Posted in Life

Hei, Saya Ingin Kembali

Tolong beri saya waktu untuk membaca dan blogging… :'(
Saya kangen dengan aktivitas yang kemarin-kemarin. Sebagai seorang blogger. Saya kangen.
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi lewat. Sebetulnya tidak ada jadwal kuliah, tapi ada kerjaan yang diamanahkan maka harus bersiap-siap ngampus. Allah… Saya ingin sendiri dan memblogging ria. Saya kangen dengan semua itu…

Oh iya, ntar lagi saya mau PPL II. HUaaaa… Jadi ibuguru… Ya Allah, bisa ngajar gak yah???
Harapannya sih mau ditempatkan di SMANSA. Insya Allah dah. Saya pulang kampung… Hehehe…

*SEmangat, Ning!!!
Kamu bisa!!!

*Tadi malam mimpi…
Tentang PPL II, KKN, Proposal, Skripsi
Ada yang memberitahu, “Selesaikan satu per satu dengan baik.”

Iya, SEMANGAT!!! Makasih, Pak…
Insya Allah. Semoga Allah meridhai… 🙂

Posted in Life, Love, Words

Catatan Ketika Gerimis Datang

Ketika prinsip itu seakan hilang, hilang, dan menghilang.
Setegar-tegarnya orang memegangnya, (mungkin) akan jatuh juga. Dia akhirnya melepaskan karena situasi yang memang tidak memungkinkan lagi. Rasa penyesalan memang sedikit ada. Tapi, inilah konsekuensi hidup.

Kalau dikatakan saya tidak konsisten. Iya, memang saya tidak konsisten karena saya juga manusia. Manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan kapan saja, tanpa disengaja ataupun disengaja. Setelah sekian lama mengukuhkan prinsip itu, pada akhirnya lecet juga. Ini di luar ekspektasi saya. Memang ya, kekuasaan Allah itu tidak bisa dikalahkan oleh apapun. Manusia hanya bisa berencana, tapi Allah yang menentukan semuanya. Alur kehidupan para hambaNya telah diatur sedemikian rupa.

Sekarang, sebagai manusia yang telah melakukan pelanggaran terhadap aturan yang dibuat sendiri, saya harus bisa bertanggung jawab, harus siap menanggung resiko. Apapun itu. Hidup ini pilihan.

Allah, saya minta maaf…

Posted in Life, Love

Desember

Desember ini.
Saya belum bisa banyak berkata apa-apa. Waktu saya tersita banyak dalam suatu kegiatan yang insya Allah, semoga terlaksana dengan sukses. Amin. Insya Allah bisa.

Teman-teman tolong do’akan yah… 🙂

Di bulan ini juga, I have a nice moment with him. 🙂
Yaa, jalani saja.
사랑해요…

Posted in Life, Love

Desember

Desember ini.
Saya belum bisa banyak berkata apa-apa. Waktu saya tersita banyak dalam suatu kegiatan yang insya Allah, semoga terlaksana dengan sukses. Amin. Insya Allah bisa.

Teman-teman tolong do’akan yah… 🙂

Di bulan ini juga, I have a nice moment with him. 🙂
Yaa, jalani saja.
사랑해요…

Posted in Life

Hidup Ini Dinikmati Saja

Ketika semuanya telah berakhir dan menuju babak kehidupan baru. Antara saya dan orang-orang terdahulu hanyalah sebagian dari proses kehidupan untuk bisa menjadi lebih baik. Apa yang dihadapi sekarang adalah sebuah langkah pembelajaran untuk bekal ke depannya, sehingga bisa tahu apa yang harus dilakukan ketika orang-orang yang saya butuhkan tidak berada di samping saya. Karena sejujurnya, saya memang butuh mereka. Orang tua, saudara, sahabat, dan teman-teman saya. Mereka salah satu komponen terpenting dalam hidup ini. Do’a dan support mereka tak ternilai harganya. Karena mereka saya masih bisa bertahan.

Mungkin artikel ini cukup menjadi ajang curhat bagi saya pribadi. Terserahlah, bagi Anda yang ingin membacanya, silahkan. Kalau tidak begitu tertarik, ya silahkan tutup. Saya tidak memaksa untuk membaca tulisan ini. Hmmm, kembali ke topik sebelumnya. Rasanya sudah lama tidak menulis. Kegiatan di dunia nyata lagi lagi menjadi alasannya. Sudahlah, tak usah dibahas. Saya sudah cukup bosan mengutarakan alasan itu di sini.

Sekarang sedang menjalani aktivitas-aktivitas yang menyita banyak energi dan pikiran. Tugas dan MID pun datang menghampiri satu per satu. Hampir tidak sanggup. Ya Allah. Pokoknya harus bisa. Selesaikan satu per satu dengan menyeimbangkan time managing. Pada dasarnya sibuk ataupun tidak sibuk sama saja. Sama-sama bisa buat stress dan senang. Jadi kesimpulannya ya hidup ini dinikmati saja. Tidak akan kita nikmati kalau bawaannya mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Jalani apa yang ada di depan dan berupaya meminimalisir keadaan yang tidak diharapkan. Insya Allah kita bisa kok. Yang penting yakin, do’a, dan usaha. Tinggal individu masing-masing bagaimana menyikapinya karena semua keadaan itu sama saja.

Baiklah, cukup di sini saya bercurhat ria. Nanti kita jumpa lagi di postingan berikutnya.
Buat teman-teman blogger, minta maaf ya sekarang lagi jarang BW. Maaf banget. >.<

Posted in Blog, Friend, Love, Place

Kopdar II with Amel

Akhirnya malam ini saya bisa menulis lagi. Alhamdulillah, Allah mengizinkannya. Saya kangen Toshi, modem, inet, dan blogging. Kangen sekali. Trima kasih Allah.

Walaupun agak telat postingannya, tapi tidak apa-apalah. Kali ini saya ingin bercerita. Tentang kopdar kedua kalinya bersama Amel. 😀 Dalam rangka serah terima hadiah dari GiveAway Amel beberapa minggu lalu. Kebetulan saya (tetangga Amel) yang menang. Hahaha… Ajaib yaa… >.< Alhamdulillah.

Sebetulnya dari kemarin-kemarin udah mau diambil tuh hadiah (Novel KENING karya Rakhmawati Fitri), tapiiii karena kesibukan satu sama lain dan cuaca Kota Baubau lagi labil, akhirnya diundur, diundur dan mentok di tanggal 4 Desember kemarin saya bersama sang penyelenggara GiveAway Suka-Suka a.k.a Amel bertemu di Pantai Kamali (Pankam).

source: facebook.com

Tidak begitu lama berada di Pankam, cuma cerita sepatah dua kata. Hihihi… Trus, Amel mengajak saya makan, padahal sudah makan dari rumah. Ya udah, diterimalah tawaran Amel. Karena tempat makan di pinggir laut masih belum buka semua, kita mengarah ke KFC. Tepat berhadapan dengan Pantai Kamali. Posisi yang sangat strategis. Mantap, gan…

Walaupun KFC di Kota Baubau sudah dibuka dari kemarin-kemarin, tapi kok saya rada kampungan ya? Pasalnya, saya belum pernah masuk sekali pun. 😀 Sudah berapa kali diajak, tapi tidak pernah punya waktu untuk jalan. Kasian banget sayanya. Emberrr… Nanti Amel yang ngajak baru nginjakin kaki di KFC. *makasih ya, Mel. 😀

Di KFC, kita banyak cerita tentang pengalaman masing-masing, tentang Kota Baubau, tentang hobi, harapan agar GRAMEDIA dan sejenisnya SEGERA ADA di Kota Baubau tercinta ini… >.<, cerita tentang permainan tradisional, perbedaan anak-anak zaman sekarang dengan anak-anak di masa kita berdua. Iya, sepertinya sudah jarang anak-anak punya hobi membaca, udah pada keranjingan media social network dan HP. Memang ya, kemarin dan hari ini berbeda.

Karena asyiknya kami berdua ngobrol, gak terasa udah waktunya Maghrib. Huaaa, sayang. Saya gak bawa alat shalat, kalau nggak, kan bisa shalat di Mesjid Raya, terus membolang ria bersama Amel. Kan malam Minggu… Ya udah, akhirnya Amel sendiri main bolang-bolangan di Pantai Kamali. Hehehe…

Mel, thanks ya untuk CDnya. Hahahhaa… Pengganti ongkir yaa??? Hehehe… Thanks thanks… X) Oh, iya. Hampir lupa… Trima kasih juga untuk Pak Dhe, udah ngasih bukunya ke Amel sama Nining. 🙂

with Amelll… 😀
Posted in Blog, Friend, Love, Place

Kopdar II with Amel

Akhirnya malam ini saya bisa menulis lagi. Alhamdulillah, Allah mengizinkannya. Saya kangen Toshi, modem, inet, dan blogging. Kangen sekali. Trima kasih Allah.

Walaupun agak telat postingannya, tapi tidak apa-apalah. Kali ini saya ingin bercerita. Tentang kopdar kedua kalinya bersama Amel. 😀 Dalam rangka serah terima hadiah dari GiveAway Amel beberapa minggu lalu. Kebetulan saya (tetangga Amel) yang menang. Hahaha… Ajaib yaa… >.< Alhamdulillah.

Sebetulnya dari kemarin-kemarin udah mau diambil tuh hadiah (Novel KENING karya Rakhmawati Fitri), tapiiii karena kesibukan satu sama lain dan cuaca Kota Baubau lagi labil, akhirnya diundur, diundur dan mentok di tanggal 4 Desember kemarin saya bersama sang penyelenggara GiveAway Suka-Suka a.k.a Amel bertemu di Pantai Kamali (Pankam).

source: facebook.com

Tidak begitu lama berada di Pankam, cuma cerita sepatah dua kata. Hihihi… Trus, Amel mengajak saya makan, padahal sudah makan dari rumah. Ya udah, diterimalah tawaran Amel. Karena tempat makan di pinggir laut masih belum buka semua, kita mengarah ke KFC. Tepat berhadapan dengan Pantai Kamali. Posisi yang sangat strategis. Mantap, gan…

Walaupun KFC di Kota Baubau sudah dibuka dari kemarin-kemarin, tapi kok saya rada kampungan ya? Pasalnya, saya belum pernah masuk sekali pun. 😀 Sudah berapa kali diajak, tapi tidak pernah punya waktu untuk jalan. Kasian banget sayanya. Emberrr… Nanti Amel yang ngajak baru nginjakin kaki di KFC. *makasih ya, Mel. 😀

Di KFC, kita banyak cerita tentang pengalaman masing-masing, tentang Kota Baubau, tentang hobi, harapan agar GRAMEDIA dan sejenisnya SEGERA ADA di Kota Baubau tercinta ini… >.<, cerita tentang permainan tradisional, perbedaan anak-anak zaman sekarang dengan anak-anak di masa kita berdua. Iya, sepertinya sudah jarang anak-anak punya hobi membaca, udah pada keranjingan media social network dan HP. Memang ya, kemarin dan hari ini berbeda.

Karena asyiknya kami berdua ngobrol, gak terasa udah waktunya Maghrib. Huaaa, sayang. Saya gak bawa alat shalat, kalau nggak, kan bisa shalat di Mesjid Raya, terus membolang ria bersama Amel. Kan malam Minggu… Ya udah, akhirnya Amel sendiri main bolang-bolangan di Pantai Kamali. Hehehe…

Mel, thanks ya untuk CDnya. Hahahhaa… Pengganti ongkir yaa??? Hehehe… Thanks thanks… X) Oh, iya. Hampir lupa… Trima kasih juga untuk Pak Dhe, udah ngasih bukunya ke Amel sama Nining. 🙂

with Amelll… 😀
Posted in Friend, Life, Place, Words

The Note in Waiting a Lecturer

Saat berada di kampus.
Banyak versi. MaksudnyA orangnya beragam. Mulai dari penampilan mahasiswa, cara mereka belajar, berpakaian, bersosialisasi antar sesama dan dosen sampai pola pikir yang pada dasarnya berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.

Menurut saya, kalau di kampus, ada mahasiswa cara berpakaiannya ada yang tidak biasa dan biasa-biasa saja. Kalau untuk katakan penampilan yang culun, sepertinya sudah jarang keliatan mahasiswa seperti itu. Semua sudah stylish. Mengikuti gaya yang dia suka. Selagi itu wajar-wajar saja.

Ada mahasiswa, penampilan biasa, tapi otak encer. Ada mahasiswa, penampilan luar biasa, tapi otaknya tidak terlalu encer. Lagi, mahasiswa, penampilan luar biasa, tapi otak encer. Dan ada juga, penampilan=tingkat kecerdasan=biasa. Yaa, begitulah manusia. Eh, maksudnya mahasiswa.

Kalau ada salah seorang mahasiswa yang berpenampilan ‘wah’ atau aneh bin ajaib, terkadang mahasiswa lain menjadikannya sebuah topik pembicaraan. Hahaha… Saya sih cuma mendengar-dengar saja. Cuma senyum-senyum doank. Tidak terlalu begitu mengkritik. Atau karena mungkin pada dasarnya saya orang cuek. Tidak peduli dengan yang tidak ada hubungannya dengan saya. Mungkin saja. Saya juga kurang tahu.

Kehidupan kampus begitu beRwarna. Saat-saat sibuk menghadapi tugas, mid, dan final bersama teman-teman. Senang, marah, tertawa, sedih. Semua rasa ada di sini. Walaupun suasananya memang berbeda, tidak seperti di SMA dulu. Di kampus, kita dituntut untuk survive dengan cara kita sendiri hingga nanti jadi lulusan yang bisa bertanggung jawab atas nilai dan latar belakang pendidikannya…

Hmmm… Sekarang saya sudah semester 5. Semoga saja bisa melewati masa-masa perkuliahan ini dengan baik. Amin.