Posted in Uncategorized

Bagaimana Orang Jatuh Cinta

Cinta.
Lagi lagi tentang cinta. Hal yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Mulai dari kebahagiaannya, ketidakjelasannya, dan kesakitannya. Semua rasa akan berada di dalam sebuah wadah bernama cinta.

Cinta mampu membuat yang cerewet menjadi pendiam, yang kuat menjadi lemah, dan yang lemah menjadi kuat. Hal tersebut benar sekali.  Kalau yang pintar menjadi bodoh? Yang bodoh menjadi pintar? Mungkin kalau masalah pintar dan bodoh tergantung masing-masing individunya bagaimana dia menanggapi rasa CINTA itu hingga memberikan hasil yang terbaik buat diri dan kehidupannya.

Ning merasa lagi mood saja menulis tentang CINTA.
Di sini Ning tidak berusaha menjelaskan panjang lebar tentang makna cinta itu sebenarnya, tentang cinta itu apa, bagaimana cinta itu. Ya, karena semua orang pasti tahu. Dan ketika kita jatuh cinta, perasaan ini akan ingin selalu bersama orang yang telah membuat kita jatuh cinta. Dengan caranya sendiri-sendiri, manusia mengekspresikan rasa cintanya kepada sang tercintanya. Entah itu dengan menulis, nyanyian, puisi, ataupun sejenisnya. Banyak cara yang dapat dilakukan. Dan itu hanya semata-mata dibuat dari hati. Hati yang penuh dengan ketulusan dan keikhlasan untuk mencintai seseorang.

Bagaimana orang jatuh cinta, bagaimana orang menyatakan cinta, kemudian berusaha untuk meraih dan mempertahankannya dari sekelumit problem yang ada, adalah sebagian usaha manusia dari setitik anugerah Allah yang terindah.

Allah, terima kasih untuk rasa cinta yang Kau anugerahi kepada setiap insan di dunia ini.
Semoga makhluk ciptaanMu ini bisa menjaga dan meletakkannya di tempat yang tepat dan tetap terjaga kesuciannya dari sekian banyak cobaan yang hendak menodainya.

Terima kasih, Allah…

Alhamdulillah…

Posted in Uncategorized

Bagaimana Orang Jatuh Cinta

Cinta.
Lagi lagi tentang cinta. Hal yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Mulai dari kebahagiaannya, ketidakjelasannya, dan kesakitannya. Semua rasa akan berada di dalam sebuah wadah bernama cinta.

Cinta mampu membuat yang cerewet menjadi pendiam, yang kuat menjadi lemah, dan yang lemah menjadi kuat. Hal tersebut benar sekali.  Kalau yang pintar menjadi bodoh? Yang bodoh menjadi pintar? Mungkin kalau masalah pintar dan bodoh tergantung masing-masing individunya bagaimana dia menanggapi rasa CINTA itu hingga memberikan hasil yang terbaik buat diri dan kehidupannya.

Ning merasa lagi mood saja menulis tentang CINTA.
Di sini Ning tidak berusaha menjelaskan panjang lebar tentang makna cinta itu sebenarnya, tentang cinta itu apa, bagaimana cinta itu. Ya, karena semua orang pasti tahu. Dan ketika kita jatuh cinta, perasaan ini akan ingin selalu bersama orang yang telah membuat kita jatuh cinta. Dengan caranya sendiri-sendiri, manusia mengekspresikan rasa cintanya kepada sang tercintanya. Entah itu dengan menulis, nyanyian, puisi, ataupun sejenisnya. Banyak cara yang dapat dilakukan. Dan itu hanya semata-mata dibuat dari hati. Hati yang penuh dengan ketulusan dan keikhlasan untuk mencintai seseorang.

Bagaimana orang jatuh cinta, bagaimana orang menyatakan cinta, kemudian berusaha untuk meraih dan mempertahankannya dari sekelumit problem yang ada, adalah sebagian usaha manusia dari setitik anugerah Allah yang terindah.

Allah, terima kasih untuk rasa cinta yang Kau anugerahi kepada setiap insan di dunia ini.
Semoga makhluk ciptaanMu ini bisa menjaga dan meletakkannya di tempat yang tepat dan tetap terjaga kesuciannya dari sekian banyak cobaan yang hendak menodainya.

Terima kasih, Allah…

Alhamdulillah…

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Education, English, Friend, Life, Place

Lawero in English for Good English

One of programs in Lawero Radio is Lawero in English. It is scheduled twice a week, on Sunday at 11.00 a.m. and Wednesday at 07.30 p.m. The topic in this program talks about Tourism on Sunday and news that still regarded interesting enough to discuss on Wednesday. As the broadcaster, Miss Titin, said via SMS, “For Sunday, the topic should about tourism. ” Each days has different topics.

left to rght. bambang,vivy,iin,jelly

Lawero invites some guests to join in this program, such as students of Dayanu Ikhsanuddin University and people who have ability in English. This program is possible for people who want to learn English because they can improve their English. This gets good responses from either the guests or the listener. “This program is good for increasing how to speak English, good comprehension in grammar, getting more knowledge and we can be known by many people surely,” said Wa Ode Jelly, one of guests of Lawero in English. Also, Sri Marlin, as the guest also, explained that this program is exteremely good to improve our skill in English. We can share how to learn English well to other people in order to not feel boring. Continue reading “Lawero in English for Good English”

Posted in Uncategorized

Sebuah Kebodohan atau Ketidaktelitian?

Pagi, 22 Juni, sekitar pukul 09.00 a.m. Nining ke kampus. Katanya Mata Kuliah Structure III mau masuk, tapi ternyata dipending hingga Sabtu depan. Yang ada cuma pembagian hasil nilai MID Structure kemarin. Hasilnya? Dari sekian soal yang tersedia, Ning punya beberapa jawaban yang salah. Kalau dikalkulasi nilainya masih bisa buat tersenyum. Namun, Ning masih belum puas. Lagi lagi soal KETIDAKTELITIAN Nining dalam mengerjakan soal ujian. Entah ini karena kebodohan atau kecorobohan. Ingin rasanya mengusut-ngusut kertas itu dan membuangnya ke suatu tempat.
Tapi, kalau dipikir-pikir seharusnya jangan Ning lakukan. Begitu begitu, itu adalah hasil pekerjaan Nining.
Nining harus menghargai usaha Ning sendiri, bukan?

Okelah. Hasil pembagian MID Structure masih bisa membuat hati Nining senang, cukup senang maksudnya. :'(
Kemudian, datang lagi pembagian hasil MID Listening Comprehension II.
Semua teman dan sahabat Ning memiliki hasil yang cukup membahagiakan.
Mereka yang sudah duluan dipanggil namanya dan melihat hasil MID mereka sudah senyum-senyum duluan. Dan Ning sendiri masih menunggu pemanggilan nama Nining yang ternyata ada di bagian terakhir. Oke. Nama Nining dipanggil. Pak dosen cuma senyum-senyum saja. Niningpun demikian. Ketika melihat hasilnya. Continue reading “Sebuah Kebodohan atau Ketidaktelitian?”

Posted in Uncategorized

Sebuah Kebodohan atau Ketidaktelitian?

Pagi, 22 Juni, sekitar pukul 09.00 a.m. Nining ke kampus. Katanya Mata Kuliah Structure III mau masuk, tapi ternyata dipending hingga Sabtu depan. Yang ada cuma pembagian hasil nilai MID Structure kemarin. Hasilnya? Dari sekian soal yang tersedia, Ning punya beberapa jawaban yang salah. Kalau dikalkulasi nilainya masih bisa buat tersenyum. Namun, Ning masih belum puas. Lagi lagi soal KETIDAKTELITIAN Nining dalam mengerjakan soal ujian. Entah ini karena kebodohan atau kecorobohan. Ingin rasanya mengusut-ngusut kertas itu dan membuangnya ke suatu tempat.
Tapi, kalau dipikir-pikir seharusnya jangan Ning lakukan. Begitu begitu, itu adalah hasil pekerjaan Nining.
Nining harus menghargai usaha Ning sendiri, bukan?

Okelah. Hasil pembagian MID Structure masih bisa membuat hati Nining senang, cukup senang maksudnya. :'(
Kemudian, datang lagi pembagian hasil MID Listening Comprehension II.
Semua teman dan sahabat Ning memiliki hasil yang cukup membahagiakan.
Mereka yang sudah duluan dipanggil namanya dan melihat hasil MID mereka sudah senyum-senyum duluan. Dan Ning sendiri masih menunggu pemanggilan nama Nining yang ternyata ada di bagian terakhir. Oke. Nama Nining dipanggil. Pak dosen cuma senyum-senyum saja. Niningpun demikian. Ketika melihat hasilnya. Continue reading “Sebuah Kebodohan atau Ketidaktelitian?”

Posted in Uncategorized

Agar Guru yang Kecil Tidak Dianggap Remeh

Berhubung artikel ini sangat menarik bagi saya. *Tahu sendiri kan bagaimana kecilnya saya 😀 Jadi, saya akan mensharenya kepada Anda sekalian *bagi yang merasa kecil. 🙂
*saya sengaja menganggap ‘kecil’ karena kurang menyukai kata ‘pendek’ itu sendiri. Lebih baik saya dibilangi kecil daripada pendek. Karena kenapa? Ya, di mata saya, KECIL itu berkonotasi lebih tinggi dibanding PENDEK. 🙂

Betapa kecilnya Ningning ini... :p

Lagi lagi. Artikel ini adalah artikel pengembangan yang Nining lakukan sendiri berdasarkan hasil tanya jawab pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran.

Postur tubuh seorang pendidik sering kali menjadi salah satu bahan perhatian bagi para peserta didik. Entah itu pendidik yang berjenis kelamin pria ataupun wanita. Para peserta didik selalu saja menilai kondisi fisik dari para pendidik. Hal ini tidak dapat dihindari karena kenyataannya demikian. *Nining juga seorang peserta didik lho dan calon pendidik. 😀

Cara agar kita (yang kecil) ketika menjadi pendidik tidak dianggap remeh dan dipandang rendah sama peserta didik, yaitu:

  1. Kita harus menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Biar body kita sebesar apapun kalau tidak menguasai materi, sama saja hasilnya. Kita akan diunderstimate oleh peserta didik. Nah lo!
  2. Setelah menguasai materi, kita keraskan suara kita. Percuma kuasai materi jika suara kita kecil. Pasti peserta didik akan sangat tidak tertarik dan muncul sikap-sikap mereka yang tidak diinginkan oleh kita.
  3. Setiap pendidik harus belajar mengelola kelas dengan baik. Bagaimana caranya menghandle peserta didik sehingga aktif di dalam kelas, membuat kelas menjadi nyaman, tidak seperti berada dalam tekanan, membuat peserta didik lebih tertarik mengikuti mata pelajaran.
Baiklah. 
So, bagi Anda yang merasa kecil. Jangan takut. Ada KUNCInya… 🙂
Semangat!!!
Posted in Education

Lelucon yang Baik Ketika Mengajar

Akhirnya bisa posting lagi, setelah mondar-mandir antara kuliah dan tugas yang selalu meminta perhatian dari Nining. :'(

Oke. Postingan kali ini mengenai cara membuat lelucon yang baik di dalam kelas ketika kita sedang berprofesi sebagai pendidik, alias ketika kita mengajar.

Sebagai seorang pendidik di dalam melakukan pembelajaran ataupun pengajaran terhadap anak didik, kita diharapkan mampu memberi kesan yang menarik dalam proses belajar mengajar sehingga anak didik merasa antusias dengan materi yang kita bawakan. Banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan memberikan lelucon di sela-sela proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar suasana PBM tidak begitu menegangkan dan membosankan.

Pendidik dengan rasa humor yang bagus seringkali disukai oleh para peserta didik. Iya. Karena kenapa? Menurut saya pribadi, pendidik dengan rasa humor yang bagus dan bisa menempatkan humoritasnya di dalam kelas dengan tepat dapat mencerminkan keprofesionalitasnya sebagai pendidik. Ramah, baik, dan welcome. Tidak ada istilah guru killer yang akan diucapkan dari mulut para peserta didik nantinya untuk pendidik tersebut. Betul?

Namun, di dalam membawakan sebuah lelucon, kita harus tahu cara yang baik dan tepat. Jangan sembarangan menghadirkan sebuah lelucon di dalam kelas.

  • Ketika mengajar kita sebaiknya jangan keseringan membuat lelucon dalam bentuk fisik. Maksudnya dengan gaya kita yang dibuat lucu sehingga peserta didik tertawa. Hal semacam itu wajar saja dilakukan, akan tetapi jangan terlalu keseringan karena dapat mengakibatkan seorang pendidik itu akan dianggap remeh oleh peserta didiknya.
  • Lelucon dalam bentuk verbal adalah salah satu cara yang tepat untuk menciptakan ‘kehidupan’ di dalam kelas. Jika kita sudah merasa bahwa peserta didik sudah mulai jenuh dan tidak mood mengikuti pelajaran, maka lelucon verbal inilah bisa menjadi salah satu ‘penolong’ kita untuk membangkitkan lagi gairah peserta didik dalam mengikuti PBM.
  • Di dalam menghadirkan lelucon, sebaiknya jangan sembarang lelucon. Usahakan leluconnya juga menyangkut pendidikan. Istilahnya, lelucon yang edukatif lah.
*garis-garis besar dari isi artikel ini adalah hasil penjelasan Bpk Ld. Supardi, S.Pd, M.Pd. di dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, dan saya berusaha mengembangkannya sebaik mungkin hingga seperti ini. *semoga artikelnya tidak membuat Anda bingung. 🙂
Terima kasih, Pak Pardi… 🙂
Posted in Uncategorized

Gaya dan Pendekatan Belajar = Kecerdasan

C. GAYA DAN PENDEKATAN BELAJAR = KECERDASAN

  1. Mengenali Gaya Belajar

Orang suka bicara soal life style, gaya atau cara hidup, tetapi sangat jarang membicarakan gaya atau cara belajar, learning style. Dalam perspektif pembe­lajaran, karena hidup adalah belajar, maka gaya hidup yang dominan dalam sebuah masyarakat kiranya dapat dipahami sebagai pencerminan gaya belajar masyarakat tersebut. Continue reading “Gaya dan Pendekatan Belajar = Kecerdasan”

Posted in Uncategorized

Konsep Pembelajaran

B. KONSEP PEMBELAJARAN

1. Makna Pembelajaran

            Istilah Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya, kita menggunakan istilah proses belajar mengajar dan Pengajaran”. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction”. Kondisi saat ini telah banyak orang memilih istilah Pembelajaran karena mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar, sedangkan Pengjaran hanya pada konteks tatap muka guru-siswa di dalam kelas. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Dalam kamus Bahasa Indonesia Pembelajaran menekankan pada proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan menurut Winartapura “Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi dan memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Lebih lanjut ia ungkapkan bahwa pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar.

            Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal terumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi antara Guru dan Peserta Didik dengan Sumber Belajar pada suatu Lingkungan Belajar. Continue reading “Konsep Pembelajaran”