Posted in Uncategorized

Dua Puluh Satu April

Tertanda tanggal dua puluh satu april dua ribu tiga belas. Bertepatan bersama hari Kartini. Selamat menjadi yang lebih baik. Banyak berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang Dia telah berikan kepada kamu. Semoga segala urusan kehidupannya disukseskan oleh Allah. Aamiin.

Kamu dan saya itu beda seminggu. 😀

Telah bertambah usia, semakin menjadikan bertambah matang pendewasaan pikiran kita kan? Sudah bisa menjadi lebih baik menentukan mana yang baik dan tidak baik. Atas segala hal yang kemarin, biarlah. Jadikan sebagai pelajaran hidup yang berarti.

Arti hadirmu juga sudah semakin tak berharap lagi. Karena kamu telah memutuskan juga jalan mana yang terpilih. Walaupun telah terpisah jarak dan waktu, saya berharap kehidupanmu akan menjadi lebih menyenangkan setelah ini.

Setiap doa kebaikan yang terpanjatkan dari orang-orang yang menyayangimu, Aamiinkanlah dan buatlah mereka tersenymu.

Tak boleh ada lagi sakit yang tercipta setelah ini. Biarkan binar-binar kegembiraan bergelimpahan di sekeliling orang-orang yang menyayangimu. Berusahalah agar mereka tidak menangis.

Entah kapan lagi saya harus menuliskan kalimat-kalimat doa untuk kebaikan bersama. Ketika saya telah memiliki sosok yang lain, mungkin tidak akan seperti ini jadinya.  Nanti. Mungkin saja. Mungkin. Sepertinya.

Ini waktu kelahiranmu di dunia. Berbahagialah. Dan berusaha membuat yang lain tertawa, senang, dan nyaman berada di dekatmu. Jadilah pribadi yang lebih baik. Semoga segala asa dan cinta yang kamu inginkan tercipta dengan segera atas ridho Allah.

Maaf, saya cuma bisa beretorika untuk hari indahmu ini. Iya, di sini. Di blog pribadi saya. Semoga kamu membacanya. 🙂 Semoga ini menjadi salah satu hal yang dapat membawamu menjadi pribadi yang sukses. Sukses untuk kita semua. Aamiin.

Posted in Uncategorized

Dua Puluh Satu April

Tertanda tanggal dua puluh satu april dua ribu tiga belas. Bertepatan bersama hari Kartini. Selamat menjadi yang lebih baik. Banyak berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang Dia telah berikan kepada kamu. Semoga segala urusan kehidupannya disukseskan oleh Allah. Aamiin.

Kamu dan saya itu beda seminggu. 😀

Telah bertambah usia, semakin menjadikan bertambah matang pendewasaan pikiran kita kan? Sudah bisa menjadi lebih baik menentukan mana yang baik dan tidak baik. Atas segala hal yang kemarin, biarlah. Jadikan sebagai pelajaran hidup yang berarti.

Arti hadirmu juga sudah semakin tak berharap lagi. Karena kamu telah memutuskan juga jalan mana yang terpilih. Walaupun telah terpisah jarak dan waktu, saya berharap kehidupanmu akan menjadi lebih menyenangkan setelah ini.

Setiap doa kebaikan yang terpanjatkan dari orang-orang yang menyayangimu, Aamiinkanlah dan buatlah mereka tersenymu.

Tak boleh ada lagi sakit yang tercipta setelah ini. Biarkan binar-binar kegembiraan bergelimpahan di sekeliling orang-orang yang menyayangimu. Berusahalah agar mereka tidak menangis.

Entah kapan lagi saya harus menuliskan kalimat-kalimat doa untuk kebaikan bersama. Ketika saya telah memiliki sosok yang lain, mungkin tidak akan seperti ini jadinya.  Nanti. Mungkin saja. Mungkin. Sepertinya.

Ini waktu kelahiranmu di dunia. Berbahagialah. Dan berusaha membuat yang lain tertawa, senang, dan nyaman berada di dekatmu. Jadilah pribadi yang lebih baik. Semoga segala asa dan cinta yang kamu inginkan tercipta dengan segera atas ridho Allah.

Maaf, saya cuma bisa beretorika untuk hari indahmu ini. Iya, di sini. Di blog pribadi saya. Semoga kamu membacanya. 🙂 Semoga ini menjadi salah satu hal yang dapat membawamu menjadi pribadi yang sukses. Sukses untuk kita semua. Aamiin.

Posted in English, Love

Review: Sepotong Hati yang Baru – Tere Liye

Sepotong Hati yang Baru

The Title of Book    : Sepotong Hati yang Baru (A New Piece of Heart)

The Writer               : Tere Liye

Pages                         : vi + 206 pages

Size                            : 13.5 x 20.5 cm

Publisher                  : Mahaka Publishing

Year                            : 2013 (Fourth Publishing)

What a great book!

My impression for this book is WOW, I’m speechless. It doesn’t overdo because this is a fact. Tere Liye becomes my favorite writer after Raditya Dika because his writing that brings me into his world beautifully. He arranges all sentences into paragraphs so wonderful. I can’t deny it. He is a good writer. Sure.

In this chance, I just want to say something about this book, especially for galauers (including me). 😀 This book tells us about love. How we should face the love, whether in happiness or sadness. Some points that I can take from this book:

  • We are taught not to have self-confidence much with a man who gives us more attention. Maybe it is just his characteristics to be kind for anyone, nothing special for certain person.
  • Commitment and lasting dedication is needed to build the love. Although our spouse does something that makes us hurt, but we still keep the commitment and give our dedication to him, finally it is able to born the true love.
  • Disappointment is able to give a scar in our heart. May it can heal it, but the scar is always there. A new piece of heart is broken and we must find a new, although we cannot feel love perfectly anymore like before disappointment happens.
  • All things that we do will be useless and non-sense to prove what we feel to someone that we love because of his incredulity to us. It just gives us hurt to our heart. Yup, no happiness, no belief. So, what is the meaning of love if the belief isn’t in our spouse? NOTHING.
  • The real  beauty comes from heart.
  • Love needs sacrifice, tears, and struggle.

There are 8 stories in this book. All stories are interesting to be read and they have moral messages to us for being better one.

Hopefully, after reading this book, we become better one to do what we should do in love. Whatever its situation in this feeling, heart and love.

Keep spirit!!!

Thanks, Tere Liye for the book. You’re great!

Posted in Friend, Life, Love, Words

Dalam Dua Puluh Dua

yellowTahun 2013 ini. Di awal-awal tahunnya terasa nano-nano. Ya, begitulah hidup. Saya rasa terlalu banyak kegalauan yang tercipta. Anak labil. –“

Dan bulan April ini, tepatnya tanggal empat belas 2013. Saya genap berusia 22 tahun. Bukan umur anak kecil lagi. Tidak terasa, semakin bertambah. Tidak muda lagi…

Terima kasih ya, Allah. Atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada hambaMu ini. Dalam dua puluh dua tahun ini.

Hadiah terindah yang saya dapatkan dari Allah di dua puluh dua ini adalah keJOMBLOan saya. 🙂 Senang sekali rasanya. Walaupun sempat galau-galau tidak jelas. Ya, namanya juga manusia. Kita butuh proses untuk menjadi lebih dewasa.

orange2Ya, saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi pelajaran hidup kepada saya. Siapa saja. Tak terkecuali. Yang sudah buat senang, buat nangis, buat sakit, buat gemeteran, buat dagdigdug, buat senyum-senyum sendiri, dan ekspresi lainnya. Trima kasih banyak. Kalian terbaik.

Walaupun mungkin saya pernah merasa disakiti, ya mungkin orang itu kurang suka sama saya, entah salah saya di mana. Saya sudah paham akan hal itu karena kata Pak dosen saya, “Kita hidup itu, siap disuka dan dibenci sama orang.” Peristiwa itu mengajarkan saya untuk lebih ikhlas lagi. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Sabar, sabar, dan sabar.

Terima kasih, bos.

Ya, saya sekarang berterima kasih banyak sama Allah. Dengan kejombloan saya, saya bisa memperbaiki diri lagi dengan lebih baik kepada Allah. Setidaknya saya bisa tetap fokus pada proposal, penelitian dan skripsi saya. 🙂

Allah memang tidak pernah tidur. Di tengah suasana yang saya alami, Allah tidak membiarkan saya harus menjadi nelangsa. Allah mengirimkan motivator-motivator terbaik saya. Iya, orang tua, dosen-dosen, dan sahabat-sahabat terbaik saya. Mereka memberikan motivasi kepada saya secara tidak langsung. Walaupun memang mereka tidak mengetahui apa yang saya rasakan sekarang ini. Perkataan mereka seakan membuka mata dan pikiran saya kalau NING, KAMU ITU HARUS LEBIH BAIK. HARUS MOVE ON. BISA KOK. Insya Allah. Saya rasa hadiah terindah untuk tahun ini dari Allah. :’)

brownisKepada keluarga dan sahabat-sahabat terbaik saya. Atas materi dan dukungannya kepada saya. Tak akan bisa tergantikan dengan apapun. 🙂

Dalam dua puluh dua ini, saya harus bisa menjadi lebih baik. Stay focus sama masa depan. Bukan cinta yang menghidupi kamu, Ning. Tapi, cita-cita. Karena cita-cita akan mendatangkan cinta yang lebih mulia dari yang kemarin. 🙂23022013(007)a

Bersabarlah, nak. Ikhlaskan hatimu. Insya Allah, Allah akan memberimu yang lebih baik dari yang kemarin. :’)

Selamat hari lahir, Nining Syafitri… Semoga mendapat yang terbaik atas izin Allah. 🙂

Terima kasih atas orang-orang yang menyayangi dan membenci saya. 🙂

Semoga kita selalu berada dalam lindunganNya. :’)

Posted in Blog, Friend, Life

Last Kopdar on April with Amel in Baubau

Well. Kemarin, 6 April 2013. Saya bertemu lagi dengan Amel. Alias kopdaran lagi. Iya. Soalnya Amel udah mau pindahan ke Jakarta untuk lanjutin studinya. Kopdaran kali ini udah yang ketiga kalinya. Setelah ini dan ini.

Dan statusnya sekarang sudah berbeda. Amel sih, bukan saya. Hahaha… Kopdaran kemarin Amel statusnya masih SINGLE dan saya juga begitu, still SINGLE. Nah, yang terakhir ini Amel udah NON SINGLE alias udah MARRIED. –” Sedangkan saya, masih tetap dengan status SINGLE. Padahal tahun kelahirannya sama. EMang ya, kalau belum ketemu jodohnya. #miris. 😀

Tapi, secara pribadi mengucapkan selamat menempuh hidup baru bersama Om Genitnya. Hmmm, pasti nyaman rasanya hidup dengan lelaki yang telah halal menjadi milik kita. *Galau nikah. 😀

Oke. Pertama, kami janjiannya setelah Maghrib. Karena saya sudah pintar bawa motor, dengan PDnya menawarkan diri untuk membonceng AMel. ALhamdulillah Amelnya mau. 😀

Eh, tau-taunya mentok habis Isya, sekitaran jam 8, soalnya motor masih dipake sama Mama Ning. Jadi ya terpaksa. Nungguin Mama pulang. So, Ning langsung ke tempatnya Amel dan go to Bukit Wantiro.

Ning pesan saraba dan Amel pesan segelas susu hangat, dengan gorengan tentunya. Suasananya gelap, karena kebetulan mati lampu. Kata penjualnya sih gak lama, tapi sampai kita pulang sekitar jam setengah 10an belum nyala-nyala lampunya. 😀 Ya, sudahlah, anggap kami sedang candle light dinner. 😀

Walaupun gelap, tapi suasananya romantis bagaimana begitu. 😀 Banyak bintang. Banyak lampu yang bisa dilihat dari jauh. Sayang, tak ada lilin. Akhirnya sebagai penerangan kami memakai lampu senter HP. 😀

Kami berbicara banyak hal sih. Dari mulai skolah, kerjaan, dan merit. 😀 Hmmm. Iri deh kalau harus bicarain hal yang terakhir. Hahaha. Gilanya wa Nining eee…

Oke. Waktunya udah mau malam banget, dan kami pun pulang. Ning belum langsung pulang ke rumah, tapi masih singgah di rumah dinas Amel. Skalian berkunjung. BElum pernah soalnya main ke sana.

Oh iya, karena di Wantiro suasanya gelap, jadi gak minat foto-foto, ya udah taking photonya di rumah Amel… Look at us…

ningamelGifo-gifoan with AMel dengan souvenir pernikahannya. Ning dapat dompet. Dua buah. AHaide. Yang satu katanya untuk Mama sih. Hehehe… Makasih ya, Mel… :* *bighug*

diksh amelsoveniramelBerhubung ke rumah Amel malam-malam, maka waktu terbatas donk pastinya. So, saya tidak bisa lama-lama. Sayang ya. Hehehe…

Oh iya. Makasih ya, Mel. Sukses untuk kuliah dan rumah tangganya. 🙂 Aamiin…

Posted in Life

Ditegur Secara Tidak Langsung

Beberapa hari ini, saya sering nongkrong di ruangan prodi saya, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Tidak sendirian, tetapi bersama junior-junior saya. Tentunya di bawah bimbingan Ibu Andi selaku TU Prodi Pend. Bhs. Inggris. Jadi, kami lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruang prodi, sekaligus membantu Ibu Andi dalam melayani keperluan mahasiswa. Entah itu yang mau menyetor judul skripsi, menawar ataupun mendaftar ujian skripsi dan lain-lain.

 Dan tadi, kami sempat gifo-gifoan…

Taraaaa… 😀

Ning,Tia, Dianti

¤Afrylia_D8904

Dan tadi, sempat dapat ‘peringatan secara tidak langsung’. Berkaitan dengan agama dan pendidikan. Untuk saya secara pribadi. :'( Tapi, tak apalah. Mungkin merupakan sebagai bentuk teguran juga agar menjadi lebih baik lagi.

Sempat ada dua dosen berbincang-bincang dan berbicara mengenai shalat. Dan saya sempat tertuju menjadi objek. Kata beliau, saya itu shalat tapi tunda-tunda. Kelihatan dari raut wajahnya. **Huaaaa. >.< Bisa ditahu.

Melanjutkan perbincangannya, beliau bilang orang yang shalat dan tidak shalat saja bisa ditahu. Kentara sekali. Kok saya gak tahu yang kayak begituan?

Huihh, pas dikasih tahu seperti tadi, langsung kayak dapat sambaran petir. Iya. Benar juga sih. Saya salah. Mengaku salah. Masih belum kaffah menjalankan perintahNya. Tapi, saya akan berusaha menyempurnakannya. Hmm. Semangat!!!

Nah, yang tadi tentang agama. Sekarang, ilmu yang sudah saya peroleh giliran yang diuji. Ada dosen yang memanggil saya, disuruh translate apa artinya, beliau lagi main sinonim-sinonim kata begitu, semacam aplikasi vocab bahasa Inggris. Kalau tidak salah ingat kata, ‘vindicate’ dan ‘scarce’. Tedeng tedenggg… Jujur, saya belum pernah melihat kata-kata tersebut. Ya, salah saya sendiri sih sebenarnya. Tidak pernah lagi memperkaya diri dengan kosakata baru. 🙁 Langsung dibilang ‘anak bahasa Inggris kok gak tahu artinya.’ *Huhuhu, Pak. Saya tidak pintar kasian. Saya masih kurang belajar.

Huaaaa… Hari ini semacam dapat teguran secara tidak langsung. Tentang agama saya dan ilmu jurusan saya. Akhirnya, saya banyakan diam tadi di ruangan. Saya malu. 🙁

Gimana gak. Ehehe. Ternyata, saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya. Diakibatkan kesalahan saya juga. Dari dalam diri aja yang belum beres.

Hemmmmmmmm… Pokoknya SEMANGAT… Anggap semua ini cambukan untuk menjadi lebih baik. Yaa, saya juga berterima kasih atas hari ini. Kalau gak, saya juga tidak bakalan sadar-sadar kalau Ning sekarang posisinya kamu seperti ini. Mesti banyak-banyak belajar.

Memang ya, sesempurna-sempurnanya manusia, pasti masih ada saja yang belum sempurna. Percuma cantik kalau shalatnya belum sempurna. Update status di akun FB saya. Nyindir diri sendiri. 🙂 *Hello, Ningnoongg.. Lo cantik? Ahahayy. PDnyaaaaaaa…. 😀

Semangat.

Trima kasih Allah atas tegurannya. Mohon ampun. -__-

Allah, semoga kami semua menjadi lebih baik.