these… πŸ˜€

Yaayy... We got a piece of cake!!!
Yaayy… We got a piece of cake!!!
Rian, Dewi, Yoko, and Ning in action. --"
Rian, Dewi, Vesty, Yoko, and Ning in action. –“
Can you figure this craziness out? =D
Can you figure this craziness out? =D

Hakim, her boyfriend, had contacted me and friends to invite Eyink go somewhere and we chose Wantiro Hill. There, he would make a surprised gift again, but the fact, that was FAIL. πŸ˜€ Hahaha… Eyink had known all his planning. She looked Iin, Lia and Hakim before the surprised gift given. πŸ˜€

A suprised moment in Wantiro. :D Cieeee...
A suprised moment in Wantiro. πŸ˜€ Cieeee…

In Wantiro, we served a bowl of noodles because we were hungry and wanted to eat something. πŸ˜€ Yup, we ate together on one table. That’s a very nice moment. Dewi said, ‘Kumpul-kumpul begini lupa sama pacar.’ πŸ˜€ That’s absolutely right. I think so. This togetherness is priceless. The friendship in Senior high school is always nice. πŸ™‚ Thanks, Allah. :’) Hope, it will be everlasting. Again and again. :*

@Wantiro Hill Source: https://twitter.com/riandwihapsari
@Wantiro Hill
Source: https://twitter.com/riandwihapsari

At the end of night after this little party, Eyink sent us a SMS… πŸ˜€

Assalam. Teman-teman, makasii banyak nah buat kue ma surprise wlwpn ada yang gagal. Hehehe :p Love u all πŸ™‚

Posted in Blog, English, Friend, Life, Love, SMAN 1 Baubau

Happy Birthday, Eyink – 22

Happy Birthday, Eyink!
Happy Birthday, Eyink!

Happy Birthday for 22, Eyink! That’s 1st August 2013. πŸ˜€

Nuthva Agnestya Zerlinda (Eyink)

Rian, Dewi, Vesty and I went to Eyink’s house last night, at 1st August 2013. We brought a blue tart cake. Actually, we did it for making the surprised gift to Eyink. But, in fact, Eyink has known what have happened with us when she was in her house. πŸ˜€ Yup, it was caused by our voice too loud outside. πŸ˜€ At least, we could make a little surprised moment for her. πŸ˜€ Then, Yoko came. We made some crazy things like these… πŸ˜€

Yaayy... We got a piece of cake!!!
Yaayy… We got a piece of cake!!!
Rian, Dewi, Yoko, and Ning in action. --"
Rian, Dewi, Vesty, Yoko, and Ning in action. –“
Can you figure this craziness out? =D
Can you figure this craziness out? =D

Hakim, her boyfriend, had contacted me and friends to invite Eyink go somewhere and we chose Wantiro Hill. There, he would make a surprised gift again, but the fact, that was FAIL. πŸ˜€ Hahaha… Eyink had known all his planning. She looked Iin, Lia and Hakim before the surprised gift given. πŸ˜€

A suprised moment in Wantiro. :D Cieeee...
A suprised moment in Wantiro. πŸ˜€ Cieeee…

In Wantiro, we served a bowl of noodles because we were hungry and wanted to eat something. πŸ˜€ Yup, we ate together on one table. That’s a very nice moment. Dewi said, ‘Kumpul-kumpul begini lupa sama pacar.’ πŸ˜€ That’s absolutely right. I think so. This togetherness is priceless. The friendship in Senior high school is always nice. πŸ™‚ Thanks, Allah. :’) Hope, it will be everlasting. Again and again. :*

@Wantiro Hill Source: https://twitter.com/riandwihapsari
@Wantiro Hill
Source: https://twitter.com/riandwihapsari

At the end of night after this little party, Eyink sent us a SMS… πŸ˜€

Assalam. Teman-teman, makasii banyak nah buat kue ma surprise wlwpn ada yang gagal. Hehehe :p Love u all πŸ™‚

Posted in Blog, Life, Love

Ketika Cinta Harus Pergi, Ikhlaskanlah

Setiap manusia memiliki perasaan cinta kepada lawan jenisnya. Tidak mengenal usia ataupun status. Dan ketika perasaan cinta itu terealisasikan dalam suatu hubungan, maka rasa cinta itu akan tumbuh semakin besar hingga bagaimana caranya masing-masing individu mempertahankannya agar tidak mengecil, pesonanya tidak luntur, ataupun rasanya menjadi hilang ditelan waktu. Ya, karena ini tentang rasa. Tentang hati. Tentang perasaan yang akan terbawa-bawa, entah sampai kapan akan berhenti mengikuti bayang-bayang jiwa kedamaian.

Ketika cinta itu bersatu, rasanya tidak ada yang bisa menggantikan. Mungkin benar apa yang dibilang orang-orang, ‘dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak’ :D. Tidak perduli orang mau bilang apa tentang cinta yang kita miliki terhadap pasangan. Kita melakukannya karena hati. Kita mampu merasakan momen-momen indah yang diciptakan berdua. Bersamanya. Indah sekali. πŸ™‚

Sayangnya, momen bahagia itu tidak selama seperti apa yang dibayangkan.
Harus pergi. Cinta itu harus pergi.
Sakit. Iya, sakit. Sakit sekali.
Sesuatu hal yang belum bisa diterima. Kenyataannya tidak boleh seperti ini. Ekspektasinya salah. Ini salah. Ada yang salah dari keadaan ini.
Hati pun menolak perpisahan ini. Jangan pergi. Namun, situasi nyatanya seperti ini. Cinta harus pergi.

Rasanya sesak. Ingin berteriak. Pikiran mau meledak. Memikirkan, membayangkan, merasakan segala sesuatu yang terjadi di luar harapan. Tentang cinta itu. Raga ini gemetar, tidak tahu harus berbuat apa lagi. Hati pun ikut terluka, perih. Menangis. Iya, salah satu cara agar tetap bertahan dalam kondisi sepelik ini. Komplikasi perasaan. Entah, sembuhnya sampai kapan. Butuh waktu untuk menormalkan semuanya.

Mau menyalahkan siapa atas kepergian cinta itu? Tuhan? Pasangan kita? Bukan. Tuhan tidak pernah salah atas apa yang terjadi pada diri kita. Pasangan kita pun tidak salah akan masalah ini. Kita sendiri yang salah. Kita yang mencari-cari permasalahan cinta itu. Kalau sudah sakit hati seperti ini, sakit hatinya untuk siapa? Bukan untuk siapa-siapa. Untuk diri sendiri. Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Sekali lagi, jangan pernah menyalahkan Tuhan atas setiap kesalahan yang dilakukan. Tuhan tidak pernah salah.

Awalnya akan terasa sulit. Langkah-langkah move on yang dilakukan pun akan terasa nihil hasilnya. Mungkin benar apa yang dikatakan orang-orang, ‘cuma butuh waktu saja untuk menyembuhkan sakitnya‘.

Iya. Cuma butuh waktu saja, butuh ketenangan, butuh keikhlasan, dan butuh kedamaian. Berusaha untuk tidak membenci. Berusaha untuk berdamai. Berusaha untuk menerima. Berusaha untuk tersenyum bahagia. Berusaha untuk ikhlas. Berusaha untuk yakin kepada Tuhan bahwa momen yang tidak diharapkan itu akan tergantikan dengan yang jauh lebih baik.

Kita sadar dan kita tahu kalau semua momen menyedihkan itu berasal dari mana. Dari diri sendiri. Berani bermain dengan perasaan. Tentu, berarti berani untuk siap mengambil resiko. Salah satu resiko terburuknya yaa ini. Ketika cinta harus pergi. Tapi, tak apalah. Mengikhlaskannya lebih baik daripada tidak menerima kenyataan. Mengakui kesalahannya dari diri sendiri lebih baik daripada menyalahkan Tuhan. Anggap saja sebagai pelajaran hidup dalam proses pendewasaan diri.

Waktu akan menuntun kita untuk sembuh dengan cara kita sendiri. Tergantung keseriusan kita. Berusaha untuk ikhlas. Berusaha untuk berdamai dengan masa lalu. Semuanya akan menjadi lebih baik. Kalau jodoh, takkan ke mana. Kata Afgan, jodoh pasti bertemu. πŸ™‚ Insya Allah. Aamiin. Semangat.

Tuhan itu Maha Adil. Yakini itu.

Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Ketika Cinta Harus Pergi oleh Mbak Aida MA

 

Posted in Blog

Tarawih Bersama Sahabat di Mesjid Keraton dan Kuba

Alhamdulillah sekali saya bisa bertemu lagi di bulan Ramadhan tahun ini (2013). Banyak hal-hal ajaib yang saya temui di tahun ini. Di banding tahun-tahun sebelumnya, semua terasa berbeda. Entah, mungkin karena setelah ‘peristiwa perasaan’ itu, proses belajar dewasa pun semakin bermakna. Ini jalan terbaik yang diberikan Allah.

Ramadhan tahun ini, banyak aktivitas penenang perasaan yang saya jalani. πŸ™‚ Semua itu berkat keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu bersedia mengisi hari-hari saya bersama mereka. Mulai dari sibuk mengurus skripsi, menghabiskan waktu di kampus, buka bersama keluarga sampai shalat tarawih bersama teman-teman di Mesjid Agung Keraton Buton dan Mesjid Kuba.

Dan di antara aktivitas yang paling saya senangi di bulan Ramadhan ini adalah ketika saya bersama teman-teman ke Mesjid Agung Keraton Buton dan Mesjid Kuba untuk menunaikan shalat Tarawih. Saya, Mey, Tafry dan Hikma.

Karena sekarang saya sudah pandai mengendarai motor *karena tahun lalu belum bisa :D*, jadi shalatnya main jauh-jauhan. Iya, karena letak kedua mesjid tersebut dari rumah saya jaraknya jauh. Entah berapa kilometer. Yang jelas, lumayan jauh. Saya senang sekali kalau shalat di kedua mesjid itu. Rasanya tenang. Saya bisa merasakan kedamaian batin ketika harus berada di dalam mesjid-mesjid itu. *cieee… πŸ˜€

Sekilas tentang:

1. Mesjid Agung Keraton Buton. Mesjid yang terletak di dalam Benteng Keraton Buton ini merupakan salah satu warisan budaya Kesultanan Buton yang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Sakiyuddin Durul Alam (La Ngkariyriy), beliau merupakan Sultan Buton ke-19.

source: nationalgeographic.co.id

2. Mesjid Quba. Yang terletak di Kelurahan Baadia, tidak jauh dari Mesjid Agung Keraton Buton, namun telah berada di luar Benteng Keraton. Mesjid ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Idrus. Di sekelilingnya terdapat makam para pembesar Kesultanan Buton yang berasal dari turunan Sultan Muhammad Idrus. Beliau sendiri dimakamkan pada sisi selatan mesjid, dengan mesjid tersebut merupakan nisan beliau.

source of picture: http://jejakjejak.blogspot.com

Tiap pulang Tarawih dari Keraton, kami selalu berkeliling Kota Baubau melewati Kotamara ataupun Pantai Kamali untuk melihat suasana kota di malam hari. Sekaligus merefreshkan pikiran setelah seharian beraktivitas. πŸ˜€ Semuanya saya rasakan Subhanallah. Terima kasih ya Allah. Terima kasih, teman-teman. πŸ™‚ Saya rasa ini adalah salah satu keajaiban Ramadhan yang saya terima dari Allah.

Kasih sayang Allah sangat luar biasa. Mengingat kesalahan-kesalahan yang saya lakukan, dan kemudian Allah membalasnya dengan kebaikan yang saya tidak duga-duga. Karena, bisa jadi kan, Allah bisa saja membuat orang-orang di sekeliling saya menjadi menjauh, benci, dan tidak suka sama saya. Tapi, pada kenyataannya, malah sebaliknya. Saya merasa bersalah sekali sama Allah. Memang, saya bukanlah wanita sealim para ustadzah, saya juga tidak merasa bersih dari dosa, tidak merasa sudah baik, sudah sempurna. Tidak. Saya masih harus banyak belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin Ya Rabb πŸ™‚

http://www.karinaamalia.com

Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka Ramadhan Giveaway dipersembahkan oleh Zaira Al ameera, Thamrin City blok E7 No. 23 Jakarta Pusat