Posted in Education

Kisi-Kisi Soal Ujian Tengah Semester Pengantar Pendidikan 2013

Seperti yang dijanjikan oleh Ibu Sri Marlin dan saya dalam pertemuan minggu lalu ketika memberitahukan kepada teman-teman mahasiswa bahwa MID Pengantar Pendidikan akan dilaksanakan tanggal 28 November 2013 nanti, maka akan diberikan kisi-kisi terlebih dahulu. Tujuannya apa? Yaa, agar teman-teman lebih siap dalam menghadapi MID tersebut. Ok? Semangat yaa, teman-teman. 😀

  1. Pengertian Pedagogik dan Pedagogis.
  2. Pengertian dan Makna Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003.
  3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan.
  4. Perbedaan Mendidik dan Mengajar.
  5. Jelaskan Batasan-batasan dan faktor-faktor Pendidikan.
  6. Jelaskan 4 dasar aliran pendidikan (Empirisme, Naturalisme, Nativisme, dan Pandangan Konvergensi).
  7. Jelaskan isi Tri Kon menurut Ki Hajar Dewantara.
  8. Sebutkan Azas dan Tujuan INS Kayu Tanam.
  9. Jelaskan Makna dari Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Sekian.

Semangat belajar ya… No cheating in the classroom later. 🙂

Posted in Uncategorized

A Poetry in November

Biar waktu yang menghapusnya.
Biar waktu yang melepasnya.
Biar waktu yang bertindak untuk memutuskan mana yang terbaik.
Dengan segala keyakinan bahwa kamu bisa menjadi lebih baik.

Tak usah berharap dengan perasaanmu.
Tak perlu terlalu dimanjakan hatimu.
Semua juga akan berujung pada kesakitan.
Sudah cukup batas kepedihan itu terurai.
Oleh kekuatan fisik, kekuatan perasaan.
Sudah cukup.
Kini tak penting lagi untuk dipedulikan.

Hei, lihat!
Tolong lihat dunia ini.
Masih begitu indah untukmu.
Nikmat Tuhan yang bagaimana lagi yang kamu cari?
Kasih sayang Tuhan terlalu besar dibanding kesalahan-kesalahanmu.

Entah angin apa yang merasuki pikiranmu.
Kembali.
Untuk hanya dirinya.
Sudahlah.
Menepis semuanya berarti siap untuk masuk ke kehidupan baru.

source: aoao2.deviantart.com

Hanya butuh orang yang teguh, tangguh.
Dan percaya akan janji Tuhan.
Akan ada kisah yang lebih baik dari kemarin.

Di penghujung tahun ini, biarkan kenangan itu menjadi debu yang terbang tertiup angin.
Tak berbekas, tak berjejak.

*Smoga kamu baik-baik saja, kawan… Saya tahu, kamu pun sekarang mungkin lebih bahagia di sana. Syukurlah. 🙂 Alhamdulillah.

Posted in Education, Life

Siap Disuka dan Siap Dibenci

What a wonderful day today!

Oke. Mungkin kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman hari ini ketika mengajar di kelas untuk suatu mata kuliah. Baru saja selesai.

Ini hari sangat menyenangkan. Saya memperoleh pelajaran hidup yang tidak ternilai harganya, boleh dikatakan mungkin akan menjadikan pembelajaran diri untuk lebih dewasa. Dan saya harus menyadari bahwa apa yang dikatakan Pak Supardi kemarin-kemarin BENAR. “Kita hidup ini siap disuka dan siap dibenci.”

Saya pikir semua pekerjaan itu tidak ada yang sulit dan tidak ada yang mudah. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Termasuk menjadi seorang pengajar. Yang mengabdikan diri sebagai seseorang yang memiliki niat untuk memberikan apa yang ditahu kepada peserta didik. Demi kelangsungan hidup pengajarnya juga demi masa depan peserta didik itu sendiri.

Seorang pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan sebuah metode mengajar, lebih-lebih penguasaan kelas yang baik, juga Interaksi antara pengajar dan anak didik pun harus selaras alias harus saling mendukung. Sehingga PBM akan berjalan dengan sangat baik dan mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Seorang pengajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri, selalu saja memiliki peserta didik yang disenangi dan tidak disenangi, tergantung sikap mereka sebagai peserta didik ke pengajar. Peserta didik pun memiliki sifat yang sama. Ada yang memiliki pengajar yang disenangi dan tidak disenangi. Entah karena sifat atau metode pembelajaran yang kurang menarik, atau apa saja yang mendukung faktor kesenangan dan ketidaksenangan tersebut.

Dan hari ini, saya benar-benar mengerti, “Kita hidup ini siap dibenci dan siap disuka.” Mengubah seseorang yang membenci kita untuk menyenangi kita pun tidak mungkin. Dan nampaknya kita membutuhkan kebijaksanaan diri untuk menghadapi hal yang demikian.

Terkhusus kepada seseorang yang telah memberikan saya pelajaran hidup hari ini, terima kasih banyak untuk perlakuannya. Semua yang terjadi di kelas hari ini menjadikan saya lebih dewasa dalam bersikap. Terima kasih banyak.

Teruntuk kalian di kelas, belajar yang baik dan sepandai apapun kamu, ketika akhlak kalian tidak baik, maka hasilnya pun akan menjadi nol. Saya yakin kalian adalah mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di dalam bidang intelektual maupun spiritual. 🙂

Posted in Education, Life

Siap Disuka dan Siap Dibenci

What a wonderful day today!

Oke. Mungkin kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman hari ini ketika mengajar di kelas untuk suatu mata kuliah. Baru saja selesai.

Ini hari sangat menyenangkan. Saya memperoleh pelajaran hidup yang tidak ternilai harganya, boleh dikatakan mungkin akan menjadikan pembelajaran diri untuk lebih dewasa. Dan saya harus menyadari bahwa apa yang dikatakan Pak Supardi kemarin-kemarin BENAR. “Kita hidup ini siap disuka dan siap dibenci.”

Saya pikir semua pekerjaan itu tidak ada yang sulit dan tidak ada yang mudah. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Termasuk menjadi seorang pengajar. Yang mengabdikan diri sebagai seseorang yang memiliki niat untuk memberikan apa yang ditahu kepada peserta didik. Demi kelangsungan hidup pengajarnya juga demi masa depan peserta didik itu sendiri.

Seorang pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan sebuah metode mengajar, lebih-lebih penguasaan kelas yang baik, juga Interaksi antara pengajar dan anak didik pun harus selaras alias harus saling mendukung. Sehingga PBM akan berjalan dengan sangat baik dan mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Seorang pengajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri, selalu saja memiliki peserta didik yang disenangi dan tidak disenangi, tergantung sikap mereka sebagai peserta didik ke pengajar. Peserta didik pun memiliki sifat yang sama. Ada yang memiliki pengajar yang disenangi dan tidak disenangi. Entah karena sifat atau metode pembelajaran yang kurang menarik, atau apa saja yang mendukung faktor kesenangan dan ketidaksenangan tersebut.

Dan hari ini, saya benar-benar mengerti, “Kita hidup ini siap dibenci dan siap disuka.” Mengubah seseorang yang membenci kita untuk menyenangi kita pun tidak mungkin. Dan nampaknya kita membutuhkan kebijaksanaan diri untuk menghadapi hal yang demikian.

Terkhusus kepada seseorang yang telah memberikan saya pelajaran hidup hari ini, terima kasih banyak untuk perlakuannya. Semua yang terjadi di kelas hari ini menjadikan saya lebih dewasa dalam bersikap. Terima kasih banyak.

Teruntuk kalian di kelas, belajar yang baik dan sepandai apapun kamu, ketika akhlak kalian tidak baik, maka hasilnya pun akan menjadi nol. Saya yakin kalian adalah mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di dalam bidang intelektual maupun spiritual. 🙂