Posted in Uncategorized

Perpustakaan Umum Kabupaten Buton

Ini hari gw ngampusnya jam stengah 12-an siang gitu. Tidak lupa bawa buku yang dipinjem di perpustakaan. Eitz, jangan salah, perpustakaan yang gw maksud di sini adalah Perpustakaan Umum milik Kabupaten Buton. Jadi, waktu habis kuliah tadi, gw, Vivy, sama Iin punya keinginan bersama untuk ke perpus dalam rangka ngembaliin buku-buku yang udah dipinjem kemarin.

Perpustakaan Umum Kabupaten Buton ini letaknya di Jalan Betoambari, sekitaran Toserba MGM gitu. Memasuki perpustakaan ini, akan terlihat spanduk ‘gede’ yang bertuliskan “Selamat Datang di Perpustakaan Umum Kabupaten Buton.” Perpus ini merupakan tempat nongkrong gw yang masih terbilang baru. Soalnya, belum lama juga siyh gw join di perpus ini. Cuma Vivy aja yang udah lama menjadi tempat nongkrongnya. Biasa, anaknya hobby membaca. 

Ruangan perpus ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, cukup nyaman untuk membaca. Waktu yang disediakan untuk mengunjungi perpus ini dari pagi, sekitaran jam 8an sampai sore (tutupnya skitaran jam setengah 4 lewat). Adapun yang mengelola perpus itu adalah para pegawai Kantor Badan Infokom, PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton sendiri. Setiap kali ada yang mengunjungi perpustakaan, diwajibkan mengisi buku daftar pengunjung. Dan bagi yang mau menjadi anggota perpustakaan tersebut harus mendaftarkan diri dengan biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,- + pas foto 2lbr. Para member di perpus ini, gw juga belum tahu persis siapa-siapa, tapi, kalo menurut gw, kebanyakan dari mahasiswa. Soalnya, tiap gw datang, hanya ada mahasiswa yang gw lihat. Untuk jumlah buku yang bisa dipinjem, itu dibatasi, maksimal dua buah buku.

Banyak buku-buku yang menarik yang bisa ditemuin di perpus ini. Mulai dari tentang Psikologi, Fiksi, Non Fiksi, Sastra, Hukum, Politik, Ekonomi, Agama, Pendidikan, Atlas dan sebagainya. Buku-buku tersebut diatur sedemikian rupa sesuai dengan tempatnya, seperti di  Gramedia gitu deh.

Ada satu hal yang cukup unik yang gw temuin di perpus itu. Di bagian peminjaman buku itu, terdapat sebuah jam dinding, di bagian atasnya bertuliskan TIME IS MONEY dan di bagian bawahnya, TODAY’ STRUGGLE IS TOMORROW’S SUCCESS. Sebetulnya gw gak mau mempersalahkan atau memperdebatkan kata-kata tersebut. Di sini, gw cuma mau nulis apa yang gw lihat tanpa bermaksud untuk merugikan orang lain. Gw sih setuju-setuju aja dengan kata-kata itu, tapi di bagian bawahnya saja. Dan, seharusnya yang di bagian atas itu diganti dengan TIME IS KNOWLEDGE, bukan TIME IS MONEY. Soalnya, ini kan perpustakaan, di mana perpustakaan itu pasti masih bersangkut-paut dengan ilmu pengetahuan. Well, gw kira cukup untuk ngebahas masalah tulisan di jam dinding itu.

Next, kita pindah ke tulisan dinding yang ada di perpus ini. Kalau kita udah ada di depan pintu perpus, kita bisa langsung lihat tulisan “Membaca Sebagai Sumber Kemajuan Bangsa.” Sebuah kalimat pendek nan berbobot. Realisasinya? Bisa dilihat dan diamati sendiri kan, bagaimana sekarang keadaan bangsa Indonesia?

Iyaph, sampai lupa. Pas masing-masing dari kita, baik itu gw, Iin ataupun Vivy udah nemuin buku yang mau dipinjem, kita langsung ngasih ke pustakawatinya untuk dicatet dan diberitahu kapan mesti dikembaliin buku-bukunya. Sekedar informasi, ibu pustakawatinya baik lho…!!!  Finally, kita go back home masing-masing.

Skian pengalaman yang bisa gw bagi sama yang udah mau baca di blog gw ini hari. Moga bermanfaat, guys! C U in my next short trip. Hehhe.

Wassalam… 🙂

Posted in Uncategorized

Shock di Siang Hari

Gw mondar-mandir di dalam rumah dalam rangka persiapan ke kampus. Ambi baju lah, sepatu dan segala macamnya. Gak ada feeling apa-apa kalau akan terjadi sesuatu hal yang tak terduga yang gw gak pernah bayangkan. Tiba-tiba, gw dengar ada suara gaduh di teras belakang.

Toeng. Toeng. Toeng.

Gw shock…(0.0)

Pohon asam…

Pohon asam, choy…

Ditebang habis.bis.bis… 🙁

‘Mama, kenapa ditebang pohon asamnya???,’ penuh emosi seakan gw yang udah rawat dan membesarkan pohon asam ini.

‘Kalau tidak ditebang, atapnya rumah bagaimana?,’ jelas mama.

Gw diemmm…

Mikir,

Oh,iya. Gw lupa. Karena berhubung rumah gw masih dalam tahap pembangunan setengah jadi. So, rencana papa mama untuk mempercantik rumahnya belon selesai, dan teras belakang menjadi sasaran berikutnya dengan dikorbankannya pohon asam yang udah berdiri kekar dari sebelum rumah ini dibangun.

Sangat disayangkan kejadian penebangan pohon asam di teras rumah gw. Masalahnya, kalo ada pohon itu, kalau siang hari kan panas. Jadi, biasa gw ke teras belakang, trus ademin diri di bawah pohon. Atau gw take picture dengan background si pohon itu. Lihat hasilnyaaaa… 🙂

Sebagai anak yang gak tahu apa-apa tentang design rumah ini seperti apa, gw cuma hanya bisa diem… -_- alias dipasrahin aja…

Pohon. Pohon. Thanks buat kesetiaan lo sama kita selama ini…

-_-“

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. 🙂

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapet  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. 🙂 Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. 🙂

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. 🙂

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. 🙂

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Place

Pasar Wameo, Pasar Murah Meriah ^^

Sesuai topik di atas, kali ini gw mau cerita sedikit tentang si ‘murah meriah’ ini. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Kota Baubau. Tentunya untuk meng-hunting pakaian-pakaian second alias RB. Yup, Wameo Market atau nama kerennya Pasar Meo-Meo alias Wameo. 🙂

Actually, gw gak bisa mengatakan kalau di Pasar Wameo tuh tempat untuk meng-hunting pakaian second yang berkualitas (RB). Soalnya, selain RB, banyak yang dijual di sana. Mulai dari sayur-sayuran, ikan, sembako dan lain-lain. Dengan segala aktivitas yang ada, Pasar Wameo pun menjadi sangat ramai. Selayaknya pasar-pasar di berbagai daerah yang penuh dengan kesibukan di dalamnya.

Pasar Wameo juga merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai terminal untuk ke Batauga ataupun Sampolawa. Jika kita melihat Wameo, tampak depan, banyak mobil angkutan desa yang berjejer menunggu penumpang yang datang. Sedangkan, di bagian samping depan sampai belakang Wameo, banyak yang berjualan sembako. Dan, di bagian dalam sampai belakangnya, kita akan menemukan berbagai macam pakaian, sepatu, celana, tas ataupun kaos kaki bermerk terkenal dengan harga murah (tentunya karena semuanya adalah second alias RB). Biasanya, untuk mendapatkan harga murah kualitas tinggi, orang-orang suka men’cakar’ di bagian belakang. Kata orang-orang, di bagian belakang biasanya harganya murah. Dan betul saja, waktu gw jalan-jalan ke bagian belakangnya, gw denger ada penjual RB yang neriakin kalo RBnya tuh harganya Rp.2.000 per lembar. Apa itu baju, sweater ataupun celana. Gile banget! Hari gini, kita masih bisa dapet  pakaian murah. Ckckck… So, karena my mom ikut men’cakar’ di tempat itu, gw juga ikut :), sekedar nyari-nyari aja yang cocok, tapi gak dapet. Hehehe. Mungkin karena lagi gak mood. Soalnya, PANAS!!! Haduuuhh, gw hampir dehidrasi. -_- Tapi, di sekeliling gw, walau panas menghadang :), yang lain pada asyik ‘cakar-mencakar’. Ckckck… Hebat. Hebat. Di tengah lautan pakaian dan suasana panas yang belum bisa gw tolerir, mereka sanggup untuk tetap bertahan di situ.

Selain di belakang, banyak juga yang menjajakan RBnya di bagian tengah (dalam), tentunya suasananya lebih adem. 🙂 Kebanyakan pakaiannya udah digantungin dengan hanger. Jadi, mudah untuk kita milih-milih, tanpa harus bergelut di lautan pakaian seperti sebelumnya. Dan harganya lumayan terjangkau. Kalo yang jago tawar-menawar, bisa kok gunain kemampuannya untuk dapetin harga yang pas banget di hati. 🙂

Next, gw ke tempat penjualan ikan. Tempat ini belum lama dibangun. Sayangnya, para penjual ikannya belum bisa ngegunain tempatnya secara maksimal. Lihat aja, masih banyak tempat kosong yang udah disediain untuk ngejualin ikan-ikan mereka, malah mereka asyik jualan bukan pada tempatnya.  Tapi, beberapa hari yang lalu, gw lihat ada banyak Pol-PP yang menertibkan penjual-penjual ikan yang gak berjualan pada tempatnya. Oh, iya, di bagian luar TPI ini, banyak penjual sayur-sayuran juga lho. Mereka make tenda sebagai pelindung dari panasnya sinar matahari. Kasian, yah. Walaupun panas, mereka harus rela-relain berjualan di tempat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Betapa susahnya cari uang itu, nduk! *sok jadi orang tua. 🙂

Terakhir, di Wameo ini udah ada namanya rumah susun. Letaknya di bagian belakang, samping TPI. Indahnya kalo dilihat-lihat. Gw belum pernah secara langsung menginjakkan kaki di situ, yaa hanya untuk sekedar mengamati aja bagaimana kondisi fisik bangunannya dari dekat. Perasaan gw, tuh rumah susun belum ada yang nempatin sama sekali. Eh tau-taunya, pas gw merhatiin dengan teliti dan seksama, ternyata banyak pakaian yang bergelantungan di tempat penjemuran. Logikanya, berarti udah ada yang tempati donk tuh rumah susun. Ternyata, oh ternyata. 🙂

Perjalanan ke Wameo with my mom akhirnya berakhir. Karena kebetulan awannya udah mulai kelabu-kelabu gitu, so on the way ke rumah, kita kehujanan. Parahnya, mommy make mantel, sedangkan gw gak make apa2. Cuma tas gw aja yang gw lindungin, dipakein mantel. Alhasil, gw basah dan mama ngeledekin gw. Katanya, makanya hujan, soalx gw belum mandi. Wekz, enak aja gw dibilang kayak gitu. Tega!

Posted in Education

Tentang Pendidik dan Peserta Didik

Berbicara tentang peserta didik, kita berbicara tentang anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik formal ataupun nonformal dan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Contoh, peserta didik yang berada di tingkat dasar ataupun menengah, disebut siswa/siswi. Peserta didik yang berada di jenjang pendidikan tingkat tinggi disebut mahasiswa.

Well, di atas itu cuma sebagai kata pembuka aja. Hehehe… Tadi gw ada mata kuliah SBM alias Strategi Belajar Mengajar yang dibawakan oleh Pak La Ode Supardi, S.Pd, M.Pd di ruangan 462, lantai 4, gedung FKIP UNIDAYAN. Mata kuliahnya asyik, soalnya beliau juga ngebawainnya bagus. Nampaknya beliau udah tahu gimana caranya ngebawain materi dengan style yang TOP BGT. I like it. 🙂

Tadi kita ngebahas tentang Pola-Pola Interaksi antara Pendidik dan Peserta Didik dalam proses belajar mengajar. Selesai pak dosen ngejelasin tentang materi itu, seperti biasa, kita diberi kesempatan untuk bertanya. Ada beberapa ilmu yang gw mau share di sini tentang pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sama teman-teman sekelas gw tadi.

“Ada pertanyaan?,” kata Pak Pardi.

“Saya, pak!” teman gw sambil mengacungkan tangannya.

“Pak, gimana langkah-langkah seorang pendidik jika di dalam PBM, materi pelajarannya gak pernah ditanggepin sama peserta didik?”

…..

“Satu pertanyaan terakhir,”  kata pak dosen lagi.

Tiba-tiba, teman gw lagi bertanya, “Sikap positif seperti apa yang sebaiknya dilakukan peserta didik jika peserta didik tidak menyukai pendidiknya dalam mata pelajaran/mata kuliah tertentu?”

….

Sebelum pak dosen ngejawab, beliau memberikan kita kesempatan untuk sapatahu ada yang bisa ngejawab. Gw sempat juga siyh beri jawaban. Tapi, gak tahu. Kayaknya jawaban gw gak berbobot. Hehehe… Oh, iya, jawabannya ada di bawah. Gw nyoba untuk rangkumin pertanyaan dan jawaban dari teman-teman gw. Cekidot…

*Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan pendidik jika peserta didik tidak/kurang menanggapi mata pelajaran yang diberikan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar), yaitu

 

  1. Pendidik harus berusaha membawakan materi yang dibawakan sebaik mungkin sehingga menumbuhkan rasa ketertarikan peserta didik dalam mempelajari materi tersebut.
  2. Pendidik harus bisa menjadi orang yang kreatif dalam mengajar. Metode pengajaran yang dibawakan jangan bersifat monoton. Harus bisa bervariasi agar peserta didik tidak bosan di dalam PBM.
  3. Ada baiknya, sebagai pendidik harus dapat mengetahui dan memahami berbagai macam karakteristik peserta didik, sehingga dengan begitu pendidik tahu dengan cara mengajar seperti apa yang cocok diterapkan di dalam PBM untuk peserta didik.

 


*Sebagai seorang peserta didik, melakukan penilaian terhadap pendidik merupakan sikap yang sudah biasa dan sering dilakukan. Apalagi memberikan penilaian tentang cara mengajarnya, cara berpakaiannya, selayaknya artis yang sedang naik daun. Pendidik selalu menjadi pusat perhatian public (peserta didik). Di antara banyaknya peserta didik di dalam sebuah kelas/sekolah, pastinya ada satu, dua orang yang tidak menyukai salah satu pendidik yang mengajar di kelas mereka. Dan tentunya, sebagai peserta didik  mau gak mau harus ngikutin apa yang diperintahkan oleh pendidik tersebut. So, bagi kamu yang merasa masih jadi peserta didik dan gak menyenangi salah satu guru/dosen kalian, coba lakukan langkah-langkah positif berikuti ini, sapatahu bisa membantu dan kalian gak bakalan menyesal nantinya. Ingat, gan, Penyesalan gak datang duluan!

“Berusaha untuk belajar menyukai mata pelajaran/mata kuliah yang diberikan, walaupun sebenarnya tidak menyukainya. Belajarlah menjadi ikhlas untuk menyukai mata pelajaran/mata kuliah tersebut, meskipun tidak menyukainya. Karena suatu saat kita akan saling membutuhkan satu sama lain. Manusia adalah makhluk sosial. Remember it!”

Oh, iya, ada satu lagi yang gw petik dari perkataan dosen gw tadi.

“Sebagai seorang pendidik/guru, janganlah menempatkan diri kita sebagai orang yang cerdas, orang yang lebih tahu dari yang lain (peserta didik). Kita harus menempatkan diri kita sebagai seorang yang memberikan informasi bagi para peserta didik.”

Gw setuju dengan perkataan dosen SBM gw. Iya, karena sebagai pendidik, kita tidak selamanya tahu segala-galanya. Mungkin saja ada peserta didik yang lebih pinter dari pendidiknya. Bisa jadikan? So, sebagai pendidik, kita jangan terlalu congkak, bahwa gw hebat, gw lebih cerdas dari anak murid gw. Mereka tahu apa?

Sekarang informasi udah banjir. Ada di mana-mana. Mudah diakses di mana saja, kapaannn saja…

Bagi peserta didik yang bisa ngegunain kesempatan ini dengan baik, mungkin akan bisa menyaingi guru/dosennya. Jadi, bagi para pendidik ataupun calon pendidik *gw juga termasuk. Hehehe… Ingat yang di atas yah!

Okay.Okay. Kayaknya sampai di sini dulu postingan gw kali ini tentang pendidik dan peserta didik. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. And, gw minta maaf kalo artikel ini mengandung umpan.umpan. Eh, eh, maksudnya ada kata-kata yang gak enak untuk dibaca, gw minta maaf. Bukan maksud gw menulis seperti itu untuk menyakiti. -_-“. Assalam…

 

Posted in Uncategorized

Curhatan Ning

Sebagai seorang manusia berwujud setengah manis :p yang suka menulis, walaupun sebenarnya kualitas menulis gw masih di bawah rata-rata, gw masih aja menampilkan ke-silly-an gw di publik. So far, masih banyak hal yang mesti gw improve. Di antaranya, topik-topik tulisan gw harusnya lebih gimanaaaa gitu… Maksudnya seperti yang bersifat akademik lah. *pengaruh pak dosen Matkul B.Indonesia  gw…  -_-”

Kalo dipikir-pikir ada benernya juga siyh, skali-skali nulis tentang kayak gitu-gituan (seperti karya ilmiah kali yah?). Jangan dunia percintaan melulu. Hehehe… Masalahnya perasaan terus yang dibahas, jadi pokok bahasannya itu-ituuu ajjah… Sedikit bosan juga siyh pastinya. Di balik semua itu, gw mungkin mencoba jadi diri gw sendiri. Dengan melihat sekeliling gw, apa yang gw rasain, apa yang gw alami, dan apa yang gw dapat dari serentetan alur kehidupan gw. *sok mature. :p

Gw pengen banget kayak Kk Dika, jadi seorang penulis yang jago banget menulis dalam hal menulis kekonyolan hidupnya dengan sangat baik. Dan gw pikir, Kk Dika berhasil melakukan itu. Luar biasa!!! *prok.prok. Selamat buat Kk Dika (Raditya Dika). Entah mengapa, sekarang-sekarang ini, masih suka-sukanya sama Kk Dika. Mmm… Bukan sekarang siyh, tapi udah lama. Udah lama kagum sama orang seperti Kk Dika. Smart, Lucu, Humoris… Yah, gw bilang gini karena berdasarkan buku-bukunya yang pernah gw baca. Dan gw rasa seperti itu. 🙂

Back to topik, tadi tuh intermezzo sedikit. Hehhe… Well. Untuk jadi seorang penulis yang baik, kita mesti banyak-banyak membaca. Membaca dan membaca. Mesti punya banyak referensi. *Kalimat yang udah sering gw dapetin. Baik itu dari websitenya Kk Dika, ataupun dari Pak Dosen Matkul B.Indonesia gw. Dan kayaknya mesti tuh. Udah lama gw gak terjun dalam dunia baca-membaca semenjak masa SMA gw :(. Maksudnya ngebaca buku-buku yang isinya ber’bobot’. Paling cuma baca buku pelajaran aja, itu pun gak dijamin kalo bakalan kesave selamanya. Hehe. Gw nyadar semua yang gw lakuin dulu, adalah kebodohan gw yang blm gw sadari 100%. Dan sekarang, gw udah jadi mahasiswi, salah satu mahasiswi di perguruan tinggi swasta di kota gw tercintttaahh, Kota Baubau. Gw rasa, kesadaran untuk menjadi ‘manusia’ itu semakin ada di depan gw. Ayo, Ning!!! Change your life be better… 🙂 You can do that.

Iya yah, kalau dipikir-pikir, semakin bertambah usia seseorang, maka semakin kompleks permasalahan yang muncul. Dan dengan begitu, mampu membuat seseorang menjadi dewasa dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak seperti anak kecil, yang masih tanpa beban untuk memikirkan betapa sulitnya menjadi seseorang yang udah dewasa. Mereka cuma fokus pada kesenangan yang ada pada dirinya masing-masing. Belum tahu apa-apa tentang dunia yang sebenarnya. Ngebahas masalah ini, inget sohib gw yang curhat sama gw, katanya dia mau balik ke masa-masa SMP dulu. Pengen ketawa bareng, pengen maen bareng, gak ada beban, gak ada sakit hati, gak seperti sekarang yang kayaknya udah gak ada seperti dulu. Isi SMSnya buat gw nangis. Ckckck… apa karena ikatan batin gw sama dy? Hehehe… Tuh anak, bisssaaaa ajjjaah buat gw nangis. Udah tahu-tahu gw cengeng. Hmm… Tapi, gak pa2lah, sedikit flashback dari dia. Makasih yah SAHABATku SAYANG!!! *sambil pelukan. 🙂 Ya udah, gw bilang aja gak mungkin kita bisa kembali dan sekarang adalah hadapi kenyataan kalo sekarang kita dah gede, dah ada pilihan masing-masing. Nah, kita udah milih pilihan kita masing-masing, so, sekarang saatnya jalani pilihan kita tuh dengan baik-baik. Kalau seumpama pada pilihan kita ternyata ada yang gak bener, usahain untuk dibenerin, jangan dibuat salah terus dan blablabla. 🙂

Thus, sekian curhatan dari gw pada postingan kali ini. Walaupun mungkin rada-rada gak nyambung. Alurnya keluar. Hehehe…*namanya curhatan, alurnya mencong kanan, mencong kiri. Hihihi… 🙂

Askum…

Posted in Uncategorized

I Like Raditya Dika

Pengen banget ketemu Raditya Dika

Kk Dika… I like you. I love you… ^^

Suka sekali sama tulisannya Kk Dika… Semuanya menarrriiikkk… Lucccuu…

 

Paling suka dengan KEPADA KAMU DENGAN PENUH KEBENCIAN karya Kk Dika… >.<

Sukses selalu buat Kk Dika… >.<

Posted in Uncategorized

Internet Sehat Bikin Hebat

Dekade ini interconnected-networking alias internet sudah menjadi hal yang tidak asing lagi untuk didengar. Penggunaannya pun sudah mengglobal dan tidak mengenal umur, dari anak kecil, remaja, hingga orang tua sudah tahu apa itu internet, bagaimana cara berinternet dan apa manfaat dari internet itu sendiri.

Well, bisa dibilang, internet merupakan salah satu kemajuan teknologi yang paling mutakhir di abad 20 hingga abad 21 ini, yang paling berpengaruh bagi masyarakat global di dunia. Iya kan? Sampai-sampai membuat dunia semakin kecil dan tak terbatas.

Beragam informasi bisa kita dapatkan dari internet itu sendiri. Alhasil, internet membuat kita kebanjiran informasi. Wow, excited! Apalagi informasi yang ada di internet itu bersifat unlimited edition, up to date, bahkan informasi yang jadul pun ada di internet. Yang sifatnya positiflah, yang negatiflah. Semuanya serba ada, cepat saji pula. Tinggal ketik keywordnya di paman Google (salah satu search engine yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet), beberapa detik kemudian muncullah apa yang hendak kita cari. Luar biasa!

Anyway, berbicara tentang internet sehat bikin hebat, menurut pemikiran gue, itu maksudnya kalau dalam berinternet kita mesti bisa mengendalikan diri kita untuk gak ‘belok kanan, belok kiri’ dalam artian tidak membuka situs-situs yang tidak penting buat diri pribadi, sehingga kita bisa memaksimalkan waktu yang kita miliki untuk meningkatkan kualitas yang ada di dalam diri kita masing-masing. Waktu itu berharga lho, kawan-kawan! Kalau pelajar bilangnya time is knowledge, tapi businessman bilangnya time is money.

Secara tidak langsung, internet telah menjadi teman keseharian kita. Kalau gak ada kerjaan, selalu arahnya ke internet. ‘Mau OL dulu ah!’, *salah satu kalimat yang sering dilontarkan  oleh teman-teman gue atau bahkan gue sendiri. Ini bukti nyata, kawan-kawan! Betapa internet telah mengalihkan dunia kita semua. 😀 Beragam informasi yang kita dapatkan lewat internet bisa mempengaruhi kehidupan kita. So, ada baiknya kalau kita berinternet, mendingan jangan buka situs-situs yang gak bertanggung jawab deh. Contohnya saja, situs porno. Utamanya pada anak-anak yang under age dan tanpa pengawasan dari orang tua. Bisa bahaya niyh! Padahal, masih banyak situs-situs yang lebih bermanfaat buat kita semua kok. Misalnya saja, bagi kamu yang mau coba asyiknya nge-blog, kamu bisa ke blogdetik, wordpress, blogspot, dan lain-lain untuk membuat blog kamu sendiri. Yang mau belajar English Online, klik aja di BBC Learning English, VOA Learning English, Englishclub.com dan masih banyak situs lain yang berhubungan dengan Learning English Online.

Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari berinternet sehat seperti tadi, daripada kita harus membuka situs-situs yang gak jelas tujuan dan manfaatnya. Yang cuma bisa membuang waktu kita dengan percuma tanpa adanya hal yang berarti yang kita dapatkan. Merasa rugi gak tuh? Gue punya contoh. *mulai narsis lagi niyh yang nulis. Dulu, gue gak tahu apa-apa tentang Photoshop. Kebetulan lihat foto-foto editan kakak kelas gue yang TOP BGT di Facebook, semakin menambah hasrat gue untuk belajar Photoshop. Sayang, gue gak punya buku ataupun kaset tutorialnya. Satu-satunya cara, gue cari materi-materi tentang Photoshop lewat internet. Dari situ, gue belajar, belajar dan belajar. Eh, tahu-tahunya bisa. Ya, walaupun editan foto gue belum terlalu perfect. Tapi, setidaknya ada perubahan. Dari tak tahu menjadi tahu menggunakan Photoshop. Nggak nyangka teman-teman gue suka dengan editan foto yang gue buat. Jadinya, tiap ada foto baru mereka, selalu sasarannya gue, “Ning, tolong editkan foto gue dong!”. Gue siyh senyum-senyum aja dan itu gue anggap sebagai salah satu keahlian yang gue miliki dari berinternet. Gak sia-sia gue OL tiap hari untuk belajar Photoshop.

Sebetulnya masih banyak contoh yang dapat kita temukan dari asyiknya berinternet sehat. Dan statement Internet Sehat Bikin Hebat itu betul sekali. Mulai sekarang deh, kamu yang masih merasa kurang paham atau masih perlu belajar tentang sesuatu hal ‘yang sifatnya positif’, ada baiknya menghabiskan waktu dengan berinternet untuk mencari tahu lebih detil lagi tentang hal tersebut, ketimbang kamu mesti surfing di situs-situs yang gak jelas, yang hanya akan membuat kamu tidak berkembang sama sekali, yang hanya bisa menjadikan kamu sebagai manusia yang tidak kompeten dan tidak berkualitas. Untuk hidup di dunia sekarang ini, kita harus bisa bersaing. Tidak bisa bersaing, kita tidak bisa bertahan hidup. So, pilih mana? Internet Sehat Bikin Hebat atau Internet Sakit Bikin Down?

 

Posted in Uncategorized

Making The Letter into Chronological Order

This is one of my assignments of Writing II. We were given assignment from my lecturer about Chronological Order. And this is my letter. ^^ And I was very happy because my lecturer gave me a good comment for my letter. *So Sweet… Thanks Allah :)… For the first time, my lecturer did like that to me… TT

 

October 25th, 2010

Dear Miss Syadzwinny

My name is Nining Syafitri. I am nineteen years old. I am from Baubau City and I want to study in Harvard University for 7 weeks because I join Summer Courses in English there. I need English for profounding my ability  in English and success in my career, my study, and all aspects of my life.

My English classes are from Monday to Thursday from 08.00 a.m in the morning to 02.30 p.m in the afternoon. My plane arrives in United States on November 14th at 07.30 in the morning. I’m very excited.

I look forward to meeting you*.

 

Your Sincerely,

Nining Syafitri

 

*it is the international standard for formal letter…

I hope this letter can help you to understand how to compose the letter with chronological order form. 🙂