Posted in Education

Yudicium Time!!!

Camera 360

Alhamdulillah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau telah melaksanakan Yudisium Sarjana Strata Satu Tahun Akademik 2012/2013 Periode September 2013 (Gelombang I) pada tanggal 21 September 2013 bertempat di Baruga La Ode Malim, Kampus Atas Unidayan Baubau pada pukul 16.00 WITA.

Jumlah peserta yudisium sebanyak 247 orang.
Peserta Yudisium Pend. Bahasa Inggris: 68 orang.
Peserta Yudisium Pend. Matematika: 116 orang.
Peserta Yudisium Pend. Ekonomi: 36 orang.
Peserta Yudisium Pend. Sejarah: 26 orang.

Dan peserta yudisium yang berhasil menjadi yang terbaik se-FKIP adalah Vivy Luviana dengan IPK 4,00 dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. *Selamat ya, Vhy. :’)

Ning dan Vivy Lulusan terbaik lho Vivynyaa... :)  Selamat ya, Vhy... :)
Ning dan Vivy
Lulusan terbaik lho Vivynyaa… 🙂
Selamat ya, Vhy… 🙂

Oke. Yang di atas itu adalah general newsnya. Sekarang saya akan bercerita panjang tapi tidak lebar-lebar amat. Hehehe. 🙂
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah sekali. :’)
Terima kasih, Allah. Terima kasih, Allah. Terima kasih banyak untuk semuanya.
Untuk hasil ini. Untuk perjalanan ini. Untuk gelar akademik ini.

Bersama Dekan FKIP, Bapak Drs. Anwar, M.Pd
Bersama Dekan FKIP, Bapak Drs. Anwar, M.Pd

Selama 4 tahun bergelut di dunia akademik dengan perjalanan yang WOW. Akhirnya, dengan izin Allah, teman-teman dan saya dapat meraih gelar kesarjanaan itu, Sarjana Pendidikan (S.Pd). Kata Dekan FKIP, Bapak Drs. Anwar, M.Pd, dalam sambutannya menyatakan bahwa *kira-kira seperti ini* bukan kebijaksanaan dari para dosen yang membuat kami (red: peserta yudisium) berhasil meraih gelar akademik ini, akan tetapi hal tersebut merupakan upaya dari kami semua untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan sungguh-sungguh. Dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan, kami memiliki tanggung jawab yang serius, sebagai pengajar dan pendidik.

Bersama Bapak La Ode Supardi, M.Pd. Trima kasih, Pak. :')
Bersama Bapak La Ode Supardi, M.Pd.
Trima kasih, Pak. :’)

Berjanji untuk tidak mengeluarkan air mata, eh ujung-ujungnya terharu dan menangis. Setelah acara pengukuhan yudisium oleh Pak Dekan FKIP, kami semua berjabat tangan dengan semua dosen FKIP. Namun, di antara deretan dosen yang berdiri di depan, tidak saya temukan my great lecturer, Bapak La Ode Supardi, M.Pd. Beliau adalah sosok yang bijaksana. Beliau telah mendidik saya selama ini ketika masih berstatus sebagai mahasiswa di kampus Unidayan. Saya menjadi seperti sekarang pun salah satunya berkat didikan Beliau yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk berkesempatan memiliki pengalaman-pengalaman yang tidak semua mahasiswa punya. Trima kasih, Pak. Sesungguhnya saya juga masih banyak memiliki kekurangan dari segala apa yang terlihat secara nyata. Maaf untuk segala tindak dan tutur kata yang tidak sengaja dilakukan dan diucapkan oleh saya, Pak.

Kepada para dosen Pendidikan Bahasa Inggris, saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu semua. :’) Terima kasih atas pengarahannya selama ini. Kepada Pak Rizal Arisman, S.Pd., yang telah membimbing saya selama ini. Trima kasih atas ilmunya, Pak. :’)
Kepada Pak Baharudin Adu, M.Pd., terima kasih untuk nasehat, tawa canda, dan didikannya.
Kepada Ibu Dr. Wa Ode Hanafiah, M.Hum., terima kasih untuk kepercayaan Ibu kepada saya. :’)

Bersama Bapak Baharudin Adu, M.Pd
Bersama Bapak Baharudin Adu, M.Pd
Bersama Ibu Dr. Wa Ode Hanafiah, M.Hum
Bersama Ibu Dr. Wa Ode Hanafiah, M.Hum

Teruntuk senior-senior terbaik saya, Ibu Nina Andriani Rasyid, S.Pd, Ibu Yuli Yastiani, S.Pd., dan Ibu Nur Dahniar, S.Pd. Terima kasih. Doakan semoga saya juga bisa menyusul ibu-ibu semua. 🙂 Hehehe…

Bersama Siti Rahmalia Natsir, S.Pd.
Bersama Siti Rahmalia Natsir, S.Pd.

Kepada teman-teman terbaik saya. Para boys yang mungkin mengharapkan saya adalah seorang laki-laki sehingga bisa nongkrong bareng terus sama kalian. :p Hahaha. Daus, Athul, Iyhan, Ade, Bambang, Mimin. Thanks, Bro. Kepada Ibu Tafriatul Khoiriyah, Hikmawati dan Harnal. :’) Trima kasih sudah mau menerima saya apa adanya selama ini. Dan kepada Saudari tercinta saya, Siti Rahmalia Natsir, S.Pd. Trima kasih telah menemani saya dalam suka dan duka selama perkuliahan ini. *katamu jangan menangis, ujung-ujungnya menangis juga. –” Kepada para dokter muda, dr. Mega, dr. Kiky, dr. Raghil, dr. WiNNy, calon dokter Putri dan Ibu Rian. IPSANERZ… :* Oh iya, Pak Chay. Trima kasih, Pak. :’)

Gelar baru, hari baru, dan tanggung jawab yang sesungguhnya. Welcome to the real life.

Terus memperbaiki kualitas diri. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin ya Rabb.

Serba-Serbi Yudisium FKIP Unidayan September 2013…

Posted in English, Friend, Place

With Arif Zulfahri and Dianti Afrilia

Actually there are many stories that I want to write on this blog. But, I don’t have a lot of time. Poor me! Emm, Ok, seemingly, I will write the story as much as my ability to write. Hehehe. 😀

Yup. Now, I wanna tell about my experience with my juniors in elementary school 4 days ago. Let me introduce them. They are Arif Zulfahri and Dianti Afrilia. It was started when I met Arif in a popular place to eat Bakso, in Latsitarda, Lorong Taksi Lama. Then, it was continued on Facebook. So, I decided to treat him to eat Bakso, plus we met each other and I invited Dianti to accompany me there. 😀 FYI, they are bloggers, readers.

With Arif. Thanks, Diantii... :)
With Arif. Thanks, Diantii… 🙂

I think, that was my first time to meet and get along with Arif. He is taller than me, of course. 😀 Mmm… He didn’t talk too much, I meant he isn’t chatterbox. 😀 Now, he was still a student of polytechnic in Bandung, West Java. Then, Dianti is also a student of University, the same faculty with me, in English Education Study Program, Semester VII.

16042013(011)
With Dianti

He said that he was surprised because of me. He didn’t expect that I was a chatterbox. And I said to him actually I would be a retiring person when I was with older people than me and people who I didn’t know or just met them for the first time. But, when I must meet with people who I have known, don’t be said, I’ll be like a chatterbox. 😀 Hahaha…

There were many questions that I asked with Arif. How was about his life there? How was about the city? How was about his school? His friends and everything. We shared the story each other.

Overall, I enjoyed that evening in Warung Bakso with them, my kind juniors. 🙂 That was a wonderful evening. 🙂

10092013(003)
Bakso di Latsitarda, Lorong Taksi Lama.
>.<
Yummmyyy…!!!

After eating there, Dianti and I continued the short trip at Kotamara, Kamali Beach, and then went home. 😀

Success for your study, guys. 🙂
Keep spirit and keep blogging. 😀 Hehehehe…

Posted in Life, Love

If You’re Not the One

source: tumblr.com

Lagi suka dengar lagunya Daniel Beddingfield yang berjudul If You’re Not the One. Biasa, lagunya melow. 🙂 Dan sepertinya sama halnya dengan suasana hati yang sekarang. *Syalalala*… Sayangnya, yang nyanyi adalah seorang pria, bukan wanita. Jadinya di liriknya ada kata ‘WIFE’, not ‘HUSBAND’. 😀

If your not the one then why does my soul feel glad today?
If your not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call?
If you are not mine would I have the strength to stand at all?

I never know what the future brings, but I know your here with me now.
We’ll make it through and I hope you are the one I share my life with.

I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If your not for me then why does this distance maim my life?
If your not for me then why do I dream of you as my wife?

I don’t know why you’re so far away but I know that this much is true.
We’ll make it through and I hope you are the one I share my life with.
And I wish that you could be the one I die with.
And I pray that you’re the one I build my home with.
I hope I love you all my life.

I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away.
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today.
‘Cause I love you, whether its wrong or right and though I can’t be with you tonight, you know my heart is by your side.

I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand.
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

Sebetulnya ini adalah hal yang biasa saja, tapi hati ini terlalu mengistimewakan rasa yang abstrak dan akhirnya seperti ini. I’m totally WRONG in this case. Di antara skripsi dan rasa, pikiran ini terbagi dua. Sama-sama sesaknya semenjak pertemuan itu dan bahasa tubuhmu yang terdefinisi olehku. Entah salah ataupun benar.

Ini bukan tentang kisah yang kemarin. Ini kisah yang baru. Yang arahnya masih terhalang oleh kabut-kabut ketidakjelasan. 🙂 Ini seperti mengulang kembali masa SMA. Dalam diam, saya bersembunyi bersama berseminya bunga di hati. Namun, tak lama. Kemudian gugur tertiup angin. Tidak membenci angin yang telah membuatnya jatuh. Seperti kata Tere Liye dalam Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.

source: dangerouslee.biz

Tak ada pemberontakan atas rasa yang menggumpal dalam hati. Tak ada pengharapan lebih atas rasa yang ada. Tak ada penyalahan diri atas pertemuan kemarin. Semua berjalan begitu saja. Saya dengan jalan saya sendiri dan kamu dengan jalanmu sendiri.

Semoga saja ini hanya adalah angin lewat. Tak perlu menjadi tornado yang harus memporak-porandakan perasaan yang masih membutuhkan ketenangan. Jangan memaksakan imajinasi melawan realita. Sesak.

Tuhan, entah apa lagi yang hamba harus bilang kepadaMu? Semua telah terjadi. Sekarang harus berusaha keras menyusun kepingan hati yang tersenyum, harus berani meyakinkan diri bahwa masa depan yang baik akan datang ketika kita percaya dan berusaha dengan sungguh-sungguh tentang apa yang dicita-citakan.

Semua akan ada waktunya.

Percayalah, Tuhan itu Maha Adil. 🙂

*Last:

From you that so far from here, thanks for the acceptance of our shaking hand.

Posted in Life

Abstrak

Semakin hari rasa ini semakin seperti benda abstrak saja, tidak jelas dan tidak terdefinisi. Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh atas pertemuan singkat yang tak disengaja dan tidak diharapkan kemarin. Tapi, rasanya sampai menusuk. Atau perasaan ini saja yang terlalu mengistimewakan bahwasanya ada yang spesial. Berharap lebih pun tidak berani karena telah jelas terlihat siapa dengan siapa. 😀

Speechless. Dan hanya bisa menyaksikan apa yang terjadi karena faktanya telah ada di depan mata. Tidak menyerah begitu saja. Percaya kok kalau keindahan Tuhan untuk tiap umatNya bergelimpangan. Yang penting mau move on. Iya kan? 🙂

Udahlah. Menjalani dan menikmati saja hidup yang Tuhan kasih bersama perintahNya. Semua akan ada waktunya. 🙂

Tetap semangattt!!! 🙂