Posted in Friend, Life, Love, Place

Cerita Pagi di Kampus Merah

Terbesit keinginan untuk menikmati pagi di kampus merah ini. Tidak sendiri, namun bersama teman sedaerah yang sedang melanjutkan studi juga di kampus yang sama namun berbeda program studi. Sebut saja namanya Nova. 😀 Kami berjalan menyusuri jalanan yang dijejeri pepohonan rindang. Tidak berlari, namun berjalan.

12669489_10204392466046312_6729171954049293022_nBerjalan sambil bercerita tentang jalan kehidupan masing-masing. Kami memiliki cerita yang beragam. Mulai dari kehidupan keluarga, pendidikan, hingga asmara. Ya, topik-topik tersebut mendominasi pagi ini. Alasannya adalah karena mereka memang menarik untuk dibahas.

Tentang keluarga, bagaimana berbedanya karakter dan fisik kami sebagai anak pertama di antara para adik. Salah satu cerita yang kami angkat tadi adalah bagaimana saya di antara saudara-saudara yang lain. Ya, saya memiliki dua saudara kandung. Di antara kami bertiga, saya adalah anak perempuan yang tingginya paling semampai, semeter tak sampai. 😀 Sedangkan, anak kedua dan ketiga, untuk modal tinggi itu, cukuplah. Saya juga heran mengapa cuma saya yang kecil di antara mereka-mereka yang cukup tinggi. ‘Tiny banget’. Walaupun demikian, saya bersyukur. Tetap toh, harus bersyukur. 🙂 Hehehe.  Nova dan saya saling berbagi untuk cerita-cerita seperti itu dan jarang untuk tidak menertawainya bersama.

Berbicara tentang pendidikan. Pendidikan yang kami tempuh untuk mencapai di titik S2 ini adalah hasil jalan hidup kami yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Dengan biaya sendiri alias dari orang tua, kami toh sampai juga di tahap akhir semester. Kami sempat berharap akan ada beasiswa setelah terdaftar sebagai salah satu mahasiswa pascasarjana di kampus ini. Namun Allah masih belum memberikan rezeki itu walaupun kemarin kami sempat mengikuti proses penyeleksian beasiswa, seperti Tanoto dan Bakrie. Alhasil, kami belum berhasil. Secara pribadi, saya sempat kecewa mengapa beasiswa bukanlah salah satu rezeki yang saya miliki. Namun, saya tetap menyadari bahwa Allah pasti tahu yang terbaik untuk saya. Dan hasil perbincangan bersama Nova tadi, ceritanya semakin menegaskan saya bahwa memang Allah itu Maha Adil. Nova bercerita bahwa mungkin Allah tidak memberikan beasiswa kepada kami, namun Dia memberikan rezeki itu lewat orang tua. Mengapa? Agar kami selalu mengingat bahwa melanjutkan sekolah ini karena pengorbanan orang tua. Hingga akhirnya, jika sukses nanti, kami tidak akan meremehkan orang tua, tidak merasa bahwa kesuksesan itu milik pribadi sendiri karena kami sendiri yang berusaha. Sempat teringat apa yang dikatakan ayah (Pak Chay) sebelum kami menginjakkan kaki di kampus ini. Beliau sempat memberikan petuah pada kami. Kira-kira seperti ini, jika Allah telah mengizinkan kalian untuk melanjutkan sekolah. Percayalah, jalan itu akan selalu ada. Dan iya, terbukti sekarang. Rezeki alhamdulillah ada. Yaa, rezeki datangnya kapan dan di mana saja. Dan jalan untuk mencapai tujuan kami berada di kampus ini sedikit lagi tercapai. Butuh doa dan usaha lebih lagi. Semoga semuanya berhasil. Aamiin yaa rabbal alamiin. Sempat tidak menyangka juga bahwa dengan keadaan yang seperti ini, kami bisa juga melewati semuanya satu per satu, tahap per tahap.

Di dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya. (Walaupun hanya lewat tulisan). Terima kasih karena sudah mengikhlaskan anakmu untuk sekolah walaupun banyak pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai cita-citanya. “Tidak mungkin juga kami membiarkan kalian hanya melihat teman-teman lain lanjut di kala kalian juga ingin lanjut. Toh juga kalian kalau belajar pasti membawa hasil. Yang penting kalian jadi anak penurut itu saja sudah cukup bagi kami,” kata papa via telepon sore tadi. Papa ee, bisa saja berkata-kata. Jadinya nangis kan nih.

Last but not least. Kami percaya Allah telah memberikan jalan untuk jodoh kami masing-masing. Kami hanya harus memperbaiki diri lagi menjadi lebih baik. Memantaskan diri agar menjadi pantas memiliki jodoh yang telah diridhai oleh Allah. *Kalau masalah ini, tidak perlu dibahas banyak ya. Cukup tahu saja bahwa hal ini adalah lumrah di saat kami menginjak usia 20-an.

Pagi memang selalu memberikan warna tersendiri.
Untuk hidup yang lebih baik.
Optimislah, Ning!
Usahakan selalu berada di jalanNya.
Karena Allah selalu berada di sampingmu. 🙂
Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

 

Posted in English, Place

Negeri Van Oranje and Lopi Cafe

On January 26, 2016, my cousin, Fitri, and I went to walk around again after doing something that must be done for the sake of the family interest. 😀 Our destination was Panakkukang Mall (MP) and Lopi Cafe. Firstly, we visited MP for walking around and seeing female stuffs, like shoes, clothes, dress, etc. And you know what I felt, I just tried to control my self. 😀 Although it was interesting, but it was not still my main attention.

Negeri Van Oranje

S__2088966We tried to go to Cinema 21 Panakkukang to see what movies that still in “NOW PLAYING”. I looked there was still “Negeri Van Oranje.” Thanks God, it was still playing. So, I invited Fitri to watch that film. I liked the actors, such as Chicco Jerikho, Arifin Putra and Abimana Arisatya. But, Ge Pamungkas, he is not a cool guy because I already knew him as a comedian. 😀 If I am asked to comment this film, I will say that this film makes me ‘BAPER’ and gloomy. Hmmm… A man that always hides from Lintang, finally he could get married with her. >.< I could say that the film was romantic and entertaining. 🙂

Next plan was we went to Lopi Cafe, Cafe and Eatery. It is near MP. It is located in Jl. Boulevard No. 26 AB. Most of materials such as tables, chairs, and ornaments were made by wood. I think the cafe mixes between modern and traditional culture. It could be seen from one of wall sides, the wall was painted a couple who wore traditional clothes of Makassar and another side it was fulfilled by modern ornaments, like unique mirrors. It was full of music and AC. So, I felt comfortable to be in the cafe. I enjoyed it. 🙂

5906

5905Oh ya, there were many kinds of foods and drinks. But we only ordered French Fries, Hot Cappucino, and Milkshake Vanilla. Mmm, they had nice taste.

Basically, I rarely hung out with friends in places like this because my assignments of study spent my time a lot. Therefore, I did not know well which interesting places to visit in Makassar. Fitri was a person who recommended me for trying to go to Lopi Cafe and her recommendation was a good place.

Overall, what we did yesterday, it made me more aware that it inspired me to design something that will be done someday. Aameen. 🙂

5904

5903

Posted in Life

Antara Mendidik dan Mengajar

5898Teringat perbincangan yang lalu bersama Kak Monica dan Kak Suaib di warung mace Fakultas Sastra Unhas setelah kelas yang menguras isi kognitif untuk bekerja. Tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan. Yang pada intinya, kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan tidak selamanya berlaku, khususnya dalam urusan rumah tangga. Tetap, laki-laki berada pada posisi tertinggi sebagai pemimpin, pemimpin rumah tangga.

Laki-laki sebagai suami yang peranannya untuk mendidik (to educate), dan wanita sebagai seorang istri yang tugasnya untuk mengajar (to teach). Itulah mengapa istri lebih cerewet ketimbang suami. Utamanya dalam membesarkan anak. Contohnya ketika seorang suami berdiskusi pada istrinya tentang suatu hal yang berkaitan dengan anak, maka sang istri akan menindaklanjuti hal tersebut kepada anak-anaknya dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami. Di sinilah, istri akan lebih banyak berbicara kepada anak-anaknya daripada suami. Sehingga, sebagai anak terkadang merasa ibu itu yang lebih sering berbicara dan bapak yang cenderung diam dan disegani.

*Tulisan ini bukan bersifat menggurui dan sok tua, namun ingin mengutarakan apa yang menjadi pendapat saya. Jika ada yang salah, mohon dibenarkan. Hanya sekedar memahami walaupun belum pernah mengalami sebagai pendamping “seorang pemimpin. ” 😀 

Posted in English, Place

Pungopang Makassar

Pungopang is one of places to enjoy Korean desserts and unique ice creams. It is a Korean Cafe. It was my first time to go there because my cousin, Fitri, invited me to go there on January 22, 2016. Actually, Pungopang are also in Jakarta. Here, Pungopang is located in Jalan Pengayoman No. 11D, Makassar. It has e-mail address, pungopangmks@gmail.com and IG: pungopangMKS.

Here we are...
Here we are…
Parfait Dark Choco
Parfait Dark Choco

The first impression when I entered the cafe, it was so cozy. 🙂 We were welcomed by its waitresses and they said “Annyeong Haseyo”. I felt it was funny. Yah, after we chose where we wanted to sit that had an electric plug, a waitress came to us to give a menu. It has many choices of unique ice cream and desserts, but I just chose one of ice creams, it was a Parfait Dark Choco (IDR 30K) and Fitri, CI Green Tea (IDR 45K).

CI Green Tea
CI Green Tea

FYI, there were many people to come there and I looked they got enjoyment from its services by enjoying their orders. I am so sorry for this time because I do not have a complete information about the menu, but if you want to search more, you can visit its IG. 😉 And you can try to taste them there.

“A PUNGOPANG can satisfy your day”
That’s one of slogans on the wall in Pungopang.
And it is TRUE.
Alhamdulillah. 🙂

1453457794512

Posted in Life, Love

Mungkin

Ketika mencoba menemukan fakta yang tidak dapat tersentuh
Hati ingin menyapanya
Melihat apa yang sedang terjadi
Sekalipun dari jauh
Sayang, tidak dapat terdeteksi oleh apapun

Sekuat apapun perjuangan ini
Selama apapun tindak ini
Mungkin tidak akan berhasil
Dapat dianggap, adalah sia-sia
Percuma

Mungkin Allah masih belum mengizinkan
Mungkin Allah masih melarang
Mungkin Allah masih menegur
Iya, mungkin
Yang jelas, Allah tidak pernah salah atas kejadian yang menimpa umatNya

Lelah, iya
Hanya Allah yang tahu bagaimana hati ini sekarang
Semua disadari karena semua adalah kesalahan sendiri
Kamu yang tidak akan pernah ada
Mungkin

editDSC_0094 (FILEminimizer)

Saya hanya sebagian kecil yang berada di belakang
Yang ingin melihat dirimu
Walaupun dari jauh

Ekspektasi ini semakin memudar
Mundur secara perlahan
Kemudian menghilang

Biarlah
Mungkin tidak pantas rasa ini bersandar
Mungkin tidak akan pernah

Untuk kamu yang kuinginkan menjadi masa depan
Walaupun hanyalah sebuah keinginan
Menjadi sebuah ekspektasi yang terlalu
Mungkin hanya akan lebih menyakitkan

Allah tahu bagaimana ke depannya
Keadaan ini hanya ujian
Karena saya yakin
Allah melihat umatNya yang ingin menjadi lebih baik
Dari kesalahan lalu

Posted in English, Life, Love

Thanks 2015, Welcome 2016

New Year is coming. It means that we leave 2015 for every moment we had. Expect that everything will become better in 2016.

Each year has its own special moment. 2015 also has it. In my opinion, 2015 is one of great years that I face. It is such a precious life lesson. I feel that I can know more what the choice is and what the meaning of family is, and what the importance of true friends is. I feel better now. I feel I am being my own self. I have gotten myself because I can express what I want to do in my own way. This is I call as the maturity process.

Mom and her girls
Mom and her girls

For 2015, thank you for giving me a great life lesson and many moments whether it is good or bad. I cannot blame anybody for my unlucky chances I got because I believe that every attitude we do will affect our life later. Forgive me, please, for everyone that I hurt. I’m so sorry. I did not have any purposes for being a person that makes you uncomfortable whether it is intentionally or accidentally.

Welcome, 2016. I hope this year will give us more health and happiness, especially for my study. Thanks, Allah.

I hope Allah will listen and make true to my pray. Aamiin.
I hope Allah will listen and make true to my pray. Aamiin.