Posted in Life, Love

For Two Weeks

Saya tertidur sekitar jam 09.00 p.m. Tidak seperti biasanya. Iya. Soalnya siang tadi (21/02) dari Pantai Nirwana. Pembubaran panitia Futsal Championship yang diadakan UNESA (Unidayan English Students Association). Kalau boleh dibilang, saya tidak begitu terlibat di kegiatan ini karena kemarin bertepatan dengan seminar nasional dan temu BEM. Jadi, cuma pada acara penutupan saja Minggu kemarin (19/02). Iya. Saya berkesempatan menjadi MC di acara tersebut. Alhamdulillah. FKIP Bahasa Inggris jadi juaranya. Ye ye ye…. Hehehe… Kita berhasil meraih Piala bergilir FKIP Unidayan Futsal Championship Dekan Cup I dan Unesa Cup II (oleh Tim Futsal FKIP B.Inggris 7A). Juara keduanya diraih oleh Tim Futsal FKIP Matematika, Juara ketiga oleh Tim Futsal FKIP Ekonomi A, dan yang keempat oleh Tim Futsal FKIP B.Inggris 3D.

Acara penutupannya, saya seru-seruan sama Mimin di belakang gawang. Memberikan support sama Tim Futsal FKIP. B.Inggris 7A yang lagi main lawan Tim Matematika. Untungan kita yang menang, skor akhir 3-1. Huiiiiihhh. Gila-gilaan. Sebenarnya gak terlalu suka bola sih, tapi karena yang main ‘bukan siapa-siapa’ jadi SEMANGAT… Iya iya iya… Maju UNESA!!! 🙂

Errrr… Kayaknya udah melenceng dari judul deh. Sorry, kebablasan nyeritain futsal kemarin. Ouke… Let’s write…
For two weeks, he will let me here, alone. He will go in a far place. And today, he has a flight. I’m sure, there he’ll be busy with his business, won’t have enough time to contact me, and maybe I’ll miss him so much here. It’s fine to me. I know, he’ll go there because of profession. As a student of university. Hehehe… I just hope, you will be fine there. Before you go, let’s pray for the sake of your safeness.

I remember, if I write like this and you read it, you said to me, “it’s just your words”. I admit and give you a smile, that it’s true, because I am a language person.
Hmmm… I’m confused with our self. I’ve written that I want to go from you, I want to leave you after our big event, but the fact, I don’t do it till now. I’m aware now why my friends have to talk with me about their BF and declare they want to break up, but the fact it won’t happen. Maybe the feeling is the same with what I have now. I don’t know when it’s ended. I don’t want to do the same mistake such the past. It will hurt me. Maybe, it’s better to enjoy this with him now.
Be careful, you!

Posted in Life, Love

Malam Ini Dia…

Hei semuaaaa…
Lama tak jumpooo…
Hedeeeeuhhh… Blogku, apa kabarnya dirimu? Maaf ya. PPL II masih butuh perhatian ekstra. Tidak boleh tidak diberi perhatian sedikitpun. Waktu saya pun tersita banyak karenanya. Hingga saya harus mengalami kerenggangan sama kk. Saya tidak tahu ya, mungkin dia marah. Bukan mungkin, tapi sudah pasti. Handphone saya diNONAKTIFkan.

Saya sudah terlalu capek dengan keadaan sekarang. Entah harus dibagi berapa tubuh saya ini untuk memenuhi permintaan orang-orang yang membutuhkan saya. Terlebih lagi waktu untuk bersama dia. Saya sepertinya belum mampu menjadi apa yang dia inginkan. Dan malam ini, HP dimatikan untuk tidak ada yang menghubungi saya, sekalipun dia.

Oh, iya. Saya pernah menuliskan hal kalau saya ingin pisah sama dia setelah event itu dilaksanakan. Eventnya telah selesai beberapa hari lalu dan saya masih bersama dia. Tandanya? Saya masih belum bisa untuk tidak bersamanya. *Haaa, bicara itu gampang, Ning. Tapi untuk melakukannya susah. Kamu tahu itu? Tahu, Ning???? JAWAB!!!

Saya tidak banyak berharap tulisan ini akan dibaca oleh dia. Karena sudah tahu kan alasannya. Kalau bukan saya yang menunjukkannya, tidak akan mungkin dibaca olehnya. Dan saya tidak mau menyuruhnya untuk membaca, kecuali dia sendiri yang berinisiatif. Malam ini dia marah. Mungkin. Saya tidak tahu apakah hari esok akan marah juga atau tidak. Dia terlalu baik untuk saya. It’s better to leave me now. Saya tidak bisa marah sama dia karena mungkin sudah terlalu capek. Beberapa hari ini, kegiatannya menguras tenaga.

PPL II bukannya berpenampilan selayaknya ibuguru, saya malah berpenampilan seperti seorang guide bin aneh -___-“. Tas ransel, almamater Unidayan, rok hitam di bawah lutut, baju kemeja putih, dan sepatu berhak. Waaaah, saya seperti ibuguru Dora. Pake tas ransel. Deeeehhh… Secara, kalau harus memakai tas samping, ckckck… Gak ditahu bakal seperti apa bentuknya. Isinya buanyaaakkk… >.<
Entahlah anak murid saya beranggapan seperti apa. Yang jelas, it’s comfortable for me.

Besok harus mengajar lagi. Hemmmm… Semoga menyenangkan. Amin.
Ini malam rampungkan materi secara keseluruhan untuk besok, dan untuk dia, terserahlah. Saya masih tidak mau untuk bermarah-marahan. Saya terlalu capek untuk hadapi sesuatu hal yang datang bertubi-tubi seperti ini.

*Karena saya tidak sempurna, sayang. Saya terlalu banyak berbahasa, malah saya cuma bisa berbahasa saja. Itu kata kamu, malam kemarin. Iya. Sepertinya. Mungkin saya harus mengurangi bahasa saya ke kamu, karena kamu nampaknya kurang suka. Iya, saya lebih baik memilih untuk diam saja. Maafkan. 

Posted in Life, Love

Berhenti di Kamu

Berhenti di Kamu. Kalau tidak salah itu salah satu judul lagu dari Anji Drive ya? Berhenti di Kamu. Siapa lagi kalau KAMU itu yang ‘ehem-ehem’. Cie. Cie. Cie… Yang lagi jatuh cinta alias falling in lope alias kocobu lope (*red: jatuh cinta. ‘Bhs. Wolio’nya) ini dankz…

Hmm… Tulisan ini tulisan galau. Hati saya lagi galau, readers. Antara IYA dan TIDAK. Di satu sisi, I still love him. Di sisi lain, I want to leave him. Saya tidak tahu ya apakah dia akan membaca tulisan ini juga atau tidak. Tapi, saya percaya, dia tidak akan membacanya kecuali kalau saya yang menunjukkan tulisan tentang dirinya di sini. Iya, di blog ini.

Dia pernah bilang ke saya kalau suatu saat nanti dia akan menulis sebuah cerita antara dia dan saya. Dan saya cuma tersenyum. Diam dalam senyuman. Saya juga punya pikiran yang sama. Kalau suatu saat nanti, saya akan bercerita tentang dia dalam suatu tulisan. Suatu saat nanti. Sekarang-sekarang saja saya sudah mulai menyicil kata per kata tentang dia. Ahahahayyy… Akan seperti apa jadinya tulisan itu ya? Jadi tidak sabar. Keinginan ini tidak seharusnya ditulis di sini. Tapi yaaa, saya tidak sabar cuma untuk bercerita. Saya mau bercerita dengannya, tapi saya terlalu banyak tidak untuk berbicara ketika harus berada di sampingnya. Entahlah. Saya yang terlalu pendiam mungkin. Tapi aneh, ketika bersama teman-teman, saya cukup cerewet. -___-”  Iya, mungkin ini yang dikatakan Berhenti di Kamu. Hehehe…

Baiklah. Cukup untuk kali ini. Saya mau siap-siap dulu ke Gedung Maedhani. Persiapan Seminar Nasional nanti. Semoga event ini berjalan dengan baik dan lancar. AMIN. Reader, mohon doanya ya. Allah, bless us for this event. AMin… 🙂

Posted in Life, Love

Berhenti di Kamu

Berhenti di Kamu. Kalau tidak salah itu salah satu judul lagu dari Anji Drive ya? Berhenti di Kamu. Siapa lagi kalau KAMU itu yang ‘ehem-ehem’. Cie. Cie. Cie… Yang lagi jatuh cinta alias falling in lope alias kocobu lope (*red: jatuh cinta. ‘Bhs. Wolio’nya) ini dankz…

Hmm… Tulisan ini tulisan galau. Hati saya lagi galau, readers. Antara IYA dan TIDAK. Di satu sisi, I still love him. Di sisi lain, I want to leave him. Saya tidak tahu ya apakah dia akan membaca tulisan ini juga atau tidak. Tapi, saya percaya, dia tidak akan membacanya kecuali kalau saya yang menunjukkan tulisan tentang dirinya di sini. Iya, di blog ini.

Dia pernah bilang ke saya kalau suatu saat nanti dia akan menulis sebuah cerita antara dia dan saya. Dan saya cuma tersenyum. Diam dalam senyuman. Saya juga punya pikiran yang sama. Kalau suatu saat nanti, saya akan bercerita tentang dia dalam suatu tulisan. Suatu saat nanti. Sekarang-sekarang saja saya sudah mulai menyicil kata per kata tentang dia. Ahahahayyy… Akan seperti apa jadinya tulisan itu ya? Jadi tidak sabar. Keinginan ini tidak seharusnya ditulis di sini. Tapi yaaa, saya tidak sabar cuma untuk bercerita. Saya mau bercerita dengannya, tapi saya terlalu banyak tidak untuk berbicara ketika harus berada di sampingnya. Entahlah. Saya yang terlalu pendiam mungkin. Tapi aneh, ketika bersama teman-teman, saya cukup cerewet. -___-”  Iya, mungkin ini yang dikatakan Berhenti di Kamu. Hehehe…

Baiklah. Cukup untuk kali ini. Saya mau siap-siap dulu ke Gedung Maedhani. Persiapan Seminar Nasional nanti. Semoga event ini berjalan dengan baik dan lancar. AMIN. Reader, mohon doanya ya. Allah, bless us for this event. AMin… 🙂