“Ning… Ning…,” Papa manggil…
“Yaaa, ada apa…?” lagi asyik-asyiknya OL udah dipanggil-panggil…
“Itu ada garis di langit…”
“Mana? Mana?”
. . .
“Wowwww… Apa tuh, Papa???” kaget dank…*logat Bau2nya keluar… 😀
“Coba foto dulu Ning, bagusnya tuh langit…”
Happy Birthday to me…
Happy Birthday to Me…
Happy Birthday, Happy Birthday,
Happy Birthday to Nining…!!!
*Kyaaaa… Masa ngucapin ultah sendiri sih??? 😀
Gak apa-apalah… daripada gak ada yang ngucapin… Mending narsis deh… Hehheehe…
Moga di umur 20 tahun ini…*tambah tua e ‘logat Baubau’… Gak jadi ABG lagiiii… Bukan lagi umur belasan… Huhuhuhu…
Semangat. Semangat…!!!
Terima kasih yang sebesar-besarnya buat Allah SWT… *Tiada henti-hentinya Ning ucapkan syukur kepadaMu, ya Allah… Hingga hari ini, Ning masih bisa nikmatin hidup, diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Buat mama, papa, adik, dan keluarga Nining yang udah rela-relain berkorban untuk Nining, alias demi kelangsungan hidup Nining. *kyaaa… gaya lo, Ningnong…!!!
terussss,,, buat sahabat-sahabat, teman-teman, blogger, kenalan, dan sebagainya… Terima kasih untuk ucapan ultahnya buat Nining. 🙂
Well…
Semoga ke depannya dengan umur yang udah nambah tua ini… 🙂
Nining bisa menjadi pribadi yang lebih, lebih, lebih baik lagi. Sifat yang gak baiknya bisa lebih didecreasekan lagi…
Yaaa, pokoknya gitu deh… 🙂
Sebelumnya udah pernah diposting tentang bagaimana di kelas SPEAKING III oleh Ms. Margaret… Daaaannn… Picture di atas tuh foto yang diambil setelah kelas SPEAKING III selesai. Awalnya rada takut juga sih mau minta foto sama bu dosen. Eh, gak nyangka, ibu dosennya Welcome banget… >.< Continue reading “Ms. Margaret and Us”→
Banyak hal yang Ning udah lewati selama gak ada internet di rumah. Dan gak Ning tuliskan di blog ini. TT *Kasian… Udah gak ada modem, sibuk kuliah. Komplitttt penderitaan… >.<
Dirasakan sekali, betapa berharganya internet di hidup Nining. Kayaknya gak bisa kalo gak lepas dari Internet. OMG…
Tapi, berkat rayuan maut Nining ke sepupu untuk minjem modemnya, akhirnya Ning bisa OL lagi. Sambil nyari duit lagi untuk beli modem baru… *ciaaahh, lagak lo, Ning!
Kata Sutardji Calzoum Bachri alam itu adalah wakil Tuhan di dunia.
Beliau bercakap dengan alam.
Berdialog dengan alam.
Sajak-sajaknya pun tercipta melalui alam.
Dan alam pun menginspirasinya.
Malam ini.
Di tengah keheningan malam.
Aku mau seperti beliau.
Berdialog dengan alam.
Tapi…
Apa aku bisa?
Apa aku mampu?
Mencurahkan segala perasaan ini kepada kalian?
Wahai wakil Tuhan.
Apa aku harus menitikan air mata lagi?
Untuk kesekian kalinya.
Apa harus?
Saksi bisu yang hanya mampu buatku menatap jauh.
Jauh dari keadaan yang sebenarnya.
Pikiranku melayang.
Tak tentu arah.
Membawa diri ini ke luar dunia yang bukan sebenarnya.
Kehidupan dunia nyata yang semakin kompleks mendesakku untuk menikmati ketenanganmu.
Terus. Terus. Terus. Dan terus.
Walau harus bersama suara ombak,angin malam, dan titik-titik terang di kejauhan.
Tuhan.
Trima kasih atas segalanya.
Kau Maha Pengatur.
Aku yakin kepadaMu.
Ini adalah jalan terbaik yang Kau tunjukkan kepadaku.
Walaupun sesungguhnya aku sudah tidak sanggup bertahan lagi.
Kata Sutardji Calzoum Bachri alam itu adalah wakil Tuhan di dunia.
Beliau bercakap dengan alam.
Berdialog dengan alam.
Sajak-sajaknya pun tercipta melalui alam.
Dan alam pun menginspirasinya.
Malam ini.
Di tengah keheningan malam.
Aku mau seperti beliau.
Berdialog dengan alam.
Tapi…
Apa aku bisa?
Apa aku mampu?
Mencurahkan segala perasaan ini kepada kalian?
Wahai wakil Tuhan.
Apa aku harus menitikan air mata lagi?
Untuk kesekian kalinya.
Apa harus?
Saksi bisu yang hanya mampu buatku menatap jauh.
Jauh dari keadaan yang sebenarnya.
Pikiranku melayang.
Tak tentu arah.
Membawa diri ini ke luar dunia yang bukan sebenarnya.
Kehidupan dunia nyata yang semakin kompleks mendesakku untuk menikmati ketenanganmu.
Terus. Terus. Terus. Dan terus.
Walau harus bersama suara ombak,angin malam, dan titik-titik terang di kejauhan.
Tuhan.
Trima kasih atas segalanya.
Kau Maha Pengatur.
Aku yakin kepadaMu.
Ini adalah jalan terbaik yang Kau tunjukkan kepadaku.
Walaupun sesungguhnya aku sudah tidak sanggup bertahan lagi.